Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

DIABETES MELITUS

Pembimbing : dr.Camelia Khairun Nissa, Sp.PD

Oleh : Muthia Ayu Ningtyas


DEFINISI

Berdasarkan definisi American Diabetes Association (ADA)


tahun 2010 Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya.
EPIDEMIOLOGI

WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia


dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030. Sedangkan International Diabetes Federation (IDF)
memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia
dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun 2035.
Indonesia menempati peringkat ke-5 di dunia, atau naik dua
peringkat dibandingkan data IDF tahun 2013 yang menempati
peringkat ke-7 di dunia dengan 7,6 juta orang penyandang DM.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS

Keluhan klasik DM
Keluhan lain

• Lemah badan
• Poliuria
• Kesemutan
• Polidipsia
• Gatal
• Polifagia
• Mata kabur
• Penurunan berat badan
• Disfungsi ereksi pada
yang tidak dapat
pria, serta pruritus vulva
dijelaskan sebabnya.
pada wanita.
DIAGNOSIS

Kriteria Diagnosis
DIAGNOSIS

Kriteria DM digolongkan ke dalam kelompok prediabetes yang meliputi: Toleransi glukosa


terganggu (TGT) dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT).

Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125
mg/dl dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl;

Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 -jam setelah TTGO
antara 140-199 mg/dl dan glukosa plasma puasa <100 mg/dl

Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT

Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan HbA1c yang
menunjukkan angka 5,7-6,4%.
DIAGNOSIS

Cara Pelaksanaan TTGO


DIAGNOSIS

Kadar tes laboratorium darah untuk diagnosis daibetes


dan prediabetes.
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN

RIWAYAT PENYAKIT PEMERIKSAAN FISIK


Usia, Gejala, Pola makan, TB dan BB, TD, Fundoskopi,
perubahan BB, Riwayat Pemeriksaan rongga mulut dan
Pengobatan, Riwayat komplikasi kelenjar tiroid, Pemeriksaan
akut dan kronis, Riwayat Infeksi, Jantung, Pemeriksaan
Faktor Resiko, Pola hidup Extremitas, Pemeriksaan Kulit

EVALUASI LAB
EVALUASI BERKALA
Pemeriksaan kadar glukosa
darah puasa dan 2jam setelah Profil lipid, tes fungsi ginjal dan
TTGO, Pemeriksaan kadar HbA1c hati, urinalisa, EKG, Rontgen
thorax
PENATALAKSANAAN
• Dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya
Edukasi
pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM

• Penekanan mengenai pentingnya, keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah


Terapi Nutrisi kandungan kalori
Medis

• Latihan jasmani dilakukan secara teratur sebanyak 3-5 kali perminggu selama sekitar
Jasmani
30-45 menit

• Obat hiperglikemi oral


Terapi • Obat hiperglikemi suntik
farmakologis
• Karbohidrat yang
dianjurkan sebesar 45- • Kebutuhan protein
65% total asupan energi Karbohidrat sebesar 10 – 20% total
• Dianjurkan makan tiga kali asupan energi
sehari dan bila perlu • Sumber protein yang baik
dapat diberikan makanan adalah ikan, udang, cumi,
selingan seperti buah daging tanpa lemak, ayam
Lemak Protein
atau makanan lain tanpa kulit, produk susu
sebagai bagian dari BBI menggunakan rumus Broca : rendah lemak, kacang-
kebutuhan kalori sehari 90% x (TB dalam cm – 100)x 1 kg kacangan, tahu dan
Terapi tempe
Nutrisi
Atau

• Asupan lemak dianjurkan


Medis Anjuran konsumsi serat
(TB dalam cm – 100) x 1 kg
sekitar 20-25% kebutuhan adalah 20-35 gram/hari yang
kalori berasal dari berbagai sumber
Natrium Serat
• Konsumsi kolesterol bahan makanan
dianjurkan < 200 mg/hari
Anjuran asupan natrium
untuk penyandang DM sama Pemanis alternatif aman
Pemanis
dengan orang sehat yaitu digunakansepanjang tidak
alternatif
<2300 mg perhari melebihi batas aman
(Accepted Daily Intake/ADI).
Obat Antihiperglikmi Oral
Golongan Generik Nama mg/tab Dosis Lama Fre Waktu
dagang harian kerja /h
(mg) (jam) ari

Obat Antihiperglikmi
Oral
Golongan Generik Nama mg/tab Dosis Lama Fre Waktu
dagang harian kerja /h
(mg) (jam) ari

Obat Antihiperglikmi
Oral
Golongan Generik Nama mg/tab Dosis Lama Fre Waktu
dagang harian kerja /h
(mg) (jam) ari

Obat Antihiperglikmi
Oral
Obat Antihiperglikemi
Suntik
Obat Antihiperglikemi
Suntik
Hitung insulin harian total
0,5 x BB (kg)
Atau
Penjumlahan dosis akhir
Ex : BB= 60 kg
IHT = 60 X 0,5 = 30 U

Insulin prandial total (IPT) Insulin basal total (IBT)


60% dari IHT 40% dari IHT
60% x 30 U = 18 U 40% x 30 U = 12 U

Dosis sebelum
Dosis makan Dosis makan Dosis makan
tidur
pagi pagi pagi
40% IBT
1/3 IPT 1/3 IPT 1/3 IPT
40% x 30 U = 12 U
1/3 x 18 U = 6 U 1/3 x 18 U = 6 U 1/3 x 18 U = 6 U
Monitoring
Peningkatan kadar glukosa

Komplikasi Akut darah yang tinggi (300-600 mg/dl),


disertai tanda dan gejala asidosis dan
Peningkatan
plasma keton glukosa darah
(+) kuat. sangat
Osmolaritas
plasmatinggi (600-1200
meningkat mg/dl),
(300-320 tanpa dan
mOs/ml)
tandapeningkatan
terjadi dan gejala asidosis,
anion gap.
osmolaritas plasma sangat
meningkat (330-380 mOs/ml),
Ketoasidosis
plasma keton (+/-), anion gap
diabetikum
normal atau sedikit meningkat.
Krisis
hiperglikemi
Menurunya kadar
Status
glukosa darah < 70
Komplikasi akut hiperglikemi
mg/dl
hiperosmolar

Hipoglikemi
Defisiensi insulin absolut Defisiensi insulin relatif

Lipolisis ↑
Sintesis protein ↓ Proteolisis ↑

Asam lemak bebas


ke hati ↑ Substrat glukoneogenik ↑

Ketogenesis ↑ Glukoneogenesis ↑
Utilisasi Glikogenolisis ↑
glukosa ↓
Ketoasidosis ↑ Hiperglikemi

Trigliserol Glikosuria (diuresis osmotic)

Ketoasidosis ↑ Hilangnya cairan dan


elektrolit

Dehidrasi Hiperosmolar

Gangguan fungsi
ginjal
Penatalaksanaan Hipoglikemi

1. Jika didapat gejala neuroglikopenia, terapi parenteral diperlukan berupa


pemberian dekstrose 20% sebanyak 50 cc (bila terpaksa bisa diberikan dextore 40%
sebanyak 25 cc), diikuti dengan infus D5% atau D10%.
2. Periksa glukosa darah 15 menit setelah pemberian i.v tersebut. Bila kadar
glukosa darah belum mencapai target, dapat diberikan ulang pemberian dextrose
20%.
3. Selanjutnya lakukan monitoring glukosa darah setiap 1-2 jam kalau masih terjadi
hipoglikemia berulang pemberian Dekstrose 20% dapat diulang
4. Lakukan evaluasi terhadap pemicu hipoglikemia
Komplikasi Kronis

Pembuluh darah jantung

Makroangiopati Pembuluh darah tepi

Pembuluh darah otak

Retinopati diabetikum

Mikroangiopati
Nefropati diabetikum

Neuropati diabetikum

Anda mungkin juga menyukai