0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan3 halaman
Wanita berusia 29 tahun datang dengan keluhan pilek selama 2 minggu. Pemeriksaan menunjukkan hidung bengkak dan mukosa hidung pucat. Diagnosis awal adalah rhinitis alergi. Pasien diberi obat antihistamin dan dekongestan selama 5 hari serta nasihat untuk menghindari faktor pemicu alergi.
Wanita berusia 29 tahun datang dengan keluhan pilek selama 2 minggu. Pemeriksaan menunjukkan hidung bengkak dan mukosa hidung pucat. Diagnosis awal adalah rhinitis alergi. Pasien diberi obat antihistamin dan dekongestan selama 5 hari serta nasihat untuk menghindari faktor pemicu alergi.
Wanita berusia 29 tahun datang dengan keluhan pilek selama 2 minggu. Pemeriksaan menunjukkan hidung bengkak dan mukosa hidung pucat. Diagnosis awal adalah rhinitis alergi. Pasien diberi obat antihistamin dan dekongestan selama 5 hari serta nasihat untuk menghindari faktor pemicu alergi.
Usia : 29 tahun Alamat : Gayam 02/ 02 Mojoroto, Kediri Poliklinik : Senin, 25 Agustus 2014 No. RM : 308719 Summary of database Clue and cue Problem list Initial diagnosis Planning Diagnosis Terapi Monitoring Edukasi Wanita, 29 th
Anamnesis Keluhan Utama : Pilek RPS: Pasien mengatakan pilek sejak 2 minggu yang lalu, ingus bening encer, tidak berbau. Pasien juga merasa gatal pada hidung, hidung buntu, serta sering bersin- bersin terutama saat pagi dan malam hari, saat terkena debu. Kadang pasien juga merasa gatal di mata. Demam (-), batuk (-), pusing (-), kemeng di daerah pipi & dahi (-), sakit tenggorokan (-), gangguan pendengaran (-). RPD: sering pilek seperti ini sejak kecil, riw.asma (-) RPK: Bapak mempunyai riwayat alergi, riw asma (-)
- Laboratorium (Eosinofil pada darah dan sekret hidung) jika diperlukan. - Tes kulit (Prick tes).
- Antihistamin: loratadin 1x10 mg selama 5 hari - Dekongestan: efedrin 3x25 mg/ hari/ oral selama 5 hari
Keluhan pasien Status lokalis
- Memberitahu kepada pasien tentang penyakit yang dialami. - Menghindari faktor yang dapat mencetuskan terjadinya penyakit pada pasien. - Meningkatkan kondisi badan dengan berolahraga (misalnya jogging saat pagi hari), minum vitamin C. - Pemeriksaan penunjang dilakukan apabila pasien Dwi Nelli Zulfia A 09020011 GCS: 456 N: 78 x/mnt RR: 18 x/mnt t ax : 36,9C
Status Lokalis ADS: Aurikulum: normotia, jaringan sekitar aurikulum tidak ada kelainan MAE: serumen (-), sekret (-), granulasi (-), polip (-), furunkel (-) Membran timpani: ADS intak, RC (+/+) Hidung : Pemeriksaan dari luar: - Dorsum nasi: tidak ada kelainan - Ala nasi : tidak ada kelainan RA: - Vestibulum nasi: sekret serous - Meatus nasi: sekret (-) - Konka nasi inferior: NDpembesaran konka (+), mukosa pucat NSpembesaran konka (+), mukosa pucat - Konka nasi media: NStidak tampak NDtidak tampak - Septum nasi: tidak ada kelainan - Benda asing (-) menyetujui. Pemeriksaan tersebut digunakan untuk mengetahui pasien alergi terhadap bahan apa. - Kontrol kembali apabila obat habis, untuk periksa apakah gejala sudah membaik atau tidak. Tenggorok: - Bibir : tidak ada kelainan - Mulut : tidak ada kelainan - Gusi : tidak ada kelainan - Lidah : tidak ada kelainan - Palatum mole Simetris, massa (-), bercak-bercak keputihan (-) - Uvula : Ukuran dan bentuk normal, letak lurus di tengah - Arkus Anterior: simetris - Arkus Posterior: simetris - Tonsil : T1, hiperemis -/-, kripta normal, detritus -/-, ulkus -/- - Faring: dbn KGB: tidak ada pembesaran kelenjar