Sherry Felicia
0000 0000 981
Abses leher
Etiologi Gigi 77 43
Penyalahgunaan obat suntik 21 12
Faringotonsilitis 12 6,7
Fraktur mandibula 10 5,6
Anaerob : Aerob
Infeksi kulit 9 5,1
10 : 1
Tuberculosis 9 5,1
Gejala lain:
- Pada anak kecil menyebabkan anak menangis terus (rewel) dan tidak mau makan atau
minum.
- Demam
- Leher kaku
- Sesak napas karena sumbatan jalan napas, terutama di hipofaring.
- Bila proses peradangan berlanjut sampai mengenai laring, dapat timbul stridor.
- Sumbatan oleh abses juga dapat mengganggu resonansi suara sehingga terjadi
perubahan suara.
- Pada dinding belakang faring tampak benjolan, biasanya unilateral.
- Mukosa terlihat bengkak dan hiperemis.
Diagnosis Abses Retrofaring
Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
● Terjadi sebagai komplikasi tonsilitis akut atau infeksi dari kelenjar mukus Weber.
● Penyebab abses peritonsil sama dengan kuman yang menyebabkan tonsilitis (kuman
aerob & anaerob).
Patologi
Terapi
bila pembuluh karotis mengalami nekrosis, dapat terjadi ruptur sehingga terjadi
perdarahan hebat
bila terjadi periflebitis atau endoflebitis, dapat timbul tromboflebitis dan septikemia
Terapi Abses Parafaring
- antibiotika dosis tinggi terhadap kuman aerob dan anaerob
- evakuasi abses bila tidak ada perbaikan dengan antibiotika dalam 24-48 jam
- dengan eksplorasi dalam narkosis
- Insisi dari luar dan intra oral
Terapi Abses Parafaring
- Insisi dari luar dilakukan 2 ½ jari dibawah
dan sejajar mandibula.
- secara tumpul eksplorasi dilanjutkan dari
batas anterior m. sternokleidomastoideus ke
arah atas belakang menyusuri bagian medial
mandibula dan m. pterigoid interna
mencapai ruang parafaring dengan
terabanya prosesus stiloid.
- Bila nanah terdapat didalam selubung
karotis, insisi dilanjutkan vertikal dari
pertengahan insisi horizontal ke bawah
depan m. sternokleidomastoideus
Terapi Abses Parafaring
- insisi intraoral dilakukan pada dinding lateral faring
- memakai klem arteri eksplorasi dilakukan dengan menembus m. konstriktor
faring superior ke dalam ruang parafaring anterior.
- insisi intraoral dilakukan bila perlu dan sebagai terapi tambahan terhadap
insisi eksternal
- Akibat infeksi yang bersumber dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar liur,
kelenjar limfa submandibula, dan ruang leher dalam lainnya.
Gejala Abses Submandibula
- Demam
- Nyeri leher
- Pembengkakan di bawah mandibula dan atau di bawah lidah (berfluktuasi)
- Trismus (sering di temukan)
Komplikasi Abses Submandibula
- Osteomielitis mandibula dan vertebra servikal.
- Obstruksi saluran nafas atas
- Mediastinitis
- Dehidrasi
- Sepsis.
Terapi Abses Submandibula
Medikamentosa :
Tindak pembedahan:
- insisi abses
Abses Ludovici
● Infeksi ruang submandibula berupa
selulitis dengan tanda khas berupa
○ Pembengkakan seluruh ruang
submandibula
○ Tidak membentuk abses
○ Keras pada perabaan
submandibula
● Etiologi
○ Seringkali berasal dari gigi atau
dasar mulut
○ Kuman aerob dan anaerob
● Gejala dan tanda
○ Nyeri tenggorok dan leher
○ Pembengkakan di daerah
submandibula →
■ Tampak hiperemis dan
keras pada perabaan
○ Dasar mulut membengkak →
■ Sesak napas (Sumbatan
jalan napas)
● Diagnosis
○ Berdasarkan riwayat sakit gigi, menggorek atau cabut gigi
○ Gejala dan tanda klinik
● Terapi
○ Antibiotika dosis tinggi
○ Pengobatan sumber infeksi (gigi)
■ Mencegah kekambuhan
○ Rawat inap
■ Hingga infeksi reda
● Komplikasi
○ Sumbatan jalan napas
○ Penjalaran abses ke ruang leher dalam lain dan mediastinum
○ Sepsis