Definisi TB
Penyakit akibat infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis yang
bersifat sistemik sehingga dapat
mengenai hampir semua organ
tubuh
Faktor Risiko
Faktor risiko infeksi TB
Kontak TB positif terutama orang dewasa
Daerah endemis
Sosioekonomi dan lingkungan yang tidak
sehat
Patogenesis
Port dentree
Respons
imunologik
non-spesifik
Sebagian
kasus: Kuman
tersisa
fagosit oleh
makrofag
Berkembang
biak lisis
makrofag
Respons
imunitas
selular (uji
tuberkulin
positif)
Kompleks
primer (infeksi
TB primer)
Limfangitis
dan
limfadenitis
Fokus primer
Ghon
Nekrosis
kaseosa,
inflamasi,
pneumonitis,
pleuritis,
kavitas
Resolusi
Dorman
Reaktiv
asi/reinf
Sakit TB
Risiko sakit
Umur saat
infeksi primer
(tahun)
Tidak Sakit
TB Paru
TB Diseminata
(milier,
meningitis)
<1
50%
30-40%
10-20%
1-2
75-80%
10-20%
2-5%
2-5
95%
5%
0,5%
5-10
98%
2%
<0,5%
>10
80-90%
10-20%
<0,5%
Pemeriksaan Fisik
Biasanya tidak dijumpai kelainan
yang khas
Temuan yang lebih spesifik dapat
diperoleh jika TB mengenai organ
tertentu
Gibus, kifosis, paraparesis TB
vertebra
Pembesaran KGB multipel TB
kelenjar
Kaku kuduk & tanda rangsang
Bayi
Anak
Akil Balik
Demam
Sering
Jarang
Sering
Keringat malam
Sangat jarang
Sangat jarang
Jarang
Batuk
Sering
Sering
Sering
Batuk produktif
Sangat jarang
Sangat jarang
Sering
Hemoptisis
Tidak pernah
Sangat jarang
Sangat jarang
Dispnu
Sering
Sangat jarang
Sangat jarang
Ronki basah
Sering
Jarang
Sangat jarang
Mengi
Sering
Jarang
Jarang
Fremitus
Sangat jarang
Sangat jarang
Jarang
Perkusi pekak
Sangat jarang
Sangat jarang
Jarang
Suara napas
berkurang
Sering
Sangat jarang
Jarang
Gejala
Tanda
Pemeriksaan penunjang
Uji Tuberkulin
Dosis 0,1 mL tuberkulin
Intrakutan
Diukur 48-72 jam setelah penyuntikan
Indurasi 10 mm (+)
Indurasi 5 9 mm meragukan
Indurasi <5 mm (-)
Pemeriksaan Penunjang
Foto toraks
Diagnosis pasti ditemukan M.
tuberculosis pada pemeriksaan
Sputum
Bilas lambung
Cairan serebrospinal (CSS)
Infeksi TB
Uji tuberkulin positif tanpa kelainan klinis, radiologis, dan laboratorium
Penyakit TB
Paru
Di luar
paru
Kelenjar limfe
Otak dan selaput otak
Tulang dan sendi
Saluran cerna termasuk hati, kandung empedu, pankreas
Saluran kemih termasuk ginjal
Kulit
Mata
Telinga dan mastoid
Jantung
Membran serous (peritoneum, perikardium)
Kelenjar endokrin (adrenal)
Saluran napas bagian atas (tonsil, laring, kelenjar endokrin)
Skoring TB
Infeksi
Penyakit
Uji tuberkulin
Negatif
Positif
Positif (90%)
Pemeriksaan fisik
Normal
Normal
Biasanya tidak
normal
Normal
Normal
Biasanya tidak
normal
Profilaksis/terapi
TB
Selalu
Pada
imunokompromis
Selalu
Jumlah obat
Satu
Satu
Tatalaksana TB
Prinsip dasar pengobatan Tb adalah:
Minimal 3 macam obat pada fase intensif (2 bulan
pertama)
2 macam obat pada fase lanjutan (4 bulan atau
lebih)
Isoniazid
Dosis
Harian
(mg/kgBB
/hari)
Dosis
Maximal
(mg/hari)
Efek samping
5-15
300
Rifampisin
10-20
600
Pirazinamid
15-30
2000
hepatotoksisitas, atralgia,
gastrointestinal
Etambutol
15-20
1250
Streptomisin
15-40
1000
Ototoksik, Nefrotoksik
Jenis
TB Ringan
Fase
Fase
Intensi Lanjuta
f
n
2HRZ
4HR
Efusi Pleura TB
TB BTA (+)
Prednison
-
Lama
6 bulan
2 minggu dengan
dosis penuh
kemudian tappering
of
2HRZE
4HR
4 minggu dosis
penuh kemudian
tappering of
9 12
bulan
4 minggu dosis
penuh kemudian
tappering of
12 bulan
TB milier
TB + destroyed
lung
Meningitis TB
Peritonitis TB
10HR
2 minggu dosis
penuh kemudian
tappering of
2 bulan
RHZ (75/50/150
mg)
4 bulan
RH (75/50 mg)
5-9
1 tablet
1 tablet
10-14
2 tablet
2 tablet
15-19
3 tablet
3 tablet
20-32
4 tablet
4 tablet
Putus Obat
Dikatakan putus obat bila sudah tidak minum
obat 2 minggu
Tatalaksana pasien yang berobat tidak teratur
(Juknis TB Anak):
Jika anak tidak minum obat >2 minggu (fase
intensif) atau >2 bulan (fase lanjutan) DAN
menunjukkan gejala TB mulai pengobatan dari
awal
Jika anak tidak minum obat <2 minggu (fase
intensif) atau <2 bulan (fase lanjutan) DAN
menunjukkan gejala TB lanjutkan pengobatan
sampai selesai
Vaksin
BCG
efektif
terutama
untuk
mencegah terjadinya TB milier meningitis
TB, TB sistem skeletal, dan kavitas
ES : ulserasi lokal dan limfadenitis (0,1-1%)
Kontraindikasi :
Imunokompromais, mis: defisiensi imun, infeksi
berat, gizi buruk, gagal tumbuh
Pernah menderita TB, uji tuberkulin >5 mm
Profilaksis Primer
1. Obat yg diberikan untuk profilaksis primer adalah INH dosis
5-10mg/kgBB/hari selama 6 bulan
2. Bila anak belum pernah imunisasi BCG,perlu diberikan BCG
setelah pengobatan profilaksis dengan INH selesai
3. Pada bulan ke-3 pemberian profilaksis uji tuberkulin ulang
Tetap negatiflanjutkan profilaksis hingga 6 bulan
Konversi menjadi (+)evaluasi status TB pasien
Profilaksis Sekunder
Tidak diberi pada setiap anak hanya untuk
anak dalam kelompok risiko tinggi untuk
berkembang menjadi sakit TB, yaitu anak-anak
dengan imunokompromais:
Usia balita,
Menderita morbili, varisela, atau pertusis
Mendapat obat imunosupresif jangka panjang,
Usia remaja
Infeksi TB paru (konversi uji tuberkulin dalam waktu
<12 bulan)