TB di Indonesia tinggi Index tuberkulin 50% Pasien BTA positif 0,255% Penularan > 90% melalui udara
Risiko infeksi TB
Kontak pasien TB Lingkungan TB
Fokus primer/Ghon
Limfangitis/ limfadenitis
4-8 minggu
Sel T spesifik
TB aktif (penyakit)
reaktivasi
5%
Imunitas seluler
Meninggikan aktivitas limfosit-T CD4+ + CD8+ sitotoksik & sel pembunuh (Killer cells)
Limfosit-T Th2 Merusak makrofag lokal yang belum aktif berisi M.tb dan jaringan sekitarnya Menambah sintesis antibodi humoral Nekrosis/perkijuan, kerusakan jaringan, M.tb dorman Pembentukan granuloma Pembentukan kavitas penyebaran M.tb
Membunuh M.tb
Limfogenik
Kel limfe regional Obstruksi bronkus Atelektasis Erosi bronkus Efusi perikardial
Hematogenik
Occult hematogenic spread Acute general hematogenic spread millier Protracted hematogenic spread
Sputum, bilas lambungm LCS, cairan pleura, biopsi Sulit paucibacillary dan teknik pengambilan Klinis ? Radiologis? kalsifikasi tidak tegas Lab? LED bukan diagnosis pasti Mantoux?
Diagnosis berdasar:
Sistemik
Great imitator tidak khas Demam (40-80%) Anoreksia, BB bermasalah, malaise Batuk hanya bila ada limfadenitis regional !!! Sesak ?Diare?Pembesaran KGB?
Lokal
Limfadenitis Neurologis : meningitis Tulang/sendi: epifisis >> ok banyak vaskularisasi , gibbus Kulit: skrofuloderma Mata: konjungtivitis fliktenularis Abdomen: Tb ginjal, diare dll
Tipe reaksi alergi lambat ok TB melibatkan imunitas seluler Sensitivitas /spesifisias >90%
Tuberculin
Indurasi : Baca dalam 48-72 jam INDURASI Reaksi cepat : TURGID 0 4 mm : negatif no infection, masa inkubasi, anergi
5 9 mm : positif ?
> 10 mm: infeksi alamiah/BCG/ M atipik Immucompromized: 5 mm (+)
Uji tuberkulin dapat negatif untuk sementara karena : TB berat misalnya TB milier PEM berat Mendapat kortikosteroid lama Penyakit virus : morbili, varicella Penyakit bakteri : typhus abdominalis, difteri, pertusis Vaksinasi virus : morbili, polio Penyakit keganasan : penyakit Hodgkin
95% TB parenkim Sebaiknya AP/PA dan lateral Tidak khas!! Bila ada kesesuaian antara klinis yang ringan dengan radiologis yang buruk suspek TB Temuan :
KGB hilus/ paratrakeal >> dengan/tanpa infiltrat Konsolidasi segmen/lobar Milier kalsifikasi Atelektasis, kavitas, efusi pleura
Rutin
Atas indikasi : tulang, sendi, abdomen Rontgen paru tidak selalu khas
Darah tepi :
Gambaran anemia mikrositik hipokromik oleh karena defisiensi Fe/infeksi kronis LED bukan prediktor TB meningkat pada infeksi akut/kronis lain reaktan fase akut Limfositosis tidak khas untuk TB
ELISA PCR
Memastikan D/ TB Hasil negatif tidak menyingkirkan D/ TB Hasil positif : 10 - 62 % (cara lama) Cara :
Catatan : Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter. Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti Asma, Sinusitis, dan lain-lain. Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit), pasien dapat langsung didiagnosis tuberkulosis. Berat badan dinilai saat pasien datang (moment opname).> lampirkan tabel badan badan. Foto toraks toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul < 7 hari setelah penyuntikan) harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak. Anak didiagnosis TB jika jumlah skor > 6, (skor maksimal 14) Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut.
Permulaan intensif 2 bulan lanjut maintenance 4 bulan Terapi TB intraparu hanya 6 bulan, kecuali TB milier TB ekstra paru 9-12 bulan Kombinasi 3 atau lebih OAT Teratur dan lama Pemberian gizi yang baik Pengobatan dan pencegahan penyakit lain
Drugs
Adverse reactions
Hepatitis, peripheral neuritis, hypersensitivity
Gastrointestinal upset,skin reaction, hepatitis, thrombocytopenia, hepatic enzymes, inducing orange discolouration of secretions Hepatotoxicity, hyperuricaemia, arthralgia, gastrointestinal upset Optic neuritis, decreased visual acuity, decreased red-green colour discrimination, hypersensitivity, gastrointestinal upset
Isoniazide * (INH)
Rifampicin (RIF) Pyrazinamide (PZA) Ethambutol (EMB) Streptomycin (SM)
Ototoxicity nephrotoxicity
Values in parentheses are maximum doses When INH and Rif are used concurrently, the daily doses of INH < 10 mg/Kg/day, Rif < 15 mg/Kg/day
Nama Obat
INH (H) Rifampisin (R)
BB < 10 Kg
BB 10-20 Kg
BB 20-33 Kg
50 mg 75 mg
100 mg 150 mg
200 mg 300 mg
PZA (Z)
150 mg
300 mg
600 mg
Bila BB > 33 kg dimasukkan golongan dewasa Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke Rumah sakit Bila dikombinasikan H dan R, H tidak boleh lebih dari 10 mg/Kg BB/hari, R tidak boleh lebih dari 15 mg/Kg INH dan rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer, tetapi boleh dicampur saat meminumnya
2 bl
INH RIF PZA EMB STREP PRED
6 bl
9 bl
12 bl
Nafsu makan Berat badan Keadaan umum Tidak perlu mengulang foto thorax, kecuali bila di awal terdapat kelainan berat (TB Milier, efusi pleura, atelektasis) Efek samping obat : hepatotoksik, nefrotoksik, ototoksik Laboratorium : DPL, fungsi hati
Mencegah infeksi Anak kontak dengan pasien TB aktif, tetapi belum terinfeksi (uji tuberkulin negatif) Obat : INH 5 - 10 mg/kg BB/hari
Mencegah penyakit TB pada anak yang terinfeksi : 1. Mantoux (+), R (-), klinis (-) :
Umur < 5 th Kortikosteroid lama Limfoma, Hodgkin, lekemi Morbili, pertusis Akil baliq
2. Konversi Mt (-) menjadi (+) dalam 12 bl, R (-), klinis (-) Obat INH 5 - 10 mg/kg BB/hari
A. Faktor basil TB : Virulensi basil TB Dosis infeksi B. Faktor pasien : Keadaan umum Umur Keadaan gizi Adanya infeksi lain, misalnya morbilli Tekanan fisik & psikis Adanya penyakit lain Genetik
TERAPI
Membaik TB
OAT teruskan
Memburuk / tetap
Bukan TB
MDR
Rujuk ke RS
Evaluasi ulang di Rumah Sakit rujukan
Strategi pengobatan Insentif Insentif sosial Pendidikan DOT Petugas kesehatan masyarakat Pelayanan komprehensif
Gejala klinis Uji tuberkulin Foto rontgen paru Pemeriksaan mikrobiologi dan serologi Pemeriksaan patologi anatomik
Prosedur diagnostik dan tatalaksana yang sesuai dengan prosedur di RS yang bersangkutan
Bila terdapat tanda bahaya seperti : Kejang Kesadaran menurun Kaku kuduk Atau tanda lain seperti : Benjolan di punggung Pincang Fenomena papan catur Rujuk ke Rumah sakit
F, laki-laki 4 bulan, BB 7,200 kg Kontrol bayi sehat Minta BCG Mt (+) R : ada kelainan
LS, perempuan 4 th 8 bl, BB 12,5 kg Keluhan : - panas lama - lesu - anorexia, BB - kadang-kadang batuk bereak Sumber infeksi : hemoptoe Pemeriksaan : gizi kurang, BCG (-), Mt (+) R : kelainan minimal / normal LED : 23 mm/ 1 jam Biakan M.tb : (+) TERAPI
Kontak hemoptoe (TB ?) Klinis baik, alergi (+), riwayat batuk2 lama Mt (-), R : konsolidasi Feces : telur ascaris (+) Terapi : - Antihistamin - Obat cacing Batuk kronis berulang Ulang R : konsolidasi hilang