Anda di halaman 1dari 47

TUBERKULOSIS ANAK

Dr. Bara Langi Tambing Sp.A


Masaalah TB Dunia
 Setiap hari 20.000 orang jatuh sakit TB
 Setiap jam 833 orang sakit TB
 Stiap menit 13 orangsakit TB
 Setiap 5 detik satu orang jatuh sakit TB

 Setiap hari 5000 orang meninggal akibat TB


 Setiap jam 208 orang meninggal akibat TB
 Setiap 3 menit 3 orang meninggal akibat TB
 Setiap 20 detik 1 orang meninggal akibat TB

 Setiap detik satu orang terinfeksi TB


Masaalah Utama TB pada Anak
■ Diagnosis
▪ Manifestasi Klinis : Tidak spesifik
over/under Diagnosis & Terapi

▪ Spesimen Diagnostik: sulit didapat


▪ Infeksi TB atau sakit TB  Belum ada alat Diagnostik
untuk membedakan
■ Ketaatan pengobatan terputus/terhenti kegagalan terapi
(lama)
ETIOLOGI
- Mycobacterium tuberculosis
- Mycobacterium bovis
Sifat :
Tahan asam
Tumbuh lambat
Sensitif pada sinar matahari,sinar
ultra violet,suhu ≥ 60º C
Droplet yg dihasilkan : Bersin 4500 – 1 juta droplet
Ukuran droplet < 5 ug Batuk 3000 droplet
Setiap droplet mengandung 3 basil Berbicara 5 menit 3000 droplet
Menyanyi 3000/menit
(< 5 µ )

95 %
5%
Limpadenitis (3)

Limpangitis (2)

Fokus primer (1)


(fokus Ghon)
Perjalanan penyakit TBC Primer
Diagnosis
1. Sumber infeksi
2. Manifestasi klinis/Gambaran klinis
3. Uji Tuberkulin
4. Pemeriksaan radiologi
5. Pemeriksaan mikrobiologi
6. Pemeriksaan Patologi
7. Pemeriksaan Hematologi
8. Pemeriksaan lain:
serologi,bronkoskopi
MANIFESTASI KLINIS

A. MANIFESTASI SISTEMIK
(UMUM/NONSPESIFIK)
B. MANIFESTASI SPESIFIK
ORGAN/LOKAL
MANIFESTASI SISTEMIK
(UMUM/NONSPESIFIK)

1.Bb↓ tanpa sebab yg jelas /tidak ↑ dalam 1 bln dgn penanganan gizi
2.Anoreksia dgn gagal tumbuh
3.-Demam lama (≥ 2 minggu) dan/berulang tanpa sebab yg jelas
(bukan demam tifoid,ISK, malaria dll) yg dapat disertai
keringat malam
-demam umumnya tidak tinggi
4.Lesu atau malaise
5.Batuk lama > 3 minggu dan sebab lain telah disingkirkan
6.Diare persisten yg tidak sembuh dengan pengobatan
baku diare
 MANIFESTASI SPESIFIK ORGAN /LOKAL
■ KELENJAR LIMFE (skrofuloderma)
- MULTIPEL
- UNILATERAL
- TIDAK NYERI
- SALING MELEKAT
(CONFLUENCE)
■ NEUROLOGIS
■ TULANG
skrofuloderma
Conyunctivitis tuberculosis
Gibbus
TBC miliar
UjiTuberkulin

Jenis
1. Mantoux : suntikan intradermal
2. Multiple puncture
Heaf, jarum khusus 6 buah
Tine, disposable, 4 jarum
3. Patch test
Tuberkulin(Mantoux)
Dosis : -0.1 ml PPD intermediate strength
- intra kutan
Lokalisasi : volar lengan bawah
Pembacaan : 48-72 jam post injeksi
Pengukuran : palpasi,tandai,ukuran
Laporan : milimeter, walaupun ‘0 mm’
Diameter indurasi
 0 - 5 mm : negatif
 5 - 9 mm : meragukan
 > 10 mm : positif
Tehnik BCG
Klasifikasi dasar

Uji tuberkulin
0. Tidak ada kontak, tidak ada infeksi
(uji tuberkulin negatif)
I. Ada kontak, tidak ada infeksi
(uji tuberkulin negatif)
II. Ada infeksi, tidak ada penyakit TB
(uji tuberkulin positif)
III. Penyakit tuberkulosis
UJI TUBERCULIN POSITIF

1. Infeksi TB alamiah
a. Infeksi TB tanpa sakit TB (TB latent)
b. Infeksi TB dan sakit TB
c.TB yg ttelah sembuh
2. Imunisasi BCG
3. Infeksi mikobakterium atipik
TUBERCULIN NEGATIF

1. Tidak ada infeksi TB


2. Dalam masa inkubasi TB
3. Anergi
Anergi

Uji tuberkulin dapat negatif untuk sementara karena :


• TB berat misalnya TB milier
• PEM berat
• Mendapat kortikosteroid lama
• Penyakit virus : morbili, varicella
• Penyakit bakteri : typhus abdominalis, difteri, pertusis
• Vaksinasi virus : morbili, polio
• Penyakit keganasan : penyakit Hodgkin
Radiologis
 Tidak khas : - Dapat ditemukan pada penyakit lain
 Foto Th/ saja tidak dapat digunakan D/ TB kecuali
Gambaran Miliar
 Gambaran yg sugestif TB :
- Kel hilus/p.trakeal > infitrat +/- - Milier
- Kalsifikasi dgn infiltrat - atelektasis
- effusi pleura - Kavitas
- Tuberkuloma
 Foto hrs AP & lateral utk melihat pembesaran
kelenjara hilus
Kelemahan : over diagnosis
(Pokja TB anak)
Alur Diagnosis & Tatalaksana TB Anak di Puskesmas

Skor ≥ 6

Beri obat oat


2 bulan Th/

Respons (+) Respons (-)

Th/ TB diteruskan Rujuk ke RS


Utk evaluasi
lanjut
TATALAKSANA

KELAS KONTAK INFEKSI SAKIT THERAPY

0 - - - -
I + - - profilaksis I

II + + - profilaksis II

III + + + terapi
Kemoprofilaksis primer
• Mencegah infeksi
• Anak kontak dengan pasien TB aktif, tetapi belum
terinfeksi (uji tuberkulin negatif)
• Obat : INH 5 - 10 mg/kg BB/hari
Kemoprofilaksis sekunder
Mencegah penyakit TB pada anak yang terinfeksi
:
1. Mantoux (+), Rö (-), klinis (-) :
• Umur < 5 th
• Kortikosteroid lama
• Limfoma, Hodgkin, lekemi
• Morbili, pertusis
• Akil baliq
2. Konversi Mt (-) menjadi (+) dalam 12 bulan,
Rö (-), klinis (-)
Obat INH 5 - 10 mg/kg BB/hari
Dosis OAT

Nama obat Dosis harian Dosis maksimal Efek samping

(mg/kgBB/hari (mg/hari)
Isoniazid 5 - 15* 300 Hepatitis,neuritis
hipersensitif

Rifampisin** 10 - 20 600 Gastritis,ggn fs hati,


Trombositopenia
urin merah

Pirazinamide 15 -30 2000 Ggn fs hati,gastritis


(PZA) Artralagia

Etambutol 15 -20 1250 Neuritis optika


(EMB)

Streptomisin 15 -40 1000 Otoksik


Nefrotoksik
Catatan
* Bila isoniazid dikombinasi dgn Rifampisin,
Dosis tidak boleh lebih 10 mg/kgBB/hari
** - Rifampisin tidak boleh diracik dgn OAT lain
o.k. Dapat menganggu bioavibilitas rifampisin.
- Rifampisin diabsorbsi dgn baik melalui
gastrointestinal saat perut kosong
( satu jam sebelum makan)
Regimen of Antituberculosis drugs

2 mo 6 mo 9 mo 12 mo
TB paru

INH TB kelenjar
RIF
PZA

EMB
TB ekstra pulmonal / TB pulmonal berat
STREP

PRED
TB meningitis,milier,efusi pleura,peritonitis,endobronkial
Kekeliruan (Pitfalls) pada TB Anak

Masaalah
 A. Diagnosis
■ Baku emas (true gold standard) sulit o.k.
pemeriksaan sputum & bilasan lambung sulit dilakukan
Jumlah kuman sedikit & lokalisasi di alveolus
■ Riwayat kontak TB orang dewasa  disangkal
■ Gejala klinis tidak spesifik
■ Uji tuberkulin & Radiologis  interpretasi tidak mudah
■ Laboratorium Rutin  tidak banyak manfaatnya
B.Pengobatan
■ Penghentian pengobatan penderita TB ,bila terjadi
konversi pem. BTA sputum menjadi (-) sulit pada
anak
■ Penghentian pengobatan pada anak berdasarkan
perbaikan klinis
■ Pemeriksaan penunjang (Radiologis & Laboratorium )
sering menimbulkan kerancuan &kebingungan
Kekeliruan ,kesalahan yg lazim terjadi
 Klinis:
▪ menganggap gejala klinis pasien TB anak sama dengan dewasa
▪ Simplifikasi penafsiran gejala
 Pemeriksaan penunjang
Penggunaan kurang tepat/berlebihan
▪ D/ - hanya berdasarkan hanya pada satu temuan klinis
- satu pemeriksaan penunjang
Gejala klinis “ klasik” yg biasa dihubungkan dgn TB

Batuk
▪ Gejala klinis penting pada orang dewasa
▪ Bukan gejala utama TB anak
▪ BKB(Batuk kronik dan/berulang)
kronik : ≥ 2 minggu
Berulang ≥ 3 episode dalam 3 bulan
▪ Diagnosis Banding pertama :ASMA
Dasar: proses TB pada anak t.u. di parenkhim (fokus primer)
parenkhim  reseptor batuk(-)
Keringat Malam

 Gejala klinis penting pada orang dewasa


 Bukan Utama pada anak
 Dewasa
sehat: malam –tidur  BMR – Metabolisme ↓
Sakit TB: Proses infeksi/sakit TB  Metabolisme↑ keringat
malam
 Anak : fase tumbuh  GH pada malam hari metabolisme ↑
Keringat malam
Limpadenopati kolli(Skropuloderma)

• Lazim dijumpuai pada anak


• Kgb tidak teraba  normal
• Kgb teraba  masih normal
• Kgb : ukuran ≥  mungkin patologis
• Etiologi : - sebagian besar o. IRA berulang
• - Bisa o.k. alergi
• Curiga TB bila : ▪ ukuran ≥ 1 cm
• ▪ multipel
• ▪ tidak nyeri tekan
• ▪ konfluens
• DD/ terburuk : keganasan
• Diagnosis definitif: P.A.
Gejala klinis lain

▪ Berat badan tidak naik, nafsu makan berkurang


Demam kronik dan berulang
▪ Dapat disebabkan o.k. penyakit lain mis : ISK
▪ Gejala klinis TB anak tidak spesifik
Pemeriksaan penunjang

a. Foto Paru
 Subjektif,gambaran tidak spesifik
 Banyak penyakit lain yg memberi gambaran yg sama
 Aspek TB
▪ non sugestif : infiltrat minimal - Kp belum dapat disingkirkan
- Proses spesifik masih mungkin
sebagai dasar D/  FLEK PARU
 ▪ Sugestif TB : - Pembesaran kel.Hilus
- atelektasis,milier,efusi pleura,kalsifikasi (proses lama)
 Rumus Umum:
 Diskonkuerensi klinis dan Ro (Klinis tidak sesak,tapi kelainan
toraks nyata)  pikirkan TB
b. Uji Tuberkulin
■ pembacaan : indurasi bukan eritema
ukuran transversal dlm mm
(harusdisebut)
■ Uji tuberkulin (+) menentukan ada infeksi bukan
sakit TB
c. Laborarorium
■ LED meningkat pada semua infeksi kronis
TB milier sering Normal
Bermanfaat bila utk evaluasi Th/ bila
sebelumnya tinggi
Dapat ditemukan pada infeksi virus
Kekeliruan terapi

a.Panduan terapi
■ Pengobatan dibagi 2fase : 1. fase intensif (2 bulan)
2. Fase seterilisasi sisanya
■ Prinsip pengobatan paduan minimal 2 obat
( Kesepakatan : PZA,INH,Rifampisin)
■ Mono terapi  menimbulkan resistensi (kontra indikasi)
■ Pemberian obat tiap hari
■ Racikan tiap obat harus dipisah utk masing masing obat OAT
■ Isoniazid tidak stabil dalam bentuk sirup  tidak dianjurkan
• B. Evaluasi pengobatan
■ Evaluasi pengobatan setelah 2 bulan pengobatan
■ Evaluasi yi gejala klinis : Gejala menghilang, BB meningkat
■ Evaluasi Radiologis tidak rutin kecuali pada keadaan khusus
- Tbc milier  1 bulan setelah pengobatan
- Efusi pleura  2 minggu setelah pengobatan
■ LED dapat digunakan utk evaluasi bila pada awal pengobtan
nilainya tinggi
 If you find the Diagnosis of TB in children easy,
you probably overdiagnosing TB
 If you find the Diagnosis of TB in children difficult,
you are not alone
 It is easy to over diagnosis TB in children
 It is also Easy to miss TB in children
 Crefully asses all the evidence, before making the diagnosis

Anthony Harries & Dermot Maher ,1997


SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai