Anda di halaman 1dari 47

TUBERKULOSIS

dr. Yosef William Angliwarman, SpPD


Definisi

 Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang


menyerang parenkim paru yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis.

 Sebagian besar kuman menyerang paru-paru &


dapat mengenai organ diluar paru (meningen,
ginjal, tulang & nodus limfe).
Cara Penularan
KLASIFIKASI
PASIE
N TB
1. Terduga (presumptive) pasien TB

Mempunyai keluhan atau gejala klinis mendukung TB.

2. Pasien TB yang terkonfirmasi bakteriologis

Yang terbukti positif bakteriologi pada hasil pemeriksaan melalui pemeriksaan

mikroskopis langsung, TCM TB, atau biakan.

Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah :

a)Pasien TB paru BTA positif

b)Pasien TB paru hasil biakan M.TB positif

c)Pasien TB paru hasil tes cepat M.TB positif

d)Pasien TB ekstra paru terkonfirmasi secara bakteriologis, baik dengan BTA,

biakan maupun tes cepat dari contoh uji jaringan yang terkena.

e)TB anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan bakteriologis.


3. Pasien TB terdiagnosis secara klinis
Tidak memenuhi kriteria terdiagnosis secara bakteriologis tetapi dx/ sebagai

pasien TB aktif oleh dokter, dan diputuskan untuk diberikan pengobatan TB.

Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah :

1)TB paru BTA (-), Ro Torax (+).

2)TB paru BTA (-) , tidak ada perbaikan klinis setelah diberikan antibiotika non

OAT, dan mempunyai faktor risiko TB

3)TB ekstra paru yang terdiagnosis secara klinis maupun laboratoris dan

histopatologis tanpa konfirmasi bakteriologis.

4)TB anak dx/ sistim skoring.


Klasifikasi berdasarkan riwayat
pengobatan

1. Kasus Baru

2. Kasus Dengan Riwayat Pengobatan :

a. Kasus kambuh

b. Kasus pengobatan setelah gagal

c. Kasus setelah loss to follow up

d. Kasus lain-lain adalah pasien sebelumnya pernah mendapatkan OAT dan hasil
akhir pengobatannya tidak diketahui atau tidak didokumentasikan.

3. Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui


Klasifikasi berdasarkan uji
kepekaan obat
1. Monoresisten

2. Poliresisten

3. Multidrug resistant (TB MDR)

4. Pre-extensive drug resistance (pre-XDR):


TB MDR + resistan golongan fluorokuinolon atau salah satu dari OAT injeksi lini kedua
(kapreomisin, kanamisin dan amikasin)

5. Extensive drug resistant (TB XDR) :


TB-MDR + resistan golongan fluorokuinolon dan salah satu dari OAT injeksi lini kedua
(kanamisin, kapreomisin, dan amikasin).

• Rifampicin resistant (TB RR) )


DIAGNOSIS TB
Suspek TB
Batuk > 2 minggu  sputum = suspek TB

Gejala-gejala lain
• Kadang-kadang sputum berdarah
• demam, keringat malam
• Hilang napsu makan & berat badan menurun
• Nyeri dada & sesak napas
• Perasaan tak enak, tidak bertenaga

Kontak TB?
Infeksi pernapasan tidak membaik dengan antibiotik
Pemeriksaan TBC
1. Pemeriksaan bakteriologis  mikroskopis, TCM TB dan
biakan
2. Foto torak
3. Biopsi (analisa cairan membrane)
4. Riwayat pasien (Anak)
5. Pengobatan antibiotic  2 minggu
6. Uji tuberkulin kulit
7. Serologi
Xpert MTB/RIF
• Highly-automated molecular test (Real-Time PCR)
• Mendeteksi M. tb dan resisten Rifampicin
• Proses pengerjaan 100 menit
• Biosafety = pemr. Mikroskopik
• Sampel:
• sputum 3 ml
• cairan serebrospinal (cerebro spinal fluid/CSF),
• jaringan biopsi, bilasan lambung (gastric lavage), dan aspirasi cairan
lambung (gastric aspirate).
• Tidak untuk follow up pengobatan
Pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan
Rifampisin dan INH (Rekomendasi WHO)
1. Semua pasien dengan riwayat pengobatan OAT.
2. Semua pasien dengan HIV yang didiagnosis TB aktif, terutama yg
tinggal di daerah dengan prevalensi TB resistan obat yang tinggi.
3. Pasien dengan TB aktif yg kontak dgn pasien TB resistan obat.
4. Semua pasien baru di daerah dgn kasus TB resistan obat primer >3%.
5. Pasien baru atau riwayat OAT dengan sputum BTA tetap positif pada
akhir fase intensif.
Foto Toraks

• Bukan alat DIAGNOSTIK dan MONITOR untuk TB

• Tidak ada pola yang khas untuk TB


• Pola tertentu sangat suggestive misal kavitas pada
daerah atas
• Kasus-kasus HIV - berbagai macam mungkin bisa dilihat
• Anak-anak – kelainan sering tidak khas
Could be lobar pneumonia

Typical upper lobe shadow of TB


Biopsi (& analisa cairan)
Uji Kulit Tuberculin
Uji Tuberkulin kulit
Akurasinya – bervariasi sesuai pembacanya

Hasil positif palsu


25% populasi Indonesia memiliki infeksi TB laten (bukan
sakit)
Reaksi – silang terhadap BCG
Hasil negatif palsu
20% kasus-kasus TB aktif tidak memiliki reaksi
Sering tidak bereaksi pada immuno-compromised &
infants
Tes Darah

• Serologi – perkembangannya tidak adekuat


• Interferon-gamma release assay (IGRA), memiliki keunggulan dapat
membedakan infeksi TB alamiah dengan BCG dan infeksi TB dengan
mikobakterium atipik
• sensitivitas & spesifisitasnya jelek, terutama kasus-kasus BTA – ve

• Tidak dapat membedakan antara infeksi “laten” dan aktif


ALUR PENGOBATAN TB
Dosis rekomendasi OAT lini pertama untuk dewasa

Pasien berusia diatas 60 tahun tidak dapat mentoleransi lebih dari 500-700 mg
perhari, beberapa pedoman merekomendasikan dosis 10 mg/kg BB pada pasien
kelompok usia ini. Pasien dengan berat badan di bawah 50 kg tidak dapat
mentoleransi dosis lebih dari 500-750 mg perhari.
Perubahan Pengobatan

1. OAT kat 1 dengan dosis harian


2. OAT kat 2 tidak direkomendasikan pengobatan TBC
3. Pasien TB MTB pos Rifampisin sensitive, dgn riw. pengobatan
sebelumnya (kambuh,gagal, dan loss to follow up) ditx dgn OAT
kat 1 dosis harian
4. OAT sediaan tablet dispersible untuk anak
EVALUASI PENGOBATAN OAT (WHO)

• Pemantauan klinis dan berat badan merupakan indikator yang sangat


berguna
• Monitor efek samping
• Pemeriksaan sputum BTA dilakukan :
1.Akhir bulan kedua (2RHZE/4RH) untuk kasus baru
2.Akhir bulan ketiga (2RHZES/1RHZE/5RHE) untuk kasus pengobatan
ulang.
3.Akhir bulan kelima, dan atau akhir bulan kedelapan
4.Rekomendasi ini juga berlaku untuk pasien dengan sputum BTA
negatif.
HASIL PENGOBATAN

1. Sembuh
2. Pengobatan Lengkap
3. Pengobatan gagal
4. Meninggal
5. Putus obat : Pasien TB yang tidak memulai pengobatan setelah
terdiagnosis TB atau menghentikan pengobatan selama 2 bulan
berturut-turut atau lebih
6. Tidak dievaluasi : Pasien yang tidak memiliki hasil pengobatan
pada saat akhir pelaporan kohort pengobatan, termasuk pasien
yang sudah pindah ke fasilitas kesehatan lain dan tidak diketahui
hasil pengobatannya oleh fasilitas yang merujuk pada batas akhir
pelaporan kohort pengobatan.
Panduan Jangka Pendek TB RO

4-6 Km – Mfx – Eto (Pto) – H (DT) – Cfz – E – Z / 5 Mfx – Cfz – E – Z


Panduan Jangka Pendek TB RO
Pemeriksaan Awal & Selama
Tx/ Jangka Pendek TB RO
Paduan Individual atau Jangka Panjang
• Pasien TB RO yang tidak dapat diberikan paduan jangka pendek akan
mendapatkan paduan individual
• Paduan individual terdiri dari setidaknya 5 obat efektif yaitu 4 obat
inti lini kedua ditambah pirazinamid (Z).
• Lama Pengobatan 20 – 24 bulan
• Cara Pemilihan Paduan Individual :
a.1 obat dari grup A
b.1 obat dari grup B
c.Sisanya dari grup C, D2 atau D3 sampai terpenuhi sejumlah 5 obat
efektif
Contoh Panduan TB RO Jangka
Panjang
Durasi Pengobatan TB RO Jangka
Panjang
Pemeriksaan Penunjang Awal Sebelum
Tx
• Rontgen dada
• Pemeriksaan EKG
• Laboratorium :
• DL, Fungsi hati, Elektrolit: natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), Fungsi ginjal,
Gula darah puasa dan 2 jam PP, Asam urat , Albumin serum,Thyroid
stimulating hormon (TSH). magnesium
• Pemeriksaan pendengaran (dilakukan bila pasien mendapatkan
paduan pengobatan dengan obat injeksi, berdasarkan ketersediaan
sarana dan tenaga di fasyankes TB RO)
• Pemeriksaan pendengaran sederhana: garpu tala,
• Pemeriksanaan pendengaran dengan audiometri
• tes bisik
Pencegahan TB pada ODHA

• Untuk mencegah terjadinya TB aktif pada ODHA.


• Diberikan pada ODHA yang tidak terbukti TB dan tidak mempunyai
kontraindikasi terhadap pilihan obat.
• Menurut WHO :
1) INH (PP INH) selama 6 bulan, dengan dosis INH 300 mg/hari selama 6 bulan
dan ditambah dengan B6 dosis 25mg/hari.
2) Rifapentine dan INH, seminggu sekali selama 12 minggu ( 12 dosis), dapat
digunakan sebagai alternatif. Dosis yang digunakan adalah INH 15 mg/BB
untuk usia > 12 tahun dengan dosis maksimal 900 mg dan dosis Rifapentine
900 mg untuk usia >12 tahun dan BB > 50 Kg (untuk BB 32 – 50 kg = 750
mg)
TB Anak
• Anak-anak memiliki risiko tinggi untuk menjadi TB bila terinfeksi
(sering lebih serius & EP)
• Biasanya ada kontak dengan kasus BTA +ve
• Diagnosis bisa sulit
• Sistem skoring
• konsensus guidelines
• skor  6 pertimbangkan untuk terapi TB
Sistem
Skoring
Panduan OAT pada Anak
Profilaksis TB pada Anak

Anda mungkin juga menyukai