2
Gejala respiratorik Gejala sistemik Pemeriksaan Fisik
3
1. Pemeriksaan dahak mikroskopis langsung
– menegakkan diagnosis
– menentukan potensi penularan
– menilai keberhasilan pengobatan.
mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang
dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-Pagi (S-P)
2. Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) TB
– penegakan diagnosis
– tidak untuk evaluasi hasil pengobatan
3. Pemeriksaan Biakan
dilakukan dengan media padat (Lowenstein-
Jensen) dan media cair (Mycobacteria Growth
Indicator Tube)
4
Foto toraks TB aktif
multiform :
- bayangan berawan/
noduler di segmen
apikal & post LAP atau
segmen sup LBP
- kavitas
- bayangan bercak milier
- efusi pleura unilateral
5
Foto toraks TB inaktif
- fibrotik
- kalsifikasi
- fibrotoraks atau
penebalan pleura
Destroyed Lung:
- Berdasarkan foto toraks
sulit dinilai keaktifannya
- Perlu pemeriksaan
bakteriologik dan serial
foto
6
1. Pasif :
penjaringan tersangka TB ketika penderita datang
ke pelayanan kesehatan.
Passive promotive case finding semua kontak
penderita TB dengan gejala harus diperiksa dahak
secara SP
2. Aktif :
Penjaringan penderita tersangka TB dengan
mendatangi penderita
7
Diagnosis TB
1. Diagnosis TB paru
2. Diagnosis TB extra paru
Tatalaksana
1. Kasus baru
2. Kasus kambuh (relaps)
3. Kasus setelah putus berobat (Default)
4. Kasus setelah gagal (failure)
8
5. Kasus pindahan (transfer in)
8
9
10
TERDUGA/PRESUMPTIVE TB
Seseorang yang mempunyai keluhan/gejala klinis
mendukung TB
TB TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS
Pasien TB yang terbukti positif bakteriologi pada hasil
pemeriksaan melalui pemeriksaan mikroskopis
langsung, TCM, atau biakan
• TB paru BTA positif
• TB paru hasil biakan M.Tb positif
• TB paru hasil TCM positif
• TB ekstra paru terkonfirmasi bakteriologis baik dengan
BTA, biakan, maupun TCM dari uji jaringan yang terkena
• TB anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan
bakteriologis
11
TB TERDIAGNOSIS KLINIS
Pasien yang tidak memenuhi kriteria terdiagnosis secara
bakteriologis tetapi didiagnosis sebagai TB aktif oleh dokter
dan diputuskan untuk diberikan pengobatan TB
12
LOKASI ANATOMI
-Tuberkulosis paru
-Tuberkulosis ekstra paru: pleura, kelenjar limfe,
abdomen, saluran kencing, kulit, sendi, selaput
otak, dan tulang
13
Tergantung organ yg terkena misal pembesaran
KGB leher limfadenitis TB
Diagnosis pasti sulit, memerlukan pemeriksaan lain
misal rontgen, biopsi, patologi anatomi
Sering disertai TB paru maka diperiksa dahak SP
dan foto toraks
14
RIWAYAT PENGOBATAN
1. PASIEN BARU TB
Adalah pasien yang belum pernah mendapatkan
pengobatan TB sebelumnya atau sudah pernah
meminum OAT namun kurang dari 1 bulan (<28
dosis)
15
2. PASIEN YANG PERNAH DIOBATI TB
• Kasus kambuh
• Kasus pengobatan setelah gagal
• Kasus setelah loss to follow up
• Kasus lain-lain
• Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui
16
Kasus baru : pasien yang BELUM PERNAH diobati dengan OAT atau
sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
Kambuh : pasien TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan
tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau
kultur).
Kasus setelah lalai berobat (default/ drop-out) :
pasien TB yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan
atau lebih dengan BTA positif.
Kasus setelah gagal pengobatan : pasien yang hasil pemeriksaan
dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan
kelima atau lebih selama pengobatan.
Kasus Pindahan (Transfer In) : pasien yang dipindahkan dari UPK
yang memiliki register TB lain untuk melanjutkan pengobatannya
17
STATUS HIV
18
UJI KEPEKAAN OBAT
1. Monoresisten
2. Poliresisten
3. TB MDR
4. TB XDR
5. TB RR
19
20
21
Kriteria Terduga TB RO
PRINSIP PENGOBATAN
Tahap awal (intensif)
Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu
diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.
Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat,
biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2
minggu.
Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi)
dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lebih lama
Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan
22
Pengobatan TB
23
24
Kemasan
Obat tunggal
Obat disajikan secara terpisah, masing-masing
INH, rifampisin, pirazinamid dan etambutol.
Obat kombinasi dosis tetap/KDT (Fixed Dose
Combination - FDC)
Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari 2 atau 4 obat
dalam satu tablet
25
Setiap 2 minggu pada bulan pertama pengobatan
selanjutnya setiap 1 bulan
Evaluasi : respons pengobatan, efek samping &
komplikasi penyakit
Meliputi : keluhan, berat badan, pemeriksaan fisik
26
Awal : Status HIV, gula darah
32
PENGOBATAN TB
PADA KEADAAN KHUSUS
6. Penderita TB yg memerlukan kortikosteroid:
- Meningitis
- Sumbatan jalan napas akibat TB kelenjar
(endobronkial TB)
- TB millier dgn gangguna napas yg berat
- Efusi pleura
- perikarditis TB
- TB abdomen dengan asites
33
PENGAWAS MINUM OBAT
34
Persyaratan PMO
35
SIAPA YANG DAPAT
MENJADI PMO ?
37
Terima kasih
38