Tb SO
dr Puji Astuti , Sp.P
2.Epidemiologi
Misi mencapai Zero deth, Zero Tb
suffering, dan Zero new infection
TB day 2014 10
SE DIRJEN P2P 7. Fasilitas pelayanan kesehatan yang belum/tidak
mempunyai TCM, harus merujuk terduga TBC atau
dahak dari terduga TBC tersebut ke Fasilitas
NO. 936 TAHUN Pelayanan Kesehatan TCM. Merujuk dahak lebih
2021 direkomendasikan dibanding merujuk terduga TBC
terkait alasan pengendalian infeksi.
Pemeriksaan TCM
Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar uji TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) kepekaan fenotipik
Pemeriksaan ulang Pemeriksaan radiologis / TIDAK
TCM dan sesuaikan antibiotik spektrum luas
pengobatan MENGGUNAKAN
Pemeriksaan uji kepekaan INH
pada pasien dengan riwayat
berdasarkan hasil QUINOLON
TCM
pengobatan sebelumnya
Sensitif terhadap
Resistan terhadap Abnormalitas paru
obat gol. Gambaran paru
obat gol. flurokuinolon yang mengarah
flurokuinolon tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH TB / tidak ada
perbaikan klinis
perbaikan klinis
* Inisiasi pengobatan TBC-RO untuk kasus dengan riwayat pengobatan TBC. Sementara itu Hasil MTB pos Rif resisten dari kriteria terduga **Inisiasi pengobatan *** Pengulangan hanya 1 kali. Hasil
TB baru harus diulang dan hasil pengulangan (yang memberikan hasil Mtb pos) yang menjadi acuan. dengan OAT lini satu pengulangan yang menjadi acuan
TERAPI
A. TB SENSITIF OBAT (TB SO)
TATA
LAKSANA
PEMBERIAN
B. TB RESISTEN OBAT (TB RO)
TERAPI OAT
⬢ Obat Anti TBC (OAT) Kategori 1 fase awal dan lanjutan dengan
SE DIRJEN P2P NO
936/2021 dosis harian.
⬢ OAT Kat 1 dosis harian akan mulai dipergunakan secara
bertahap.
⬢ Pada tahun 2021, prioritas pemberian OAT ini adalah untuk:
1) Pasien TBC HIV
2) Kasus TBC yang diobati di Rumah Sakit
3) Kasus TBC dengan hasil MTB pos Rifampisin sensitif dan
Rifampisin indeterminate dengan riwayat pengobatan
sebelumnya.
TATALAKSANA Pasien yang masih sensitive Rifampisin (dari TCM) akan
TB SENSITIF mendapat obat Kategori 1 yaitu 2 ( R H Z E ) / 4 ( R H ) , kecuali:
OBAT
(TB SO) • Hasil biakan atau LPA menunjukan resisten Isoniazid (INH)
maka akan diobati sebagaimana pasien monoresisten INH
Kombinasi dosis tetap yang terdiri dari kombinasi 2 obat (isoniazid dan
rifampisin), 3 obat (isoniazid, rifampisin, dan pirazinamid), dan 4 obat
(isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol) sangat
direkomendasikan.
- 6 Bulan : 2 RHZE/ 4 RH
Pemeriksaan mikrobiologis
BTA sputum akhir bulan ke-2
Belum konversi : LPA atau Gene Xpert, Biakan
RESPONS M.tb + Uji kepekaan
TERAPI BTA sputum 1 bulan sebelum akhir pengobatan
& akhir pengobatan
LPA/Gene Xpert, Biakan M.tb + Uji kepekaan : jika
BTA masih (+)
Pemeriksaan radiologis
Jika ada indikasi/ ada fasilitas (TB paru BTA +)
Rutin dilakukan (TB paru BTA -)
SEMBUH LENGKAP
Pasien TB paru dengan hasil Pasien TB yang telah menyelesaikan
pemeriksaan bakteriologis positif pengobatan secara lengkap dimana
pada awal pengobatan dan hasil pada salah satu pemeriksaan
pemeriksaan bakteriologis pada akhir sebelum akhir pengobatan hasilnya
pengobatan menjadi negatif disertai negatif namun tanpa ada bukti hasil
hasilpemeriksaan BTA negatif di pemeriksaan bakteriologis pada akhir
PENGOBATA
GAGAL
N Pasien yang hasil pemeriksaan
PUTUS BEROBAT (LOST TO
FOLLOW UP)
dahaknya tetap positif atau kembali
Pasien TB yang tidak memulai
menjadi positif pada bulan kelima
atau lebih selama masa pengobatannya atau yang
pengobatan; atau kapan saja dalam pengobatannya terputus terus
masa pengobatan diperoleh hasil menerus selama 2 bulan atau
laboratorium yang menunjukkan lebih.
adanya resistensi OAT.
TERIMAKASIH
World Health Organization. International Standar For Tuberculosis
Care. Geneva: World Health Organization, 2009
Global tuberculosis report 2021. Geneva: World Health
Organization; 2021. Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.
DAFTAR Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan
kedokteran Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI, 2020
PUSTAKA Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi
Laten Tuberkulosis. Jakarta : Kemenkes RI, 2020
Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Investigasi Kontak.
Jakarta : Kemenkes RI, 2019
Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Penatalaksanaan
Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI,
2020