PPK/KMed/010/RSPR 01 1 dari 7
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
TUBERKULOSIS PARU UNTUK PASIEN DEWASA
No. ICPC II: A 70 Tuberculosis
No. ICD A.15 Respiratory tuberculosis, bacteriologically and
histologically confirmed
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PPK/KMed/010/RSPR 01 2 dari 7
4.2.Atas indikasi
● pemeriksaan Xpert MTB/Rif jika tersedia di fasilitas
● biakan kuman M.Tb
● uji kepekaan terhadap OAT lini pertama di laboratorium yang
sudah tersertifikasi. Dapat dilaksanakan melalui rujukan pasien
ataupun rujukan spesimen.
● pemeriksaan fungsi hati
● pemeriksaan fungsi ginjal
● pemeriksaan darah rutin : jumlah leukosit mungkin normal atau
sedikit meninggi, LED > 30 mm/jam, hitung jenis, biasanya
dominasi limfosit, HB rendah pada kasus yang sudah lama
● pemeriksaan gula darah
Standar diagnosis
1. Semua pasien dengan batuk produktif yang berlangsung
selama > 2 minggu yang tidak jelas penyebabnya harus
dievaluasi untuk TB.
2. Semua pasien (dewasa dan dewasa muda) yang diduga
menderta TB, harus diperiksa mikroskopis spesimen
sputum / dahak 3 kali salah satu diantaranya adalah
spesimen pagi. jika laboratorium sudah terakreditasi,
pemeriksaan berasal dari dahak pagi hari, dan 1 kali
diantaranya diperiksa Tes Cepat Molekuler.
3. Semua pasien dengan gambaran foto toraks tersangka TB,
harus diperiksa mikrobiologi dahak
4. Diagnosis dapat ditegakkan walau apus dahak negatif
berdasarkan kriteria berikut:
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
TUBERKULOSIS PARU UNTUK PASIEN DEWASA
No. ICPC II: A 70 Tuberculosis
No. ICD A.15 Respiratory tuberculosis, bacteriologically and
histologically confirmed
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PPK/KMed/010/RSPR 01 3 dari 7
PPK/KMed/010/RSPR 01 4 dari 7
PPK/KMed/010/RSPR 01 5 dari 7
Rehabilitasi Medik
Tatalaksana Rehabilitasi paru restriktif bertujuan untuk:
● Mempertahankan komplians paru
● Mencapai pengembangan paru dan dinding dada yang optimal
● Mempertahankan ventilasi alveoli
● Memperbaiki pola pernapasan
● Mengurangi sesak napas
● Memperbaiki toleransi latihan
● Mencegah gagal napas
Meliputi:
● Edukasi
● Nutrisi. Gejala sesak napas, kelelahan, dll berkontribusi pada
berkurangnya asupan makanan.
● Terapi fisik dada
Bertujuan untuk memfasilitasi pembersihan sekret/mukus pada saluran
napas, meningkatkan fungsi pernapasan, dan mengurangi
komplikasi. Meliputi:
♦ Latihan batuk efektif
♦ Postural drainase
♦ Perkusi
♦ Vibrasi
♦ Therapuetic exercise pada active cycle breathing terdiri
atas glosopharingeal breathing, deep breathing dan
insuflasi
● Latihan otot pernapasan
9. Konseling dan 9.1 Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga menenai
Edukasi seluk beluk penyakit dan pentingnya pengawasan dari salah
(Hospital seorang keluarga untuk ketaatan konsumsi obat pasien sebagai
Health berikut:
Promotion) ● berobat teratur hingga selesai
● risiko sebelum terjadi resistensi obat bila berobat tidak
adekuat/tuntas/berhenti sebelum selesai
● Risiko terjadi efek samping OAT
● pencegahan penularan termasuk etiket batuk
● kemungkinan komplikasi sehingga perlu dirujuk
● penunjukan Pengawas Menelan Obat (PMO)
● konsultasikan segera ke petugas kesehatan jika terjadi efek
samping
● jangan sampai menghentikan pengobatan secara sepihak
● pasien dirujuk bila
- efek samping berat
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
TUBERKULOSIS PARU UNTUK PASIEN DEWASA
No. ICPC II: A 70 Tuberculosis
No. ICD A.15 Respiratory tuberculosis, bacteriologically and
histologically confirmed
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PPK/KMed/010/RSPR 01 6 dari 7
PPK/KMed/010/RSPR 01 7 dari 7