Anda di halaman 1dari 5

LBM 5

STEP 1

BTA : Bakteri Tahan Asam.

BCG : imunisasi untuk pencegahan TBC. Basil Calmette Guerine. Basil bmikobakterium bovis yang
dilemahkan. Dapat mengahalu 15 tahun setelah diinjeksi ke pasien.

STEP 2

1. Mengapa batuk dahak disertai darah?


2. Mengapa terjadi keringat pada malam hari, nafsu makan turun, BB turun, demam?
3. Mengapa dilakukan pengulangan pemeriksaan dahak?
4. Mengapa didapatkan redup pada apex paru?
5. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario?
6. Apa etiologi dan factor resiko pada penyakit di scenario?
7. Bagaimana patofisiologi dari penyakit pada scenario?
8. Apa klasifikasi penyakit pada scenario?
9. Apa saja komplikasi pada penderita TBC?
10. Apa saja pemeriksaan penunjangnya?
11. Apa saja terapi yang digunakan pada penderita TBC?
12. Bagaimana pola hidup yang harus dimiliki agar terhindar dari TBC?
13. Apa intervensi yang harus dilakukan oleh perawat?
14. Sebutkan pola persepsi manajemen kesehatan?
STEP 3

1. Mengapa batuk dahak disertai darah?


Karena indikasi pada bronkus, karena proses infeksi tuberculosis maka timbul peradangan
menjadi batuk berdarah karena pembuluh darah pecah.
2. Mengapa terjadi keringat pada malam hari, nafsu makan turun, BB turun, demam?
Keringat pada malam hari : normalnya saat tidur metbolisme menurun, sedangkan saat infeksi
TB metabolism meningkat sehingga berkeringat pada malam hari.
Demam : adanya infeksi bakteri sehingga memicu pengeluarkan sitokin, interleukin, dll
memepengaruhi anterior hypothalamus meningkat PGE sehingga meningkatkan termoregulator
set point.
Nafsu makan turun dan BB turun : infeksi mycobacterium tuberculosis mengaktifkan pirogen
endogen menyebar ke hypothalamus produksi prostaglandin naik merangsang serebral
korteks nafsu makan turun-> leptin naik nafsu makan disupresi, karena metabolism naik
penurunan BB
3. Mengapa dilakukan pengulangan pemeriksaan dahak?
Karena untuk memastikan TBC
Pemeriksaan dahak 2x, 1x positif dilakukan pengulangan ke 2 jika positif = TBC
3x : sewatu pagi sewaktu. 1 saat datang ke klinik, 1 saat pagi hari, 1 saat dating ke klinik kedua
kalinya.
 3+ = TB
 2+, -1= tb
 +1,-2= dilakukan uji ulang atau foto thorax.
 -3 = diberi antibiotic non OAT
4. Mengapa didapatkan redup pada apex paru?
Sifat mycobacterium aerob obligat, pada apex paru termasuk zona 1 yang banyak mengandung
oksigen karena tidak ada aliran darah, terjadi respon inflamasi dan terbentuk infiltrat sel radang
yang mengakibatkan perkusi redup.
5. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario?
DD : Bronkitis kronik , bronkiektasis,
Diagnosis : TBC karena fx resiko tdk mendapatkan imunisasi BCG sejak lahir, ronchi basah

6. Apa etiologi dan factor resiko pada penyakit di scenario?


Factor resiko : balita (0-11) tida vaksin BCG
Usia >65 tahun
Pasien immunocompremise : HIV, kanker
Etiologi :
m. TBC, m. bovis
7. Bagaimana patofisiologi dari penyakit pada scenario?
TBC lewat droplet  menginfeksi tubuh respon imun mengundang makrofag dan Th
makrofag sulit menghancurkan Karena punya dinding yg tebal proliferasi di makrofag
membentuk granuloma granuloma pecah masuk ke aliran darah  paru nekrosis
fibrosis dan kalsifikasi
TB miller : pada vaskular
8. Apa klasifikasi penyakit pada scenario?
(American Toraxic Siciety) :
0= tidak terpajan dan tidak terinfeksi, riwayat kontak -, tes tuberculin –
1= terpajan TB, tidak terbukti ada infeksi, riwayat kontak +, tuberculin –
2 = terinfeksi TB, tidak sakit, tuberculin +, radiologi dan sputum –
3 = terinfeksi TB dan sakit
Kalsifikasi anatomi
TB paru : melibatkan parenkim dan trakeobronkhial
Tb ekstra paru : selaput otak,
 Riwayat pengobatan :
Kasus baru : tidak dapat antibody OAT
Kasus riwayat pengobatan sebelumnya : mendapat OAT 1 bula atau lebih. Diklasifikasi
berdasarkan pengobatan terakhir :
 kasus kambuh (mendapat OAT, sembuh), pengobatan lengkap pada akhir pengobatan
dan saat ini ditegakkan diagnosis TB episode recurren
 pengobatan setelah gagal : dinyatakan gagal pada akhir pengobatan
 setelah putus obat : pernah OAT I bulan atau lebih dan tidak diteruskan 2 bulan berturut
turut/ tidak dapat dilacak pada akhir pengobatan.
9. Apa saja komplikasi pada penderita TBC?
 Kerusakan jaringan paru
 Gagal nafas
 Efusi pleura
 Pneumonia
 Pleuritis fokal : oleh Tb primer
 Laryngitis
 Pneumongitis
 Bronkopneumonia
 Pneumothorax
 Gagal jantung
10. Apa saja pemeriksaan penunjangnya?
 Foto thorax, didaerah apical lobus atas/superior dari lobus bawah cavitas yang mungkin
menunjukkan tingkat cairan udara saat infeksi berlangsung
 CT scan : adanya gangguan meluasnya kerusakan pada paru.
 Pemeriksaan darah : peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit
pertimbangan diagnostic untuk buangan dahak + serta bronkoskopi serat optic.
 Pemeriksaan sputum : dilakukan 3 x pengambilan dahak
11. Apa saja terapi yang digunakan pada penderita TBC?
2 fase :
Awal : 2-3 bln pertama, bakterisidal intensif diberikan 2 bulan
Lanjutan : sterilisasi, obat yang diberikan lebih sedikit tapi jangka lebih panjang. Diberikan 4-5
bulan
First line: isoniazid 300 mg, rifampisin 600mg, etambutol 800mg, piraniazid 1000mg
 Kategori 1 : pasien baru, BTA +. 2RHZE (rifampisin, Etambutol,ISONIAZID 2 bulan). Bisa
diberikan 4H3R3 (3X 1 hari). BTA – dan rontgen +, gejala berat
 Kategori 2 : terpi lebih 1 bulan ,kambuh atau gagal diberikan terapi 2RHZE + RHZES
 Kategori 3 : 2HRZ / 4H3R3. Saat BTA –, rontgen +

Streptomisin : diberikan dg injeksi

ISONIAZID : menghambat sintesis asam mikolat pada dinding bakteri, efek sampaing neuropati
perifer, hepatotoxic, mual, muntah, kesemutan , rasa terbakar di kaki

Rifampisin : menghambat sintesi RNA bakteri. Efek samping nyeri abdomen , mual, muntah, air
seni merah
Pirazinamid : mengganggu membrane plasma dan metabolism bakteri, efek samping
hepatotoxiz, mual, muntah, nyeri sendi
Etambutol : bakteriostatik, menekan pertumbuhan bakteri. Efek samping gangguan penglihatan,
buta warna, sakit kepala, mual, muntah
konseling
Isoniazid dan rifampisin : diminum saat erut kosong alasannya?
Etambutol dan pirazinamid : diminum saat perut terisi
Jika gangguan penceranaan diberikan 2 jam setelah makan.
Evaluasi pengobatan TB?
12. Bagaimana pencegahan agar terhindar dari TBC?
 Pola hidup sehat sehingga daya tahan tubuh cukup memberi perlindungan
 Pastikan ventilasi udara lancer agar tidak lembab. Udara lembab banyak kuman
 Olahraga rutin dan teratur
 Menjaga lingkungan rumah bersih sehingga membuat pikiran positif agar terhindar dari
stress
 Sering kena sinar matahari yang dapat membunuh bakteri dan membentuk vit D
 Menggunakan alat perlindungan diri
13. Apa intervensi yang harus dilakukan oleh perawat?
 Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
 Menjelaskan patofisologi yang berhub dg anatomi dan fisiologi
 Menggambarkan tanda dan gejala dengan cara tepat
 Identifikasi kemungkinan penyebab
 Gambarkan proses penyakit dengan cara tepat
 Sediakan informasi kepada pasien tentang kondisi
 Menyediakan informasi bagi keluarga tentang kemajuan pasien
 Diskusikan pasien pilihan terapi atau penganganan
 Mendukung pasien untuk mengeksplorasi atau second opini dengan cara tepat
 Eksplor sumber dukungan dengan tepat
14. Sebutkan pola persepsi manajemen kesehatan?
 Kaji sehat dan sakit pada pasien : berupa pemeriksaan fisik
 Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini
 Perlindungan thd sehat (diet, olahraga, manajemen stress, factor ekonomi)
 Pemeriksaan diri sendiri
 Perilaku mengatasi masalah kesehatan
 Data pemeriksaaan fisik berkaitan
 Pasien dengan penyakit aktif harus diisolasi untuk mencega penyebaran penyakit
 Departemen kesehatan umum mencegah penyebaran TB
 Paien yang terdilusi membutuhkan terapi kondisi medis lain termasuk subtansi
penyalahgunaan zat dan infeksi HIV dam memerlukan dukungan nutrisi.

Kapan pasien harus rawat inap atau rawat jalan?

Asuhan keperawatan pada pasien TB rawat inap?

Obat TB, resistensi, bagaimana agar pasien patuh minum obat?

Sifat kuman TB?

Bagaimana pasien TB yang tidak mendapat terapi?

STEP 4 (MIND MAPPING)

Droplet TB mekanisme pertahanan tanda gejala pemerikasaan sputum TB

Anda mungkin juga menyukai