BAB 1
A. DEFINISI
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis.Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain
M.tuberculosis, M.africanum, M.bovis, M.leprae dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri
Tahan Asam (BTA).Kelompok bakteri Mycobacterium selain Mycobacterium
tuberculosisyang bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT
(Mycobacterium Other Than Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan
diagnosis dan pengobatan TB.
B. ANAMNESA
Keluhan pasien datang dengan tanda dan gejala penyakit TB seperti :
1. Gejala Respiratotik :
a. Batuk berdahak > 2 minggu
b. Batuk disertai dahak, dapat bercampur darah atau batuk darah
c. Sesak nafas
d. Nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai peradangan pleura)
2. Gejala sistemik :
a. Demam meriang hilang timbul > 1 bulan
b. Gejala sistemik adalah rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat pada malam
hari walaupun tanpa aktifitas, nafsu makan menurun, penurunan berat badan tanpa
penyebab yang jelas.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga tinggi sekali).
Respirasi meningkat, berat badan menurun (BMI pada umumnya < 18,5).
Pada pleuritis TB tergantung banyaknya cairan di rongga pleura.Pada limfadenitis TB
terlihat kelenjar getah bening tersering di daerah leher kadang di ketiak.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium Klinik :
Darah rutin, diferental counting, LED, SGOT, SGPT, Ureum, Creatinin, GDS, rapid
test HIV
2. Pemeriksaan Bakteriologik :
Kuman TB (Bakteri Tahan Asam/BTA) dari spesimen sputum/dahak sewaktu-
pagi (pada awal sebelum terapi, setelah fase awal, akhir pengobatan), Tes Cepat
Molekuler (TCM) TB dengan metode Xpert MTB/RIF jika tersedia, biakan kuman
atau indikasi.Untuk TB paru specimen dapat diambil dari bilas lambung, cairan
serebrospinal, cairan pleura ataupun biopsi jaringan.
Pemeriksaan dahak selain berfungsi untuk menegakkan diagnosis, juga untuk
menentukan potensi penularan dan menilai keberhasilan pengobatan.
Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan
2 contoh uji dahak yang dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-Pagi (SP) :
Persiapan pasien :
F. KRITERIA DIAGNOSIS
Berdasarkan International Standart for Tuberculosis Care (ISTC)
G. STANDAR DIAGNOSIS
1. Semua pasien dengan batuk produktif yang berlangsung selama > 2 minggu yang
tidak jelas penyebabnya harus dievaluasi untuk TB
2. Semua pasien (dewasa dan dewasa muda) yang diduga menderita TB harus diperiksa
mikroskopis spesimen sputum/dahak 2 kali salah satu diantaranya adalah spesimen
sewaktu dan pagi
H. DIAGNOSIS
1. Pasien TB yang terkonfirmasi Bakteriologis :
a. Pasien TB paru BTA positif
b. Pasien TB paru hasil biakan M.tb positif
c. Pasien TB paru hasil tes cepat M.tb positif
d. Pasien TB ekstra paru terkonfirmasi secara bakteriologis, baik dengan BTA,
biakan maupun tes cepat dan contoh uji jaringan yang terkena.
e. TB anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan bakteriologis.
2. Pasien TB terdiagnosis secara Klinis :
a. Pasien TB paru BTA negatif dengan hasil pemeriksaan foto thoraks mendukung
TB.
b. Pasien TB paru BTA negatif dengan tidak ada perbaikan klinis setelah diberiksan
antibiotik non OAT, dan mempunyai faktor resiko TB.
c. Pasien TB ekstra paru yang terdiagnosis secara klinis maupun laboratories dan
histopatologis tanpa konfirmasi bakteriologis.
d. TB anak yang terdiagnosis dengan system skoring.
3. Terduga TB-RO :
a. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2.
b. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan.
J. PROGNOSIS
Tergantung derajat berat, kepatuhan pasien, sensitivitas bakteri, gizi, status imun dan
komorbiditas. Baik bila pasien patuh menelan obat dalam waktu 6 bulan.
K. PENGOBATAN
1. Tujuan Pengobatan TB adalah:
a. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup.
b. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk selanjutnya.
c. Mencegah terjadinya kekambuhan TB.
d. Menurunkan risiko penularan TB.
e. Mencegah terjadinya dan penularan TB resistan obat.
2. Prinsip Pengobatan TB :
a. Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung
minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi.
b. Diberikan dalam dosis yang tepat.
c. Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Menelan
Obat) sampai selesai pengobatan.
d. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup,terbagi dalam dua (2)
tahap yaitu tahap awal serta tahap lanjutan, sebagai pengobatan yang adekuat
untuk mencegah kekambuhan.
Keterangan:
a. Sikloserin, Etionamid dan asam PAS dapat diberikan dalam dosis terbagi untuk
mengurangi terjadinya efek samping. Selain itu pemberian dalam dosis terbagi
direkomendasikan apabila diberikan bersamaan dengan ART.
b. Sodium PAS diberikan dengan dosis sama dengan Asam PAS dan bisa diberikan
dalam dosis terbagi. Mengingat sediaan sodium PAS bervariasi dalam hal
persentase kandungan aktif per berat (w/w) maka perhitungan khusus harus
dilakukan. Misal Sodium PAS dengan w/w 60% dengan berat per sachet 4 gr akan
memiliki kandungan aktif sebesar 2,4 gr.
c. Bedaquilin diberikan 400 mg/ hari dosis tunggal selama 2 minggu, dilanjutkan
dengan dosis 200 mg intermiten 3 kali per minggu diberikan selama 22 minggu
(minggu 3-24). Pada minggu ke 25 pemberian Bedaquilin dihentikan.
d. Klofazimin diberikan dengan dosis 200-300 mg per hari dosis tunggal selama 2
bulan, dilanjutkan dengan dosis 100 mg per hari.
8. Panduan OAT pada anak
BAB II