Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TB DOTS RSU GRHA BHAKTI MEDIKA

BAB I

A. PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang menular, disebabkan


olehkuman Mycobacterium tuberculosis.Sumber penularan adalah dahak yang
mengandungkuman TB.Gejala umum TB pada orang dewasa adalah batuk yang terus-
menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Bila tidak diobati maka setelah lima
tahun sebagian besar (50%) pasien akan meninggal.
Obat Anti Tuberkulosis yang digunakan mula-mula adalah paduan obat jangka
panjang dengan Streptomisin, INH, Para Amino Salisilic Acid (PAS) selama satu
sampaidua tahun.Selanjutnya sejak 1987 hanya digunakan obat jangka pendek kombipak
yangterdiri dari INH, Rifampisin dan Ethambutol dan Pirazinamide selama 6 bulan.
Kemudian pada tahun 1999-2001 mulai dilakukan uji coba penggunaan obat dalam
bentuk Kombinasi Dosis Tetap (KDT) di Sulawesi Selatan.Tahun 2002 OAT KDT mulai
digunakan di beberapa provinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Sulawesi Selatan) dan mulai tahun 2007 OAT KDT digunakan secara nasional
Mulai tahun 1995, program pengendalian TB nasional mengadopsi strategi DOTS
atau Directly Observed Treatment Shortcourse, yang direkomendasi oleh WHO. Strategi
DOTS telah dibuktikan dengan berbagai uji coba lapangan dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi. Bank Dunia menyatakan strategi DOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling cost effective. Satu studi cost benefit yang dilakukan oleh WHO
diIndonesia menggambarkan bahwa setiap satu dolar yang digunakan untuk membiayai
program nasional pengendalian TB, akan menghemat sebesar 55 dolar selama 20 tahun.
Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen.
Seorang petugas difasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes :
RS,Lapas/Rutan,Klinik,DPS,dan lain-lain) dalam melaksanakan tugasnya seharusnya
mempunyai pengetahuan tentang Tuberkulosis, Program Pengendalian TB, serta hal-hal
lain yang mendukung terselenggaranya pelayanan pengendalian TB.
Berdasarkan hal tersebut di atas, RSU Grha Bhakti Medika perlu membuat suatu
pedoman pelayanan TB DOTS agar dapat memberikan pelayanan pada penderita TB
secara komprehensif.
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di RSU Grha Bhakti Medika

2. Tujuan Khusus :
a. Terbentuknya Tim DOTS TB di RSU Grha Bhakti Medika
b. Mampu memberikan pelayanan pada penderita TB dengan strategi DOTS di RSU
Grha Bhakti Medika
c. Membentuk jejaring pelayanan DOTS di RSU Grha Bhakti Medika
d. Melaksanakan system rujukan ke Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas lebih
tinggi.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Laboratorium
5. Instalasi Radiologi
6. Instalasi Farmasi

D. BATASAN OPERASIONAL
A. TB
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(M.tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
B. BTA (BasilTahanAsam)
Kuman TB berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pada pewarnaan Ziehl Neelsen.
C. Infeksi Primer
Infeksi primerter jadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kumanTB.
Droplet yang terhirup ukurannya sangat kecil (1-5 mikron), sehingga dapat melewati
sistem pertahanan mukosilier bronkus dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus
dan menetap di sana.
D. Masai nkubasi
Waktu sejak terinfeksi sampai menjadi sakit diperkirakan sekitar 6 bulan.
E. Persister/Dormant
Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan
besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya
tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangankuman TB.
F. Tuberkulosis Pascaprime r(Postprimary TB)
Tuberkulosis pasca-primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun
sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat status
giziyang buruk atau terinfeksi HIV. Ciri khas tuberkulosis pasca-primer adalah
kerusakan paru yang luas dengan terjadinya cavitas atau efusipleura.
G. OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
Obat yang diberikan kepada penderita TB.
H. DOTS : Directly Observed Treatment Short course
I. TB Resistan OAT
M. tuberculosis dikatakan resistan terhadap OAT, bilamana M. tuberculosis tidak
dapat agi dibunuh oleh OAT tersebut
J. Monoresistance
Kekebalan terhadaps alah satu OAT.
K. Poliresistance
Kekebalan terhadap lebih dari satu OAT, selain Isoniazid dan Rifampicin.
L. Multi Drug Resistance (MDR)
Kekebalan terhadap sekurang-kurangnya Isoniazid dan Rifampicin.
M. Extensive Drug Resistance (XDR)
Kekebalan terhadap salah satu Fluorokuinolon dan paling kurang salah satu dari
OAT suntikan lini kedua (apreomycin, Kanamycin dan Amikacin), sebagai
tambahan dari TB MDR.
N. Totally Drug Resistance (Total DR) kekebalan terhadap semua jenis OAT
O. YMDT {Programmatic Management Drug Resistant TB).
Strategi pendekatan untuk penatalaksanaan pasien TB resisten OAT.
P. International Standards for Tuberculosis Care (ISTC)
ISTC merupakan standar minimal yang harus dipenuhi dalam tatalaksana pasien
TB,yang terdiri dari 6 standar untuk penegakan diagnosis, 9 standar untuk
pengobatan, dan 2 standar untuk fungsi tanggung jawab kesehatan masyarakat.

E. LANDASAN HUKUM
A.Kep.Men.KesRIno.364/Menkes/SK.V/ 2009 tentang pedoman Penanggulangan Tubercolosis (TB
BAB II

GAMBARAN
UMUM
Sejarah RSU Grha Bhakti Medika
RSU.WismaPrashantiadalahRumahSakitUmumyangdidirikanolehYayasanWismaPrashanti
Tabanan. Dengan berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap arti penting
kesehatanmembuatkebutuhanakansaranadanprasaranakesehatanyangbaikdanberkualitassemakinmenin
gkat. Dengan maksud menambah pilihan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatanberkualitas dan pelayanan paripurna, Rumah Sakit Umum Wisma Prashanti hadir sejak 10
Mei 2001.Sejak Tanggal 24 Agustus 2011 ijin Operasional Rumah Sakit Umum Wisma Prashanti
telah berubahdibawah badan hukum PT. Wisma Prashanti dengan Akte Pendirian Notaris No. 25,
Notaris HenricusSubekti, tanggal 24 Juni 2010. Rumah Sakit Umum Wisma Prashanti merupakan
bentuk partisipasipraktisi kesehatan Tabanan dan kalangan swasta untuk melengkapi sarana dan
prasarana kesehatan
diTabananpadakhususnyadandiBalipadaumumnya.RSUWismaPrashantiadalahsatupusatpelayanan
kesehatan yang dapat menjawab semua kebutuhan pelayanan yang berkualitas dan terpadudengan
dukungan sarana diagnostik yang lengkap dan sarana fisik bangunan yang memadai. RumahSakit
Umum Wisma Prashanti terletak di Jalan Yeh Gangga No. 9 Tabanan, selalu menekankanpelayanan
yang tepat, cepat, akurat, terpercaya dan profesional dengan harga yang terjangkau sertasenantiasa
mengutamakan kepuasan pelanggan. Letak rumah sakit sangat strategis, mudah dijangkau,tidak
polutif serta terhindar dari hiruk pikuk lalu lintas. Sampai saat ini tersedia 56 tempat tidur yangterbagi
menjadi beberapa kelas yaitu Kelas III, Kelas II, Kelas I, VIP dan Super VIP. Dengan
tenagadokterspesialisyang lengkap Rumah SakitUmumWismaPrashantisiap menjadiRumah
Sakitpilihan masyarakat, yang mampu bersaing, dengan pelayanan cepat, tepat, akurat, dan
berwawasanlingkungan.

RumahSakitWismaPrashantiyangberdirisejaktahun2001merupakanRStipeD,milikPT. Wisma
Prashanti Tabanan. Luas areal Rumah Sakit Wisma Prashanti adalah 3.825 m 2. Luasbangunan gedung
saat ini 3.485 m2, terdiri dari dari lantai basement 1 untuk utilitas dan parkirkaryawan, basement 2
untuk penunjang medis, perawatan kelas IIIdan kantor manajemen, lantaidasar untuk rawat jalan,
UGD, OK, VK, ICU, Poli Spesilis, Unit Farmasi, pendaftaran pasien danrawat inap, lantai 1 untuk
rawat inap. Gedung yang ada menempati areal seluas 1.100 m 2. Areal yangada terdiri dari dua tempat
yang terpisah, satu tempat dimana gedung rumah sakit sekarang berada dansatu tempat lagi
berseberangan dan dibatasi jalan kurang lebih berjarak 20 m dari lokasi pertama.Lokasi satu 80 % luas
arealnya telah menjadi bangunan gedung sehingga terasa kurangnya areal
untuktamandanarealuntukparkirkendaraan, khususnyaparkirpengunjungdanparkirdokter.
Sarana pelayanan di Badan Rumah Sakit Wisma Prashanti meliputi sarana rawat jalan dengan 1
buahpoliklinik umum dan 6 poli spesialis (Bedah, Anak, Obsteri-Ginekologi, Penyakit Dalam, THT,
danNeurologi) .Sarana Penunjang Medis yang dimiliki adalah sarana radiologi/rontgen,farmasi
danlaboratorium.

Sarana Rawat Inap yang dimiliki mempunyai kapasitas 56 tempat tidur yang tersebar di bangsal-
bangsalKusuma, Wijaya, Anggrek, Dahlia ,Mawardan Melati.
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TUJUAN

1. VISI

Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang komprehensif, aman, terjangkau dan excellence

2. MISI
1). Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan profesi

2). Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia

3). Menbangun hubungan kerjasama secara vertikal maupun horisntal

4). Membeikan kepuasan kepada pelanggan

3. NILAI DASAR

1. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Bhakti kepada masyarakat, bangsa dan Negara
3. Kekeluargaan dan gotong royong
4. Professional, loyal dan berintegritas
4. TUGASPOKOK

a. melaksanakanupayakesehatansecaraberdayagunadanberhasilgunadenganmengutamakanupay
apenyembuhandanpemulihanyangdilakukansecaraserasidanterpadudenganupayapeningkatan
dan pencegahansertamelaksanakanupayarujukan;

b. melaksanakanpelayananyangbermutusesuaidenganstandarpelayananrumahsakit.

5. FUNGSI

a. Pelayananmedis.

b. Pelayananpenunjangmedis.

c. Pelayananasuhankeperawatan.

d. Pelayananrujukan.

e. Pendidikandanpelatihan.

f. Penelitiandanpengembangan.

g. Pelayananadministrasidankeuangan.

6. TUJUAN

RumahSakitWismaPrashantiTabananmempunyai4buahtujuan(goals)yangmenjaminkeseimbanganorg
anisasibaik internalmaupuneksternalyang disebut"BalancedScorecard"yangterdiridari:
a. Melaksanakanpembelajaran(pendidikan,pelatihan,penelitian)danpengembanganSDMagarpro
fesional, produktifdan berkomitmen

b. MelaksanakanpelayananPrimayangLebihCepatdanLebihBaik.

c. Meningkatkan kemampuan keuangan(financialreturns) dan mengelola rumah


sakitsecaramandiri

d. Meningkatkankepuasanpelanggan(customers)danataustakeholdersrumahsakit.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI TIM DOTS RUMAH SAKIT

DIREKTURUTAMA

DIREKTUR

Dr.IGARaiWidjaja

KetuaTIMTBDOTS

DrINengahArtikaSp.P

WakilTIMTBDOTS
AnggotaTIMTB
Sekretaris DOTS DrNyomanAstriningsih

Pencatatan/pelaporan Laboratorium Radiologi Farmasi PPI


Ni Pt
NiMadeSukreni I PtRyan Reni Aryastini
RikaDelinaSs.I Andayana
,Apro
MedicalInformation

DrMadeDwiWahyuniSuwedia Keperawatan:
Nuriasih,
DrPrimaWardani
Ni Pt EkaPradnyani,AmdKep

NiGA
Serimawati,Skep

Ketua TIM DOTS RSU Grha Bhakti Medika dibawahi langsung oleh direktur rumah sakit
dandipimpin oleh seorang dokter spesialis Paru. TIM DOTS RS Wisma Prashanti terdiri dari integrasi
kolaborasi 6 unit kerja rumah sakit yaitu : medical information, laboratorium, keperawatan, radiologi,
farmasi dan PPI. Anggota TIM TB DOTS terdiri dari satu atau dua orang perwakilan dari setiap sub
unit diatas .
Uraian Tugas

a. Direktur Rumah Sakit


1) Membentuk POKJA TB dengan Surat Keputusan
2) Bertanggung jawab dan memmiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
3) Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4) MempertanggungjawabkanpelaksanaaPOKJATB.
5) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program penanggulanagan TB
DOTS.
b. Ketua :
1. Mengkoordinir kegiatan POKJA TB
2. Mengkoordinir penyusunan program kerja POKJA TB
3. Mengkoordinir penyusunan prosedur kerja maupun pedoman tata laksana TB
4. Mengevaluasi kegiatan POKJA TB secara berkala.
5. Berkoordinasi dengan Direktur ,Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Tabanan
dan Dinas Propinsi Bali.
6. Melaporkan kegiatan secara berkala.
c. Wakil Ketua :
7. Membantu pelaksanaan ketua
8. Menyelenggarakan pelayanan perawatan, dukungan terhadap pasien TB,TB-
HIV.
d. Medical Informasi :
1. Semua pasien yang yang memiliki gejala batuk akan dilakukan sekrining awal
2. Semua pasien yang memiliki gejala dengan batuk 2 sampai 3 minggu dilakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskpis untuk penegakan diagnosis.
3. Apabila hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis menunjukan hasil BTA
positifmaka pasien akan dirujuk ke RS yang memiliki fasilitas pelayanan TB
(pengobatanTB)
4. Pasien dengan TB positif yang sudah mendapatkan pengobatan OAT kurang lebih 2
minggu bisa dirawat di RSU Grha Bhakti Medika
5. Sistem pencatatan dan pelaporan pasien TB positif akan dilakukan pencatatan dengan
prosedur sebagai berikut.
e. Sekretaris :
1. Menyusun program kerja, prosedur kerja, maupun pedoman tata laksana pelayanan
TB sesuai arahan ketua POKJA TB.
2. Membuat laporan kegiatan POKJA TB secara berkala.
3. Mengadakan kegiatan POKJA TB.
f. Keperawatan : Melakukan pencatatan dan pelaporan unit (Form yang digunakan meliputi) :
1. TB-06 : untuk mencatat data suspek pasien TB yang diperiksa dahak.
Pencatatan dilakukan oleh perawat yang bertugas saat itu.
2. TB-05:UntukpemeriksaandahakS-P-
S,baikuntukpenegakandiagnosismaupununtukfollowuppengobatan. Cantumkanselalu
alasanpemeriksaan.
3. TB-04:Register untukmencatathasil
laboratorium,ditempatkandiLaboratoriumdandilakukanpencatatan olehpetugas
Laboratorium.
4. TB-09: Form rujukan, digunakan untuk merujuk pasien dengan hasil BTA positif
agarmelakukanpengobatandiPuskesmas terdekat.
5. TB-03:untukmerekapdatapasienyangadadiRSU Grha Bhakti Medika,diisioleh
pelaksanaharianTBDOTS.

g. Penanggung jawab pencatatan dan pelaporan adalah Ketua Tim DOTS, dengan
pelaksanahariannya adalah perawat TB DOTS yang akan melakukan perekapan seluruh data
kasus TBdi RSU Grha Bhakti Medika.

Pada setiap akhir bulan, dilakukan rekap data TB-06 oleh pelaksana harian TB

DOTS,kedalamTB-03dandilaporkankeDirekturRSU Grha Bhakti

MedikadanDinasKesehatan.

Unitterkait:

 PenjaringansuspekTBdaripoliklinik,ruangrawatinapdanIRD
 PencatatanpadaregistersuspekTB06
 MemberikanpengantarTB05untukpemeriksaandahak kelaboratorium
 Mencatat hasil pemeriksaandahakpadaTB06
 Apabila hasil dahak SPS positif, koordinasi dengan petugas TB DOTS dan
dilanjutkandenganmelakukanrujukan kePuskesmas wilayahterdekatpasien
h. PetugasTBpadaAnak
1. MenjaringpasiensuspeckTBAnakdengancarascoring(OlehdokterspesialisAnak)
2. Melakukan pemeriksaan mantox test( ke RSUD Tabanan), foto thoraxs , lab; DL
danLED
3. Anakdengan TB+apabilaskor> 6
4. Melakukanpencatatanpadaregesterrujukan
5. Untuk pengobatan OAT , berkoordinasi dengan farmasi atau Puskesmas
( apabilapasientersebutdirujukke Puskesmas dengan membawaTB09
6. SetiapbulanberkoordinasidenganUnitTBuntukpencatatanpasienTBAnak9+)

i. LABORATORIUM :
1. MenerimaformTB05dariUnitTB(UGD,/Poli,/RuangRawat Inap)
2. MencatatidentitaspasienpadaformTB04sesuaidenganformTB05
3. Melakukanpemeriksaandahaksewaktupagi sewaktu(SPS)
4. Mencatat hasil pada formTB04dan Form05
5. MengirimformTB 05 ke UnitTB

j. RADIOLOGI:

1. Menerima rujukan dari Unit TB maupun Poliklinik Anak untuk


pemeriksaanradiologi.
k. PPI:
1. MembuatkebijakandanSPOmengenaialurpasienuntuksemuapasienbatuk
2. Melakukan sosialisasi lima langkah,penatalaksanaan pasien untuk mencegah infeksi
TBpadatempatpelayanan.
3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian infeksi
padapelayananpasienTB.;
BABV

POLAKETENAGAANDANKUALIFIKASIPERSONIL

A. KUALIFIKASI SUMBERDAYAMANUSIA
KetenagaanpengelolaanprogramTBDOTSyangharustersediadiRSU Grha Bhakti Medika :
1. DokterSpesialisPenyakitDalam yangsudahmendapatpelatihanTBDOTS
2. DokterSpesialisAnakyangsudahmendapatpelatihanTBDOTS
3. DokterUmumyangsudahmendapatpelatihanTBDOTS
4. PerawatyangsudahmendapatpelatihanTBDOTS
5. PetugasLaboratoriumyangsudahmendapatpelatihanTBDOTS
6. Petugas Farmasi yangsudahmendapatpelatihan TBDOTS

B. DISTRIBUSIKETENAGAAN
SebaranketenagaandalampengelolaanTBDOTSRSU Grha Bhakti Medikasebagaiberikut:
1. KlinikPenyakitDalam/ KlinikTBDOTS
2. KlinikAnak
3. InstalasiLaboratorium
4. InstalasiFarmasiN
5. VoluntaryCounselingandTesting(VCT)RSU Grha Bhakti Medika(sementaramasih rujuk
keRSUD Kabupaten Klungkung)

C. PENGATURANJAGA
PengaturanjagauntuktenagapengelolaanTBDOTSdiRSU Grha Bhakti Medikasesuaidengan
jadwal jagadi masing-masingunit.

D. PELAYANANTBDOTSdiRSU Grha Bhakti Medika:


 MelakukankoordinasipelayananTBdanpelayananHIV(Bekerjasamadenganunitterkaittempat
pasienmendapatpengobatan)
 Menyelenggarakanpelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan
yangkomprehensifbagipasien TB,TB-HIVtermasukpelayanankonseling, tessukarela(KTS)
 Menyelenggarakanpengobatanprofilaksiskotrimoksasoluntukinfeksioportunistik
 MembangundanmemperkuatsystemrujukaninternaldanekstrenaldiantarapelayananTBdanHIV
serta unitterkaitlainnya.
BABVI

TATAHUBUNGANKERJA

a. JejaringInternal.
n
Jejaringinternaladalahjejaringantarsemuaunitmenanganyangterkaitdalammelalui
n
ipasienTBdiRS.Pembentukanjejaringinternal beberapa
tahapyangdimulaidenganadanyakomitmendaripengambilkebijakanatau
pemilik.Adanyakomitmendirekturakanmengeluarkankeputusanmembentuk
TIM DOTS di RS yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
pengendalian TB dengan strategi DOTS. Koordinasi kegiatan dilaksanakan
olehTim DOTS RS. Tim DOTS RS adalah tim yang dikukuhkan dengan SK
DirekturRSyangbertanggungjawabataskeberhasilanpelaksanaanDOTSdiRS,serta
mengkoordinasik an semua kegiatan mulai dari perenca naan, pelaksanaan,
monitoringdanevaluasidenganmelibatkansemuaUnitPelayananFungsional
(UPF)/ denganpelayananat
StafManajemenFungsional(SMF)yangberkaitanpasienTB.Did pberadadibawah
alamstrukturorganisasiRS,timDOTSda
komite14edicRSatauDirekturPelayananMedikRSyangtergantungpada
kebijakansetemp at.

b. GambarJejaringInternalRumahSakit

Catatan:Skemadiatasadalahskemadasaruntukjejaringinternal,dalampenerapannyadise
suaikan dengansituasidankondisi.
BAB

VIIKEGIATANORIENTAS

Kegiatan orientasi pada pelayanan TB DOTS dilaksanakan setiap ada perubahan tata cara
pelaksanaanpembuatanlaporandaari DinesKesehatanKabupatenataupropinsi
baiksecaralisanmaupuntulisan.

BAB

VIIIPERTEMUAN/RAPA

Rapat Rutin dilakukan setiap 3. bulan sekali pada hari kerja, yang dipinpin oleh ketua TIM
DOTSatauyangmewakili.

Adapunmateriyangdisampaikanmeliputi:

1. Evaluasi pelaksanaan baik terhadap pelaksanaan penjaringan maupun dengan


pelaksanaanlaporanbulanan da tigbulanan.
2. Pembahasan permasalahan yang ditemukan dilapangan terkait dengan penjaringan
terhadappasiensuspekTByangdiperiksa.

3. Meningkatkan kerja jejaring internal dan eksternal Rumah Sakituntuk meningkatkan


mutupelayanan.
Dalam setiap pertemuan di buatkan notulen pertemuan dan surat undangan, daftar hadir sebagai
buktikegiatandikukan.
BAB

XIPELAPO

RN

1. Laporanhariandilakukan:
a. Mencatat semua pasien rawat jalan dan rawat inap yang
dilakukanpemeriksaanSputumBTAdidalamRegesterTB –06.

b. Kalau didapatkan hasil dari pemeriksaan Sputum BTA petugas


mencatatlangsunghasuil yangdiperolehpadaTB -06.
c. Kalau didapatkan hasil BTA Positif petugas langsung merujuk
pasiendengan melampirkan hasil TB-05 dan surat rujukan (TB-09)
ke
Unitpelayananlanjutanuntukpengobatan(berkolaborasidengandokter
DPJP)

9. LaporanBulanandanTriwulandibuat berasaldariregester:
a. TB-06: untukmencatat data suspekpasienTByangdiperiksadahak
b. TB-04:Registeruntukmencatathasillaboratorium,.
c. TB-
09:Formrujukan,digunakanuntukmerujukpasiendenganhasilBTAposit
ifagarmelakukanpengobatan di Puskesmasterdekat.
d. TB-03:untukmerekapdatapasienyangadadiRSU Grha Bhakti
Medika,diisiolehpelaksana harianTBDOTS.

10. LaporanTahunan
Laporan tahunan POKJA TB dalam bentuk rencana kerja tahunan/ atau bukti
kegiatanprogramtahunanTIM TBDOTS.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama :KEPUTUSAN DIREKTURTENTANG KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN BUKU


PEDOMANPENGORGANISASIANPPIDIRSU WISMAPRASHANTI TABANAN.

Kedua :Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah kebijakan untuk
mengunakanbukupedomanini sebagaiacuanpelaksanaaanPPIdi
RSUWismaPrashanti.

Ketiga :Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rs wisma prasanthi


bertanggungjawabataspelaksanaansosialisasikebijakandanmelaporkanpelaksanaan
kebijakantersebut.

Keempat :Tujuan pemberlakuan kebijakan ini adalah untukTercapainya kondisi lingkunganrumah


sakit yang memenuhi persayaratan agarmenjamin pencegahan infeksi
dirumahsakitdanmembantuprosespengobatandanpenyembuhanpenderitasehingg
arumahsakitdapatmeningkatkanmutupelayanansertacakupandanefisiensi.

Kelima :Keputusaninimulaiberlakusejaktanggalditetapkandanakandilakukanperbaikansebagai
mana mestinya apabila di kemudian hariterdapat kekeliruandalam penetapanini.

DitetapkandiTabanan
Pada tanggal16
Oktober2014Direktur
RumahSakitWismaPrasahanti,
Dr.IGusti AgungRai Widjaja

Anda mungkin juga menyukai