FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN PROGRAM B
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
SKRIPSI
OLEH
KADEK CRISTINA CAHYA WARDANI
NIM. 2115201033
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN PROGRAM B
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Pengaruh Prenatal Yoga terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Trimester III Di Griya Kamini”, telah mendapatkan persetujuan pembimbing
diajukan dalam ujian skripsi.
Pembimbing I Pembimbing II
Ni Made Nurtini, S.Si.T., M.Kes Ni Wayan Erviana Puspita Dewi, S.ST., M.Kes
NIDN. 0808018201 NIDN. 0827108902
iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi
Nomor : DL.02.02.1273.TU.III.2022
iv
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Pengaruh Prenatal Yoga terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Trimester III Di Griya Kamini, telah disajikan di depan dewan penguji
pada tangga 28 Desember 2022 telah diterima serta disahkan oleh Dewan Penguji
Skripsi dan Rektor Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali.
Disahkan oleh :
Dewan Penguji Skripsi
1. Gusti Ayu Dwina Mastryagung, S.Si.T., M.Keb ……………………
NIDN: 0817018601
2. Ni Made Nurtini S.Si. T., M.Kes ……………………
NIDN: 08808018201
3. Ni Wayan Erviana Puspita Dewi, S.ST., M.Kes ……………………
NIDN: 0827108902
Mengetahui
I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.M.Ng, Ph.D Gusti Ayu Dwina Mastyagung, S.Si,T.,M.Keb
NIDN. 0823067802 NIDN:
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya beserta kerja keras
penulis, penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Prenatal Yoga terhadap
tingkat kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Griya Kamini” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, pengarahan,
dan bantuan dari semua pihak sehingga skripsi ini bisa diselesaikan tepat pada
waktunya. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D selaku Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali yang telah memberika izin dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
2. Ibu Dr. Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep., M.kep selaku Wakil Rektor
(Warek) I yang memberikan dukungan kepada penulis.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., MNS selaku Wakil Rektor (Warek)
II yang memberikan dukungan kepada penulis.
4. Ibu Ns. Ni Putu Kamaryati, S.Kep.,MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan
yang memberikan dukungan kepada penulis.
5. Ibu Gusti Ayu Dwina Mastyagung, S.Si,T.,M.Keb selaku Ketua Program
Studi Sarjana Kebidanan Program B yang memberikan dukungan moral dan
perhatian kepada penulis.
6. Ibu Ni Wayan Sri Rahayuni, S.Si,T.,M.Kes selaku wali kelas Sarjana
Kebidanan Program B yang memberikan dukungan perhatian kepada penulis.
7. Ibu Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Ibu Ni Wayan Erviana Puspita Dewi, S.ST., M.Kes selaku pembimbing II
yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
vi
9. Dosen Program Studi Sarjana Kebidanan Proram B Institut Teknologi dan
Kesehatan (ITEKES) Bali yang telah memberikan bimbingan dan
Pendidikan.
10. Bidan Widhi selaki Pemilik Griya Kamini yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian di Griya Kamini.
11. Keluarga tercinta, ibu, bapak, adik, dan orang-orang terdekat yang selalu
memberi dukungan serta dorongan moral dan materi kepada penulis disaat
suka dan duka sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif untuk kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
vii
PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
IBU HAMIL TRIMESTER III DI GRIYA KAMINI
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… ii
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………. iii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. v
DAFTAR ISI……………………………………………………………..... vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… viii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………… 5
D. Manfaat penelitian…………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………. 6
A. Konsep Kehamilan………….………………………………… 6
B. Konsep Kecemasan…………………………………………… 19
C. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)…………..…………. 22
D. Prenatal Yoga…………………………………………………. 24
E. Hasil Penelitian Terdahulu…………………………………….. 30
iii
BAB IV METODE PENELITIAN……………………………………… 34
A. Desain Penelitian……………………………………………….. 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………..
35
C. Populasi , Sampel, Sampling……………………………………
D. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 39
E. Etika Penelitian…………….…………………………………… 40
BAB V HASIL PENELITIAN…………………………………………… 42
A. Gambaran Lokasi Penelitian…………………………………… 42
B. Karakteristik responden………………………………………… 43
C. Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Sebelum dan
Sesudah melakukan prenatal yoga…………………………….. 43
D. Uji Normalitas Data …………………………………………… 45
E. Analisa Pengaruh Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester
III Sebelum dan Sesudah Melakukan Prenatal Yoga…………… 45
BAB VI PEMBAHASAN ………………………………………………… 47
A. Tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum
melakukan prental yoga ………………………………………… 47
B. Tingkat Kecemasan pada ibu hamil trimester III sesudah
melakukan prenatal yoga………………………………………. 48
C. Pengaruh Tingkat Kecemasan pada ibu hamil trimester III
sebelum dan sesudah melakukan prenatal yoga………………… 50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………………………………… 53
A. Simpulan………………………………………………………… 53
B. Saran……………………………………………………………..
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Centering……………………………………………………….. 21
Gambar 2 Nadi Sodhana (Pernafasan)………………………………. 22
Gambar 3 Mountain Pose…………………………………………………. 23
Gambar 4 Tree Pose (Vrksasana) …………………………………... 23
Gambar 5 Cow Pose-Cat Pose (Bitilasana Marjarisana)…………... 24
Gambar 6 Peregangan Otot Leher…………………………………... 24
Gambar 7 Standing Lateral Stretch (Ardhakati Chakrasana)……….. 25
Gambar 8 Triangle Pose (Trikonasana)…………………………….. 25
Gambar 9 Revolved Head to Knee Pose (Parivrtta Janu Sirsasana).. 26
Gambar 10 Twisting Variation (Janu Sirsasana)…………………….. 26
Gambar 11 Bound Angle Pose (Baddha Konasana) …………………. 27
Gambar 12 Garland Pose (Malasana) ………………………………. 27
Gambar 13 Melting Heart Pose (Anahatasana) ……………………... 28
Gambar 14 Posisi Tidur yang Nyaman (Savasana)…………………... 29
Gambar 15 Kerangka Konsep Penelitian…………………………….. 31
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Davis dkk (2018) prenatal yoga merupakan intervensi yang layak
dan dapat diterima oleh ibu hamil yang memiliki gejala cemas dan depresi.
Hasil penelitian Maharani dan Hayati (2020) yang melakukan
penelitian di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2019 mendapatkan
hasil prenatal yoga berpengaruh signifikan terhadap kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang melakukan penelitian di Puskesmas I Kembaran, Banyumas
yaitu ada pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan primigravida
trimester III Yoga Prenatal ditemukan sebagai intervensi yang layak dan
dapat diterima dan dikaitkan dengan pengurangan gejala kecemasan dan
depresi. Penelitian Newham (2014) menunjukkan Prenatal Yoga berguna
untuk mengurangi kecemasan wanita terhadap persalinan dan mencegah
gejala depresi.
Griya Kamini merupakan tempat yang memberikan pelayanan
komplementer kebidanan di Kota Gianyar yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas Gianyar I. Hasil studi pendahuluan ibu hamil Trimester III yang
melakukan kunjungan Prenatal Yoga ke Griya Kamini pada bulan April 2022
mendapatkan hasil sebelum diberikan prenatal yoga ibu hamil yang mengeluh
nyeri punggung 23%, kram 3,3%, sesak 6,6%, susah tidur 10%, gangguan
cemas menjelang persalinan 56%. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas
penulis tertarik melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh
Prenatal Yoga terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Griya
Kamini”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat disusun
rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh Prenatal Yoga
dengan tingkat kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III di Griya Kamini?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III
sebelum melakukan prenatal yoga
b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III
sesudah melakukan prenatal yoga
c. Menganalisis pengaruh tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III
sebelum dan sesudah melakukan prenatal yoga.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan tambahan referensi dalam penyusunan bahan ajar
maupun sumber pengertahuan baru dalam ilmu kebidanan. Sebagai
sumber atau referensi untuk penelitian selanjutnya yang memiliki kaitan
dengan Hubungan Prenatal Yoga terhadap pengurangan kecemasan Ibu
Hamil Trimester III di Griya Kamini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pelayanan Kebidanan
b. Bagi Mahasiswa
c. Bagi Institusi
e. Bagi peneliti
f. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi kehamilan
1. Sistem reproduksi
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat
uterus itu normal lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40
minggu), berat uterus itu menjadi 1.000 gram. Perubahan tersebut
meningkatkan tekanan pada lordosis lumbal dan tekanan pada otot
7
2. Sistem darah
Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml
terdiri dari 1000 ml plasma dan sekitar 450 ml eritrosit. Peningkatan
volume terjadi sekitar minggu ke 10 sampai ke 12. Peningkatan
volume darah ini sangat penting bagi pertahanan tubuh, hipertrofi
sistem vaskuler akibat pembesaran uterus dan cadangan cairan untuk
mengganti darah yang hilang pada saat persalinan dan masa nifas
(Tyastuti, 2016).
3. Sistem pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah- muntah. Selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan
gejala sering kembung, dan konstipasi. Pada keadaan patologik
tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali
per hari (hiperemesis gravidarum). Aliran darah ke panggul dan
tekanan vena yang meningkat dapat mengakibatkan hemoroid pada
akhir kehamilan (Tyastuti, 2016).
4. Sistem endokrin
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan
kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 30 –
40 mg/hari. Aktivitas estrogen yaitu memicu pertumbuhan dan
pengendalian fungsi uterus, bersama dengan progesterone memicu
pertumbuhan payudara merubah konsitusi komiawi jaringan ikat
sehingga lebih lentur dan menyebabkan servik elastis, kapsul
persendian melunak, mobilitas persendian meningkat, retensi air dan
8
keterangan dan dukungan dari suami keluarga dan bidan (Fatimah, 2017).
B. Konsep Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
Pada dasarnya kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang
yang penuh dengan rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan
khawatir akan sesuatu hal yang belum pasti akan terjadi. Kecemasan
berasal dari bahasa Latin (anxius) dan dari bahasa Jerman (anst), yaitu
suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan
rangsangan fisiologis (Muyasaroh, 2020). Kecemasan merupakan
keadaan emosi yang muncul saat individu sedang stress, dan ditandai
oleh perasaan tegang, pikiran yang membuat individu merasa khawatir
dan disertai respon fisik (jantung berdetak kencang, naiknya tekanan
darah, dan lain sebagainya) (Muyasaroh, 2020).
Kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak
jelas sebabnya. Pengaruh kecemasan terhadap tercapainya kedewasaan,
merupakan masalah penting dalam perkembangan kepribadian.
Kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakan. Baik
tingkah laku normal maupun tingkah laku yang menyimpang, yang
terganggu, kedua-duanya merupakan pernyataan, penampilan,
penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan itu. Jelaslah bahwa pada
gangguan emosi dan gangguan tingkah laku, kecemasan merupakan
masalah pelik (Wahyudi dkk, 2019).
dan seringkali disertai oleh gejala-gejala atau reaksi fisik tertentu akibat
peningkatan aktifitas otonomik (Suwanto, 2015)
Menurut pendapat dari Sumirta dkk (2019) dalam penelitian
yang berjudul “Intervensi Kognitif Terhadap Kecemasan Remaja Paska
Erupsi Gunung Agung”, mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan
ketegangan, rasa tidak aman, dan kekhawatiran yang timbul karena akan
terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi sebagian besar sumber
penyebab tidak diketahui dan manifestasi kecemasan dapat melibatkan
somatik dan psikologis.
Kecemasan menurut adalah gangguan alam perasaan yang ditandai
dengan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tetapi belum
mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap
utuh dan perilaku dapat terganggu, tetapi masih dalam batas-batas normal
(Candra dkk, 2017).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa kecemasan merupakan suatu perasaan takut dan khawatir yang
bersifat lama mengenai sesuatu yang tidak jelas (subjektif) atau belum
pasti akan terjadi dan berhubungan dengan perasaan yang tidak menentu
dan tidak berdaya.
2. Tingkat Kecemasan
Empat tingkatan kecemasan (Muyasaroh et al. 2020), yaitu :
a. Kecemasan Ringan
Kecemasan ini berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Kecemasan ini dapat memotivasi belajar menghasilkan
pertumbuhan serta kreatifitas. Tanda dan gejala antara lain: persepsi
dan perhatian meningkat, waspada, sadar akan stimulus internal dan
eksternal, mampu mengatasi masalah secara efektif serta terjadi
kemampuan belajar. Perubahan fisiologi ditandai dengan gelisah,
sulit tidur, hipersensitif terhadap suara, tanda vital dan pupil
normal.
b. Kecemasan Sedang
11
a. Trimester pertama
Pada trimester pertama ini sering dikatakan sebagai masa penentuan,
penegasan bahwa sedang mengandung anaknya, perubahan pada harapan-
harapan sebelumnya seperti rancangan karier, kebebasan individu dan
seorang ibu akan menghinggapi perasaan seseorang wanita saat hamil.
Perubahan tersebut akan menyebabkan wanita menjadi cemas, ketakutan
hingga panik.
b. Trimester kedua
Pada trimester kedua ini dikatakan sebagai “periode penerimaan”. Pada
trimester II ini ibu umumnya akan merasa lebih baik dan terlepas dari
ketidaknyamanan biasanya dialami selama kehamilan. Pada masa ini
wanita cenderung untuk memikirkan kesehatan kandungannya, keadaan
janinnya dan akan berangan-angan bagaimana kelahirannya nanti.
c. Trimester ketiga
Pada Trimester ketiga disebut “periode menunggu, penantian dan
waspada”, Karena di trimester III ini ibu biasanya tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Pada trimester ketiga banyak kecemasan yang
dirasakan ibu hamil, seperti khawatir bagaimana hidupnya dan bayinya,
kapan akan melahirkan, mimpi–mimpinya tentang perhatian dan
kekhawatirannya dan Ibu hamil akan lebih sering bermimpi tentang
bayinya, tentang anak-anak, proses persalinan, khawatir bagaimana
kehilangan bayi, serta ibu akan mulai merasa cemas akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul saat proses persalinannya nanti.
ditinggal sendiri, takut pada hewan, takut pada keramain lalu lintas,
takut pada kerumunan orang banyak).
4. Insomnia (kesulitan tidur, tidur tidak memuaskan, merasa lelah saat
bangun, mimpi buruk, terbangun tengah malam).
5. Intelektual (sulit berkonsentrasi, sulit mengingat).
6. Perasaan depresi (kehilangan minat, kurangnya kesenangan dalam hobi,
perasaan bersedih/depresi, sering terbangun dini hari saat tidur malam)
7. Gejala somatik (otot) (nyeri atau sakit otot, kedutan, otot terasa kaku,
gigi gemertak, suara tidak stabil, tonus otot meningkat)
8. Gejala sensorik (telinga terasa berdenging, penglihatan kabur, muka
memerah, perasaan lemah, sensasi ditusuk-tusuk).
9. Gejala kardiovaskuler (takikardi, palpitasi, nyeri dada, denyut nadi
meningkat, perasaan lemas/lesu seperti mau pingsan, denyut jantung
serasa berhenti sekejap).
10. Gejala pernapasan (nafas terasa sesak/dada terasa ditekan, perasaan
tercekik, sering menarik napas dalam, napas pendek/tersengal-sengal).
11. Gejala gastrointestinal (kesulitan menelan, nyeri perut, perut terasa
kembung, sensasi terbakar, perut terasa penuh, merasa mual, muntah,
sulit BAB/sembelit, kehilangan berat badan.
12. Gejala genitourinari (frekuensi berkemih meningkat, tidak dapat
menahan air seni, tidak datang bulan, darah haid lebih banyak dari
biasanya).
13. Gejala otonom (mulut kering, muka kemerahan, muka pucat, sering
berkeringat, merasa pusing, kepala terasa berat, merasa tegang, rambut
terasa menegang).
14. Tingkah laku (gelisah, tidak tenang/mondar-mandir, tangan gemetar,
alis berkerut, wajah tegang, pernafasan cepat, wajah pucat, sering
menelan ludah, dll).
Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan
kategori sebagai berikut :
0 = tidak ada gejala sama sekali
15
D. Prenatal yoga
1. Definisi prenatal yoga
Prenatal yoga merupakan kombinasi gerakan senam hamil dengan
gerakan yoga antenatal yang terdiri dari gerakan penafasan (pranayama),
posisi (mudra), meditasi dan relaksasi yang dapat membantu kelancaran
dalam kehamilan dan persalinan (Rusmita, 2015). Menurut Rafika
(2018), prenatal yoga (yoga selama kehamilan) merupakan salah satu
jenis modifikasi dari hatha yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu
hamil. Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan ibu hamil secara
fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinan.
2. Manfaat prenatal yoga
a.Membantu mengatasi nyeri punggung dan mempersiapkan fisik
dengan memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligament- ligamen, otot dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan.
b. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selamakehamilan dan
bersalin dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil,
mengharapkan letak janin normal, mengurangi sesak nafas akibat
bertambah besarnya perut
c.Relaksasi dan mengatasi stres. Memperoleh relaksasi tubuh yang
17
hanya antara ibu dan janin dalam perutnya. Selalu gunakan kata-kata
positif untuk membangkitkan kembali rasa tenang, semangat,
percaya diri dan nyaman (Suananda, 2018).
Gambar 1 Centering
b. Pernafasan (pranayama)
Pranayama atau latihan pernafasan perlu dilatih karena napas
adalah salah satu unsur penting dalam keberhasilan menenangkan
pikiran dan mengejan saat persalinan. Bernafas dengan nyaman
membawa masuk oksigen ke dalam tubuh dan membuat kesegeran
bagi ibu. Setiap gerakan senam hamil diiringi dengan pernafasan
yang dilakukan dengan cara mulut tertutup kemudian tarik nafas lalu
keluarkan dengan lembut. Dinding perut naik pada saat tarik nafas
dan turun pada waktu pengeluaran nafas sambil mengeluarkan nafas
melalui mulut. Atur posisi duduk ibu, bersila sambil mengeluarkan
nafas dari mulut (Suananda, 2018).
Satu teknik pernafasan yang dapat dilakukan yaitu Nadi
Sodhana. Nadi Sodhana adalah pernafasan bergantian antara lubang
hidung kanan dan lubang hidung kiri. Ibu jari digunakan untuk
menutup lubang hidung kanan dan jari kelingking untuk lubang
hidung kiri (Suananda, 2018).
19
2) Peregangan
Peregangan penting dilakukan untuk relaksasi otot
terutama quadrus lumborum, erector spina, otot oblique eksterna
dan interna. Menjaga kelenturan sendi-sendi tulang belakang dan
memberi ruang pada rongga dada (Suananda, 2018). Gerakan
peregangan adalah sebagai berikut :
pada otot dasar panggul, melenturkan otot area panggul dan paha
antara lain hamstring, adductor group, quadriceps femoris, gluteus
group. Memberi ruang bagi janin untuk masuk panggul pada trimester
III dan meringankan nyeri punggung dan panggul (Suananda, 2018).
Gerakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Bound angle pose (baddha konasana)
Posisi duduk, tekuk dan buka kedua lutut ke arah lantai.
Satukan kedua telapak kaki dan pegang dengan tangan. Tarik nafas
dan tegakkan tulang belakang. Dengan menjaga tulang belakang tetap
tegak, bawa tubuh ke arah depan sedikit dan pastikan tidak menekan
perut. Gerakan ini dapat dikombinasikan dengan senam kegel
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, VARIABEL PENELITIAN
DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah model konseptual yang berkaitan
dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau
menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting
untuk masalah (Lusiana., 2015). Kerangka konsep dari penelitian ini
yaitu :
Faktor Faktor
Internal Eksternal
Kecemasan
Prenatal Yoga
Gambar 4. Kecemasan
Penurunan Kerangka kosep
B. Hipotesis
Menurut (Suryaningsih, 2018) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan kerangka konsep
diatas, Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh Prenatal Yoga
terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III.
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
proses persalinan
yang normal.
32
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan desain penelitian eksperimental dengan quasi eksperimen karena
dalam penelitian ini peneliti tidak dapat mengendalikan sampel sepenuhnya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group
pretest posttest design yaitu penelitian yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu
sebelum eksperimen (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest) dengan satu
kelompok subjek.
Perlakuan
O1 O2
Gambar 4.1
Rancangan One Group Pretest Posttest
Sumber : (Sugiyono, 2019)
Keterangan :
Perlakuan : Prenatal Yoga
O1 : tingkat kecemasan sebelum diberikan prenatal yoga
O2 : tingkat kecemasan setelah diberikan prenatal yoga
33
b. Kriteria Eksklusi:
1) Ibu hamil yang mengalami komplikasi dalam kehamilan seperti
perdarahan, hipertensi, dan preklampsia
2) Ibu hamil yang memiliki cacat fisik (tidak dapat mengikuti gerakan
yoga.
3. Sampling
Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah non probability sampling dengan bentuk purposive sampling yaitu
pengambilan sampel ini berdasarkan pertimbangan tertentu atau menggunakan
seleksi khusus yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sugiyono, 2019). Besar sampel
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang ibu hamil
Trimester III.
D. Metode Pengumpulan data
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer
dengan menggunakan lembar kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS) dan lembar kusioner sosiodemografi/karakteristik yang terdiri dari
umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah gravida.
2. Prosedur pengumpulan data
a. Prosedur administrasi
1) Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian dari institusi
dengan nomor surat DI.02.02.2621.TU.VII.2022 kepada pihak
Griya Kamini
2) Permohonan rekomendasi penelitian di tunjukan keapda Bupati
Gianyar Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dengan nomor surat DI.
02.02.2621.TU.VIII.2022.
35
b. Prosedur teknis
1) Tahap persiapan
a) Penelitian ini telah lulus uji etik penelitian dengan nomor surat
DI.02.02/2548/ VIII/ 2022.
b) Alat dan bahan yang digunakan dilapangan seperti lembar
persetujuan menjadi responden, informed consent, SOP Prenatal
Yoga, dan kuesioner HARS.
2) Tahap pelaksanaanya
a) Peneliti menemui calon responden dan menjelaskan tentang tujuan
dan manfaat penelitian ini kemudian memberikan informed
consent.
b) Calon responden yang menyetujui dijadikan responden diminta
untuk menandatangani informed consent dan dilakukan pretest
dengan menggunakan lembar HARS dengan metode wawancara
yang dilakukan sebelum diberikan intervensi.
c) Peneliti dibantu oleh enumerator yang merupakan instruktur
prenatal yoga yang terlatih dan telah memiliki sertifikat prenatal
yoga.
d) Peneliti melakukan posttest dengan menggunakan lembar HARS.
36
d. Processin
Peneliti memasukan data-data hasil dari penelitian pada program
komuterisasi, dan data-data hasil penelitian yang dibuat dalam bentuk
pengelompokkan data.
e. Cleaning
Tahapan yang terakhir, peneliti melakukan pengecekkan kembali
data-data yang telah dimasukan untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya untuk
dilakukan koreksi kembali. Setelah dilakukan cleaning selanjutnya
dilakukan proses analisis data (Sugiyono, 2019).
2. Analisia data
a. Analisia univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi
variabel dependen dan independent yaitu variabel tingkat kecemasan ibu hamil
sebelum di berikan intervensi yoga ibu hamil dan tingkat kecemasan setelah
diberikan prenatal yoga. Analisis ini menghasilkan distribusi dan frekuensi
dari tiap variabel. Analisis deskriptif univariat yang terdiri dari umur,
38
Keterangan:
P : persentase
f : frekuensi yang teramati
n : jumlah sampel
b. Analisis bivariat
Setelah dilakukan analisis univariat, hasilnya diketahui karakteristik
atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisis bivariat. Analisis
bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesa penelitian dan mengetahui
adanya pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent, yaitu
Prenatal Yoga sebagai variabel independent dan kecemasan Primigravida
Trimester III sebagai variabel dependent. Data berdistribusi tidak normal
sehingga analisa data yang gunakan adalh Wilcoxon.
F. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah hubungan timbal balik antara peneliti dan orang
yang diteliti sesuai dengan prinsip etika (Notoatmodjo, 2018). Dalam
melakukan penelitian peneliti harus memegang 4 prinsip, yaitu :
BAB V
HASIL PENELITIAN
B. Karakteristik Responden
1. Karakteristik
Umur
20-35 28 93,3
>35 2 6,7
Pendidikan
SMA 4 13,3
Perguruan Tinggi 26 86,7
Pekerjaan
IRT 20 66,7
Bekerja 10 33,3
Jumlah Kehamilan
Primigravida 30 100
Jumlah 30 100
C. Tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah
melakukan prenatal yoga
Tabel 5.2 Nilai Kecemasan Ibu Hamil Triemster III Sebelum dan
Sesudah
Diberikan Prenatal Yoga
Nilai Kecemasan Sebelum Yoga Sesudah Yoga
Frekuens Persen Frekuensi Persen
i (%) (f) (%)
(f)
Tidak ada 5 16,7 26 86,7
kecemasan
Kecemasan ringan 5 16,7 4 13,3
Kecemasan sedang 12 40 0
42
Berdasarkan Tabel 5.2 terlihat bahwa sebelum diberikan yoga ibu hamil
trimester III, responden paling banyak mengalami kecemasan sedang yaitu 12
orang (40%), setelah diberikan intervensi dengan yoga maka menjadi paling
banyak ibu tidak mengalami kecemasan yaitu 26 orang (86,7%) dan tidak ada
responden yang mengalami kecemasan sedang dan berat.
Variabel df sig
BAB VI
PEMBAHASAN
19 sebanyak satu orang (3,3%) sedangkan nilai kecemasan terendah adalah nol
sebanyak dua orang (6,7%). Setelah diberikan itervensi dengan prenatal
prenatal yoga rata-rata kecemasan ibu hamil yaitu 5,50 yang memiliki makna
bahwa rata-rata ibu hamil trimester III tidak mengalami kecemasan setelah
diberikan intervensi dengan prenatal yoga.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Ashari dkk
(2019) yaitu rata-rata ibu hamil menurun menjadi tidak mengalami kecemasan
setelah diberikan intervensi dengan prenatal yoga begitupula dengan hasil
penelitian dari Wartini (2020) yang mendapatkan data rata-rata kecemasan
setealh intervensi dengan prenatal yoga adalah tidak mengalami kecemasan
lagi. Secara teoritis, kecemasan akan turun jika individu mengalami relaksasi
pada tubuhnya (Spielberger, 2015). Latihan yoga adalah sebuah treatment fisik
yang ternyata juga dapat memberikan efek psikologis karena memberikan efek
relaksasi pada tubuh seseorang dan mempengaruhi beberapa aspek psikologis
pada orang yang melakukannya, sehingga dikatakan dapat membantu
menurunkan kecemasan (Orlando, 2013). Unsur pada yoga yang dikatakan
dapat membantu menurunkan kecemasan adalah pada bagian relakasasi dan
meditasi. Dengan kemampuan untuk mengontrol nafas saat melakukan yoga
maka ibu akan mendalami diri sendiri menerima dan mampu menghadapi
kenyataan yang dihadapi sehingga kecemasan yang dirasakan ibu hamil bisa
menurun.
Delanpan orang ibu hamil yang mengalami kecemasan berat setelah
diberikan prenatal yoga sudah tidak lagi mengalami kecemasan berat, level
kecemasan yang dirasakan sebelum diberikan prenatal yoga sudah menurun.
Relaksasi dapat membantu seseorang untuk menurunkan rasa
cemasnya. Latihan yoga prenatal yang diberikan pada partisipan pada
dasarnya memang merupakan latihan fisik. Akan tetapi di dalam rangkaian
latihannya latihan yoga dapat memberikan efek relaksasi, memberikan
knowledge, melatih skill, serta dapat juga berperan sebagai support system
bagi partisipan. Latihan yoga prenatal memiliki porsi latihan fisik yang lebih
besar dibandingkan dengan porsi relaksasinya. Postur yang dilakukan pada
48
latihan ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan peregangan pada otot-
otot yang mengalami ketegangan dan melatih kelenturan/fleksibilitas otot-otot
utama persalinan, seperti pelvis, pinggul, pinggang, serta area paha. Dengan
melemaskan dan meregangkan otot-otot seseorang dapat menghilangkan
kontraksi otot dan mengalami keadaan rileks pada tubuhnya (Fauziah, 2014).
Peregangan dan pelemasan otot pada dasarnya bekerja secara
berlawanan dengan konsep kerja sistem saraf simpatis. Sehingga dengan
melakukan peregangan dan pelemasan otot, maka sama dengan melakukan
usaha untuk mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang pada akhirnya akan
memberikan efek rileks dan mempersiapkan individu pada kondisi tenang,
menurunkan denyut jantung, menurunkan tekanan darah, dan melancarkan
pernafasan (Fauziah, 2014).
Menurut peneliti terjadi penurunan kecemasan setelah diberikan
prenatal yoga jika dikaitkan dengan karakteristik responden bahwa Hampir
seluruh responden berada pada kelompok umur reproduksi aktif atau
reporduksi sehat dengan pendidikan perguruan tinggi sehingga mempermudah
dan lebih cepat responden untuk menerima materi prental yoga untuk
mengurangi kecemasan. Sehingga terjadi penurunan yang signifikan terhadap
tingkat kecemasan ibu hamil.
Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan
kenyamanan dan mengurangi kecemasana adalah prenatal yoga. Prenatal
yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan modifikasi dari yoga klasik yang
telah disesuaikan dengan kondisi fisik wanita hamil yang dilakukan dengan
intensitas yang lebih lembut dan perlahan. Prenatal yoga memiliki tiga
prinsip penting yaitu napas dengan penuh kesadaran, gerakan yang lembut
dan perlahan serta relaksasi dan meditasi. Napas yang dalam dan teratur
bersifat menyembuhkan dan menenangkan. Melalui teknik pernapasan yang
benar, ibu akan lebih dapat mengontrol pikiran, tubuhnya dan dengan
relaksasi dan meditasi, seluruh tubuh dan pikiran ibu dalam kondisi rileks,
tenang dan damai. Dalam penelitian menyebutkan bahwa pranayama dan
49
C. Pengaruh tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum dan
sesudah melakukan prenatal yoga
Data hasil pengukuran kecemasan pada penelitian ini yaitu rata-rata
kecemasan sebelum intervensi adalah 24,70 yaitu pada kategori cemas sedang
setelah diberikan intervensi menjadi 5,50 terjadi penurunan rata-rata nyeri
sebelum dan sesudah intervensi dengan prenatal yoga. Uji hipotesis
menggunakan Wilcoxon mendapatkan nilai p 0,000 < 0,05 yang memiliki
makna bahwa ada pengaruh Prenatal Yoga terhadap kecemasan pada ibu
hamil trimester III.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Yuniza dkk
(2021) yang menyimpulkan terdapat pengaruh prenatal yoga terhadap
kecemasan pada ibu hamil trimester III dilihat dari nilai dari P value dengan
nilai 0,000 dan juga sejalan dengan hasil penelitian Ashari dkk (2019) yang
menyimpulkan intervensi senam yoga yang dilakukan pada tahap prenatal ibu
hamil berpengaruh terhadap turunnya tingkat kecemasan pada ibu hamil yang
memasuki fase trimester ketiga di Puskesmas Pattingalloang dan Puskesmas
Tamalate Kota Makassar. Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
Suprin (2022) yang menyimpulkan tidak ada pengaruh kelas ibu hamil untuk
mengurangi kecemasan ibu hamil.
Aktivitas fisik dengan melakukan yoga selama hamil dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil karena yoga olah raga yang
menyambungkan kesehatan fisik, mental dan spiritual. Salah satu aktifitas
dalam yoga adalah prayama yaitu mengatur nafas dan mengatur keluar
masuknya nafas sehingga dengan menguasai nafas ibu hamil dapat menguasai
dirinya sendiri, mengendalikan diri dan menemukan kedamaian dan
kebahagian dari dalam dirinya sendiri, sehingga akan mengirimkan signal
kebahagian ke otak dan keseluruh tubuh.
50
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini belumlah sempurna dan memiliki keterbatasan. keterbatasan
penelitian ini yaitu desain penelitian ini yaitu pre eksperimen one grup pre
dan post tes, yaitu tanpa memiliki grupk kontrol sehingga tidak bisa
membedakan kecemasan pada kelompok intervensi dan kecemasan pada
kelompok kontrol.
51
BAB VII
A. Simpulan
Simpulan dari hasil penelitian ini yaitu:
1. Kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum melakukan prenatal
yoga rata-rata pada kecemasan sedang yaitu 24,7.
2. Kecemasan pada ibu hamil trimester III sesudah melakukan prenatal
yoga rata-rata tidak mengalami kecemasan yaitu 5,5.
3. Ada pengaruh tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum
dan sesudah melakukan prenatal yoga dengan nilai p 0,000<0,05.
B. Saran
1. Bagi pemberi layanan kebidanan
Bagi pemberi layanan kebidanan agar memberikan pelayanan
kebidanan yang bermutu sesuai standar dan memberikan layanan prenatal
yoga kepada ibu hamil sebagai salah satu terapi komplementer.
2. Bagi mahasiswa/peneliti selanjutnya
Bagi mahasiswa/peneliti selanjutnya agar mengembangkan
penelitian ini dengan menggunakan desain adanya kontrol sehingga bisa
membandingkan tingkat kecemasan pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi.
3. Bagi ibu hamil
Bagi ibu hamil agar melakukan prenatal yoga untuk mengurangi
kecemasan pada ibu hamil dan mendapatkan keburagan serta mengurangi
keluhan-keluhan selama kehamilan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Bali (2020) Profil Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Tahun 2019. Dinkes Bali. Denpasar.
Jeepi (2019) Buku Pengantar Asuhan Kebidanan. Tum Trans Media. Jakarta
Kautsar, F., Gustopo, D., & Achmadi, F. (2015). Uji Validitas Dan Reliabilitas
Hamilton Anxiety
Rating Scale Terhadap Kecemasan Dan Produktivitas Pekerja Visual
Inspection PT. Widatra Bhakti. Seminar Nasiona Teknologil Institut
Teknologi Malang, 588-592
Lusiana, N., Megasari, K. (2015). Bahan Ajar AIDS pada Asuhan. Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish. [
Maharani dan Hayati (2020) Pengaruh Prenatal Care Yoga terhadap Pengurangan
Keluhan Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Putri
AyuKota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi 9(2):
Newham, James J., Anja Wittkowski, Janine Hurley, John D. Aplin, and Melissa
Westwood (2014).“Effects of Antenatal Yoga on Maternal Anxiety and
Depression: A Randomized Controlled Trial.” Depression and Anxiety
31(8):
Nurhayati dan Dartiwen (2019)) Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.Yogyakarta:
CV. Andi Offset
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171363
BULAN
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Pengisian
1. Tanyakan pada petugas jika ada pertanyaan yang belum dimengerti.
2. Berikan jawaban dengan memberikan tanda centang (√) pada jawaban
yang paling sesuai.
3. Nomor responden diisi oleh petugas.
A. Data Umum
No. Resopnden:
1. Umur
Umur < 20 tahun
2. Pendidikan
Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA/SMK
Perguruan Tinggi
3. Pekerjaan
PNS
Swasta
Wiraswasta
4. Gravida/Kehamilan
Pertama
Hamil ke 2-4
Hamil ke> 5
Pernah
Tidak Pernah
Tidak Pernah
7. Jika pernah, sumber dari
Petugas Kesehatan
Tv/radio
Koran/ Majalah
Hipertensi
Plasenta Previa
Jantung
Sesak Nafas
B. Kuesioner tingkat kecemasan pada primigravida trimester III
Pertanyaan di bawah ini berhubungan dengan adanya perubahan-perubahan fisik
yang terjadi pada ibu hamil selama 2 minggu terakhir:
Nilai
No Pertanyaan
0 1 2 3 4
1 Apakah ibu menjadi sering mudah tersinggung ?
Tidak pernah kadang- kadang
sering terus menerus
Jumlah
HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)
Nomor Responden :
Nama Responden :
Tanggal Pemeriksaan :
Skor :
0 = tidak ada
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali
Total Skor :
kurang dari 14 = tidak ada kecemasan
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali
Lampiran 3
B. Tahap Kerja
Kepada:
Yth.................................
di...................................
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kadek Cristina Cahya Wardani
NIM : 2115201033
Pekerjaan : Mahasiswa semester III Program Studi Sarjana
Kebidanan, ITEKES Bali
Alamat : Jalan Tukad Balian No. 180 Renon, Denpasar-Bali
Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Saudara untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Prenatal Yoga
terhadap tingkat kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Griya Kamini” yang
pengumpulan datanya akan dilaksanakan Bulan Juli s.d Agustus 2022. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga
terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Griya Kamini. Saya akan
tetap menjaga segala kerahasiaan data maupun informasi yang diberikan.
Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas perhatian, kerjasama dari
kesediaannya saya mengucapkan terimakasih.
Lampiran 5
…………………………….
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 9
Lampiran hasil analisis data penelitian
Frequency Table
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Gravida
Valid 100,0
Riwayat penyakit
Statistics
Valid 30 30
N
Missing 0 0
Mean 24,70 5,50
Median 24,00 3,50
Mode 23 a
2
Std. Deviation 11,105 5,431
Range 52 21
Minimum 5 0
Maximum 57 21
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Explore
Cases
Descriptives
Median 24,00
Variance 123,321
Minimum 5
Maximum 57
Range 52
Interquartile Range 10
Median 3,50
Variance 29,500
Minimum 0
Maximum 21
Range 21
Interquartile Range 5
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
NPar Tests
Ranks
Total 30
Test Statisticsa
Skor kecemasan
setelah yoga -
Skor kecemasan
sebelum yoga
Z -4,786b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000