CONTINUITY OF CARE
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “PY”
UMUR 27 TAHUN DI RSU GRHA BHAKTI MEDIKA DESA
NEGARI KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN
KLUNGKUNG
Diajukan Oleh :
KADEK CRISTINA CAHYA WARDANI
NIM. 2315901008
2
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Ni Kadek Neza Dwiyanthi S.Tr.,Keb., M.Kes Bdn. Anak Agung Putri Ari S.Tr Keb
NIDN : 0801049303
3
PERNYATAAN PENGESAHAN
Disahkan oleh:
Dewan Penguji Laporan Continuity of Care
Mengetahui
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Rektor Ketua
I Gede Putu Darma Suyasa, SKp. MNg. Ph.D Gusti Ayu Dwina Mastryagung.,S.Si.T.,M.Keb
NIR.98032 NIR. 0817108601
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Continuity of
Care ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. “PY” Umur
27 Tahun di RSU Grha Bhakti Medika Desa Negari Kecamatan Banjarangkan
Kabupaten Klungkung” tepat pada waktunya.
Penyelesaian Laporan Continuity of Care ini tidak lepas dari bantuan,
dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada:
1. I Gede Putu Darma Suyasa, SKp.,MNg.,Ph.D. selaku Rektor ITEKES Bali
yang telah memberikan kesempatan dan memfasilitasi peneliti untuk
menempuh Pendidikan di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.
2. Ibu Dr. Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S. Kep., M.Kep selaku Wakil Rektor I
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang memberikan dukungan kepada
penulis.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., MNS selaku Wakil Rektor II Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan dukungan kepada
penulis.
4. Ibu Ns. Ni Putu Kamaryati, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan
yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
5. Gusti Ayu Dwina Mastryagung.,S.Si.T.,M.Keb. selaku Kaprodi S1
Kebidanan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Ibu Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja, S.Si.T.,M.Kes. selaku dewan penguji
yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan dalam menyelesaikan
laporan ini.
7. Ibu Ni Kadek Neza Dewiyanthi S.Tr.,Keb., M.Kes. selaku Pembimbing I
yang telah dengan sabar membimbing, memberikan pengetahuan dan
motivasi dalam menyelesaikan laporan ini.
8. Ibu Bdn Anak Agung Putri Ari S.Tr Keb. selaku Pembimbing II yang telah
memberikan masukan serta saran dalam menyelesaikan laporan COC ini.
5
9. Keluarga tercinta yang turut andil memberikan dukungan baik moral maupun
material selama proses penyusunan laporan COC ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Continuity of Care ini masih
belum sempurna, untuk kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Denpasar, Oktober 2023
Penulis
6
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN...............................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................iii
PERNYATAAN PENGESAHAN..........................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Konsep Dasar Continuity of Care....................................................................5
B. Asuhan Kehamilan...........................................................................................6
C. Persalinan Normal..........................................................................................20
D. Asuhan Nifas.................................................................................................31
E. Asuhan Bayi Baru Lahir................................................................................39
F. Konsep Dasar Keluarga Berencana................................................................45
G. Pendokumentasian SOAP..............................................................................47
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................50
A. Data Subjektif................................................................................................50
B. Data Objektif .................................................................................................53
C. Analisis..........................................................................................................55
D. Penatalaksanaan.............................................................................................55
E. Catatan Perkembangan...................................................................................57
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................75
A. Data Subjektif................................................................................................75
7
B. Data Objektif.................................................................................................77
C. Analisis..........................................................................................................80
D. Penatalaksanaan.............................................................................................81
BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................................85
A. Simpulan........................................................................................................85
B. Saran..............................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR GAMBAR
10
DAFTAR LAMPIRAN
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
pada tahun 2022 sebanyak 68 kasus. Penyebab kematian ibu di Provinsi Bali,
Masalah non obstetrik yang dimaksud antara lain gangguan metabolik 1,42%,
COVID19 sebesar 4,42%, penyakit jantung 19,12% dan yang terbesar adalah
lain-lain (kumpulan sebab kematian) 41,18%. Yang menjadi perhatian kita
bersama adalah masih ada kematian ibu disebabkan oleh karena perdarahan
sebesar 14,71%, hipertensi 11,76% dan infeksi sebesar 7,35% (Dinas
Kesehatan Provinsi Bali, 2022).
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan
pelayanan persalinan, pelayanan nifas, dan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi
kesehatan ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu
nifas. Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus mampu
melakukan deteksi dini masalah gizi, faktor risiko, komplikasi kebidanan,
gangguan jiwa, penyakit menular dan tidak menular yang dialami ibu hamil
serta melakukan tata laksana secara adekuat (termasuk rujukan apabila
diperlukan) sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan bersih dan
aman (Kemenkes RI, 2021).
Bidan merupakan tenaga profesional yang berperan dalam mendukung
penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Bidan dalam
melanjutkan program pemerintah berkaitan dengan usaha meningkatkan
Kesehatan Ibu dan Anak, selain melakukan deteksi dini, bidan juga memiliki
tugas untuk memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan
(Continuity of Care) mulai dari asuhan saat kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dan neonatal dan asuhan keluarga berencana. Bidan memberikan
asuhan komprehensif dan holistik, mandiri dan bertanggung jawab terhadap
asuhan yang berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan perempuan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan
kebidanan asuhan kebidanan secara komprehensif dimulai dari masa
kehamilan sampai masa nifas dan asuhan keluarga berencana.
Sehingga penulis menggunakan pendekatan manajemen asuhan
kebidanan dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Ny “PY” umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika dengan tujuan
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
dapat menarik rumusan masalah yaitu Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Ny “PY” umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika Desa Negari
Klungkung?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny
“PY” umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika Desa Negari,
Klungkung
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Asuhan Kehamilan Ny “PY”
umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika Desa Negari, Klungkung
b. Mampu melakukan pengkajian pada Asuhan Persalinan Ny “PY”
umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika
c. Mampu melakukan pengkajian pada Asuhan Nifas Ny “PY” umur 27
tahun di RSU Grha Bhakti Medika
d. Mampu melakukan pengkajian pada Asuhan Bayi Baru Lahir Ny
“PY” umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika
e. Mampu melakukan pengkajian pada Asuhan Kontrasepsi Ny “PY”
umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
teori Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny “PY” umur 27 tahun di
4
2. Manfaat Praktis
a. Penulis
Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan, penulisan
studi kasus ini juga dapat memberikan pengalaman, wawasan, dan
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai asuhan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir. Selanjutnya diharapkan nantinya
bisa menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Institusi Pendidikan
Penulisan studi kasus ini dapat digunakan sebagai tambahan
referensi dan bahan masukan dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat khususnya pelayanan kesehatan
pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
c. Tempat Praktik
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan
mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan
kebidanan secara komprehensif.
d. Pasien
Penulisan karya tulis ini diharapkan mampu menambah
wawasan serta pengetahuan ibu dalam proses kehamilan, persalinan
maupun masa nifas sehingga pengalamannya dan pengetahuannya
dapat diaplikasikan pada kehamilan selanjutnya serta dapat berbagi
kepada saudara yang mengalami kasus yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tujuan
6
7
B. Asuhan Kehamilan
1. Konsep dasar kehamilan
a. Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis.
Periode kehamilan yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT) hingga dimulainya persalinan, yang menandai awal periode
8
b. Tanda-tanda Kehamilan
Tanda – tanda kehamilan dibagi menjadi 3 :
a) Sistem reproduksi
(1) Uterus
Menurut Prawirohardjo (2020), Pembesaran
uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon
estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan
menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi
tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari
jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa
sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat
terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi miometrium
juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan
pembuluh limfatik
Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 24
gr. Menjadi 1000 gr saat akhir kehamilan (40 minggu).
Pembesaran ini di sebabkan oleh peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hipertofi
dari otot-otot rahim, dan perkembangan desidua dan
pertumbuhan janin. Pada Trimester III (> 28 minggu)
dinding uterus mulai menipis dan lebih lembut.
Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat
diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus
berkembang menjadi segmen bawah rahim. Pada
minggu ke-36 kehamilan terjadi penurunan janin ke
bagian bawah rahim, hal ini disebabkan melunaknya
jaringan- jaringan dasar panggul bersamaan dengan
gerakan yang baik dari otot rahim dan kedudukan
bagian bawah rahim.
Dinding-dinding rahim yang dapat melunak dan
elastis menyebabkan fundus uteri dapat didefleksikan,
serta bertambahnya lunak korpus uteri dan serviks di
minggu kedelapan usia kehamilan yang dikenal dengan
10
(4) Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya
terlihat perkembangan dari korpus luteum.
(5) Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang
dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan pada
payudara (tegang dan membesar). Adanya chorionic
somatotropin dengan muatan laktogenik akan
merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam
11
2) Perubahan psikologis
Faktor psikologi muncul karena ketidakmatangan di
dalam perkembangan emosional dalam kesanggupan seseoraang
untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu termasuk
kehamilan. Faktor psikologi ini mempunyai beberapa faktor
yang mempengaruhi kehamilan, antara lain stressor, dukungan
keluarga, subtance abuse, partner abuse.
Tabel 2.1
Kisaran Pertambahan Berat Badan Total yang
di Rekomendasikan untuk Wanita Hamil
BMI Sebelum BMI Total Kenaikan Rata-rata kenaikan
kehamilan berat badan (Kg) BB Trimester 2 dan 3
(Kg)
Di bawah <18,5 13-18 0,5-0,6
normal
Normal 18,5-24,9 11,5-16 0,4-0,5
Di atas normal 25-29,9 7-11,5 0,2-0,3
Gemuk > 24 5-9 0,2-0,3
Sumber : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020)
Tabel 2.2
Tinggi Fundus Uteri Menurut Mc.Donald
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
22 Minggu 20-24 cm di atas simfisis
28 Minggu
26-30 cm di atas simfisis
30 Minggu 28-32 cm di atas simfisis
32 Minggu
30-34 cm di atas simfisis
34 Minggu 32-36 cm di atas simfisis
36 Minggu 34-38 cm di atas simfisis
38 Minggu 36-40 cm di atas simfisis
40 Minggu 38-42 cm di atas simfisis
Sumber : Prawirohardjo (2020)
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Mastiningsih and Agustina, 2019).
C. Persalinan Normal
1. Pengertian
Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan serangkaian
kejadian pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan ibu sendiri) (Widiyanto and Atmojo, 2020).
Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang di mulai
secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
selam proses persalinan, bayi dilahirkan secara spontan dalam presentasi
belakang kepala pada usia kehamilan antara 37- 42 minggu lengkap.
Setelah persalinan ibu maupun bayi dalam kondisi baik (JNPK-KR, 2017).
Jadi kesimpulan persalinan normal adalah pengeluaran hasil konsepsi
yang dikandung selama 37 – 42 minggu, presentasi belakang kepala /
ubun-ubun kecil di bawah sympisis melalui jalan lahir biasa, keluar
dengan tenaga ibu sendiri, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
berlangsung kurang dari 24 jam. Setelah persalinan ibu maupun bayi
dalam kondisi baik.
Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang
pasien dan keluarganya. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan
adalah proses yang normal dan merupakan kejadian yang sehat. Namun
demikian, potensi terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa selalu
ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi
sepanjang proses melahirkan. Dukungan yang dilakukan terus menerus
dan penatalaksanaan yang trampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu
pengalaman melahirkan yang menyenagkan dengan hasil persalinan yang
sehat dan memuaskan.
23
19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm,
maka lindungilah perineum dengan satu tangan yang di lapisi kain
dan tangan yang lain menahan belakang kepala agar tidak terjadi
defleksi.
20) Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher
janin.
21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparental. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah untuk
melahirkan bahu anterior kemudian gerakan ke arah atas untuk
melahirkan bahu posterior.
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan
siku sebelah atas.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung
kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai
bawah (selipkan jari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut
janin).
25) Melakukan penilaian sepintas : Apakah bayi menangis kuat dan
atau bernapas tanpa kesulitan? Dan Apakah bayi bergerak aktif?.
26) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.
Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering.
Membiarkan bayi atas perut ibu.
27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus.
28) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus
berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan
32
54) Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir, lalu
keringkan dengan handuk bersih.
55) Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan untuk melakukan
pemeriksaan fisik pada bayi.
56) Dalam waktu 1 jam pertama lakukan penimbangan dan
pengukuran pada bayi, berikan tetes/salep mata antibiotik
profilaksis dan injeksi vit.k 1mg IM dipaha kiri anterolateral.
57) Setelah satu jam pemberian vit.k, berikan suntikan imunisasi
hepatitis B dip aha kanan anterolateral.
58) Lepaskan sarung tangan secara terbalik kemudian rendam secara
terbalik selama 10 menit dalam larutan clorin 0,5 %.
59) Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir, lalu
keringkan dengan handuk bersih.
60) Lengkapih partograf.
D. Asuhan Nifas
1. Perubahan psikologis masa nifas
Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik yang
menyebabkan adanya perubahan pada psikis ibu. Menurut Juliastuti et
al., (2021), terdapat tiga periode yaitu:
a. Periode taking in.
Periode ini terjadi satu sampai dua hari setelah melahirkan. Pada
periode ini, ibu masih pasif, ketergantungan dan khawatir dengan
tubuhnya. Peningkatan nutrisi dibutuhkan untuk mempercepat
penyembuhan luka dan tidur tanpa gangguan sangat dibutuhkan oleh
ibu.
b. Periode taking hold.
Periode ini berlangsung pada hari kedua sampai empat
postpartum. Pada masa ini ibu menjadi perhatian pada kemampuannya
menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab
terhadap bayinya.
35
b. Lochea
Akibat involusi uteri, lapisan luar desidua yang mengelilingi
situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar
bersama dengan sisa cairan. Pencampuran antara darah dan desidua
inilah yang dinamakan lochea (Yuliana and Hakim, 2020). Lochea
adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari
dalam uterus. Pemeriksaan lochea meliputi perubahan warna dan bau
kerana lochea memiliki ciri khas berbau amis atau khas darah dan
36
Tabel 2.5
Perbedaan Masing-Masing Lochea
c. Laktasi
Sejak masa hamil payudara sudah memproduksi air susu di bawah
kontrol beberapa hormon, tetapi volume yang diproduksi masih sangat
sedikit. Selama masa nifas payudara bagian alveolus mulai optimal
memproduksi air susu (ASI). Dari alveolus ini ASI disalurkan ke
dalam saluran kecil (duktulus), dimana beberapa saluran kecil
bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus). Di bawah
areola, saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut
sinus. Akhirnya semua saluran yang besar ini memusat ke dalam
puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun
saluran, terdapat otot yang apabila berkontraksi dapat memompa ASI
keluar.
menyusui, pemberian imunisasi dan asuhan bayi baru lahir pada ibu
beserta keluarganya.
d. Melibatkan ibu, suami, dan keluarga dalam menjaga kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir
e. Memberikan pelayanan KB sesegera mungkin setelah bersalin.
Pelayanan pasca persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan
(dokter, bidan, perawat) sesuai kompetensi dan kewenangan. Pelayanan
pasca persalinan dilaksanakan minimal 4 (empat) kali dengan waktu
kunjungan ibu dan bayi baru lahir bersamaan yaitu:
a. Pelayanan pertama dilakukan pada waktu 6 jam sampai dengan 2 hari
setelah persalinan.
b. Pelayanan kedua dilakukan pada waktu 3-7 hari setelah persalinan.
c. Pelayanan ketiga dilakukan pada waktu 8-28 hari setelah persalinan.
d. Pelayanan keempat dilakukan pada waktu 29-42 hari setelah
persalinan untuk ibu (Azizah and Rosyidah, 2019).
4. Ruang lingkup asuhan nifas
Pelayanan Pascapersalinan Bagi Ibu Lingkup pelayanan
pascapersalinan bagi ibu meliputi
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu
c. Pemeriksaan tanda-tanda anemia
d. Pemeriksaan tinggi fundus uteri
e. Pemeriksaan kontraksi uteri
f. Pemeriksaan kandung kemih dan saluran kencing
g. Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
h. Pemeriksaan jalan lahir
i. Pemeriksaan payudara dan pendampingan pemberian ASI Ekslusif
j. Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi pada masa nifas
k. Pemeriksaan status mental ibu
l. Pelayanan kontrasepsi pascapersalinan
m. Pemberian KIE dan konseling
n. Pemberian kapsul vitamin
39
Gambar 2.1. Titik Pijat oksitosin (Sumber : Melyansari, Sartika and Vitriani,
2018)
Gambar 2.2. Cara melakukan Pijat Oksitosin (sumber : Melyansari, Sartika and
Vitriani, 2018).
b. Senam kegel
42
2) Manfaat
Berikut ini adalah manfaat dari senam kegel untuk para ibu
hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas. Ibu hamil dan ibu bersalin
Dapat mecegah robeknya perineum Mengurangi kemungkinan
masalah urinasi seperti inkotinensia urin pasca persalinan Ibu
nifas, membantu atau mempercepat penyembuhan luka robekan
perineum (Wardani, 2018).
3) Cara melakukan
Cara melakukan senam kegel yaitu teknik senam kegel yang
paling sederhana dan mudah dilakukan adalah dengan seolah-olah
menahan kencing, kencangkan otot atau kontraksikan otot seperti
menahan kencing, pertahankan selama 5 detik kemudian
relaksasikan. Ulangi lagi latihan tersebut setidaknya 5 kali berturut-
turut, secara bertahap tingkatkan lama menahan kencing 15-20
detik, lakukanlah secara serial setidaknya 6-12 kali (Maya,
Gustirini and Natalina, 2019).
Bayi baru lahir adalah bayi umur 0 sampai dengan 28 hari. Ciri-ciri
bayi baru lahir menurut yaitu bayi lahir langsung menangis, tubuh bayi
kemerahan, bayi bergerak aktif, berat lahir 2500 sampai 4000, dan bayi
menyusu dari payudara ibu dengan kuat (Armini, Marhaeni and Sriasih,
2017).
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dimulai segera setelah bayi
lahir sampai 28 hari. Pelayanan pasca persalinan pada bayi baru lahir
dimulai sejak usia 6 jam sampai 28 hari. Pelayanan neonatal esensial yang
dilakukan setelah lahir 6 (enam) jam sampai 28 (dua puluh delapan) hari
meliputi:
a. Menjaga bayi tetap hangat
b. Pemeriksaan neonatus menggunakan Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM)
c. Bimbingan pemberian ASI dan memantau kecukupan ASI
d. Perawatan metode Kangguru (PMK)
e. Pemantauan peertumbuhan neonatus
f. Masalah yang paling sering dijumpai pada neonatus
Pelayanan neonatal esensial dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali
kunjungan, yang meliputi:
d. Jadwal imunisasi
Anak Umur 0 - 18 Tahun, makna warna pada jadwal imunasi
yaitu, kolom biru menandakan jadwal pemberian imunisasi optimal
sesuai usia. Kolom kuning menandakan masa untuk melengkapi
imunisasi yang belum lengkap. Kolom merah muda menandakan
imunisasi penguat atau booster. Kolom warna kuning tua
menandakan imunisasi yang direkomendasikan untuk daerah endemik.
Imunisasi yang merupakan rekomendasi IDAI Tahun 2020 dalam
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020) antara lain :
48
2. Tujuan Program KB
Tujuan umumnya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk. Tujuan khususnya adalah meningkatkan
penggunaan alat kontrasepsi dan kesehatan keluarga berencana dengan
cara pengaturan jarak kelahiran (Purnama Sari, 2022).
3. Konseling KB
Kontrasepsi pasca persalinan adalah penggunaan metode kontrasepsi
segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari setelah melahirkan
dengan tujuan dapat mengatur jarak kelahiran anak, meningkatkan
kesehatan, kesejahteraan dan angka harapan hidup ibu dan anak. Prinsip
utama penggunaan kontrasepsi pada wanita pasca persalinan adalah tidak
mengganggu proses laktasi. Jenis kontrasepsi yang dapat digunakan oleh
ibu pasca persalinan, yaitu (BKKBN, 2016):
4. Metode Amenore Laktasi (MAL)
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI
eksklusif. Metode ini sangat ekonomis, tidak perlu biaya dan aman
digunakan, namun hanya efektif sampai 6 bulan pertama setelah
melahirkan. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila menyusui secara
penuh dan lebih dari 8 kali sehari serta ibu belum haid dan usia bayi
kurang dari 6 bulan (Matahari, Utami and Sugiharti, 2018).
5. Coitus Interuptus
Metode coitus interuptus juga dikenal dengan metode senggama
terputus. Teknik ini dapat mencegah kehamilan dengan cara sebelum
terjadi ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik penisnya dari
vagina sehingga tidak setetes pun sperma masuk kedalam rahim wanita.
Dengan cara ini kemungkinan terjadinya pembuahan (kehamilan) bisa
dikurangi. Efektifitasnya bergantung pada kesediaan pasangan untuk
melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan
4-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun). Efektifitas akan jauh
52
menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada
vagina.
6. Kondom
Kondom adalah selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis
sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat
senggama sehingga tidak tercurah pada vagina. Kondom juga berguna
untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.
7. IUD
IUD dapat dipasang segera setelah melahirkan, dalam 48 jam pertama
atau setelah 4 minggu pasca persalinan.Cara kerjanya dengan menghambat
kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi (Mayangsari, Saidah and
Lidia, 2019).
8. Kontrasepsi progestin
Kontrasepsi progestin hanya mengandung hormon progesteron dapat
digunakan oleh ibu menyusi baik dalam bentuk suntikkan maupun pil.
Hormon esterogen pada kontrasepsi kombinasi dapat mengurangi produksi
ASI.
G. Pendokumentasian SOAP
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan,
pasien, keluarga pasien, dan tim kesehatan tentang hasil pemeriksaan,
prosedur tindakan, pengobatan pada pasien, dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan. Pendokumentasian yang benar adalah
pendokumentasian mengenai asuhan yang telah dan akan dilakukan pada
seorang pasien, didalamnya tersirat proses berfikir bidan yang sistematis
dalam menghadapi seorang pasien sesuai langkah- langkah manajemen
kebidanan (Khaerunnisa, Saleha and Inayah Sari, 2021).
Pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan dapat diterapkan
dengan metode SOAP, yaitu:
1. Data subjektif
Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen
kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama adalah pengkajian
53
data, terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data subjektif ini
berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan
langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan
diagnosis. Data subjektif ini akan menguatkan diagnosis yang disusun
(Victoria and Yanti, 2021).
Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada
klien, suami atau keluarga (identitas umum, keluhan, riayat menarche,
riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB,
riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat
psikososial, pola hidup) (Purwoastuti and Walyani, 2015).
2. Data objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang
jujur, hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
3. Analisa
Analisa merupakan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan data objektif. Karena keadaan pasien
yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan
informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Analis yang tepat dan
akurat akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien,
sehingga dapat diambil keputusan atau tindakan yang tepat.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan. Tujuan penatalaksanaan
54
A. Data Subjektif
(Pengkajian pada tanggal 02 Mei 2023, pukul 15.00 wita)
1. Identitas Ibu Suami
Nama : Ny “PY” Tn “AJ”
Umur : 27 Tahun 31 Tahun
Agama : Hindu Hindu
Suku/bangsa : Indonesia Indonesia
Pendidikan : S1 SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta Karyawan Swasta
Alamat : Br. Bungaya, Ds. Akah, Kec Klungkung, Kab. Klungkung
No telp : 087765******
2. Alasan memeriksakan diri :
Ibu hamil datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya secara rutin
3. Keluhan utama :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan saat ini.
4. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan mestruasi pertama umur 13 tahun, siklus haid ibu teratur
setiap 28-30 hari, lama haid kurang lebih 4-5 hari, dalam sehari ibu
mengganti pembalut 2-3 kali, pembalut ibu tidak penuh dan ibu tiddak
mengalami keluhan selama haid.
HPHT : 27 Oktober 2022 TP : 3 Agustus 2023
5. Riwayat perkawinan
Ibu menikah 1 kali, status sah, umur ibu saat menikah 26 tahun, umur
suami 30 tahun lama perkawinan 9 bulan
6. Riwayat Kehamilan,Persalinan, dan Nifas yang lalu
55
56
Tabel 3.1
Riwayat Kehamilan,Persalinan, dan Nifas
No Tgl/bln/th Tempat UK saat Jenis Kondisi Keadaa Keadaan Laktasi
partus / Persalinan Persali saat n nifas anak/JK/
penolong nan Bersali BBL/Ke
partus n adaan
sekarang
1. Hamil ini
5) Hubungan seksual :
Ibu mengatakan sebelum hamil berhubungan 3-4 kali dalam
seminggu, tetapi selama ibu mengalami tanda-tanda kehamilan ibu
tidak pernah berhubungan seksual dan suami dapat menerimanya.
b. Psikologis
Ibu mengatakan perasaan nya sebagai calon ibu sangat senang dan
tidak ada rasa takut dan malu, ibu mengatakan kehamilannya saat ini
direncanakan, hubungan ibu dengan keluarga saat ini baik,
pengambilan keputusan dilimpahkan pada suami, ibu sudah mengerti
dan paham apa yang harus disiapkan saat melahirkan nanti, ibu sudah
menyiapkan tempat, penolong, pendamping, cara akses, perlengkapan
ibu dan bayi, donor, transportasi, dan pengasuh anak.
c. Pengetahuan Ibu :
Ibu belum memilih alat kontrasepsi yang akan digunakan
B. Data Objektif (Pengkajian pada tanggal 02 Mei 2023, pukul 15.00 wita)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum ibu : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan emosi : Stabil
Keadaan Psikologis : Tenang
BB saat ini : 61 kg BB sebelumnya : 51 kg
TB : 151 cm
Lila : 25 cm
Suhu : 36,5 C
Respirasi : 20 x/menit
TD : 110/80 mmHg TD sebelumnya:110/70 mmHg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut lebat dan
hitam.
b. Wajah : Tidak ada kelainan, Tidak terdapat odema dan cloasma
gravidarum
59
4 TFU(Mc.Donald) : 25 cm
)
b. Vagina
Tidak ada pengeluaran berupa lendir campur darah maupun air ketuban,
tidak ada varises, anus tidak hemoroid, keadaan bersih.
2. Pemeriksaan Penunjang: terlampir (UPTD Puskesmas Klungkung II)
09/01/2022
a. Hasil : Hb : 12,6 mg/dl
b. HIV : NR
c. HBSag : NR
d. Sifilis : NR
e. GDS: 112 mg/dl
C. Analisis
G1P0A0 UK 27 Minggu 1 Hari Puka T/H
D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan pada ibu terkait kondisi ibu dan hasil pemeriksaan,
bahwa kondisi janin dan denyut jantung bayi dalam batas normal, ibu
menerima informasi yang diberikan.
2. Memberikan multivitamin Cal 95 (1 x 1 tablet), Inbion (1 x 1 tablet),
Promavit (1x1 tablet) kepada ibu dan memberikan KIE cara meminum
vitamin dan minum vitamin dapat diminum dengan air putih, ibu mengerti
dan bersedia untuk minum suplemen yang diberikan.
61
E. Catatan Perkembangan
Nama : Ny “PY”
Umur : 27 tahun
Alamat : Dusun Bungaya Desa Akah Klungkung
Tabel 3.2
Asuhan Kebidanan pada Ny “PY” pada Masa Kehamilan Secara Komperhensif
Tanggal/ Catatan Perkembangan (SOAP) Nama &
waktu Paraf
1 2 3
Selasa,6 Juni RS Grha Bhakti Medika Bidan
2023 S : Pasien datang ingin kontrol kehamilan, ibu Cristina
Pukul 16.00 mengatakan tidak ada keluhan saat ini
wita
(ANC TW O:
III) KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis, BB : 61 kg,
TD : 118/79 mmHg, N : 90x/menit, S : 36 0C, R: 20
RS Grha x/menit, Sp02 :99% room air
Bhakti Abdomen
Medika • Inspeksi : pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, ada linea nigra, tidak ada luka
operasi.
Palpasi
Abdomen
Leopold I : pertengahan pusat px, pada fundus teraba
satu bagian besar bulat lunak
Leopold II : Disebelah kanan perut ibu teraba bagian
datar, memanjang dan ada tahanan,
disebelah kiri perut ibu teraba bagian
kecil janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu
bagian besar, bulat, keras dan dapat
digoyangkan.
Leopold IV : Konvergen
Mcd : 30cm
DJJ: 144 x/menit teratur
A:
G1P0A0 UK 31 minggu 5 hari puka preskep U T/H
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan suami bahwa kondisi ibu baik tanda-tanda vital
63
RS Grha O :
Bhakti KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis, BB : 62 kg,
Medika TD : 120/80 mmHg, N : 85x/menit, S : 36 0C, R: 20
x/menit, Sp02 : 99% room air
Abdomen
• Inspeksi : pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, ada linea nigra, tidak ada luka
operasi.
Palpasi
Abdomen
Leopold I : 4 jari di bawah px, pada fundus teraba satu
bagian besar bulat lunak
Leopold II : Disebelah kanan perut ibu teraba bagian
datar, memanjang dan ada tahanan,
disebelah kiri perut ibu teraba bagian
kecil janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu
bagian besar, bulat, keras dan dapat
digoyangkan.
Leopold IV : Konvergen
Mcd : 31cm
DJJ: 146 x/menit teratur
A:
64
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa
tanda-tanda vital dan kondisi janin baik, denyut
jantung bayi 146x/menit, ibu dan suami mengerti
dan memahami
2. Mengingatkan ibu mengenai persiapan persalinan
seperti pakaian bayi dan ibu, uang, pendonor,
transportasi, dan pendamping ibu ketika bersalin.
Ibu sudah mempersiapkan semuanya.
3. Memberikan KIE kepada ibu untuk melakukan
jalan-jalan, ibu dan suami mengerti dan
memahami
4. Mengingatkan ibu mengenai tanda-tanda
persalinan yaitu sakit perut semakin lama
semakin sering dan teratur, adanya pengeluaran
lendir bercampur darah dari jalan lahir. Apabila
sudah ada tanda-tanda diatas segera datang ke
rumah sakit. Ibu paham dan bersedia segera
datang ke rumah sakit bila ada tanda-tanda
persalinan
5. Memberikan KIE kontrol ulang pada tanggal 10
juli 2023, ibu dan suami mengerti dan memahami
Tanggal 10 RS Grha Bhakti Medika Bidan
Juli 2023 Cristina
Pukul 16.20 S : Pasien datang ingin kontrol kehamilan, ibu
wita mengatakan keluhan saat ini nyeri-nyeri pada sisikan
dan sering kencing, gerak janin ibu rasakan aktif
RS Grha
Bhakti O:
Medika KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis, BB : 62 kg,
TD : 120/70 mmHg, N : 85x/menit, S : 36 0C, R: 20
x/menit, Sp02 : 99% roomair
Abdomen
• Inspeksi : pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, ada linea nigra, tidak ada luka
operasi.
Palpasi
Abdomen
Leopold I : 3 jari di bawah px, pada fundus teraba
satu bagian besar bulat lunak
Leopold II : Disebelah kanan perut ibu teraba bagian
datar, memanjang dan ada tahanan,
disebelah kiri perut ibu teraba bagian
kecil janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu
bagian besar, bulat, keras dan tidak
dapat digoyangkan.
65
A:
G1P0A0 UK 36 minggu 5 hari puka preskep U T/H
P:
1.Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa tanda-
tanda vital dan kondisi janin baik, denyut jantung bayi
148x/menit, ibu dan suami mengerti dan memahami
2.Memberikan KIE bahwa nyeri pada sisikan
merupakan hal fisiologis karena bayi yang semakin
besar serta kantung kencing ditekan oleh kepala bayi
menyebabkan sering kencing, ibu dan suami mengerti
dan memahami
3.Mengingatkan ibu mengenai persiapan persalinan
seperti pakaian bayi dan ibu, uang, pendonor,
transportasi, dan pendamping ibu ketika bersalin. Ibu
sudah mempersiapkan semuanya.
4.Mengingatkan ibu mengenai tanda-tanda persalinan
yaitu sakit perut semakin lama semakin sering dan
teratur, adanya pengeluaran lendir bercampur darah
dari jalan lahir. Apabila sudah ada tanda-tanda diatas
segera datang ke rumah sakit. Ibu paham dan bersedia
segera datang ke rumah sakit bila ada tanda-tanda
persalinan
5. Memberikan KIE kontrol ulang pada tanggal 17
juli 2023, ibu dan suami mengerti dan memahami
Tanggal 24 RS Grha Bhakti Medika Bidan
Juli 2023 S : Pasien datang dengan keluhan Gerakan bayi Cristina
Pukul 17.00 menurun sejak siang pukul 15.00 wita, keluar lendir
bercampur darah disangkal, nyeri perut disangkal
RS Grha
Bhakti O:
Medika KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis, BB : 63 kg,
TD : 110/70 mmHg, N : 86x/menit, S : 36 0C, R: 20
x/menit.
Abdomen
• Inspeksi : pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, ada linea nigra, tidak ada luka
operasi.
Palpasi
Abdomen
66
A:
G1P0A0 UK 38 minggu 4 hari puka preskep U T/H
P:
1.Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa tanda-
tanda vital dan kondisi janin baik, denyut jantung bayi
148x/menit, ibu dan suami mengerti dan memahami
2.Memberikan KIE kepada ibu dan suami bahwa akan
dilakukan NST selama 20 menit karena gerak bayi
menurun, Hasil NST reaktif dan selama NST terdapat
Gerakan pada janin
3.Mengingatkan ibu mengenai persiapan persalinan
seperti pakaian bayi dan ibu, uang, pendonor,
transportasi, dan pendamping ibu ketika bersalin. Ibu
sudah mempersiapkan semuanya.
4.Mengingatkan ibu mengenai tanda-tanda persalinan
yaitu sakit perut semakin lama semakin sering dan
teratur, adanya pengeluaran lendir bercampur darah
dari jalan lahir. Apabila sudah ada tanda-tanda diatas
segera datang ke rumah sakit. Ibu paham dan bersedia
segera datang ke rumah sakit bila ada tanda-tanda
persalinan
5. Memberikan KIE kontrol ulang pada tanggal 31
juli 2023, ibu dan suami mengerti dan memahami
67
Tabel 3.3
Asuhan Kebidanan pada Ny “PY” pada Masa Persalinan Secara Komperhensif
Tanggal/ Catatan Perkembangan (SOAP) Nama &
waktu Paraf
1 2 3
Tanggal 01 RS Grha Bhakti Medika Bidan
Agustus S : Ibu datang bersama suami dengan keluhan nyeri Cristina
2023 perut hilang timbul sejak pukul 08.00 Wita, semakin
Pukul 10.00 sering dan disertai pengeluaran lendir bercampur
darah sejak pukul 09.00 WITA. Gerakan janin aktif.
RS Grha Ibu makan dengan porsi sedang yang terdiri dari nasi,
Bhakti satu potong ayam, satu potong tempe, dan sayur.
Medika Minum air putih sebanyak 200 ml terakhir pukul
08.00 wita. Ibu BAK terakhir pada pukul 09.00 wita.
Ibu BAB terakhir pada pukul 06.00 wita dengan
konsistensi lembek. Ibu bisa beristirahat di sela-sela
kontraksi dengan relaksasi pernapasan. Kondisi fisik
ibu masih kuat dan siap untuk proses persalinan. Ibu
merasa bahagia menyambut kelahiran bayinya. Ibu di
dampingi suami dan keluarga, perlengkapan ibu dan
bayi sudah siap. Ibu dan suami belum mengetahui
teknik mengatasi rasa nyeri.
O:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis. BB:
63 kg, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84
kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,20C.
TFU 32 cm, TBBJ: 3.255 gram.
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px. Pada fundus
teraba satu bagian besar dan lunak.
Leopold II: pada bagian kanan perut ibu teraba satu
bagian datar memanjang dan ada tahanan. Pada
bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin.
Leopold III: pada bagian bawah perut ibu teraba satu
bagian bulat, keras, dan tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV: divergen DJJ (+) 148 kali/menit, teratur.
His 1x10’ durasi 10-15” detik. Pemeriksaan dalam
(pukul 10.00 WITA) : vulva/vagina ada pengeluaran
lendir bercampur darah, tidak ada sikatrik, tidak ada
varises, tidak ada oedema, tidak ada tanda infeksi,
tidak ada nyeri, maupun tumor atau masa. Portio
konsistensi tebal, dilatasi 2 cm, penipisan
68
A:
G1P0A0 UK 39 minggu 5 hari puka preskep U T/H +
persalinan kala I fase Laten
Masalah :
Ibu dan suami belum mengetahui Teknik mengurangi
rasa nyeri
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan suami bahwa kondisi ibu dan bayi baik DJJ
148x/menit, dan ibu sudah pembukaan 2cm, ibu dan
suami mengerti dan memahami
2. Memenuhi kebutuhan ibu akan pengurangan rasa
nyeri dengan membimbing suami melakukan
massage punggung, saat kontraksi, suami dapat
melakukan kembali dan nyeri ibu berkurang
3. Memfasilitasi kebutuhan mobilisasi ibu, ibu
memilih berdiri sambil jalan-jalan.
4. Memberikan dukungan emosional kepada ibu
serta menganjurkan suami dan keluarga untuk
memberi dukungan kepada ibu, ibu merasa nyaman.
5. Memantau kesejahteraan ibu dan janin serta
kemajuan persalinan dengan lembar observasi
kebidanan, hasil terlampir dalam lembar observasi
kebidanan
Tanggal 01 RS Grha Bhakti Medika Ruang Bersalin Bidan
Agustus Cristina
2023 S : ibu mengatakan nyeri perut hilang timbul semakin
Pukul 13.30 intens, dan disertai pengeluaran lendir bercampur
wita darah. Gerakan janin aktif ibu rasakan aktif. Ibu
mengatakan masih bisa istirahat di sela-sela nyeri
RS Grha perut. Ibu mengatakan sudah minum teh manis pada
Bhakti pukul 13.00 wita 1 gelas dan sepotong roti
Medika
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis. BB:
63 kg, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84
kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,20C.
TFU 32 cm, TBBJ: 3.255 gram.
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px. Pada fundus
teraba satu bagian besar dan lunak.
Leopold II: pada bagian kanan perut ibu teraba satu
69
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan suami bahwa terjadi kemajuan pembukaan,
saat ini pembukaan 4cm, dan DJJ baik
144x/menit, ibu dan suami mengerti dan
memahami
2. Memenuhi kebutuhan ibu akan pengurangan rasa
nyeri dengan membimbing suami melakukan
massagepunggung, saat kontraksi, suami dapat
melakukan kembali dan nyeri ibu berkurang
3. Memfasilitasi ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan dengan melibatkan peran
suami, ibu minum teh manis hangat sebanyak
100 ml dan sepotong roti pada pukul 13.00
WITA
4. Memfasilitasi kebutuhan mobilisasi ibu, ibu
memilih berdiri sambil jalan-jalan.
5. Memberikan dukungan emosional kepada ibu
serta menganjurkan suami dan keluarga untuk
memberi dukungan kepada ibu, ibu merasa
nyaman.
6. Menyiapkan alat dan obat untuk menolong
persalinan dan kegawatdaruratan, alat dan obat
sudah siap.
7. Memantau kesejahteraan ibu dan janin serta
kemajuan persalinan dengan partograf, hasil
terlampir dalam partograf.
70
P:
a. 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan suami bahwa pembukaan sudah lengkap, ibu dan
suami paham serta menerima hasil pemeriksaan.
2. Memeriksa kembali alat dan obat untuk menolong
persalinan serta alat kegawatdaruratan, alat dan obat
sudah siap.
b. 3.Memfasilitasi ibu dalam mengatur posisi yang
nyaman, ibu memilih posisi setengah duduk dengan
bantuan suami.
c. 4.Membimbing ibu untuk meneran secara efektif, ibu
dapat meneran secara efektif.
d. 5.Memeriksa DJJ di sela-sela kontraksi, DJJ 142
kali/menit, teratur.
e. 6.Memfasilitasi ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dengan melibatkan peran suami, ibu minum
teh manis 50cc.
f. 7.Memimpin dan menolong persalinan sesuai
langkah APN, bayi lahir pukul 16.42 WITA, segera
menangis, tangis kuat, gerak aktif, warna kulit
kemerahan, jenis kelamin laki-laki
g. Meletakkan bayi pada perut bawah ibu dan
menyelimuti bayi dengan handuk kering, bayi
tampak nyaman. Meminta ibu memegang bayi, ibu
sudah memegang bayi.
P:
a. 1.Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga, ibu dan keluarga paham dan menerima
hasil pemeriksaan.
b. 2. Memberikan informed consent persetujuan akan
dilakukan tindakan hecting, ibu dan suami
menyetujui
c. 3. Menyiapkan hecting set dan lidocaine 1% kedalam
spuit 5cc, semua telah siap
d. 4. Melakukan anastesi local dan hecting dengan
Teknik jelujur, jahitan terpaut rapi
e. 5. Melakukan explorasi terhadap sisa bekuan darah,
sudah dibersihkan dan tidak ada perdarahan aktif
b. 6.Membersihkan ibu dengan air DTT, alat dan
lingkungan, ibu bersih dan nyaman, alat dan
lingkungan dalam keadaan bersih
c. 7.Mengajarkan ibu dan keluarga untuk menilai
kontraksi uterus dan cara melakukan masase uterus,
ibu dan keluarga paham dan mampu melakukan
d. 8.Memfasilitasi kebutuhan nutrisi dan eliminasi ibu
dengan bantuan keluarga, ibu sebungkus nasi yang
berisi sepotong daging ayam, tempe dan sayur serta
100 ml air putih.
e. 9.Melakukan pemantauan kala IV yang terdiri dari
KU, tekanan darah, nadi, suhu, TFU, kontraksi
uterus, kandung kemih dan darah yang keluar selama
dua jam pertama, hasil tercantum dalam partograf.
f.
P:
a. 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga, ibu dan keluarga paham serta
menerima hasil pemeriksaan.
b. 2. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa
bayi akan diberikan asuhan bayi baru lahir satu jam
73
Tanggal 01 S: Ibu mengatakan saat ini ibu merasa senang karena Bidan
agustus bayinya telah lahir, namun ibu merasa sedikit lelah. Cristina
2023 Bayi sudah BAB dan BAK.
17.45 wita
O:
RS Grha Ibu: KU baik, kesadaran composmentis, TD: 110/70
Bhakti mmHg , N : 84x/menit , RR : 20x/menit, suhu 36,5
0
Medika C, TFU teraba 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik, kandung kemih tidak penuh, pendarahan tidak
aktif, pengeluaran lochea rubra, ASI +/+, BAB/BAK:
-/+
P:
a. 1.Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan suami, ibu dan suami paham.
b. 2.Menginformasikan dan meminta persetujuan
kepada ibu dan keluarga bahwa bayi akan diberikan
asuhan bayi baru lahir dua jam pertama yaitu
tindakan penyuntikkan imunisasi Hb0 pada bayi serta
menjelaskan tujuan dari tindakan tersebut, ibu dan
keluarga paham tujuan dari tindakan tersebut dan
setuju.
c. 3.Menyuntikkan HB0 dosis 0,5 ml pada 1/3
anterolateral paha kanan secara IM, tidak ada reaksi
alergi.
74
Tabel 3.4
Asuhan Kebidanan pada Ny “PY” pada Masa Nifas Secara Komperhensif
Tanggal/ Catatan Perkembangan (SOAP) Nama &
waktu Paraf
1 2 3
KF 1 dan RSU Grha Bhakti Medika Ruang Nifas Bidan
KN 1 Cristina
S:
01 Agustus Ibu mengatakan masih merasakan sedikit nyeri pada
2023 perinium. Ibu mengatakan bayi tidak rewel. Ibu
pukul 22.00 sudah makan dengan porsi sedang satu piring nasi
wita di lengkap dengan lauk pauknya. Ibu sudah BAK 1 kali
ruang nifas hari ini dan ibu belum BAB. Ibu sudah mobilisasi
RS Grha dengan baik yaitu miring kanan, miring kiri, duduk,
Bhakti berdiri dan berjalan dengan hati-hati.
Medika
O:
Keadaan umum ibu baik, kesadaran CM, TD 110/80
mmHg, S 36,6ºC, N 80x/menit, RR 24 x/menit,
wajah tidak pucat, konjungtiva merah muda,
mukosa bibir lembab, kolostrum keluar sedikit, TFU
2 jari di bawah pusat dengan kontraksi uterus baik,
kandung kemih tidak penuh, perdarahan tidak aktif,
pengeluaran lokhea rubra, tidak ada oedema pada
ekstremitas.
A:
P1A0 PsptB 6 jam postpartum + neonatus aterm
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada
ibu dan suami, ibu dan suami menerima hasil
pemeriksaan
2. Memberikan KIE kepada ibu dan suami
tentang kebutuhan nifas dan menyusui meliputi
nutrisi, istirahat, eliminasi, senam kegel, personal
hygiene, serta tanda-tanda bahaya pada ibu nifas,
ibu dan suami dapat memahami dan bersedia
memenuhi kebutuhan ibu, serta akan bersedia
waspada dan segera memanggil petugas jika ada
masalah
3. Mengingatkan ibu kembali untuk tetap
mengkonsumsi obat yang sudah diberikan sesuai
dosis anjuran.
4. Memberikan edukasi kepada ibu tentang
perawatan bayi baru lahir, tanda tanda bahaya
pada bayi, pencegahan infeksi serta asi
ondemand. Ibu dan suami sangat paham dan
memang sudah berencana asi ekslusif dari awal
kehamilan.
5. Memberikan KIE tentang pemeriksaan
skrining hipotiroid pada bayi saat berusia 48-72
jam, ibu dan suami bersedia melakukan skrining
hipotiroid di puskesmas.
6. Menginformasikan kepada ibu dan suami
untuk kontrol tanggal 07/8/2023 atau jika ibu
dan bayi ada keluhan. Ibu dan suami mengerti
76
O:
keadaan umum ibu baik, TD 110/80 mmHg, S 36ºC,
N 80x/menit, RR 20x/menit, wajah tidak pucat,
konjungtiva merah muda, mukosa bibir lembab,
pengeluaran ASI lancar, tidak ada lecet puting susu,
TFU 3 jari dibawah pusat dan kontraksi uterus baik,
kandung kemih tidak penuh, perdarahan tidak aktif,
pengeluaran lokhea sanguinolenta, dan tidak ada
perdarahan aktif.
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan ibu dan
bayi kepada ibu dan suami, ibu dan suami
menerima hasil pemeriksaan.
2. Memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI
ekslusif ibu, makan dan minum serta istirahat
juga harus tetap dijaga. Ibu bersedia dan sudah
melakukannya.
3. Memberikan KIE dan membimbing ibu dan
suami dalam melakukan pijat bayi dan pijat
oksitosin. Ibu dan suami akan melakukan sesuai
anjuran.
4. Mengingatkan ibu tentang perawatan bayi
sehari hari dan tanda bahaya pada bayi. Ibu dan
suami paham.
77
O:
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan suami bahwa tanda-tanda vital dan hasil
pemeriksaan dalam batas normal, ibu dan suami
mengerti dan memahami
2. Memberikan KIE kepada ibu agar mendapatkan
istirahat yang cukup, ibu bersedia melakukan apa
yang disarankan
3. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang
perawatan payudara dan personal hygiene, ibu
bersedia melakukan yang telah disarankan
4. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk
membebrikan ASI secara on demand selama 6
bulan dan tidak memberikan makanan
pendamping selain ASI selama 6 bulan, ibu dan
suami mengerti dan memahami
5. Mengajarkan ibu teknik pijat bayi, ibu mengerti
dan dapat mempraktekkannya
6. Memberikan KIE kepada ibu untuk menjaga
kebersihan bayi, ibu bersedia melakukannya
7. Memberikan KIE kepada ibu jenis KB, manfaat
serta efek samping masing-masing pemakaian
KB, pasien memutuskan untuk menggunakan
KB MAL karena ini merupakan kehamilan anak
pertama serta ibu full menggunakan Asi saja
secara on demand.
8. Memberitahukan ibu untuk datang ke fasilitas
kesehatan jika mengalami keluhan, ibu bersedia
melakukannya.
Tanggal S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Pola makan Bidan
12/09/2023 ibu 3 kali sehari dengan menu bervariasi dan Cristina
Pukul tidak ada makanan pantangan. Pola minum ibu
16.00 wita 8-9 gelas air mineral perhari dan 1 gelas susu
KF4 khusus ibu menyusui perhari. Ibu BAB 1 kali
sehari dengan konsistensi lembek berwarna
Kunjungan kecokelatan dan BAK 7-8 kali sehari berwarna
Rumah kekuningan. Tidur malam ibu 6-7 jam
terbangun di malam hari untuk menyusui bayi
setiap 2 jam dan tidur siang ibu ± 1 jam saat
bayi tertidur. Aktivitas ibu di rumah yaitu
menyusui bayi dengan lancar, merawat bayi
dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Ibu
menggunakan KB MAL (Metode Amenorea
Laktasi)
79
P:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan fisik
serta tanda-tanda vital ibu kepada ibu dan
suami bahwa kondisi ibu masih dalam
batas normal, ibu dan suami paham.
2. Memberikan KIE kepada ibu agar
mendapatkan istirahat yang cukup, ibu
bersedia melakukan apa yang disarankan.
3. Memberikan KIE kepada ibu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makan
yang bernutrisi dan minum air dengan
cukup, ibu mengerti dan bersedia
melakukannya.
4. Memberikan KIE untuk melakukan
imunisasi DPT-HB-HiB 1, Polio 2 pada saat
bayi berusia 2 bulan, ibu mengerti dan
memahami
5. Mengingatkan kepada ibu apabila bayi
80
A. Asuhan Kehamilan
81
82
sebanyak dua kali yaitu satu kali pada trimester I dan satu kali pada trimester
III untuk mencegah terjadinya anemia yang mengarah ke kondisi patologis.
Ny “PY” melakukan pemeriksaan Hb pada kehamilan TW I pada tanggal 09
Januari 2023 dengan kadar hemoglobin 12,6gr%/dL, pada kehamilan TW III
Ny “PY” melakukan pemeriksaan Hb pada tanggal 01 Agustus dengan kadar
Hb 12,9gr%/dL. Dari pengkajian data obyektif setelah dilakukan pemeriksaan
fisik ibu dalam keadaan normal. TB Ny “PY” 151cm, Berat badan ibu
sebelum hamil 51 kg, hasil perhitungan BMI 23,2 termasuk dalam kategori
normal. Jumlah total peningkatan berat badan ibu selama hamil sebanyak 12
kg, sehingga sesuai dengan standar pertambahan berat badan ibu hamil yang
normal sekitar 11,5-16 kg (Tyastuti and Wahyuningsih, 2016). Dalam
pengkajian data objektif tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
keadaan ibu.
B. Asuhan Persalinan
Berdasarkan keluhan ibu bersalin dari data Subjektif diperoleh dari Ny
“PY” datang ke IGD RSU Grha Bhakti Medika dengan keluhan nyeri perut
hilang timbul pada tanggal 01 Agustus 2023 nyeri dirasakan sejak pukul 08.00
83
wita, nyeri semakin sering dirasakan pada pukul 09.00 wita disertai dengan
pengeluaran lendir bercampur dengan darah, gerakan janin ibu rasakan aktif
dengan usia kehamilan 39 Minggu 5 hari. Hasil dari pengkajian dan
pemeriksaan yang penulis lakukan, bahwa ibu sudah memasuki persalinan
kala I fase laten. Menurut JNPK-KR, (2017), persalinan berlangsung normal
apabila terjadi pada usia kehamilan antara 37-42 minggu dan persalinan
dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis). Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui
bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan proses yang Ny “PY” alami.
terjaga pada tingkat yang optimal. Adapun pembahasan lebih lanjut terkait
proses persalinan pada Ny “PY” yaitu:
a. Kala I
Pada tanggal 01 Agustus 2023 pukul 16.30 Wita, ibu mengeluh sakit
perut semakin kuat seperti ingin BAB. Hasil pemeriksaan diperoleh kontraksi
4 kali dalam 10 menit dengan durasi 50 sampai 55 detik, DJJ 144 kali/menit
kuat dan teratur serta pada pemeriksaan inspeksi tampak tekanan pada anus,
perineum menonjol, dan vulva membuka. Setelah dilakukan pemeriksaan
dalam didapatkan bahwa pembukaan sudah lengkap. Persalinan kala II
dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap atau 10 cm dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Adapun yang menjadi tanda dan gejala kala II, yaitu
ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, ibu
merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan vaginanya,
perineum menonjol, vulva-vagina dan sfingter ani membuka, serta
meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah (JNPK-KR, 2017).
Berdasarkan teori gejala yang dialami, memang benar ibu telah memasuki
proses persalinan kala II. Proses persalinan kala II pada Ny ”PY” ditolong
oleh bidan dan didampingi oleh dokter kandungan yang berlangsung selama
85
tahanan dan keras seperti papan, disebelah kiri perut ibu teraba bagian kecil
janin, pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian besar, bulat, keras
serta tidak dapat digoyangkan, posisi tangan pemeriksa sejajar, 2/5 bagian
bawah janin sudah masuk PAP. Dalam pengkajian data objektif tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan keadaan Ny “PY” karena
sudah dilakukan asuhan secara sistematis sesuai petunjuk dokumentasi
kebidanan.
Penatalaksanaan saat persalinan yang dilakukan sesuai dengan
diagnosa yang ditegakan seperti nyeri perut hilang timbul, memberikan KIE
teknik relaksasi, membimbing suami dalam melakukan teknik massage
punggung, memberikan dukungan emosional selama masa kontraksi,
memfasilitasi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi di sela-sela his,
menyiapkan dan mendekatkan alat, obat untuk menolong persalinan serta set
kegawatdaruratan, memantau kemajuan persalinan dalam lembar observasi
dan partograf, mengajarkan ibu teknik meneran. Pada pukul 16.30 wita ibu
mengeluh ingin meneran dan terjadi kemajuan persalinan, pembukaan
lengkap, portio tidak teraba, selaput ketuban pecah spontan, dan memimpin
ibu untuk meneran apabila ada dorongan meneran, ibu meneran bayi lahir P
spt B pukul 16.42 wita segera menangis, gerak aktif, jenis kelamin laki-laki.
Kemudian dilakukan IMD.
Pada kala III persalinan setelah memastikan teraba adanya janin kedua,
kemudian melakukan MAK tiga, yaitu menyuntikan oxytosin 10 IU secara
IM pada sepertiga paha atas anterolateral, melakukan PTT tampak semburan
darah tiba-tiba, uterus globuler, dan tali pusat memanjang, masase pada
fundus, sambil memeriksa kelengkapan plasenta, kontraksi uterus baik. Hal
ini sesuai dengan teori menurut Kala uri atau kala III (Kamidah and
Yuliaswati, 2018).
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri diatas
pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah. Adapun tanda-tanda
87
pelepasan plasenta yaitu perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat
memanjang, semburan darah tiba-tiba. Sehingga tidak terjadi kesenjangan
teori dengan kasus yang didapat pada Ny “PY”.
Pada kala IV dilakukan observasi keadaan ibu selama 2 jam post
partum, yang dilakukan 15 menit pada satu jam pertama dan 30 menit pada
satu jam kedua. Dengan pantauan kala IV dapat disimpulkan tanda-tanda
vital, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih tidak penuh, tidak ada perdarahan aktif dan keadaan luka
jahitan terpaut rapi dan temuan selama persalinan dalam pemantauan kala IV
di dokumentasikan pada lembar partograph. Hal ini sesuai dengan teori
menurut Prawirohardjo, (2020) bahwa kala IV dimaksudkan untuk
melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi
pada dua jam pertama. Pada keseluruhan persalinan Ny “PY” berjalan
dengan normal dan baik.
C. Asuhan Nifas
Dari pengkajian data subjektif 2 jam post partum pada tanggal 01
Agustus 2023 pukul 18.45 wita Ny “PY” mengatakan saat ini ibu merasa
senang karena bayinya telah lahir, namun ibu merasa sedikit lelah. Ibu sudah
mampu berdiri dan berjalan ke kamar mandi untuk BAK. Ibu sudah
minum 1 gelas teh manis. Hal ini merupakan hal yang fisiologis dan
sejalan dengan (Purwoastuti and Walyani, 2015) yang menyebutkan bahwa
kepulihan atau purperium dini merupakan kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan dan Ibu yang melahirkan
pervaginam tanpa komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV
dianjurkan untuk mobilisasi segera. Alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42
hari, namun secara keseluruhan baik secara fisiologis maupun psikologi
akan pulih dalam waktu 3 bulan. Maka penulis menyimpulkan tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik. Langkah ini merupakan
pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data
subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa
88
D. Asuhan Neonatus
Grha Bhakti Medika dengan hasil kondisi ibu dan bayi sehat serta tidak ada
kelainan.
Pada tanggal 7 agustus 2023 melakukan kunjungan (KF2-KN2) By Ny
“PY” berusia 7 hari dengan penatalaksanaan Memberikan KIE kepada ibu agar
mendapatkan istirahat yang cukup, Mengingatkan kembali kepada ibu tentang
perawatan payudara dan personal hygiene, mengingatkan kembali kepada ibu
untuk memberikan ASI secara on demand selama 6 bulan dan tidak memberikan
makanan pendamping selain ASI selama 6 bulan, ibu dan suami mengerti dan
memahami, mengajarkan ibu teknik pijat bayi, memberikan KIE kepada ibu untuk
menjaga kebersihan bayi, Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa
selama asuhan bayi Ibu tidak mengalami keluhan, masa neonatus dan bayi
berlangsung secara fisiologis dan sesuai standar asuhan kebidanan.
Pada kunjungan Nifas dan Neonatus ketiga (KF3-KN3) pada tanggal 14
Agustus 2023, asuhan yang diberikan adalah memantau TTV ibu dan bayi,
pemeriksaan head to toe, mengingatkan untuk memberikan ASI secara on
demand dan tidak memberikan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan,
mengajarkan ibu untuk melakukan pijat bayi, memberikan KIE kepada ibu jenis
KB, manfaat KB, efek samping. Dan Kunjungan Nifas keempat (KF4) pada
tanggal 12 September 2023, asuhan yang diberikan adalah memantau TTV ibu
dan bayi, pemeriksaan head to toe, mengingatkan ibu untuk melakukan
imunisasi selanjutnya, memberikan KIE memenuhi kebutuhan nutrisi serta
istirahat yang cukup.
Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa selama asuhan bayi
Ibu tidak mengalami keluhan, masa neonatus dan bayi berlangsung secara
fisiologis dan sesuai standar asuhan kebidanan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
B. Simpulan
Asuhan kebidanan telah diberikan secara komperhensif dari masa
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir hingga bayi 42 hari,
serta asuhan Keluarga Berencana pada Ny “PY” yang dimulai pada umur
kehamilan 27 Minggu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut “
1. Pada pengkajian data secara subjektif pada kasus Ny “PY” umur 27
tahun di RSU Grha Bhakti Medika tidak ditemukan kesenjangan.
2. Pada pengkajian data secara objektif pada kasus Ny “PY” umur 27
tahun di RSU Grha Bhakti Medika tidak ditemukan kesenjangan.
3. Dalam menegakan diagnose kebidanan, pada dasarnya mengacu
kepada hasil pengkajian data subjektif dan data objektif. Penegakan
diagnose pada Ny “PY” umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti Medika
pada perkembangan kehamilan, bersalin, nifas, serta keluarga
berencana telah disesuaikan dengan hasil pengkajian data subjektif
dan data objektif.
4. Pentalaksanaan pada Ny “PY” umur 27 tahun di RSU Grha Bhakti
Medika pada perkembangan kehamilan, persalinan dan nifas telah
dilakukan sesuai dengan teori yang ada dan berdasarkan pada
kebutuhan dan masalah yang dialami oleh.
C. Saran
1. Bagi ibu dan keluarga
Ibu diharapkan dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan yang telah
diberikan oleh penulis sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
dan menambah pengalaman dalam menjalankan masa nifas dan
perawatan bayi. Keluarga juga dapat diharapkan memberikan
dukungan baik fisik maupun psikologis dalam dukungan pemberian
ASI eksklusif serta membantu dalam pemantauan tumbuh kembang
anak
91
92
93
LEMBAR KONSUL
Nama Mahasiswa : Kadek Cristina Cahya Wardani
NIM : 2315901008
Nama Pembimbing : Ni Kadek Neza Dwiyanthi S.Tr.,Keb., M.Kes
Judul Kasus : “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny “YK”
Umur 27 Tahun di RSU Grha Bhakti Medika Desa Negari Kecamatan
Banjarangkan Kabupaten Klungkung”