Disusun Oleh:
SRI UTAMI KOTARUMALOS
1540118043
Jln. Lintas Seram Waeselan – Kairatu. Kab. Seram Bagian Barat Website :
www.stikesmalukuhusada.ac.id Email : malukuhusada_stikes@yahoo.co.id
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSA LTA
Disusun Oleh:
SRI UTAMI KOTARUMALOS
NIM : 1540118043
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
(Windatania Mayasari,S.ST.,M.Kes)
NIDN : 1204079001
LEMBAR PENGESAHAN
i
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNGAN
(CONTINUITY OF CARE) PADA NY “M” UMUR 40 TAHUN
DI WILAYAH KERJA DI PUSKESMAS KAIRATU BARAT
TAHUN 2021
Di susun Oleh :
NPM. 1540118043
Di Ujikan
Pada Tanggal
Pembimbing I Penguji I
Mengetahui
Kepala Prodi DIII Kebidanan
KATA PENGANTAR
ii
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia yang diberikan kepada kita berupa
LTA ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi
Kairatu Barat.
membutuhkan bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak, dan berkat kasih
sayang Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya,
masukan berupa saran dan kritik yang membangun guna untuk penyempurnaan
Husada
iii
5. Erlin Kiriwenno, S.ST.,M.Kes selaku Pembimbing I yang telah banyak
diselesaikan
Dosen Prodi DIII Kebidanan karena telah memberikan bekal ilmu dan
10. Teristimewah Ayah saya Mohtar Kotarumalos dan Ibunda saya Habsa
Kotarumalos serta Adik-adik saya yang tercinta, serta keluarga yang penuh
kasih sayang karena telah memberikan motivasi, dukungan dan Do’a serta
11. Semua teman-teman Bidan yang seangkatan yan tidak bisa penulis
iv
Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa
dan Proposal LTA ini dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-
Penulis
v
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN……………………………………………………………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…………..…………………………………………… 5
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………... 5
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………. 7
E. Ruang Lingkup Penulisan……………………………………………….. 8
F. Kaslian Penelitian………………………………………………………... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………. 12
A. Kehamilan……………………………………………………………….. 12
B. Persalinan………………………………………………………………... 37
C. Nifas……………………………………………………………………... 48
D. BBL (Bayi Baru Lahir)………………………………………………….. 56
E. Neonatus Bayi dan Balita………………………………………………... 65
F. Keluarga Berencana …………………………………………………….. 68
G. Manajemen Kebidanan…………………………………………………... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu).
Dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut
kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 40 minggu disebut
hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang
(Legawati, 2018).
melihat keberhasilan upaya kesehatana ibu. AKI adalah rasio kematian ibu
keberhasilan layanan suatu negara. Setiap hari, sekitar 830 wanita meninggal
karena sebab yang dapat dicegah terkait dengan kehamilan dan persalinan.
99% dari semua kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar 830
global menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran, dengan tidak ada negara
yang memiliki angka kematian ibu lebih dari dua kali rata-rata global. Wanita
Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu
dan anak. SDKI mengungkapkan (AKI), yaitu 305 per 100.000 KH, (AKB)
22,3 per 1000 kehamilan yang di sebabkan oleh beberapa faktor yang
Angka kematian ibu seejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015
masih meningkat dan belum mencapai apa yang ditargetkan pada tahun-tahun
tersebut. Namun pada tahun 2016 angka ini mengalami penurunan, melebihi
target yang ditetapkan sbesar 178 per 100.000 kelahiran hidup (KH) menjadi
157 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2017 menurun menjadi 138 per
100.000 kelahiran hidup dan di tahun 2018 AKI menurun mencapai 132 per
100.000 kelahiran hidup lebih rendah dari target yang di tetapkan di tahun
2018 sebesar 144 per 100.000 kelahiran hidup dan di tahun 2019 menurun
menjadi 114 per 100.000 kelahiran hidup dari target yang ditetapkan sebesar
127 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti adanya peningkatan dalam
kualitas pelayanan kesehatan ibu, yang didukung oleh factor kinerja SDM
Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2018 yaitu 169/100.000 KH, tahun
Bagian Barat tahun 2018 yaitu 1,12/1.000 KH, tahun 2019 mengalami
tahun 2019 cakupan ibu hamil yang di lakukan kunjungan K1 sebanyak 600
orang (60%), cakupan K4 sebanyak 500 orang (53%), jumlah persalinan yang
4
di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 120 orang (75%), hal ini
95 orang, hal ini juga menunjukan bahwa sebagian besar persalinan sudah
ditolong oleh tenaga kesehatan. Peserta KB aktif, sebanyak 200 orang (75%)
dan KB yang sering digunakan adalah KB suntik dan implant. Dan dilihat
dari tahun ke tahun tidak ada seorang pun yang menggunakan KB Mal. (profil
agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas,
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
program yang salah satunya adalah mempunyai target untuk mengurangi AKI
mengurangi AKI yaitu kurang dari 70 per 100.000 KH pada tahun 2030 serta
RI, 2017).
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu,
dapat merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarkan
Melihat dari faktor risiko yang terdapat pada ibu dan bahaya yang
dan berkesinambungan bagi ibu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi
tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “Asuhan
B. Rumusan Masalah
(continuity of care) mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir,
Kairatu Barat?
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dan bayi baru lahir (BBL) sampai dengan usia 2 bulan secara
6
masalah pada ibu hamil, bersalin, nifas dab bayi baru lahir (BBL)
bentuk SOAP.
bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) sampai dengan usia 2 bulan
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) sampai dengan usia 2
bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) sampai dengan usia 2 bulan
dan bayi baru lahir (BBL) sampai dengan usia 2 bulan secara
g) Mampu mengevaluasi hasil asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan
bentuk SOAP.
metode SOAP.
D. Manfaat Penulisan
ibu dan penurunan angka kematian Ibu yang masih cukup tinggi dengan
3. Bagi Penulis
4. Bagi Institusi
hamil TM III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.
kebutuhan responden.
F. Keaslian Penelitian
yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian,
namun berbeda subjek, kondisi subjek, waktu dan tempat, dan tentunya hasil
1. Nama Peneliti:
Judul:
Asuhan Kebidanan pada Ny “L” Masa Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru
Pematangsiantar.
Tempat:
Pematangsiantar.
Waktu:
Mei 2019.
2. Nama :
Judul :
Tempat :
Waktu :
15 Maret 2018.
3. Nama :
Ratnawati
Judul
Tempat :
Waktu :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
pria yang sehat maka besar kemungkinan besar akan terjadi kehamilan.
lama 280 hari atau 40 minggu yang dihitung dari hari pertama haid
mulai dari konsepsi sampai tiga bulan (12 minggu), trimester kedua
dimulai dari bulan keempat sampai enam bulan (16 minggu – 24 minggu)
dan trimester ketiga dimulai dari bulan ketujuh hingga kesembilan (28
2. Tanda-tanda Kehamilan
a. Tanda pasti
(Miftahul, 2019)
(Miftahul, 2019)
2019)
2019)
1) Minggu ke- 1
Sulistyorini, 2017)
2) Minggu ke- 2
Sulistyorini, 2017)
15
3) Minggu ke- 3
1) Minggu ke-4
Sulistyorini, 2017)
2) Minggu ke-5
3) Minggu ke- 6
4) Minggu ke- 7
Sulistyorini, 2017)
17
5) Minggu ke- 8
kepala dan mata terus berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai
1) Minggu ke 9-12
2) Minggu ke 13-16
Kaki lebih panjang dan otot tumbuh dengan cepat. Janin sudah
3) Minggu ke 17-20
4) Minggu ke 21-23
2017)
19
5) Minggu ke 24-27
6) Minggu ke 28-31
7) Minggu ke 32-36
Permukaan kulit mulai merah dan keriput seperti kulit orang tua.
8) Minggu ke 37-39
2017)
20
9) Minggu ke 40
Sulistyorini, 2017)
a. Trimester I
merasa kecewa, penolakan, kecemasan dan sedih. Pada masa ini juga
b. Trimester ke II
Periode ini biasanya ibu sudah merasa sehat tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karna
c. Trimester III
melindungi bayinya dari bahaya dan cedera. Pada trimester ke III ibu
pada bayinya, persalinan dan nyeri persalinan dan ibu tidak akan
(Fitriahadi, 2017)
2017)
3) Penanganan:
2017)
c. Hipertensi Gravidarum
adalah adanya tekanan darah 140 /90 mmHg atau lebih atau
2017)
(Fitriahadi, 2017)
24
3) Penanganan:
(Fitriahadi, 2017)
4) Penanganan:
3) Penanganan
(Fitriahadi, 2017)
26
f. Masalah Visual
3) Penanganan:
(Fitriahadi, 2017)
2017).
1) Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
4) Penanganan:
2017)
2017).
(Fitriahadi, 2017)
(Fitriahadi, 2017)
4) Penanganan:
ibu.
III
a. Oksigen
hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil
perlu yaitu latihan nafas melalui senam hamil, tidur dengan bantal
yang lebih tinggi, makan tidak terlalu banyak, kurangi dan hentikan
b. Nutrisi
1) Kalori
jagung, ubi, singkong, dan sagu). Asupan makan ibu hamil pada
Demikian juga zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk,
Umumnya nafsu makan ibu akan sangat baik dan ibu merasa
2) Protein
makanan ibu hamil mengakibatkan bayi akan lahir lebih kecil dari
air susu dalam masa laktasi kurang sempurna. Sumber zat protein
3) Mineral
susu. Hanya zat besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan
2016).
4) Vitamin
c. Personal Hygiene
31
d. Pakaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil yaitu
pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
(Romauli, 2016).
e. Eliminasi
oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan trimester III. Hal
tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Hal terjadi karena pada awal
f. Seksual
g. Istirahat
malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan
h. Senam Hamil
i. Persiapan laktasi
uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada aerola dan puting susu
akan dapat mengurangi retak dan lecet pada daerah tersebut. Untuk
Bila tinggi badan <145 maka faktor resiko panggul sempit dan
b. Tekanan Darah
besar atau sama dengan 140/90 mmHg ada faktor resiko hipertensi
kronis (Ibu hamil KEK) dan Beresiko melahirkan bayi berat lahir
kesehatan untuk mencegah tetanus pada ibu dan bayi. (Kemenkes RI,
2016)
jantung janin.
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit
35
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap
h. Tes Laboratorium.
RI, 2016)
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
36
Persalinan adalah suatu pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapat hidup kedunia luar dari Rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
a) Persalinan spontan
dkk, 2019)
b) Persalinan buatan
c) Persalinan anjuran
1) Abortus
2) Partus immaturus
bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram. (Rufaida,
dkk, 2019)
37
3) Partus premature
bayi dengan berat badan antara 1.000 gram dan 2.499 gram.
bayi dengan berat badan antara 2.500 gram atau lebih. (Rufaida,
dkk, 2019)
2019)
b. Teori Oxytocin
c. Keregangan otot-otot
38
d. Pengaruh janin
e. Teori prostaglandin
yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu
2019)
3. Tahapan Persalinan
a. Kala I
dan deselerasi.
(Ari, 2016)
(1) Uterus
(2) Serviks
lembut:
(Ari, 2016)
41
b. Kala II
dengan lahirnya bayi. Proses ini berlangsung 2 jam pada primi dan 1
jam pada multi. Adapun Tanda dan gejala pada persalinan kala II
2) Perineum menonjol;
8) Pemantauan:
2016)
2016)
5) Pada puncak his, bagian kecil kepala nampak di vulva dan hilang
lagi waktu his berhenti, begitu terus hingga nampak lebih besar.
besar, dahi dan mulut pada commissura posterior. Saat ini untuk
2016)
43
tertekan oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar lendir
10) Setelah anak lahir, sering keluar sisa air ketuban, yang
. (Ari, 2016)
(Ari, 2016)
c. Kala III
dari 30 menit. Disebut dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta.
Adapun fisiologi Kala III adalah segera setelah bayi dan air
ketuban sudah tidak lagi berada di dalam uterus, kontraksi akan terus
tersebut menjadi lebih kecil, maka plasenta akan menjadi tebal atau
seluruhnya. Oleh sebab itu, kelahiran yang cepat dari plasenta segera
d. Kala IV
persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil, perlu dipantau lebih sering,
3) Kontraksi uterus;
plasenta lahir tinggi fundus uteri kurang lebih 2 jari dibawah pusat.
1) Kontraksi rahim
yang normal adalah pada perabaan fundus uteri akan teraba keras.
46
2) Perdarahan
(a) Derajat I
(b) Derajat II
(e) Pada derajat III dan IV segera lakukan rujukan karena laserasi
C. Nifas
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Puerperium yaitu
dari kata Puer yang artinya bayi dan Parous yng artinya melahirkan. Jadi,
seperti pra hamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.
nifas meliputi perawatan bayi baru lahir (standar 13), penanganan 2 jam
pertama setelah persalinan (standar 14), dan pelayanan bagi ibu dan bayi
pada masa nifas (standar 15), dan bila merujuk pada kompentensi 5
pada masa nifas dan menyusui harus bermutu tinggi serta tanggap
2017)
2017)
Sarankan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelumnya dan
dkk, 2017)
dkk, 2017)
gizi antara lain kebutuhan gizi ibu menyusui. (Kumala, dkk, 2017)
50
2017)
3) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
a. Pueperium dini
b. Pueperium intermediate
c. Remote pueperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama ibu
2017)
2017)
kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi baru
dkk, 2017)
dkk, 2017)
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
2017)
a. Mobilisasi dini
2017)
60% kematian ibu termasuk kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50%
kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam. Maka itu peran dan tangung
dkk, 2017)
2017)
2017)
dkk, 2017)
1. Pengertian
Bayi Baru Lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
letak sungsang yang melewati vagina tanpa melewati alat (Tando, Marie,
2016).
segera, aman dan bersih adalah bagian essensial dari asuhan bayi baru
kematian bayi baru lahir disebabkan karena asfiksia, hipotermia dan atau
infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat dicegah bila asfiksia
Keinginan orang tua untuk melihat dan menyentuh bayi mereka untuk
perawatan segera bayi baru lahir cukup bulan yang beresiko rendah di
sebagai landasan rencana perawatan yang tepat. Setelah lahir, bayi harus
mengenai fungsi normal tubuh bayi baru lahir sehingga bidan dapat
membantu bayi baru lahir sehat untuk tetap sehat dan memulihkan kondisi
tarikan nafas dan pengeluaran napas dengan merintih sehingga udara bisa
sistem sirkulasi
(Ari, 2016)
2016)
Suhu tubuh bayi baru lahir harus dipertahankan antara 36,5 °C dan
37 °C. Hipotermia pada bayi baru lahir didefinisikan sebagai suhu kurang
rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin
e. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang Bayi Baru
Lahir:
60
2016).
2016).
1) Evaporasi
(Ari, 2016).
2) Konduksi
3) Konveksi
4) Radiasi
2) Lakukan IMD;
2016)
(Ari, 2016)
b. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik
pada saat lair. (Ari, 2016)
bulan bayi dilahirkan. Gamma G globulin janin di dapat dari ibu melalui
sepsis. Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
1. Pengertian
Sedangkan balita adalah kelompok anak yang berada pada rentang usia
masa transisi ini, neonatus memiliki tiga aspek paling dramatic dan
pertama haid terakhir (HPHT) pada ibu sampai dengan bayi lahir.
Bayi lahir ditimbang berat badannya dalam satu jam pertama jika
bayi lahir di fasilitas kesehatan dan jika bayi lahir di rumah maka
Bayi yang lahir dengan memiliki berat badan lahir kurang dari
Bayi yang lahir dengan memiliki berat badan lahir antara 2500
Bayi yang lahir dengan memiliki berat badan lahir lebih dari
F. Keluarga Berencana
1. Pengertian
2016).
2019)
a. Pil
1) Pil Kontrakontrasepsi
Keuntungan :
Kerugian:
d) Pusing
e) Nyeri payudara
(Handayani, 2017).
b. Suntikan
1) Suntikan Kombinasi
2) Suntikan progestin
c. Implant
Cara kerja :
diangkat oleh petugas yang terlatih, lebih mahal serta aseptor tidak
2016).
2016).
Mekanisme Kerja:
bayinya
Waktu Pemasangan:
G. Manajemen Kebidanan
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang
berfokus pada klien (Varney dalam Astuti, 2016). Tanpa adanya manajemen,
(Astuti, 2016)
keputusan yang berfokus pada klien (Varney dalam Astuti, 2016). Tanpa
dengan standar yang dikeluarkan oleh ACNM terdiri atas (Astuti, 2016):
(Astuti, 2016)
kepada klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu. (Varney, dalam
Astuti, 2016).
2016).
segera.
Astuti, 2016).
Astuti, 2016).
Astuti, 2016).
(Astuti, 2016).
a. Data Subjektif
tuna wicara, dibagian data dibagian data dibelakang huruf “S”, diberi
tanda huruf “O” atau ”X”. Tanda ini akan menjelaskan bahwa klien
b. Data Objektif
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini
c. Analisis
keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
2016).
d. Penatalaksanaan
81
2016).
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL), dan keluarga berencana (KB) dilakukan
suatu metode untuk menjamin perlindungan ibu hamil dan janin berupa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir (BBL), neonatus bayi dan balita
3. Subjek Penelitian
“M” umur 40 tahun yang diberikan asuhan mulai dari Kehamilan Trimester
III, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, Neonatus Bayi dan Balita hingga
Keluarga Berencana.
4. Jenis Data
1. Alat/Instrumen Penelitian
dalam bentuk format asuhan kebidanan pada ibu Hamil, Bersalin, Nifas,
dalam suatu penelitian yang berasal dari tahapan bentuk konsep, kunstuk
83
2018).
a. Data Primer
disebut juga data asli atau data baru yang up to date. Peneliti dapat
b. Data Sekunder,
rekam medic dan KIA Ny. “M” di Wilayah Kerja Puskesmas Kairatu
Barat.
84
berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari
2018).
b. Manfaat (Beneficence)
Anggita, 2018).
Anggita, 2018).
c. Keadilan (Justice)
DAFTAR PUSTAKA
Enny Fitriahadi, 2017, Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftra Tilik.
Universitas ‘Aisyah Yogyakarta. Nogotirto, Gamping, Sleman,
Yogyakarta
Imas Masturoh, Nauri Anggita T.,2018. Bahan Ajar Rekam Medis Dan
Informasi Kesehatan (RMIK) Metodologi Penelitian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pusat Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Edisi Tahun
2018
Kemenkes dan JICA . 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kemenkes dan JICA
Legawati, 2018. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Vila Gunung
Buring Malang: Wineka Media.
Sih Rini Handayani, Triwik Sri Mulyati, 2017. Bahan Ajar Kebidanan,
Dokumentasi Kebidanan. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Pusat Kesehatan Sumber Daya Manusia Kesehatan,
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Edisi Tahun 2017
Susilo Rini, Feti Kumala, 2017. Panduan Asuhan Nifas & Evidence Based
Practice. Yogyakarta: (Grup Penerbitan CV Budi Utama)
Tando, Naomi Marie, 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak
Balita. Jakarta : EGC
Wahida Yuliana & Bawon Nul Hakim, 2020. Emodemo Dalam Asuhan
Kebidanan Masa Nifas. Kab Takalar – Sulawesi Selatan: Yayasan
Ahmar Cendekia Indonesia
WHO (World Health Statistics), 2018. Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi. World Bank, 2018
88
Yuanita Viva Avia Dewi, 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3. Kota
Bandung – Jawa Barat: (CV. Media Sains Indonesia)