Status : Menikah
Alamat : Bintoro, Demak
Ruang : VK
Kelas : III
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kenceng- kenceng sejak pukul 04.00 WIB
Inspeksi Perut tampak membuncit, striae gravidarum(+), linea nigra (+), bekas
luka operasi (-), terlihat gerakan janin (+)
Superior Inferior
Interna (VT) :
•Pembukaan : 7 cm
•Penipisan : 75%
•KK : (+)
•Bagian bawah janin : kepala
•Penurunan : H III
•Point of Direction : ubun-ubun kecil
•Bagian-bagian kecil : kanan
•Sarung tangan : Lendir darah (+)
Diagnosis
Wanita G2P1A0 usia 26 tahun, hamil 39 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, UUK,
Puki, sudah masuk PAP, inpartu kala I fase aktif.
LAPORAN
PERSALINAN
PARTOGRAF
KALA I
KALA II KALA III KALA IV
FASE LATEN FASE AKTIF
Pasien Ny. N Dilakukan Dilakukan Bayi Perempuan Plasenta lahir Observasi Ibu
dilakukan pemeriksaan pada pemeriksaan pada lahir spontan spontan lengkap 5 Selama 2 jam ( 1
pemeriksaan oleh Pasien Ny. N diVK Pasien Ny. N di VK dengan berat 3400 menit setelah bayi jam pertama (setiap
bidang dengan : dengan : dengan : gr Panjang 48 cm lahir 15 menit ), 1 jam
• G2P1A0 39 • G2P1A0 39 • G2P1A0 39 AS 10-10-10 TFU : 3 jari dibawah berikutnya ( 30
Minggu Minggu Minggu Plasenta belum pusat menit) meliputi TD,
• HIS 4X 10’ 10’’ • HIS 4X 10’ 45’’ • HIS 5 X 10’ 45’’ lahir Kontraksi uterus Nadi,Suhu ,
• Lendir darah(+) • Lendir darah(+) • Lendir darah(+) Laserasi di mukosa baik TFU,Kontraksi
• pembukaan : • pembukaan : • pembukaan : otot perineum grade Uterus ,Kandung
1 cm 7 cm 10 cm II dilakukan PPV kurang lebih kemih dan
• Penipisan : • Penipisan : • Penipisan : hecting dengan 100cc perdarahan.
0% 75% 100% anestesi lokal
• KK +, • KK +, • KK -,
• kepala blm • kepala turun H • kepala turun H
masuk PAP, III, III,
portio tebal • portio tipis • portio tipis
lembut lembut DJJ : 12-11-11
• DJJ : 11-12-12 • DJJ : 12-11-12 (136x)
(140x) (140x)
• Nadi : 88 x/menit
• Pernafasan : 20x/menit
• Suhu : 36,4°C
• SpO2 : 100%
• DJJ : 11-12-12
• TFU : 33 cm
• VT : Bloody show (+), pembukaan 7 cm, penipisan 75%, KK (+), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun
H1, UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, belum masuk PAP,
puki, inpartu kala I fase aktif
P Kolaborasi dengan lapor dr. Muslich , Sp. OG
- Observasi 4 jam di VK
- Infus RL 20 tpm
- Lengkapi laborat
FOLLOW UP 05 September 2022 06.45 WIB
S
Perut kenceng - kenceng, ibu merasa ingin mengejan
O Kesadaran : Compos Mentis
• Nadi : 88 x/menit
• Pernafasan : 16x/menit
• Suhu : 36,3°C
• SpO2 : 100%
• DJJ : 12-11-12
• TFU : 33 cm
• VT : Pembukaan 7 cm, penipisan 75%, bloody show (+), KK (+), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun HII, UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, sudah masuk PAP, puki, inpartu kala 1
fase aktif
P
- Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG
- Infus RL 20 tpm
FOLLOW UP 05 September 2022 07.45 WIB
S
Perut kenceng - kenceng, ibu merasa ingin mengejan
O Kesadaran : Compos Mentis
• Nadi : 88 x/menit
• Pernafasan : 16x/menit
• Suhu : 36,3°C
• SpO2 : 100%
• DJJ : 12-11-11
• TFU : 33 cm
• VT : Pembukaan 9 cm, penipisan 90%, bloody show (+), KK (+), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun HII+, UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, sudah masuk PAP, puki, inpartu kala 1
fase aktif
P
- Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG
- Infus RL 20 tpm
FOLLOW UP 05 September 2022 08.00 WIB
S
Perut kenceng - kenceng, ibu merasa ingin mengejan
O Kesadaran : Compos Mentis
• Nadi : 88 x/menit
• Pernafasan : 16x/menit
• Suhu : 36,3°C
• SpO2 : 100%
• DJJ : 12-11-11
• TFU : 33 cm
• VT : Pembukaan 10 cm, penipisan 100%, bloody show (+), KK (-), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun H III,
UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, sudah masuk PAP, puki, inpartu kala II
P
- Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG
- Infus RL 20 tpm
S
FOLLOW UP 05 September 2022 08.20 WIB
Lemas
O Kesadaran : Compos mentis
TD : 130/84 mmHg
N : 88x/menit
RR : 16x/menit
S : 36 ºC
TFU : 3 jari di bawah pusar
ASI : +/+
PPV : +
Perdarahan post partum : kurang lebih 100cc
Kontraksi uterus : baik
Laserasi perineum : Grade II
Lahir bayi perempuan, BB 3400 gram, PB : 48 cm, AS : 10-10-10, plasenta lahir pukul 08.25
A
P2A0, 26 tahun, post partum spontan
P - BLPL
Diagnosis
P2A0 usia 26 tahun post partus spontan
TINJAUAN
PUSTAKA
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
setelah usia gestasi >20 minggu atau BBL >500gr.
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (>37
minggu) tanpa disertai penyulit.
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta.
4. Pemijatan Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan
masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
5. Menilai Perdarahan
a. Menilai tonus uterus ibu, memastikan bahwa tonus ibu baik.
b. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput
ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
c. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
d. Menilai apabila masih terjadi perdarahah mengevaluasi apakah ada gangguan pembekuan darah atau tidak.
1. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih, dan darah yang keluar setiap 15 menit
selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua.
2. Masase uterus untuk membuat kontraksi menjadi baik setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan
3. Pantau temperature tubuh setiap jam dalam 2 jam pertama pasca persalinan.
4. Nilai perdarahan
7. Evaluasi
a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
● 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
● Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
● Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
● Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika
ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan dengan anestesia lokal dan menggunakan teknik
yang sesuai.
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi uterus.
c. Mengevaluasi kehilangan darah.
d. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan
setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
● Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca persalinan.
● Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
LAPORAN PARTUS
1. Menyiapkan pertolongan persalinan
a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan
menempatkan tabung suntik steril sekali pakai dalam partus set.
b. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
d. Memakai sarung tangan steril
e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakannya kembali di partus set