Anda di halaman 1dari 45

DIRECT OBSERVATION OF

PROCEDURAL SKILL (DOPS)


PARTUS SPONTAN
Pembimbing :
dr. H. M. Taufiqy Setyabudi, Sp.OG (K)
Disusun oleh :
Safira Amalia Suratno (30101700159)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
RSI SULTAN AGUNG
SEMARANG
2022
IDENTITAS PASIEN
No RM : 01-45-xx-xx
Nama : Ny. N
Usia : 26 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta

Status : Menikah
Alamat : Bintoro, Demak
Ruang : VK
Kelas : III
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kenceng- kenceng sejak pukul 04.00 WIB

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang wanita 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu


dirujuk oleh bidan ke IGD RSI Sultan Agung Semarang pada
tanggal 5 September 2022 pukul 06.00 WIB dengan keluhan
kencang-kencang sejak pukul 04.00 WIB disertai lendir dan
darah segar. Gerak janin dirasakan aktif. Tidak terdapat
keluhan lain.
Riwayat Menstruasi Riwayat Kehamilan
• Menarche : 12 tahun
G 2 P1 A 0
• Siklus : 28 hari, teratur
• Lama : 7 hari • G1 : Perempuan, aterm, usia saat ini 7
• HPHT : 04 Desember 2021
• HPL : 09 September 2022 tahun, BBL 3500 gr, PB 45 cm, partus
• Dismenorrhea : (+) spontan ditolong oleh bidan.
• G2 : hamil saat ini, UK: 39 minggu

Riwayat Perkawinan Riwayat ANC


Rutin melakukan ANC setiap 1 bulan sekali di
• Pasien menikah sebanyak 1 kali bidan.
• Usia sewaktu menikah 19 tahun
• Usia pernikahan 7 tahun Riwayat KB
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan sekali
setelah kelahiran anak pertama selama 4 tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Sosial Ekonomi
• Riwayat hipertensi : disangkal
• Riwayat DM : disangkal suami bekerja sebagai karyawan swasta dan
• Riwayat alergi : disangkal
biaya kesehatan ditanggung BPJS.
• Riwayat operasi : disangkal
• Riwayat asma : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat hipertensi : (+) ibu pasien Riwayat Gizi
• Riwayat DM : disangkal Pasien mengatakan tidak ada masalah pada
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat operasi : disangkal nafsu makan selama kehamilan. Makanan yang
• Riwayat asma : disangkal dikonsumsi mencakup 4 sehat 5 sempurna.
PEMERIKSAA
N FISIK
STATUS GENERALIS
Status Internus
1. Keadaan umum : Baik
Kepala : Mesocephale
2. Kesadaran : Composmentis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) , Sklera ikterik (-/-)
3. Tekanan darah : 134/83 mmHg
Telinga : Discharge (-)
4. Nadi : 98 x/menit Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping (-)
5. Pernafasan : 20 x/menit Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)

6. Suhu : 36,3oC Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)


Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
7. BB : 65 kg
Kulit : Turgor baik
8. TB : 155 cm
Mamae : Simetris, hiperpigmentasi areola mamae, papilla
9. BMI : 27.1 kg/m2
mamae menonjol, benjolan abnormal (-)
PEMERIKSAAN THORAX - PARU
Pemeriksaan Hasil

Inspeksi Hemithorax dextra dan sinistra simetris


Diameter AP < LL
Retraksi otot bantuan napas (-)
Retraksi ICS (-)
Jejas (-)

Palpasi stem fremitus dextra dan sinistra sama

Perkusi sonor seluruh lapang paru

Auskutasi Suara Dasar Vesikuler, suara tambahan (-)

Interpretasi: dalam batas normal


PEMERIKSAAN THORAX - JANTUNG
Pemeriksaan Hasil

Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

Palpasi Ictus cordis tidak teraba

Perkusi Tidak dilakukan pemeriksaan batas jantung

Auskultasi Suara jantung I & II (N), reguler, suara tambahan (-)

Interpretasi: dalam batas normal


PEMERIKSAAN ABDOMEN
Pemeriksaan Hasil

Inspeksi Perut tampak membuncit, striae gravidarum(+), linea nigra (+), bekas
luka operasi (-), terlihat gerakan janin (+)

Auskultasi Bising usus (+) dbn

Perkusi Tidak dilakukan

Palpasi Tidak dilakukan

Interpretasi: dalam batas normal


PEMERIKSAAN EKSTREMITAS

Superior Inferior

Edem -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Varises -/- -/-

Refleks fisiologis +/+ +/+

Interpretasi: dalam batas normal


STATUS OBSTETRI
• Inspeksi : Perut tampak membuncit, tampak membujur, hiperpigmentasi linea alba dan striae
gravidarum (+), sikatrik (-), gerak janin (+)
• Palpasi : TFU 33 cm
 Leopold I : Teraba bagian besar, bulat, lunak
 Leopold II : Teraba tahanan memanjang di kiri dan kecil- kecil di kanan
 Leopold III : Teraba bagian besar, bulat, keras.
 Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
• His : 5 x 10’ 25’’, diantara kontraksi ada relaksasi
• TFU : 33 cm
• TBJ : (33 - 11) x 155 = 3410 gr
• Auskultasi : DJJ 12-11-12, teratur = 140 x/menit
PEMERIKSAAN GENITALIA
Interna
Eksterna 05-09-2022 , pukul 06.45 WIB)
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil
Pembukaan 7 cm
Air Ketuban (-)
Penipisan 75%
Lendir darah (+) KK (+)
Bagian bawah Kepala
Vulva edem (-)
janin
Tanda radang (-) Penurunan Hodge III
Point of Direction UUK
Massa (-)
Bagian-bagian Kanan
kecil
Sarung tangan Lendir darah (+),
PEMERIKSAA
N PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (05/9/2022)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 9,4 L 11.7 – 15.5 g/dL
Hematokrit 29,7 L 33.0 – 45.0 %
Leukosit 10,14 3.60 – 11.0 Ribu/uL
Trombosit 111 L 150 – 440 Ribu/uL
KIMIA KLINIK
Natrium (Na) 137 135-147 mmol/L
Kalium (K) 3,40 L 3.5-5.0 mmol/L
Klorida (Cl) 107 H 95-105 mmol/L
Calsium 6,8 L 8.8-10.8 mg/dL
RINGKASAN
Seorang wanita 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu dirujuk oleh bidan ke IGD RSI Sultan Agung
Semarang pada tanggal 5 September 2022 pukul 06.00 WIB dengan keluhan kencang-kencang sejak pukul 04.00
WIB disertai lendir dan darah segar. Gerak janin dirasakan aktif. Tidak terdapat keluhan lain.

Status Internus : Dalam batas normal


Genitalia
Eksterna :
•Inspeksi : lendir darah (+)

Interna (VT) :
•Pembukaan : 7 cm
•Penipisan : 75%
•KK : (+)
•Bagian bawah janin : kepala
•Penurunan : H III
•Point of Direction : ubun-ubun kecil
•Bagian-bagian kecil : kanan
•Sarung tangan : Lendir darah (+)
Diagnosis
Wanita G2P1A0 usia 26 tahun, hamil 39 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, UUK,
Puki, sudah masuk PAP, inpartu kala I fase aktif.
LAPORAN
PERSALINAN
PARTOGRAF
KALA I
KALA II KALA III KALA IV
FASE LATEN FASE AKTIF

05/9/22 05/9/22 05/9/22 05/9/22 05/9/22 05/9/22


04.00 06.45 08.00 08.20 08.25 08.25-10.10

Pasien Ny. N Dilakukan Dilakukan Bayi Perempuan Plasenta lahir Observasi Ibu
dilakukan pemeriksaan pada pemeriksaan pada lahir spontan spontan lengkap 5 Selama 2 jam ( 1
pemeriksaan oleh Pasien Ny. N diVK Pasien Ny. N di VK dengan berat 3400 menit setelah bayi jam pertama (setiap
bidang dengan : dengan : dengan : gr Panjang 48 cm lahir 15 menit ), 1 jam
• G2P1A0 39 • G2P1A0 39 • G2P1A0 39 AS 10-10-10 TFU : 3 jari dibawah berikutnya ( 30
Minggu Minggu Minggu Plasenta belum pusat menit) meliputi TD,
• HIS 4X 10’ 10’’ • HIS 4X 10’ 45’’ • HIS 5 X 10’ 45’’ lahir Kontraksi uterus Nadi,Suhu ,
• Lendir darah(+) • Lendir darah(+) • Lendir darah(+) Laserasi di mukosa baik TFU,Kontraksi
• pembukaan : • pembukaan : • pembukaan : otot perineum grade Uterus ,Kandung
1 cm 7 cm 10 cm II dilakukan PPV kurang lebih kemih dan
• Penipisan : • Penipisan : • Penipisan : hecting dengan 100cc perdarahan.
0% 75% 100% anestesi lokal
• KK +, • KK +, • KK -,
• kepala blm • kepala turun H • kepala turun H
masuk PAP, III, III,
portio tebal • portio tipis • portio tipis
lembut lembut DJJ : 12-11-11
• DJJ : 11-12-12 • DJJ : 12-11-12 (136x)
(140x) (140x)

2 JAM 45 MENIT 20 MENIT 5 MENIT 2 JAM


FOLLOW UP 05 September 2022 06.20 WIB
S Perut kenceng-kenceng (+), keluar cairan rembes dari jalan lahir.
O Kesadaran : Compos Mentis

• Tekanan darah : 136/70 mmHg

• Nadi : 88 x/menit

• Pernafasan : 20x/menit

• Suhu : 36,4°C

• SpO2 : 100%

• His : 4x/10 menit selama 10 detik

• DJJ : 11-12-12

• TFU : 33 cm

• VT : Bloody show (+), pembukaan 7 cm, penipisan 75%, KK (+), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun
H1, UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, belum masuk PAP,
puki, inpartu kala I fase aktif
P Kolaborasi dengan lapor dr. Muslich , Sp. OG
- Observasi 4 jam di VK
- Infus RL 20 tpm
- Lengkapi laborat
FOLLOW UP 05 September 2022 06.45 WIB
S
Perut kenceng - kenceng, ibu merasa ingin mengejan
O Kesadaran : Compos Mentis

• Tekanan darah : 136/84 mmHg

• Nadi : 88 x/menit

• Pernafasan : 16x/menit

• Suhu : 36,3°C

• SpO2 : 100%

• His : 4x/10 menit selama 40 detik

• DJJ : 12-11-12

• TFU : 33 cm

• VT : Pembukaan 7 cm, penipisan 75%, bloody show (+), KK (+), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun HII, UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, sudah masuk PAP, puki, inpartu kala 1
fase aktif
P
- Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG
- Infus RL 20 tpm
FOLLOW UP 05 September 2022 07.45 WIB
S
Perut kenceng - kenceng, ibu merasa ingin mengejan
O Kesadaran : Compos Mentis

• Tekanan darah : 130/78 mmHg

• Nadi : 88 x/menit

• Pernafasan : 16x/menit

• Suhu : 36,3°C

• SpO2 : 100%

• His :5x/10 menit selama 40 detik

• DJJ : 12-11-11

• TFU : 33 cm

• VT : Pembukaan 9 cm, penipisan 90%, bloody show (+), KK (+), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun HII+, UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, sudah masuk PAP, puki, inpartu kala 1
fase aktif
P
- Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG
- Infus RL 20 tpm
FOLLOW UP 05 September 2022 08.00 WIB
S
Perut kenceng - kenceng, ibu merasa ingin mengejan
O Kesadaran : Compos Mentis

• Tekanan darah : 135/68 mmHg

• Nadi : 88 x/menit

• Pernafasan : 16x/menit

• Suhu : 36,3°C

• SpO2 : 100%

• His :5x/10 menit selama 40 detik

• DJJ : 12-11-11

• TFU : 33 cm

• VT : Pembukaan 10 cm, penipisan 100%, bloody show (+), KK (-), porsio tipis dan lembut, presentasi kepala, turun H III,
UUK
A G2P1A0, 26 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, sudah masuk PAP, puki, inpartu kala II

P
- Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG
- Infus RL 20 tpm
S
FOLLOW UP 05 September 2022 08.20 WIB
Lemas
O Kesadaran : Compos mentis
TD : 130/84 mmHg
N : 88x/menit
RR : 16x/menit
S : 36 ºC
TFU : 3 jari di bawah pusar
ASI : +/+
PPV : +
Perdarahan post partum : kurang lebih 100cc
Kontraksi uterus : baik
Laserasi perineum : Grade II
Lahir bayi perempuan, BB 3400 gram, PB : 48 cm, AS : 10-10-10, plasenta lahir pukul 08.25
A
P2A0, 26 tahun, post partum spontan

P - Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG


Advice :
- Infus RL 20 tpm
- oksitosin 2 amp
S Lemas
FOLLOW UP 05 September 2022 09.00 WIB
O Kesadaran : Compos mentis
TD : 111/70 mmHg
N : 88x/menit
RR : 16x/menit
S : 36 ºC
TFU : 3 jari di bawah pusar
ASI : +/+
PPV : +
Perdarahan post partum : kurang lebih 100cc
Kontraksi uterus : baik
Laserasi perineum : Grade II
Skala nyeri : 3

A P2A0, 26 tahun, post partum spontan

P - Kolaborasi dengan dr. Muslich, Sp.OG


Advice :
- Infus RL 20 tpm
- Cefadroxil 3x 500 mg
- Methylergometrin 3x1
- As. Mefenamat 3x1
- KU baik, boleh pindah ruang
FOLLOW UP 6 September 2022 12.00 WIB
S Tidak ada keluhan.
O KU : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/84 mmHg
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
S : 36ºC
TFU : 3 jari di bawah pusar
PPV : (+)
ASI : +/+
Kontraksi uterus :baik

A P2A0, 26 tahun, post partum spontan

P - BLPL
Diagnosis
P2A0 usia 26 tahun post partus spontan
TINJAUAN
PUSTAKA
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
setelah usia gestasi >20 minggu atau BBL >500gr.
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (>37
minggu) tanpa disertai penyulit.

Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta.

3 faktor dalam proses kelahiran bayi:


1. Power = his ibu dan kekuatan ibu untuk mengejan
2. Passage = jalan lahir
3. Passanger = bayi
Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala I berlangsung 18 – 24 jam dan terbagi menjadi dua fase
yaitu fase laten dan fase aktif

Fase laten persalinan


● Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
● Berlangsung hingga serviks membuka <4 cm
● Biasanya berlangsung hampir atau hingga 8 jam
Fase aktif persalinan
● Frekuensi dan lama kontraksi uterus adekuat
● Pembukaan 4 cm hingga 10 cm (lengkap) akan terjadi dengan kecepatan rata-rata:
primigravida : 1 cm per jam
multigravida : >1 hingga 2 cm per jam
● Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Kala II
Kala II persalinan dimulai sejak ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
kelahiran bayi.

Tanda dan gejala kala II :


1. Ibu merasa ada dorongan dan memeriksa gejala dan tanda kala II
2. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina
3. Perineum tampak menonjol
4. Vulva dan sfingter ani membuka

Hal-hal yang harus dilakukan saat masuk kala II :


1. Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
3. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran
4. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
5. Penangan bayi baru lahir
Kala III
Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

Prinsip manajemen aktif kala III :


1. Pemberian suntikan oksitosin segera setelah bayi lahir
2. Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT)
3. Masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir
1. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
a. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua
b. Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik
c. Segera setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 Unit IM atau IV.

2. Peregangan tali pusat terkendali


a. Memindahkan klem tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva
b. Meletakkan tangan kiri diatas kain yang ada di perut ibu, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi
dan menstabilkan uterus.Memegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan
c. Menunggu uterus kontraksi dan kemuadian melakukan penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan
penekatan berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso-kranial)
dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik,
menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi berikutnya mulai.
3. Mengeluarkan plasenta
a. Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil
meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
✔ Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva
✔ Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit :
o Ulangi pemberian oksitosin
o Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu
o Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
o Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta tidak lahir sejak kelahiran bayi
a. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang
plasenta dengan kedua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan
perlahan-lahan melahirkan selaput ketuban tersebut.

4. Pemijatan Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan
masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
5. Menilai Perdarahan
a. Menilai tonus uterus ibu, memastikan bahwa tonus ibu baik.
b. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput
ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
c. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
d. Menilai apabila masih terjadi perdarahah mengevaluasi apakah ada gangguan pembekuan darah atau tidak.

6. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan


a. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik. Mengevaluasi perdarahan persalinan vagina.
b. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih
bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
c. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul
mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
d. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan simpul mati yang pertama.
e. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5 %.
f. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.
g. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
Kala IV
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.

Selama 2 jam post partum :

1. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih, dan darah yang keluar setiap 15 menit

selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua.

2. Masase uterus untuk membuat kontraksi menjadi baik setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan

setiao 30 menit selama 1 jam kedua.

3. Pantau temperature tubuh setiap jam dalam 2 jam pertama pasca persalinan.

4. Nilai perdarahan
7. Evaluasi
a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
● 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
● Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
● Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
● Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika
ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan dengan anestesia lokal dan menggunakan teknik
yang sesuai.
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi uterus.
c. Mengevaluasi kehilangan darah.
d. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan
setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
● Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca persalinan.
● Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
LAPORAN PARTUS
1. Menyiapkan pertolongan persalinan
a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan
menempatkan tabung suntik steril sekali pakai dalam partus set.
b. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
d. Memakai sarung tangan steril
e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakannya kembali di partus set

2. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik


a. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau belum. Jika kulit ketuban belum pecah,
sedangkan sudah pembukaan lengkap lakukan amniotomi
b. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal

3. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan mengejan


a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
b. Menunggu hingga ibu ingin mengejan
c. Melakukan pimpinan mengejan saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk mengejan
4. Persiapan pertolongan bayi
a. Jika kepala bayi telah membuka vulva, meletakkan menyiapkan kain bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
b. Membuka partus set

5. Menolong kelahiran bayi


LAHIRNYA KEPALA
a. Saat kepala bayi membuka vulva, lindungi perineum dengan satu tangan dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di
kepala bayi dan lakukan tekanan lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.
b. Menganjurkan ibu untuk mengejan perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala lahir
c. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih
d. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika terjadi dan kemudian meneruskan segera proses
kelahiran bayi.
e. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
LAHIRNYA BAHU
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing sisi muka bayi. Dengan lembut
menariknya ke arah bawah dan arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arcus pubis dan kemudian dengan lembut
menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
a. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum tangan,
membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati
perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
b. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari penggung ke arah kaki bayi untuk
menyangganya saat punggung dan kaki lahir.

6. Penanganan bayi baru lahir


a. Menilai dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dnegan posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya
b. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat
c. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem pada kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
d. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut
e. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu
menghendaki.
7. Kebersihan dan keamanan
a. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan
setelah dekontaminasi.
b. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.
c. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu
ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
d. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan
makanan yang diinginkan.
e. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih.
f. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
g. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai