ABORTUS INKOMPLIT
Riwayat Obstetri
G4P2A2
G1 : Perempuan , partus SC di Rumah Sakit BBL: 3.500 gr, 11 tahun, sehat.
G2 : Laki-laki , partus SC di Rumah Sakit BBL: 3.800 gr, 6 tahun, sehat.
G3 : Abortus, dikuret usia 9 minggu
G4 : Hamil 12 minggu saat ini
o HPHT : 25 Desember 2022
o HPL : 01 Oktober 2023
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat Asma : disangkal
- Riwayat Operasi : disangkal
Riwayat Gizi
Nafsu makan baik
Makanan : makanan mencakup 4 sehat 5 sempurna
Riwayat Penyakit Keluarga Minum : 5-7 gelas/ hari, dan 1 gelas susu ibu hamil
- Riwayat Hipertensi : disangkal Pantangan : (-)
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat Asma : disangkal
PEMERIKSAAN
Palpasi
Nyeri tekan (+)
Leopold belum dapat dilakukan
Auskultasi
Tidak terdengar denyut jantung janin
HIS (-)
TFU
Belum teraba
TBJ (-)
PEMERIKSAAN FISIK GENITALIA
INSPEKULO
Cairan vagina : Fluxus (+) darah tidak aktif
Dinding vagina : Hiperemis (-)
Porsio : Erosi (-)
OUE : Terbuka
Cavum douglas : Tidak menonjol
EKSTERNA
Vulva oedem (-)
Massa (-)
Nyeri tekan (-)
Vaginal discharge (+) darah merah kecoklatan (prongkolan)
INTERNA
Vulva : Fluxus (+), fluor (-)
Vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Lunak, sebesar jempol tangan, nyeri goyang portio (-)
OUE : Terbuka 1 cm
Uterus : Fundus uteri sebesar telur bebek
Adneksa : Massa (-)
Parametrium : Nyeri tekan (-)
PEMERIKSAA
N PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (18/03/2023)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 10.7 (L) 11.7 – 15.5 g/dL
Hematokrit 32.4 (L) 33.0 – 45.0 %
Leukosit 16.4 (H) 3.60 – 11.0 Ribu/uL
Trombosit 452 (H) 150 - 440 Ribu/uL
PPT
PT 9.3 9.3-11.4 detik
PT (Kontrol) 11.2 9.3-12.5 detik
Deskripsi :
Uterus ukuran besar, tak tampak
gambaran GS intrauterine,
endometrial line menebal dan
heterogen curiga abortus incomplete.
Kesan : Abortus Incomplete
RESUME
Anamnesis
• Keluar darah dari jalan lahir sejak 1 minggu SMRS
• Darah prongkol-prongkol berwarna merah kecoklatan
• Sakit pada perut bawah dan lemas
• Riwayat 1 minggu sebelumnya dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama
: Terbuka 2 cm,
Uterus
INSPEKULO
Cairan vagina : Fluxus (+) darah tidak aktif
: uteri
OUE sebesar telur bebek, teraba jaringan
: Terbuka
DIAGNOSIS
• Terapi medikamentosa:
Pre Operasi :
a. Infus RL 20 tpm
b. Oksitosin 20 tpm 1 amp
c. Ceftriaxon 2x1A
d. Puasa -> pro kuretase
Post Operasi:
• Infus RL 20 tpm
Cefadroxil 2x500
Metil ergometrin tab 3x1
Fermia tab 2x1
LAPORAN OPERASI
Persiapan Operasi
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang kondisi ibu
• Menjelaskan tujuan, prosedur, dan risiko tindakan yang akan dilakukan
• Meminta informed concent / tanda tangan persetujuan tindakan
• Pasien dipuasakan
• Memasang infus RL dan kateter urin
Operasi Laparotomi
• Kosongkan VU
• Sondase uterus
• Evakuasi jaringan sisa konsepsi
• Lanjutkan evakuasi
• Evakuasi sampai bersih
• Lepas alat, operasi selesai
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
EDUKASI
1. Memberitahu kepada pasien dan keluarga bahwa akan
dilakukan program curettage.
2. Mengurangi aktivitas fisik berlebih
3. Mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter
4. Makan makanan yang bergizi
18 Maret 2023 pukul 06.20 WIB (B Nisa 2)
S Pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak 1minggu SMRS
O KU : Baik
Kesadaran : komposmentis
TD: 140/70 mmHg, N:123 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36°C,
PPV: stolsel (+) darah ± ½ pempers
P Infus RL 20 tpm
Oksitosin 20 tpm 1 amp
Ceftriaxon 2x1A
Puasa -> pro kuretase jam 14.00
18 Maret 2023 pukul 08.00 WIB (B Nisa 2)
S Perdarahan dari jalan lahir, mules
O KU : Baik
Kesadaran : komposmentis
TD: 130/50 mmHg, N:90 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36°C,
PPV: stolsel (+) darah ± ½ pempers
A G4P2A2 usia 29 tahun hamil 12 minggu dengan abortus inkomplit
P Infus RL 20 tpm
Oksitosin 20 tpm 1 amp
Ceftriaxon 2x1A
Puasa -> pro kuretase jam 14.00
18 Maret 2023 pukul 08.30 WIB (B Nisa 2)
S Perdarahan dari jalan lahir, mules
O KU : Baik
Kesadaran : komposmentis
TD: 130/90 mmHg, N:90 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36°C,
PPV: stolsel (+) darah ± ½ pempers
A G4P2A2 usia 29 tahun hamil 12 minggu dengan abortus inkomplit
P Infus RL 20 tpm
Oksitosin 20 tpm 1 amp
Ceftriaxon 2x1A
Puasa -> pro kuretase jam 14.00
Infus RL 20 tpm
Oksitosin 20 tpm 1 amp
Ceftriaxon 2x1A
Puasa -> pro kuretase jam 14.00
18 Maret 2023 pukul 1.00 WIB (B Nisa 2)
Perdarahan dari jalan lahir, mules
KU : Baik
Kesadaran : komposmentis
TD: 140/90 mmHg, N:100 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36°C,
PPV: stolsel (+) darah ± ½ pempers
G4P2A2 usia 29 tahun hamil 12 minggu dengan abortus inkomplit
Post kuretase
Infus RL 20 tpm
Cefadroxil 2x500
Metil ergometrin tab 3x1
Fermia tab 2x1
TINJAUAN
PUSTAKA
ABORTUS
Definisi
Abortus adalah proses berakhirnya suatu kehamilan atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan
(belum viable), kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram.
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
FAKTOR RESIKO
Kelainan Genetik Kelainan Sperma Penyakit Infeksi
Kelainan Hormonal
Penyakit Kronis
Trauma Fisik &
Ayah
Ibu
(Fetal)
(Patenal)
(Maternal)
Janin
Psikologis
Gangguan Imunologis
Alkohol, Merokok,
Pengunaan Obat-obatan
2. Kelainan uterus
Inkomptensi serviks adalah ketidakmampuan serviks untuk mempertahankan suatu kehamilan oleh karena
defek fungsi maupun struktur pada serviks.
3. Infeksi
Infeksi mikoplasma yang menyangkut traktus genetalia dapat menyebabkan abortus.
4. Penyakit kronik
Malnutrisi umum sangat berat yang paling besar kemungkinanya menjadi predisposisi meningkatnya
kemungkinan abortus.
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
ETIOLOGI
4. Kelainan endokrin
a. Defek Fase Luteal atau Defisiensi Progesteron
Kerusakan korpus luteum sehingga produksi progesteron tidak cukup dan mengakibatkan kurang
berkembangnya dinding endometrium.
b. Sindrom ovarium polikistik, hipersekresi LH, dan hiperandrogenemia
Peningkatan hormon LH dan efek langsung hiperinsulinemia terhadap fungsi ovarium sehingga
penyebabkan infertilitas dan abortus pada sindrom ovarium polikistik
c. Faktor Endokrin Sistemik seperti DM atau hipotiroid.
5. Trauma
Mekanisme trauma yang paling banyak adalah jatuh sendiri dan kesengajaan. Keadaan ini akan menyebabkan
abrupsio plasenta, pendarahan fetomaternal, rupture uteri, trauma janin langsung
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
PATOFISIOLOGI ABORTUS
Pada awal abortus Perdarahan desidua basalis
PERDARAHAN
MACAM ABORTUS
Abortus
Abortus Abortus
spontan provokatus
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
MACAM ABORTUS
ABORTUS KOMPLIT
ABORTUS
INKOMPLIT MISSED ABORTION
KLASIFIKASI
Abortus Iminens Abortus Abortus Abortus
Insipiens Inkomplit Komplitus
Uterus Sesuai usia Sesuai usia Lebih kecil dari Lebih kecil dari
kehamilan kehamilan usia kehamilan usia kehamilan
Gejala khas Tidak ada Tidak ada Ekspulsi sebagian Ekspulsi seluruh
ekspulsi jaringan ekspulsi jaringan jaringan konsepsi jaringan konsepsi
konsepsi konsepsi
ABORTUS INKOMPLIT
Definisi
Abortus Inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dan
masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus.
Pada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri
atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. Perdarahan pada abortus inkomplit
dapat banyak sekali, sehingga menyebabkan syok dan perdarahan tidak berhenti sebelum sisa hasil
konsepsi dikeluarkan.
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
MANIFESTASI KLINIS
• Adanya perdarahan pervaginam
• Rasa Mulas atau kram perut yang dirasakan diatas simpisis serta
sering nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
• Tidak terasa gerakan janin
• Kadangkala abortus inkomplit juga diawali dengan abortus iminens
yang kemudian bisa berlanjut menjadi abortus inkomplit
• Badan lemas, kesadaran menurun
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
FISIK PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium darah
Keadaan Umum lengkap, hematokrit, golongan darah,
Keadaan umum tampak lemah serta reaksi silang analisis gas darah,
Tekanan darah normal atau menurun
kultur darah.
Denyut nadi normal atau cepat dan
Tes urin kehamilan: positif
kecil
USG akan didapatkan uterus yang
Suhu badan normal atau meningkat
mengecil, kantong gestasi yang
mengecil, dan bentuknya tidak beraturan
disertai gambaran fetus yang tidak ada
tanda – tanda kehidupan.
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
PENATALAKSANAAN
Abortus Iminens
Pertahankan kehamilan dengan melakukan tirah baring
Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan dan berhubungan seksual
Abortus Insipiens
Usia kehamilan kurang dari 16 minggu evakuasi konsepsi
Usia kehamilan lebih dari 16 minggu tunggu hasil konsepsi keluar secara
spontan dan evakuasi hasil konsepsi dari dalam uterus
Bila perlu berikan oksitosin 40 IU dalam 1L NaCl 0.9% atau ringer laktat
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
PENATALAKSANAAN
Abortus Inkomplit
Perdarahan ringan dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu gunakan jari atau cincin
forcep untuk mengeluarkan hasil konsepsi
Perdarahan berat dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu evakuasi isi uterus
Usia kehamilan lebih dari 16 minggu berikan infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCl atau
ringer laktat
Abortus Komplitus
Tidak perlu pengobatan khusus
Apabila penderita mengalami anemia berikan sulfas ferosus dan anjurkan makan makanan
tinggi protein, vitamin, dan mineral
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
KOMPLIKAS
PerdarahanI
Infeksi
Syok:
Syok hipovolemik akibat perdarahan
Syok septik akibat infeksi
Perforasi : akibat tindakan kuretase
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
EDUKASI
(Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Cetakan 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. Hal 460.)
TERIMAKASIH