Sindrom Nefritik
Dibimbing oleh: dr. Dewi Darmawati, Sp.A, M. Sc
Ditulis oleh:
- Clarissa Surya (01073200078)
- Hanns Hermawan (01073200171)
01
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : An. AAR
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 24 May 2019 Anamnesis dilakukan secara
Umur : 3 tahun 3 bulan alloanamnesis dengan ibu pasien di
Agama : Islam bangsal lantai 3 RSUD Balaraja pada
Alamat : Tangerang tanggal 22 Agustus 2022 di jam 21.30.
No. Rekam Medis : 00256428
Tanggal Masuk RS : 22 Agustus 2022
Tanggal Pemeriksaan : 22 Agustus 2022
Keluhan Utama
Bengkak di seluruh tubuh sejak 10 hari SMRS
Riwayat Kehamilan
Anak pertama dan anak tunggal, rutin kontrol kehamilan 1x/bulan. Riwayat hipertensi, diabetes,
perdarahan, kejang dan penyulit lain (-)
Riwayat Persalinan dan Masa Perinatal
Lahir normal di bidan cukup bulan (9 bulan). Pasien lahir secara spontan dan langsung menangis. BBL 2,5 kg, PB
47 cm. Pasien mendapatkan ASI eksklusif selama 3 bulan karena ASI keluar hanya sedikit, oleh karena itu
ditambahkan dengan susu formula.
Riwayat Nutrisi
Pasien sehari-hari mengkonsumsi makanan keluarga dengan nasi + lauk pauk sebanyak 3x per hari. Namun, sejak
10 hari terakhir, nafsu makan pasien berkurang dan hanya makan bubur 2x/hari.
Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengaku bahwa pasien sudah lengkap melakukan imunisasi hingga bulan ke-9 sesuai program
pemerintah yang diberikan oleh puskesmas. Pasien sudah mendapatkan vaksin lengkap yaitu hepatitis B, BCG,
DPT-HB-HiB, polio tetes dan suntik dan campak pada usia 9 bulan.
Riwayat Tumbuh Kembang
Pasien sudah dapat berlari, berbicara dengan ibu nya walaupun tidak lancar,
menyebutkan nama barang dan tempat dan memakai baju sendiri. Pasien aktif
bermain dengan teman sebayanya di depan rumahnya.
Hematokrit 32 % -
Leukosit 13930 uL -
Diagnosis Banding
Sindrom nefritik
Sindrom nefrotik
Tatalaksana
Non-medikamentosa Medikamentosa
Pasien dirawat di bangsal lantai 3 kelas 3 ruang Furosemide 2x6 mg IV
306.1 Ranitidine 2x12 mg IV
O2 room air Ampicillin sulbactam 4x300 mg IV
IV stopper
Pantau balance cairan + diuresis / 12 jam
Pantau tanda-tanda vital / 8 jam
Prognosis
Ad Ad
Ad Vitam
Functionam Sanationam
BB sekarang: 11,6 kg
Status generalis
● Wajah : Nomofascies, edema pipi (+/+) berkurang
● Mata: Sklera Ikterik (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-), edema palpebra
superior dan inferior (+/+) berkurang
● Cor : S1/S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
● Paru: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
● Abdomen: BU (+), nyeri tekan (+), ascites (+) berkurang
● Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral hangat, pitting edema eks. atas dan
bawah (+/+) berkurang
Urine lengkap (24/8)
BB sekarang: 10,7 kg
Status generalis
● Wajah : Nomofascies, edema pipi (+/+) berkurang
● Mata: Sklera Ikterik (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-), edema palpebra
superior dan inferior (+/+) berkurang
● Cor : S1/S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
● Paru: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
● Abdomen: BU (+), nyeri tekan (-), ascites (+) berkurang
● Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral hangat, pitting edema eks. atas
dan bawah (+/+) berkurang
Follow-up H5
Status generalis
● Wajah : Nomofascies, edema pipi (-/-)
● Mata: Sklera Ikterik (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-), edema palpebra
superior dan inferior (-/-)
● Cor : S1/S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
● Paru: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
● Abdomen: BU (+), nyeri tekan (-), ascites (-)
● Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral hangat, pitting edema eks. atas dan
bawah (-/-)
Follow-up H6
27/08/2022 O Hasil pemeriksaan mantoux: 0 mm → negatif
S Pasien masih mengeluhkan adanya batuk kering namun sudah lebih Balance cairan (27/8/2022)
membaik dibandingkan hari sebelumnya. Demam (-). Tubuh pasien Intake : 300 ml
sudah tidak ada bengkak. Perut pasien sudah tidak cembung. Tidak ada Output : 80 + 200 + 150 = 430
keluhan pada BAK dan BAB. Balance : - 130 ml
O Keadaan Umum : Sakit sedang A Edema anasarka ec sindrom nefritik dd/ sindrom nefrotik
Kesadaran : Compos Mentis Hipertensi grade I
TD: 94/65 mmHg Gizi kurang perawakan normal
HR :121 x/menit → reguler, kuat angkat
RR : 32 x/menit P ● IV stopper
Suhu :36.6 C ● Prednisone 2-1-1 tab PO
SpO2 : 98% on room air ● Ranitidine 2x12 mg IV
● Atorvastatin 1x10 mg PO
BB sekarang: 10,0 kg ● Cefotaxim 3x420 mg
Status generalis
● Wajah : Nomofascies, edema pipi (-/-)
● Mata: Sklera Ikterik (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-), edema palpebra
superior dan inferior (-/-)
● Cor : S1/S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
● Paru: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
● Abdomen: BU (+), nyeri tekan (-), ascites (-)
● Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral hangat, pitting edema eks. atas
dan bawah (-/-)
Urine lengkap (27/8)
Blood +3 Negatif
O Keadaan Umum : Sakit sedang A Edema anasarka ec sindrom nefritik dd/ sindrom nefrotik
Kesadaran : Compos Mentis Hipertensi grade I
TD: 104/60 mmHg Gizi kurang perawakan normal
HR :147x/menit → reguler, kuat angkat
RR : 28x/menit P ● IV stopper
Suhu :36.0 C ● Prednisone 2-1-1 tab PO
SpO2 : 99% on room air ● Ranitidine 2x12 mg IV
● Atorvastatin 1x10 mg PO
BB sekarang: 9,8 kg ● Cefotaxim 3x420 mg
Status generalis
● Wajah : Nomofascies, edema pipi (-/-)
● Mata: Sklera Ikterik (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-), edema palpebra
superior dan inferior (-/-)
● Cor : S1/S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
● Paru: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
● Abdomen: BU (+), nyeri tekan (-), ascites (-)
● Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral hangat, pitting edema eks. atas
dan bawah (-/-)
Hematologi (28/8)
Hematokrit 36 %
Leukosit 14150 uL
LED 47 mg/dL
Follow-up H8
Status generalis
● Wajah : Nomofascies, edema pipi (-/-)
● Mata: Sklera Ikterik (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-), edema palpebra
superior dan inferior (-/-)
● Cor : S1/S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
● Paru: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
● Abdomen: BU (+), nyeri tekan (-), ascites (-)
● Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral hangat, pitting edema eks. atas dan
bawah (-/-)
02
ANALISA KASUS
Sindrom Nefritik Sindrom Nefrotik GNAPS
Patofisiologi ● Disrupsi struktur glomerular ● Disrupsi struktur glomerular Berkurangnya filtrasi pada
basement membrane basement membrane glomerulus → reabsorpsi di
● Sel podosit tidak terlibat ● Rusaknya sel podosit t.proksimal berkurang →
t.distalis meningkatkan
reabsorbsi → Retensi Na dan
air
24,8 mg / 5 mg = ~5 tablet
Pada pasien ini telah diberikan prednisone secara divided doses, namun, terdapat sebuah penelitian oleh Hahn d, et al.
mengenai “Corticosteroid Therapy for Nephrotic Syndrome in Children” yang mengatakan bahwa pemberian
kortikosteroid yang dibagi menjadi beberapa dosis per hari memiliki efek samping seperti hipertensi yang lebih sering
terjadi dibandingkan dengan pemberian kortikosteroid single dose
Asuhan Nutrisi
Menurut Konsensus IDAI Asuhan Nutrisi Pediatrik 2011