Anda di halaman 1dari 42

MINICEX

PRE EKLAMPSIA BERAT

Oleh : EVAN RIFKIAN


Advisor : dr. Muslich Ashari, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
2019
Patient Identity
 Nama Pasien            : Ny. S
 Usia                    : 38 tahun
 Jenis kelamin            : Perempuan
 No. CM                    : 01-39-**-**
 Agama                      : Islam
 Pekerjaan                 : Ibu rumah tangga
 Alamat                      : Gebanganom GG IV Genuk Semarang
 Pendidikan terakhir : SMP
 Status penikahan     : Menikah
 Nama suami : Tn. T
 Tanggal Masuk         : 12 September 2019
 Ruang                       : Baitunnisa II
Keluhan Utama

Pasien mengeluhkan nyeri kepala sejak 3 hari SMRS


Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien wanita 37 tahun G3P2A0 hamil 40 minggu datang ke RSI Sultan Agung dengan
keluhan nyeri kepala yang sering dirasakan sejak 3 hari terakhir. Nyeri kepala dirasakan
seperti tegang hingga ke tengkuk. Nyeri dirasakan pasien semakin memberat 1 hari
terakhir. Keluhan dirasa berkurang saat istirahat dan memberat saat beraktivitas.
Keluhan lain yaitu pandangan kabur. Pasien tidak mengeluhkan sesak napas, mual-
muntah, maupun nyeri ulu hati. BAK dan BAB dalam batas normal. Pasien sudah
merasa kenceng-kenceng dan sudah keluar lendir darah dari jalan lahir. Selama masa
kehamilan tekanan darah pasien normal. Namun 3 hari terakhir tekanan darah
meningkat yang diperiksakan ke bidan dan tekanan darah terakhir saat pemeriksaan di
bidan 175/105.
Riwayat Menstruasi

Riwayat Pernikahan
Menarche : Usia 12 tahun
HPHT : 14 Desember 2018 Menikah : 2 kali
Siklus haid: 28 hari, teratur Usia menikah I : 22 tahun
Durasi haid : 7 – 8 hari Lama menikah I : 12 tahun
Jumlah : Ganti 3x/hari
Dismenorrhea: (-)
Usia menikah II : 35 tahun
Leukorrhea : (-) Lama menikah : 2 tahun
Menopause : (-)
Riwayat Obstetrik :
G3P2A0 hamil 40 minggu
• G1 : Perempuan, persalinan ditolong
bidan, dilahirkan secara spontan, Riwayat ANC
BBL 3000 gram, PB 46 cm, AS 9-
10-10, sehat, usia 15 tahun
• G2 : Perempuan, persalinan ditolong Pasien melakukan ANC di bidan dan
bidan, dilahirkan secara spontan, Puskesmas setempat sebanyak 4x
BBL 3000 gram, PB 44 cm, AS 9- pada hamil ini dan diberikan vitamin
10-10, sehat, usia 10 tahun. dan suplemen besi. Selain itu pasien
• G3 : Hamil sekarang juga melakukan vaksin TT.
HPHT : 14 Desember 2018
HPL : 12 September 2019
UK : 40 minggu
Riwayat KB :
Pemakaian KB menggunakan suntik
R Diabetes melitus : (-)
Hipertensi : (-)

P Asma
Alergi
: (-)
: (-)
SOSIAL EKONOMI
Merokok : (-)

D
Riwayat operasi : (-) Alkohol : (-)
Riwayat penyakit ginekologi : (-) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Biaya kesehatan : BPJS

R STATUS GIZI
Nafsu makan : Baik

P Penyakit serupa : (-)


Penyakit sistemik : (-)
Gizi : 4 sehat 5 sempurna

K
Pemeriksaan Fisik
Status Pasien
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : GCS 15/Composmentis
BMI
oBB : 60 kg
oTB : 155 cm
oIMT : 24,9 kg/m2
Tanda Vital
o Tekanan darah : 190/100 mmHg
 Nadi : 86x/menit
 Suhu : 36,5 ºC
 Frek. Napas : 20x/menit
 SpO2 : 100%
WAJAH
MATA Pucat (-), sianosis (-), simetris
Konjungtiva anemis -/-, KEPALA
sclera ikterik -/-, eksoftalmus Normal, simetris,
(-), edema palpebra -/-, pupil rambut hitam
isokor kanan dan kiri, refleks kecoklatan, tidak mudah
cahaya +/+ rontok

TELINGA HIDUNG
Bentuk normal, Simetris, septum deviasi
simetris, ottorae -/- (-), nafas cuping hidung
(-), mimisan (-), secret
(-)

MULUT
Simetris, stomatitis angularis
LEHER
(-), bibir kering (-), sianosis
Trakea berada di tengah dan tidak
(-), karies (-), ukuran lidah
devasi, JVP tidak meningkat, tidak
normal, papil arofi (-), tonsil
terdapat pembesaran kelenjar tiroid
T1/T1
dan kelenjar getah bening
Pemeriksaan Thoraks
Pemeriksaan Jantung
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak membesar, membujur, striae gravidarum (+), linea nigra (+), bekas
operasi (-), terlihat gerak janin (+)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Palpasi : Nyeri tekan (-), terasa pembesaran uterus dengan bagian-bagian janin

Kulit
• Turgor kulit baik.

Kelenjar Getah Bening


• Tidak teraba membesar

Genitalia
• Tak tampak adanya benjolan dari vagina

Ekstremitas
• Akral hangat, CRT < 2 detik, tonus otot baik, bengkak pada kedua tungkai
Status Obstetri
LEOPOLD TFU
• Inspeksi : Perut tampak membesar, membujur, striae • 30 cm
gravidarum (+), linea nigra (+), bekas operasi (-), • TBJ dihitung dengan rumus :
terlihat gerak janin (+). • (TFU-11)x155 = (30-11) × 155=
• Palpasi 2945 gr
• Leopold I : TFU 2 jari di bawah proc. Xyphoideus,
teraba bagian besar, bulat, lunak. DJJ
• Leopold II : Teraba tahanan memanjang sebelah kiri • 12-12-12 = 144 x/menit
dan bagian kecil - kecil di sebelah kanan.
• Leopold III : Teraba bagian besar, bulat, keras.
• Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk
PAP.
Pemeriksaan Genitalia

 Eksterna
Inspeksi : air ketuban (-), lendir darah (+), vulva oedem (+),
tanda radang (-), massa (-), Hemoroid (-).
 Interna (VT)
Pembukaan : 6 cm
Penipisan : 50%
KK : (+)
Bagian bawah janin : Bulat keras, Kepala
Penurunan : H-2
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Sarung tangan : Lendir darah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium (12 September 2019)


PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

HEMATOLOGY

Hemoglobin 12.2 11.7-15.5 g/dl

Hematokrit 36.3 33-45 %

Leukosit 18.50 (H) 3.6-11.0 ribu/uL

Trombosit 271 150-440 ribu/Ul


15
• Laboratorium (30 Juni 2019 pukul 20.20 WIB)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

IMUNOSEROLOGI
HBsAg Kualitatif Non Reaktif Non Reaktif -
KIMIA
Gula Darah Sewaktu 107 75 - 110 mg/dl
Ureum 16 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 0.067 0.6 – 1.1 mg/dl
Na, K, Cl
Natrim 135.3 135 – 147
Kalium 3.5 3.5 – 5
Chloride 101.0 95 – 105
• Laboratorium (30 Juni 2019 pukul 20.20 WIB)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

URINE
Urine Lengkap
Warna Kuning -

Kejernihan Keruh -
Protein 100 (H) <30 (Negatif) mg/dL
Reduksi Negatif <15 (Negatif) mg/dL
Bilirubin Negatif <1 (Negatif) mg/dL

Reaksi/pH 6.5 4.8 – 7.4 -


Urobilinogen 0.2 <2 mg/dL

Benda Keton Negatif <5 (Negatif) mg/dL


EKG
RESUME

Wanita G3P2A0 37 tahun, hamil 40 minggu datang ke IGD RSISA dengan keluhan
nyeri kepala sejak 3 hari terakhir. Keluhan disertai dengan nyeri tengkuk,
pandangan kabur. Pasien mengaku sudah merasa kenceng-kenceng dan sudah
keluar lendir darah dari jalan lahir.

Pasien tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil. Riwayat
operasi disangkal. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah pasien diatas normal yaitu
190/100 mmHg. Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan bengkak pada kedua
tungkai. Pada pemeriksaan protein urine kuantitatif didapatkan 100 mg/dL.
Status Obstetri
LEOPOLD TFU
• Inspeksi : Perut tampak membesar, membujur, striae • 30 cm
gravidarum (+), linea nigra (+), bekas operasi (-), • TBJ dihitung dengan rumus :
terlihat gerak janin (+). • (TFU-11)x155 = (30-11) × 155=
• Palpasi 2945 gr
• Leopold I : TFU 2 jari di bawah proc. Xyphoideus, DJJ
teraba bagian besar, bulat, lunak. • 12-12-12 = 144 x/menit
• Leopold II : Teraba tahanan memanjang sebelah kiri
dan bagian kecil - kecil di sebelah kanan.
• Leopold III : Teraba bagian besar, bulat, keras.
• Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk
PAP.
Pemeriksaan Genitalia

 Eksterna
Inspeksi : air ketuban (-), lendir darah (+), vulva oedem
(+), tanda radang (-), massa (-), hemoroid (-).
 Interna (VT)
Pembukaan : 6 cm
Penipisan : 50%
KK : (+)
Bagian bawah janin : Bulat keras, Kepala
Penurunan : H-2
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Sarung tangan : Lendir darah (+)
DIAGNOSA

Wanita G3P2A0 usia 37 tahun, hamil 40


minggu, janin tunggal, hidup intrauterin,
presentasi kepala, punggung kiri, aterm,
inpartu kala 1 fase aktif, dengan PEB (pre
eklamsia berat).
RAWAT INAP (Evaluasi Kesejahteraan Ibu dan Janin)
• Pemeriksaan KU, VS, TD (tiap 2 jam sekali)
• Cek DJJ  Distress pada janin
• Hematologi, kimia pre dan post operasi

INTIAL PLAN OF THERAPY


 Terapi Pre operasi
1) MgSO4 40% 4 gram + Aquabidest/NaCl 10 cc berikan
IV selama 5 menit
2) Infus RL 500cc + MgSO4 40% 6 gram selama 6 jam
3) Nifedipin 3x10mg
 Terapi Post operasi
1) Inj. Cefotaxim 2x1gr
2) Inj. Ketorolac 2x30mg
3) Kaltrofen Supp 3x100mg
4) Dopamet 3x500mg
 Operatif
Terminasi kehamilan secara perabdominal
FOLLOW UP POST OPERASI
Tanggal 13 september 2019 pukul 12. 20 WIB
S O A P
Nyeri luka operasi KU : Baik Post SCTP H+1 - Inj. Cefadroxyl 2 x 1 gr
TD : 130/70mmHg - Inj. Ketorolac 2 x 30mg
Nadi : 82x/menit - Kaltrofen Supp 3 x
Suhu 37 100mg
RR : 20x/menit - Domperidone 3 x 1
Skala nyeri 5 - Dopamet 2 x 500mg PO

Tanggal 14 september 2019 pukul 16.00 WIB


S O A P

Nyeri luka operasi KU : Baik Post SCTP H+2 - Dopamet 2 x 500 mg PO


berkurang TD : 140/90mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu 36,8
RR : 20x/menit
Skala nyeri 4
FOLLOW UP POST OPERASI
Tanggal 15 september 2019 pukul 11.20 WIB
S O A P

Pasien mengatakan nyeri KU : Baik Post SCTP H+3 Terapi lanjut


berkurang TD : 150/100mmHg - Cefadroxil 3 x 500 mg
Nadi : 84x/menit PO
Suhu 36.5 - Dopamet 3 x 500mg PO
RR : 22x/menit jika TD >=140/90mmHg
- Ferofort 1 x 1 PO
- Asam Mefenamat 3 x
500 mg PO

Tanggal 16 september 2019 pukul 18.00 WIB

S O A P
Nyeri luka operasi KU : Baik Post SCTP H+4 Lanjutkan terapi
berkurang, sudah bisa TD : 135/85mmHg
jalan Nadi : 80x/menit
Suhu 37.1
RR : 20x/menit
Skala nyeri 4
FOLLOW UP POST OPERASI
Tanggal 17 september 2019 pukul 13.30 WIB

S O A P

Pasien mengatakan sudah Ku : Baik Post SCTP H+5 - Dopamet 2 x 500mg PO


bisa jalan TD : 120/90mmHg - Ganti perban
Nadi : 82x/menit - Boleh pulang
Suhu 36.7
RR : 20x/menit
Skala nyeri 2
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Klasifikasi

HT dalam
kehamilan
<20 minggu >20 minggu

Hipertensi Hipertensi Preeklampsia Eklampsi Hipertensi


Kronik Kronik
PE + kejang Gestasional
dengan
superimpos PE Ringan PE Berat
Tidak ada
ed PE proteinuria
TD = ≥140/90 mmHg TD = ≥160/110 mmHg
HT kronik Proteinuria = Proteinuria =
+ proteinuria ≥300mg/24h atau ≥5g/24h atau
≥1+ uji dipstick ≥+4 uji dipstick
PREEKLAMPSIA
Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada
kehamilan yang ditandai dengan adanya
disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap
adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-
endotel dan koagulasi. kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90
mmHg diastolik pada dua kali
Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yang sama.
adanya hipertensi spesifik yang disebabkan
Definisi hipertensi berat adalah
kehamilan disertai dengan gangguan sistem peningkatan tekanan darah sekurang-
organlainnya pada usia kehamilan diatas 20 kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110
minggu. mmHg diastolik.
Pengukuran Tekanan Darah
Rekomendasi:

1. Pemeriksaan dimulai ketika pasien dalam keadaan tenang.


2. Sebaiknya menggunakan tensimeter air raksa atau yang setara, yang
sudah tervalidasi.
3. Posisi duduk dengan manset sesuai level jantung.
4. Gunakan ukuran manset yang sesuai.
5. Gunakan bunyi korotkoff V pada pengukuran tekanan darah diastolik.
Kriteria
Minimal
Preeklampsia
Kriteria
Minimal
Preeklampsia
Etiologi

Teori kelainan vaskuler

Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel

Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

Teori adaptasi kardiovaskuler genetik

Teori defisiensi gizi

Teori inflamasi
FAKTOR RESIKO
Fakto risiko yang dapat dinilai pada kunjungan antenatal pertama
Anamnesis:
■ Umur > 40 tahun
Pemeriksaan fisik:
■ Nulipara
■ Indeks masa tubuh > 35
■ Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
■ Tekanan darah diastolik > 80 mmHg
■ Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
■ Proteinuria (dipstick >+l pada 2 kali
■ Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau lebih
pemeriksaan berjarak 6 jam atau secara
■ Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
kuantitatif 300 mg/24 jam)
■ Kehamilan multipel
■ IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus)
■ Hipertensi kronik
■ Penyakit Ginjal
■ Sindrom antifosfolipid (APS)
■ Kehamilan dengan inseminasi donor sperma, oosit atau embrio
■ Obesitas sebelum hamil
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, hematokrit.


2.Urinalisis (Pemeriksaan Urin Lengkap)
3.Pemeriksaan Fungsi Hati (SGOT, SGPT, LDH, Bilirubin indirek)
4.Pemeriksaan Fungsi Ginjal (Ureum, Creatinin)
5.USG
TATALAKSANA
MgSO4

Cara Pemberian Syarat Hentikan


• 4 gr MgSO4 20% = 20 ml = 20 cc •
• RR > 16x/menit Tanda intoksikasi
• Diencerkan dgn Aqua → 20cc + 30cc •
• Urin Output 30 cc /jam dalam 4 Setelah 24 jam pascapersalinan
= 50cc • 24 jam setelah kejang berakhir
• Dengan Spuit 50 cc habis dlm 10 jam terakhir
menit, tiap menit diinjeksikan 5 cc • Reflek patela (+)
• CA Glukonas
• 20 cc MgSO4 dibagi dengan 5 buah
spuit 10 cc
• Tiap spuit 4cc MgSO4 + 6cc Aqua =
10cc
• Tiap menit 5cc di injeksikan selama 10
menit
KOMPLIKASI

Nyeri kepala, kejang eklamtik,


Perdarahan intrakranial, stroke. IUGR (Intrauterine
Growth Restriction)
Gangguan visus, Pandangan kabur,
Skotomata, Amaurosis, Ablasio retina Prematuritas

Solutio Placenta
Edema paru
Oligohidramnion
Chronic Heart Disease
Kenaikan morbiditas
& mortalitas janin
Ruptur hepar

oliguria, anuria, proteinuria,


gagal ginjal akut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai