EVAN RIFKIAN
30101306936
Advisor: dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)
Identitas pasien
Nama : Ny. IN
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No.CM : 01.39.14.xx
Agama : Islam
Pend. terakhir : S1
Pekerjaan: Guru
Alamat : Serangan Bonang, Demak
Status : Menikah
Tanggal masuk : 14/09/2019
Ruang : Baitun Nisa 2
Kelas : JKN Non PBI Kelas II
Dilakukan autoanamnesa tanggal 14 September 2019 Pukul 18.00 WIB
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT HAMIL & Seorang wanita umur 31 tahun G2P1A0 hamil 35 minggu
PENYAKIT SEKARANG
datang ke IGD RSI Sultan Agung Semarang dengan keluhan
• Keluar cairan dari jalan lahir sejak pukul 06.00
RIWAYAT
MENSTRUASI
dan saat dibawa ke IGD masih merembes
• Cairan yang keluar berwarna bening, lengket, berbau, dan
RIWAYAT
PERKAWINAN terdapat lendir bercak-bercak merah.
• Cairan merembes ± setiap 10 menit dan tidak terasa saat
• HPHT : 08 – 01 – 2019
• HPL : 15 – 10 – 2019
RIWAYAT
MENSTRUASI
• Menarche : 14 tahun
• Siklus : Teratur, 28 hari
• Dismenorrhea : (+)
RIWAYAT • Leukorrhea : (-)
PERKAWINAN • Menopause : (-)
RIWAYAT
OBSTETRI
RIWAYAT
ANTENATAL CARE
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT
MENSTRUASI
RIWAYAT
OBSTETRI
RIWAYAT
ANTENATAL CARE
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT G2P1A0
MENSTRUASI
• G1 : Laki laki, SpOG, SC, BB: 4100 gram,
PB: 49 cm, 6th, sehat
RIWAYAT
PERKAWINAN • G2 : hamil ini
HPHT : 08 – 01 – 2019
RIWAYAT HPL : 15 – 10 - 2019
OBSTETRI UK : usia 35 minggu
RIWAYAT
ANTENATAL CARE
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT
MENSTRUASI
RIWAYAT
PERKAWINAN
RIWAYAT
Pasien mengatakan memasang KB IUD saat
KB setelah melahirkan anak pertama tahun 2013
lalu melepas IUD pada tahun 2017
RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT
PENYAKIT KELUARGA
RIWAYAT
SOSIAL EKONOMI
RIWAYAT
GIZI
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT
KB
RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT
GIZI
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT
KB
RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU
Riwayat Hipertensi :-
RIWAYAT
GIZI
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT
KB
RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU
Pasien bekerja sebagai guru, pekerjaan suami
RIWAYAT
GIZI
SUBYEKTIF
(ANAMNESIS)
RIWAYAT
KB
RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT
PENYAKIT KELUARGA
RIWAYAT
SOSIAL EKONOMI
TB : 150 cm
BB : 65 kg
BMI : 28,8 (overweight)
• Kepala : Mesocephale
• Mata : Conjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
• Telinga : Discharge (-)
• Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
• Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
• Kulit : Turgor < 2 detik, ptekiae (-)
• Mamae : Simetris, membesar, kencang (+), hiperpigmentasi aerola
mamae, papila mamae menonjol
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba
• Perkusi : Tidak dapat ditentukan batas – batasnya karena
terhalang oleh mamae yang membesar
• Auskultasi : Suara jantung I dan II murni, reguler, suara
tambahan (-)
Paru
• Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris
• Palpasi : Stemfremitus dextra dan sinistra sama
• Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen
• Inspeksi : Perut cembung membujur, striae gravidarum (+),
linea nigra (+) bekas operasi (+)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Nyeri tekan abdomen (-), hepar tidak teraba
membesar, lien tidak teraba
• Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen, tes undulasi (-),
shifting dullness (+)
Extremitas
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-
Status Obstetri
Vulva oedem (-) KK (-), kepala masih tinggi (belum masuk PAP)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGY
Darah Rutin 1
IMUNOSEROLOGI
KIMIA
URINE LENGKAP
Warna
Kuning -
Kejernihan
Agak Keruh -
Protein
Neg < 30 (Negatif) mg/dl
Reduksi
Neg < 15 (Negatif) mg/dl
Bilirubin
Neg < 1 (Negatif) mg/dl
Reaksi/pH
6.0 4.8-7.4 -
Urobilinogen
0.2 <2 mg/dl
Benda Keton
5 < 5 (Negatif) mg/dl
Nitrit
Neg Negatif -
Berat Jenis
1.025 1.015 – 1.025 -
Blood
Neg < 5 (Negatif) Eri/dl
Leukosit
Neg < 10 (Negatif) Leu/dl
MIKROSKOPIS
Epitel Sel
2-4 5-15 /LPK
Eritrosit
0-1 0-1 /LPB
Leukosit
3-5 3-5 /LPB
Silinder
0 0-1 (Hialin) /LPK
Parasit
Negatif Negatif -
Bakteri
+1 Negatif -
Jamur
Negatif Negatif -
Kristal
Negatif -
Benang Mukus
Positif -
DIAGNOSIS
Wanita 31 tahun, G2P1A0,hamil 35 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, U,
belum inpartu dengan KPD
INITIAL PLAN
Infus RL 20 tpm
Ceftriaxone 2x1gram
Pasien dipuasakan
Dilakukan pengawasan:
- Keadaan umum, TD, RR, HR, T, His, DJ, PPV
Rencana persalinan : Pro SC Cito pukul 19:30 dr.Sunarto
PROGNOSA
Wanita 31 tahun, G2P1A0, hamil 35 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, letak kepala, U,
Penurunan H I, dengan KPD.
P RL 20 tpm
Bedress, Pengawasan VK
Cefriaxone 2 x 1 gram
Pro SC Cito pukul 19:30 dr.Sunarto
Follow Up
Tanggal 14/09/2019 jam 21.30
S
Pasien mengatakan nyeri perut post SC (H0)
O KU : Baik
TD 110/70 mmHg,
N : 82 x,
S : 36,2’C,
RR : 20x/menit
A
Wanita 31 tahun, P2A0 post SC H0.
P Infus RL 20 tpm
Injeksi ceftriaxone 2x1 gram
Follow Up
Tanggal 15/09/2019 jam 06.00
S Pasien mengatakan nyeri luka operasi
O KU : Cukup
TD: 120/70 mmHg,
N : 84x/menit,
RR : 18x/menit
S : 36,5’C,
RR : 22 x/menit
P RL 20 tpm
Bactesyn 2x1
Metilergometrin 3x1
Herbalacta 3x1
Kaltrofen 3x1
Fermia 1x1
Follow Up
Tanggal 16/09/2019 jam 06.00
O KU : Baik
TD: 110/70 mmHg,
N : 80 x,
S : 36,8’C,
RR : 22x/m
P RL 20 tpm
Bactesyn 2x1
Metilergometrin 3x1
Herbalacta 3x1
Kaltrofen 3x1
Fermia 1x1
Follow Up
Tanggal 17/09/2019 jam 06.00
O KU : Baik
TD: 100/60 mmHg,
N : 79 x/ menit
S : 36,2’C,
RR : 18 x/menit
P Terapi lanjut
Bantu mobilisasi
Besok boleh pulang
PENGERTIAN
Pada ketuban pecah dini terjadi perubahan-perubahan seperti penurunan jumlah jaringan kolagen dan
terganggunya struktur kolagen, serta peningkatan aktivitas kolagenolitik. Degradasi kolagen tersebut
terutama disebabkan oleh matriks metaloproteinase (MMP). Keutuhan dari selaput ketuban tetap terjaga
selama masa kehamilan oleh karena aktivitas MMP yang rendah dan konsentrasi TIMP yang relatif
lebih tinggi. Saat mendekati persalinan keseimbangan tersebut akan bergeser, yaitu didapatkan kadar
MMP yang meningkat dan penurunan yang tajam dari TIMP yang akan menyebabkan terjadinya
degradasi matriks ektraseluler selaput ketuban. Ketidakseimbangan kedua enzim tersebut dapat
menyebabkan degradasi patologis pada selaput ketuban.
DIAGNOSIS KPD
Anamnesis
Pasien dengan KPD merasa basah (merembes) pada
vagina atau ngepyok (mengeluarkan cairan) yang
banyak berwarna jernih, keruh, hijau, atau
kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus banyak,
secara tiba-tiba dari jalan lahir. Keluhan tersebut
dapat disertai dengan demam jika sudah ada infeksi.
Pasien tidak sedang dalam masa persalinan. Riwayat
umur kehamilan pasien lebih dari 20 minggu.
Pemeriksaan dengan spekulum
Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar cairan dari orifisium uteri
eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta
batuk, megejan atau megadakan manuver valsava, atau bagian terendah digoyangkan, akan
tampak keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada fornik anterior.
Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD untuk mengambil sampel cairan ketuban di
forniks posterior dan mengambil sampel cairan untuk kultur dan pemeriksaan bakteriologis.
Tiga tanda penting yang berkaitan dengan ketuban pecah dini adalah :
1. Pooling : Kumpulan cairan amnion pada fornix posterior.
2. Nitrazine Test : Kertas lakmus nitrazin merah akan jadi biru.
3. Ferning : Cairan dari fornix posterior di tempatkan pada objek glass dan
didiamkan dan cairan amnion tersebut akan memberikan gambaran seperti daun pakis.
Pemeriksaan dalam