Anda di halaman 1dari 37

CASE REPORT

INFEKSI SALURAN KEMIH


Disusun oleh:
Agung Ayu Putriani
2265050015
Dosen Pembimbing:
dr.Hj.Siti Rahmah Rahim, Sp.A,M.Si

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI
PERIODE 17 OKTOBER – 31 DESEMBER 2022
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2022
IDENTITAS PASIEN

● Nama : An. J.M


● Jenis Kelamin: Perempuan
● Usia : 7 Tahun
● Agama: Kristen
● Alamat: Teluk Angsan Lengkak
● BB : 19 Kg
KELUHAN UTAMA

Nyeri saat berkemih sejak 3 hari SMRS


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
3 hari SMRS pasien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri ini dirasakan setiap pasien
BAK, selain itu pasien juga merasakan rasa panas saat berkemih, pasien sering
merasakan ingin berkemih terus menerus kalua BAK hanya keluar sedikit saja, tidak
lampias saat berkemih, warna urine bening. Selain itu pasien juga merasa suhu badan
hangat tetapi tidak diukur suhurnya. BAK berdarah (-), demam mengigil (-), mual
muntah (-), diare (-), nyeri suprapubic (+).
KEBIASAAN PASIEN
● Pasien sering menahan BAK
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

● Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dan tidak
menderita penyakit ginjal
RIWAYAT IMUNISASI :
Vaksin Usia
0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 6 bulan 9 bulan 15 18 bulan
Bulan
Polio V - V V V - - - V
DPT - - V V V - - - V
BCG V - - - - - - - -
MR - - - - - - - V -
Hepatit V - V V V - - - -
is B
Campa - - - - - - V - -
k
Rotavir - - V - V V - - -
us
PCV - - V - V V - - -

● Kesan : imunisasi dasar sudah lengkap


PEMERIKSAAN FISIK
● a. Keadaan umum : anak tampak sakit sedang
● b. Tanda Vital
● Kesadaran : composmentis
● Tekanan darah : 110/80 mmHg
● Frekuensi nadi : 135x/menit
● Frekuensi pernapasan : 22x/menit
● Suhu tubuh : 37,6 oC
● Saturasi O2 : 95%
Kepala
● Bentuk : Normocephali
● Rambut : rambut hitam, distribusi merata
● Wajah : pucat (-) edem (-)
● Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, edem -/-
● Telinga : normotia, membran timpani intak, serumen -/-
● Hidung : normal, sekret (-), pernafasan cuping hidung (-)
● Mulut : mukosa mulut tampak lembab, letak lidah ditengah
● Leher : KGB tidak membesar, kelenjar tiroid tidak membesar
Thorax
● Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi intercostal (-)/(-)
● Palpasi : gerak napas simetris
● Perkusi : sonor/sonor pada kedua lapang paru
● Auskultasi : BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Cor BJ I & II normal, murmur -, gallop -
Abdomen
● Inspeksi : perut membuncit (-) simetris
● Auskultasi : BU (+) 5x/menit
● Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (+), Asites (-)
● Perkusi : nyeri ketok suprapubik (+), timpani
● Kulit : ikterik (-), petechie (-), kering dan kasar (-)
● Ekstremitas :
Superior : akral hangat, edema -/-, CRT<2detik.
Inferior   : akral hangat, edema -/-, CRT<2detik.
HASIL URINE LENGKAP RSUD CAM KOTA
BEKASI 04/11/2022Hasil
Nama test Unit Nilai rujukan
Kimia Urin      
Warna  kuning   Kuning  
kejernihan Agak keruh Jernih
pH 6.5 5.0 -8.0
Berat jenis 1005 1005 - 1030
Albumin urine Positif 1 (+) Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen 0.2 mg/dL 0.1 - 1
Bilirubin Negatif Negatif
Darah samar Positif 1 (+) Negatif
Lekositosit esterase Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Nama test Hasil Unit Nilai rujukan
Mikroskopis urin      
Eritrosit 2-5  /lpb <=2
Leukosit 5-10 /lpb <=5
Silinder negatif Negatif
Epitel Gepeng (+) Gepeng (+)
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Positif 1 (+) Negatif
HASIL LAB RSUD CAM KOTA BEKASI 04/11/2022
Nama test Hasil Unit Nilai rujukan
Hematologi      
Leukosit 15.8 /uL 5000-10000
Hemoglobin 11.3 g/dL 11-14.5
Hematokrit 34.5 % 37-47
Trombosit 625 ribu/uL 150000-450000
DIAGNOSIS KERJA

Infeksi Saluran Kemih


TATALAKSANA

● LVFD RL 1450 cc/24jam


● Inj. Paracetamol 3x200mg iv
● Inj. Certriaxone 1x1 gr
● PROGNOSIS
● Ad vitam : dubia ad bonam
● Ad functionam : dubia ad bonam
● Ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan suatu keadaan infeksi pada saluran
kemih yang disebabkan oleh berkembang biaknya bakteri dalam jumlah
bermakna, yang ditandai dengan bakteriuria
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
Escherichia coli menyumbang 80 hingga 90% ISK pada anak-anak
Organisme lain yang dapat menyebabkan ISK yakni:
Klebsiella pneumoniae
Proteus mirabilis  laki-laki > perempuan
Pseudomonas aeruginosa
Enterococcus spp
Streptococcus agalactiae  bayi baru lahir
Staphylococcus saprophyticus  remaja wanita yang aktif secara seksual, 15% dari ISK
Candida albicans  pasien imunokompromais dan riwayat penggunaan AB jangka panjang
GEJALA KLINIS INFEKSI SALURAN KEMIH

Asimptomatik
• Sebagian ISK pada anak, umumnya pada anak umur sekolah

Simptomatik
• Pada masa neonatus, gejala klinik tidak spesifik dapat berupa apati, anoreksia, ikterus
atau kolestatis, muntah, diare, demam, hipotermia, tidak mau minum, oliguria, iritabel,
atau distensi abdomen.
• Pada bayi sampai 1 tahun, gejala klinik dapat berupa demam, penurunan berat badan,
gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, cengeng, kolik, muntah, diare, ikterus, dan
distensi abdomen
PATOGENESIS INFEKSI SALURAN KEMIH
DIAGNOSIS INFEKSI SALURAN KEMIH

Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium


Anamnesis
• Gambaran klinis ISK sangat bervariasi dan sering tidak khas, dari asimtomatik sampai gejala
sepsis yang berat
• ISK serangan pertama umumnya menunjukkan gejala klinik yang lebih jelas dibandingkan
dengan infeksi berikutnya.
• Demam merupakan gejala dan tanda klinik yang sering dan kadang-kadang merupakan satu-
satunya gejala ISK pada anak
DIAGNOSIS INFEKSI SALURAN KEMIH

Pemeriksaan Fisik
• nyeri ketok sudut kosto- vertebral, nyeri tekan suprasimfisis,
kelainan pada genitalia eksterna seperti fimosis, sinekia vulva,
hipospadia, epispadia, dan kelainan pada tulang belakang
seperti spina bifida
• Pemeriksaan tanda-tanda vital
DIAGNOSIS INFEKSI SALURAN KEMIH
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium
Untuk menentukan adanya ISK, diperlukan pemeriksaan laboratorium yang
meliputi pemeriksaan air kemih (urinalisis), biakan urin, dan pemeriksaan darah
1. Urinalisis
- Pemeriksaan urinalisis meliputi leukosituria, nitrit, leukosit esterase, protein, dan darah
- Leukosituria biasanya ditemukan pada anak dengan ISK (80-90%) pada setiap episode ISK simtomatik
- Uji nitrit merupakan pemeriksaan tidak langsung terhadap bakteri dalam urin.
- Pemeriksaan dengan stik urin dapat mendeteksi adanya leukosit esterase
- Hematuria kadang-kadang dapat menyertai infeksi saluran kemih, tetapi tidak dipakai sebagai indikator diagnostik.
Protein dan darah mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang rendah dalam diagnosis ISK
- Peningkatan uNGAL dan rasio uNGAL/Cr > 30 ng/mg merupakan tanda ISK
DIAGNOSIS INFEKSI SALURAN KEMIH
2. Biakan Urin
- Diagnosis pasti ISK ditegakkan
berdasarkan hasil biakan urin, dan
interpretasi hasil biakan sangat
penting agar tidak terjadi
overdiagnosis atau underdiagnosis
- Sampel urin harus segera dikultur
- Dikatakan ISK jika terdapat kultur
urin positif ≥100.000 CFU/mL
DIAGNOSIS INFEKSI SALURAN KEMIH

3. Pemeriksaan Darah
- peningkatan leukosit, neutrofil, laju endap darah (biasanya >30
mm/jam) dan C-reactive protein positif (>20 mg/dL). Prokalsitonin
dan sitokin proinflamatori (TNF-α; IL-6; IL-1β) meningkat pada fase
akut pielonefritis
- Pada pielonefritis, kadar lactic dehydrogenase isoenzyme V
meningkat, tetapi parameter ini masih jarang digunakan.
TATALAKSANA INFEKSI SALURAN KEMIH

Tujuan pengobatan:
Menghilangkan gejala, mencegah komplikasi dan mencegah jaringan parut pada ginjal
Mengeliminasi penyebab infeksi akut, mendeteksi dan mencegah infeksi berulang, serta
mendeteksi kelainan anatomi maupun fungsional pada ginjal dan saluran kemih
• Pada bakteriuria asimptomatik tidak diterapi dengan antibiotik, tapi pada ISK simtomatik
harus langsung dilakukan kultur urin untuk menentukan jenis bakteri dan sensitivitasnya
supaya bisa mendapatkan antibiotik
TATALAKSANA INFEKSI SALURAN KEMIH

• Pada bayi ≤ 2 bulan atau pada anak yang hemodinamiknya tidak stabil, immunocompromised, tidak bisa
meminum obat oral, atau tidak merespon terhadap pengobatan oral dapat diberikan antibiotik parenteral
• Obat kombinasi dari ampicillin intravena (100-200 mg/kg/hari, dibagi tiap 6 jam) serta gentamycin intravena
atau intramuscular (5-7,5 mg/kg/hari, dibagi tiap 8 jam) dapat diberikan

• Bayi/anak yang diberi pengobatan gentamycin >48 jam  pantau kreatinin serum
TATALAKSANA INFEKSI SALURAN KEMIH
Nama Obat Dosis Dosis/hari
 Tabel 1. Antibiotik Oral untuk ISK pada Anak
(mg/kg/hari)
Cefixime 8 1
Tabel 2. Antibiotik Parenteral untuk ISK pada Anak
Cefdinir 14 1
Nama Obat Dosis (mg/kg/hari) Dosis/hari
Ceftibuten 9 1
Ampicillin 100-200 4
Cefpodoxime 10 2

Cefuroxime 30 2
Gentamycin 5-7,5 3

Cefprozil 30 2 Cefotaxime 100-150 3


Ciprofloxacin 30 2
Ceftriaxone 50-75 2
Nitrofurantoin 5-7 4
Cefepime 100 2
TMP-SMX 6 TMP dan 30 2
SMX
Ampicillin 50 4

Amoxicillin 50 3
TATALAKSANA INFEKSI SALURAN KEMIH

• Pengobatan profilaksis dapat diberikan untuk mencegah terjadinya ISK berulang pada
anak dengan refluks vesicoureter yang sering kambuh. Obat yang dapat diberikan yaitu
nitrofurantoin dosis rendah (1-2 mg/kg) atau TMP-SMX (1-2 mg/kg TMP dan 5-10
mg/kg SMX), tetapi nitrofurantoin dan TMP-SMX tidak direkomendasikan bagi bayi
berusia kurang dari 6 minggu. Pada bayi kurang dari 6 minggu dapat diberikan
cephalexin 10 mg/kg secara oral
TATALAKSANA INFEKSI SALURAN KEMIH
Tabel 3. Antibiotik Profilaksis untuk ISK pada Anak

Substansi Dosis Profilaksis/hari, mg/kg Batasan pada bayi

Trimethoprim 1 Tidak direkomendasikan untuk usia <6 minggu

Trimethoprim 1-2 Tidak direkomendasikan untuk usia <2 bulan


Sulfamethoxazole 10 - 15

Nitrofurantoin 1 Tidak direkomendasikan untuk usia <3 bulan

Cefaclor 10 Tidak ada batasan usia


Cefixime 2 Tidak direkomendasikan pada preterms dan
neonatus
Ceftibuten 2  
Cefuroximaxetil 5  
KOMPLIKASI

• Parut ginjal  Terjadi pada 8-40% pasien setelah mengalami episode pielonefritis akut
 Umur muda, keterlambatan pemberian antibiotik dalam tata laksana ISK, infeksi berulang,
RVU, dan obstruksi saluran kemih

• Hipertensi
• Gagal ginjal
TERIMA KASIH
Analisa klinis
Teori Yang didapatkan:

1. Edema : periorbital, ekstremitas 1.edem: mata,tangan,kaki


bawah (berat: anasarka)
2. albumin : 2.50 ( hypoalbuminemia)
2. Infeksi saluran pernafasan bagian
atas 4.kolesterol 365 (hiperkolesterolemia)
3. Nafsu makan menurun
5. riwayat dahulu : belum pernah
4. Diare
mengalami
5. Gejala infeksi saluran napas atas
6. Proteinuria masif :
Proteinuria >3,5 gr/24 jam atau
rasio protein/kreatinin pada urin
sewaktu > 2 mg/mg atau
pemeriksaan semi kuantitatif
dengan pemeriksaan Bang atau
dipstik menunjukkan protein urin ≥
2+. Dengan pemeriksaan esbach,
kadar protein dalam urin 24 jam > 2
gram (kuantitatif). 
7. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
8. Dapat disertai hiperkolesterolemia >
200 mg/dL
Tatalaksana Yang di berikan :

Diet normal protein sesuai RDA Amoksilin 3x500 g/iv


1,5-2g/kgBB/hari
Diet rendah garam untuk edem : Infus Kaen 3B
1-2g/hari
Diuretik furosemide 1-3mg/kgbb/hari + PCT 3X1
spironolakton 2-4kgbb/hari
Relaps jarang :
Prednisolon 2mg/kgbb/hari sampai
remisi,kemudian alternating :
1,5mg/kgbb

Anda mungkin juga menyukai