Pasien datang ke IGD RSI Sultan Agung Semarang pada Kamis, 15 April 2021 pukul 23.00 WIB dengan
keluhan nyeri perut hebat sejak 4 hari sebelum masuk RS. Nyeri dirasakan pada seluruh permukaan perut.
Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati, perut kanan bawah kemudian menyebar hingga seluruh permukaan
perut. Nyeri dirasakan mendadak dan terus menerus. Pasien juga mengatakan bahwa terdapat flek-flek
darah kecoklatan yang keluar dari jalan lahir. Pasien telah periksa di klinik terdekat pada 1 hari SMRS dan
mendapat obat maag, namun keluhan tidak membaik. Keluhan mual (+), muntah (+) 4x berupa sisa
makanan, pusing (+), pingsan (-), demam (-), BAK (+), BAB (+).
Riwayat Menstruasi
Riwayat KB :
Pasien tidak memakai KB.
R Diabetes melitus : (-)
Hipertensi : (-)
P Asma
Alergi
: (-)
: (-)
NIFAS
Tidak ada kelainan
SOSIAL EKONOMI
D
Riwayat operasi : (-)
Riwayat penyakit ginekologi : (-) Merokok : (-)
Alkohol : (-)
Pekerjaan : pegawai swasta
R
Biaya kesehatan : BPJS
Penyakit serupa : ibu pasien STATUS GIZI
Nafsu makan: Baik
P pernah diangkat rahimnya
karena kanker rahim Gizi : 4 sehat 5 sempurna
- Kepala : Mesocephale
- Mata : Konjungtiva anemis +/+ , Sklera ikterik -/-
- Telinga : Discharge (-)
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, mamae membesar, hiperpigmentasi areola mamae,
papilla mamae menonjol, benjolan abnormal (-).
Pemeriksaan Thoraks
Pemeriksaan Jantung
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak cembung, striae gravidarum (-),
bekas operasi (-), terlihat gerak janin (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) menurun
• Perkusi : Redup
• Palpasi : nyeri tekan (+) dan nyeri tekan lepas (+) pada
seluruh lapang abdomen, defans muskular (+)
• Tes undulasi (+), pekak sisi (+), pekak alih (+)
Kulit
• Turgor kulit baik.
Kelenjar Getah Bening
•Tidak teraba membesar
Genitalia
•Tak tampak adanya benjolan dari vagina
Ekstremitas
•Akral dingin, CRT < 2 detik, tonus otot baik, edem
(-), reflek fisiologis (+)
Pemeriksaan Genitalia
Eksterna
Inspeksi : Vulva oedem (-), perlukaan/tanda radang (-),
massa (-), vaginal discharge (+).
Interna (VT)
- Dinding vagina : licin
- Rugae : (+)
- Portio : licin, kenyal, ukuran sebesar jempol
kaki dewasa, pembukaan OUE (-), nyeri goyang portio (+)
- PPV : (+)
- Adneksa parametrium dextra dan sinistra tidak teraba massa
- Cavum douglass menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
15/04/2021
HEMATOLOGY
Darah Rutin 3
Hemoglobin 10,1 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 31,7 33-45 %
Leukosit 14,30 3.6-11.0 Ribu/uL
Trombosit 309 150-440 Ribu/Ul
Eritrosit 4,0 3,8-5,2 Ribu/Ul
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hitung Jenis Leukosit
Eosinophil % 0,5 1,0-3,0 %
IG% 0,7 %
Indeks Eritrosit
MCV 78,9 80-100 Fl
16
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN 16/04/2021
HEMATOLOGY
17
RESUME
Pasien datang ke IGD RSI Sultan Agung Semarang pada Kamis, 15 April 2021 pukul
23.00 WIB dengan keluhan nyeri perut hebat sejak 4 hari sebelum masuk RS. Nyeri
dirasakan pada seluruh permukaan perut. Awalnya nyeri dirasakan pada perut kanan
bawah kemudian menyebar hingga seluruh permukaan perut. Nyeri dirasakan mendadak
dan terus menerus. Pasien juga mengatakan bahwa terdapat flek-flek darah merah
kecoklatan yang keluar dari jalan lahir. Pasien telah periksa di klinik terdekat pada 1 hari
SMRS dan mendapat obat maag, namun keluhan tidak membaik. Keluhan mual (+),
muntah (+) 4x berupa sisa makanan, pusing (+), pingsan (-), demam (-), BAK (+), BAB
(+). Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit lain, Dari hasil pemeriksaan fisik umum
didapatkan kesan anemis, pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri seluruh lapang
abdomen, dari pemeriksaan ginekologis didapatkan kesan kehamilan ektopik terganggu
(KET). Pada pemeriksaan penunjang Hb menurun, leukositosis.
Riwayat Obstetri
G1P0A0
HPHT : 26-02-2021
HPL : 3-12-2021
UK : 7 minggu
Status pasien : Tampak lemah, sakit sedang
Pemeriksaan Genitalia
Eksterna
Inspeksi : Vulva oedem (-), perlukaan/tanda radang (-),
massa (-), vaginal discharge (+).
Interna (VT)
- Dinding vagina : licin
- Rugae : (+)
- Portio : licin, kenyal, ukuran sebesar jempol kaki
dewasa, pembukaan OUE (-), nyeri goyang portio (+)
- PPV : (+)
- Adneksa parametrium dextra dan sinistra tidak teraba massa
- Cavum douglass menonjol
DIAGNOSA
.
PROGNOSIS
S O A P
- Nyeri luka - TD : 120/70 - Post op laparotomi • - Boleh pulang
operasi (-) tubektomi dextra
- Nadi : • - Edukasi : Istirahat cukup
- Mual (-)
80x/mnt
• • Minum obat teratur
- Muntah (-)
- RR : 20x/mnt
- Nafsu • • Kontrol tepat waktu
makan baik - Suhu : 37ºC
- BAB dan
BAK dbn
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
KET
■ Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tempat implantasi/
nidasi/ melekatnya sel telur yang sudah dibuahi berada di luar
tempat yang normal, yakni tidak menempel pada dinding
endometrium kavum uteri
■ Sedangkan yang disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu
adalah suatu kehamilan ektopik dimana tempat yang terjadi
nidasi tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya buah
kehamilan sehingga terjadi rupture.
Etiologi dan faktor
Resiko
Mengalami beberapa
proses kehamilan
pada umumnya
3. Kehamilan Heteropik
Kehamilan ganda dimana satu janin
berada di kavum uteri sedangkan
yang lain merupakan kehamilan
ektopik
MANIFESTASI KLINIS
Sakit perut
Perdarahan Perdarahan tiba-tiba
mendadak amenorhea
pervaginam di rongga perut
syok/pingsan
Perdarahan pervaginam
nausea terdapat pada 10- merupakan tanda penting kedua
25% kasus pada kehamilan ektopik
terganggu (51-93%)
Nonginekologis:
• Appendisitis
• Pielonefritis
• Pankreatitis
• Divertikulitis
TERAPI
■ Pada kehamilan ektopik terganggu, walaupun tidak selalu ada bahaya
terhadap jiwa penderita, dapat dilakukan terapi konservatif, tetapi
sebaiknya tetap dilakukan tindakan operasi. Kekurangan dari terapi
konservatif (nonoperatif) yaitu walaupun darah berkumpul di rongga
abdomen lambat laun dapat diresorbsi atau untuk sebagian dapat
dikeluarkan dengan kolpotomi (pengeluaran melalui vagina dari darah
di kavum Douglas), sisa darah dapat menyebabkan perlekatan-
perlekatan dengan bahaya ileus.
■ Operasi terdiri dari salpingektomi ataupun salpingoooforektomi. Jika
penderita sudah memiliki anak cukup dan terdapat kelainan pada tuba
tersebut dapat dipertimbangkan untuk mengangkat tuba. Namun jika
penderita belum mempunyai anak, maka kelainan tuba dapat
dipertimbangkan untuk dikoreksi supaya tuba berfungsi
■ Tindakan laparatomi dapat dilakukan pada ruptur tuba, kehamilan dalam
divertikulum uterus, kehamilan abdominal. Perdarahan sedini mungkin
dihentikan dengan menjepit bagian dari adneksia yang menjadi sumber
perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki dan darah dari
rongga abdomen sebanyak mungkin dikeluarkan. Serta memberikan
transfusi darah
■ Untuk kehamilan ektopik terganggu dini yang berlokasi di ovarium bila
dimungkinkan dirawat, namun apabila tidak menunjukkan perbaikan maka
dapat dilakukan tindakan sistektomi ataupun oovorektomi Sedangkan
kehamilan ektopik terganggu berlokasi di servik uteri yang sering
mengakibatkan perdarahan dapat dilakukan histerektomi, tetapi pada
nulipara yang ingin sekali mempertahankan fertilitasnya diusahakan
melakukan terapi konservatif.
ALHAMDULILLAH