Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU DAN KISTA OVARII

Pembimbing:
dr. Cipta Pramana, Sp.OG

Penyusun:
Cisyana (406138051)
Elvina Kustanto (406138101)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 27 tahun
Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah

Agama : Islam
Nama suami : Tn. I
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Banyumanik - Kota Semarang
Tanggal masuk RS : 23/12/2014

No. Rekam medik : 133936


ANAMNESA:
(Autoanamnesis pada tanggal 24 Desember 2014 pukul.
11.30 WIB di Ruang Premed Instalasi Bedah Sentral
RSUD Kota Semarang)

Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah

Keluhan tambahan : Terlambat menstruasi


Riwayat penyakit sekarang :
Pasien wanita 27 tahun datang ke IGD RSUD Kota Semarang
dengan keluhan nyeri perut bagian bawah yang terus menerus
dirasakan semakin memberat, keluhan dirasakan memberat
sejak 5 hari SMRS.
Pasien juga mengeluh terlambat menstruasi sudah hampir 2
bulan dengan HPHT pada tanggal 06 September 2014 sampai
dengan tanggal 09 September 2014.
Setelah hampir 2 bulan lamanya pasien tidak menstruasi dan
pada tanggal 22 november 2014 sampai dengan tanggal 29
November 2014 pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan
lahir berwarna merah kehitaman dengan bentuk prongkolan,
setelah itu keluar keputihan setiap hari sampai dengan sekarang.
Selain itu, pasien juga mengeluh mual, muntah >3 kali dengan
konsistensi cair, lemas, pusing hingga sempat jatuh pingsan, serta
pasien juga mengalami sesak napas
Pasien sebelumnya sempat berobat ke puskesmas setempat serta
diberikan terapi antibiotik dan anti nyeri, namun tidak membaik.
Awalnya, masuk sebagai pasien bagian Ilmu Penyakit Dalam. Setelah itu,

pasien di konsulkan ke bagian Ilmu Bedah. Namun setelah


dilakukan pemeriksaan laboratorium Gravindex test hasilnya
positif, Selanjutnya pasien di konsulkan ke bagian Ilmu kebidanan
dan penyakit kandungan.
Kemudian dilakukan pemeriksaan USG pada pasien, dari hasil
pemeriksaan USG pasien dianjurkan untuk rawat inap dan
menjalani operasi Laparoskopi sebagai diagnosa pasti dan sebagai
terapi.
Riwayat Haid :
Menarche : 12 tahun
Lama haid : 7 hari
Siklus haid : 28 hari
HPHT : 06-09-2014

Riwayat Pernikahan :
Pasien menikah satu kali tahun 2006, umur pasien saat
menikah 19 tahun, umur suami saat menikah 21 tahun dan
lamanya menikah sudah delapan tahun sampai sekarang.
Riwayat Obstetri: G3P2A0

Anak I : 2006/ 8 tahun/ Lakilaki/ Bidan/


Spontan/ Aterm/ 3400 g/ sehat
Anak II : 2009/ 5 tahun/ Laki Laki/ Rumah
Sakit / Spontan/ Aterm/ 3400 g/Sehat
Anak III: Hamil ini
Riwayat ANC :
Pemeriksaan kehamilan (-)
Suntik TT (-) Riwayat Sosial Ekonomi :

USG (-)
Pasien sebagai ibu rumah
tangga, kadang-kadang
Riwayat KB:
sebagai buruh cuci, dan
Pil KB (tidak teratur)/ 4 suami bekerja sebagai
tahun karyawan swasta
Riwayat Ginekologi : Biaya pengobatan ditanggung
Mioma (-) oleh BPJS.
Kista (-)
Abortus (-)
Riwayat Riwayat penyakit
Penyakit Dahulu Sekarang

- Hipertensi + (Ayah)
- DM -
(+) Baru diketahui Riwayat Penyakit -
Jantung

(+) Dingin Alergi -


- Asma -
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan gizi : Gizi lebih (IMT=31.25)

Tanda-tanda vital
Tekanan darah = 100/60 mmHg
Nadi = 87 x/menit
Pernapasan = 30 x/menit
Suhu = 36,7 C
Berat badan: 80 kg
Tinggi badan : 160 cm
Kepala : Normocefali, tidak teraba benjolan
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)

Pupil bulat, isokor, reflex cahaya (+/+)


Telinga : Normotia, sekret (-/-), serumen (-/-)
Hidung : Bentuk normal, mukosa hidung merah muda, sekret (-/-)
Mulut dan Tenggorok :
Bibir : tidak sianosis
Lidah : tidak kotor
Uvula : di tengah
Faring : tidak hiperemis
Tonsil : ukuran T1/T1, tenang, tidak hiperemis
Leher : Trakea di tengah, Kelenjar tiroid tidak membesar
KGB : Retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula,
aksila ,inguinal tidak teraba membesar.

Payudara :
Simetris kanan-kiri, areola mammae tidak ada retraksi,
Tak tampak hiperpigmentasi pada areola mammae,
Tidak teraba massa, tanda radang (-/-), nyeri tekan (-/-)
Thoraks :
Paru :
Inspeksi : Retraksi (-/-), bentuk simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan - kiri sama kuat
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis.
Palpasi : Ictus cordis teraba,ICS V linea midclavicula
sinistra.
Perkusi :
Batas kiri : ICS V, Linea midclavicula sinistra
Batas kanan : Sejajar ICS V, linea midsternal dekstra
Auskultasi : Bunyi Jantung I/II regular, murmur (-/-),
gallop (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Tampak perut datar, tak terdapat jaringan parut dan
striae.
Auskultasi : Bising usus ( + ) Normal
Palpasi : Nyeri tekan (+), defance muskuler (+)
Perkusi : Tympani
Anus dan genitalia :
Tidak tampak adanya kelainan pada anus dan genitalia
Ekstremitas :
Akral teraba hangat, tidak ada edema, tidak ada deformitas
Neurologis : Tidak tampak adanya defisit neurologis
Status Obstetri Status Ginekologi
TFU : Sulit dinilai Pemeriksaan Luar ( PPV): (+)
DJJ : Sulit dinilai Fluor/Fluxus : (+/-)
HIS : (-) Pemeriksaan Vaginal Toucher
L I LIV : sulit dinilai (VT):
Porsio uteri: slinger pain (+)
Adnexa dextra : nyeri (+),
massa (+)
Pemeriksaan Laboratorium
tanggal 23 Desember 2014 (pk. 22.06)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.1 g/dL 12.00 16.00

Hematokrit 30.30 % 37 47
Leukosit 15.2 /UL 4.8 10.8
Trombosit 233 103/UL 150 400
KIMIA KLINIK
Glikosa Darah 89 mg/dl 70 115

Sewaktu
URIN RUTIN
Makroskopis
Warna Kuning
Kekeruhan Keruh
pH 5.0 4.5 7.5
Jamur Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Mikroskopis
Lekosit 10 15
Eritrosit 35
Silinder Granuler 2 4
Epitel 10 28
Kristal PO3 (2+),

Ca Oksalat
Amorf Negatif
Bakteri PO5 (2+),

bakteri
Trikhomonas Negatif
Lain-lain Negatif
TES KEHAMILAN
Gravindex Positif negatif

Test
Pemeriksaan Laboratorium
tanggal 23 Desember 2014 (pk. 23.08)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 7.5 g/dL 12.00 16.00

Hematokrit 23.3 % 37 47
Leukosit 15.8 ribu/UL 4.8 10.8
Trombosit 267 103/UL 150 400
Pemeriksaan Laboratorium
tanggal 24 desember 2014 (pk 01.56)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


KIMIA KLINIK
HDL Kolestrol 60.9 mg/dl 35 60
LDL Kolestrol 57 mg/dl Normal: <130

Indirek Borderline high: 120-159

High: 160
Ureum 21.3 mg/dl 15.0 43.0
Creatinin 0.8 mg/dl 0.6 0.9
Kolesterol Total 127 mg/dl <200
Trigliserida 48 (Normal) mg/dl 50 200
SGOT 16 U/L <31
SGPT 21 U/L <31
CKMB 10 U/L 0 24
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG
Irama : Sinus
Heart Rate : 100 x/menit regular

Axis : Normal
Gelombang P : 0,08
PR interval : 0,16

QRS kompleks : QRS interval 0,08

ST Segmen : Depresi di V3 dan Flat di V4

Gelombang T : T-wave abnormal (Inverted di


V3 dan Flat di V4)
Kesan : Possible Anterior Ischemia
USG
Deskripsi:
1. Uterus membesar
ukuran 8 cm
2. Tidak tampak GS
intra uteri
3. Tampak cairan bebas
retrouterin

Kesan:
Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET)

Resume
DIAGNOSA KERJA : PENATALAKSANAAN

G3P2A0 U 27 Pre-operatif

Rencanakan rawat inap


tahun H 16
Persiapkan untuk Laparoskopi a.i
minggu KET

IVFD RL 20 tpm
Kehamilan
Transfusi PRC 4 Kolf
Ektopik Injeksi Cefotaxime 3x1 Ampul

Terganggu Injeksi Ranitidine 2x1 Ampul

PO. ISDN 2x5 mg


(KET)

Puasa 6-8 jam sebelum operasi


Operatif
Laparoskopi:
Salpingektomi a.i KET di tuba dextra
Kistektomi a.i Kista ovarii sinistra

Post-Operatif
Observasi Keadaan Umum dan Tanda Vital
PROGNOSA
Ad Vitam : dubia ad Malam
Ad Functionam : dubia ad Malam
Ad Sanationam : dubia ad Bonam
LAPORAN OPERASI
Nama : Ny. N
Jenis kelamin :Perempuan
Ruangan : HCU
Umur : 27 Tahun
Nama Dokter Operator : Dr. Cipta Pramana, Sp.OG
Diagnosis Pre Operatif :
G3P2A0 U 27 tahun H 16 minggu
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Diagnosis Post Operatif :
P2A1 U 27 tahun
KET di Tuba dextra
Kista Ovarii sinistra
Macam Pembedahan : Laparoskopi
Dikirim Untuk Pemeriksaan PA : Ya
Nama / Macam Operasi
Salpingektomi
Kistektomi
Tanggal Operasi : 24 Desember 2014
Pasien tidur terlentang di meja operasi dengan anestesi GA
Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya dengan
betadine
Pasang duk steril
Dilakukan insisi di 4 tempat tempat
Membuat lubang dengan alat laparoskopi sampai menembus cavum
abdomen
Eksplorasi:
Darah menggenang memenuhi cavum pelvis sampai dengan abdomen,
beberapa sebagian berupa gumpalan darah berwarna merah kehitaman
Suction darah yang menggenang, kemudian tampak uterus yang membesar,
adnexa kanan tampak hasil konsepsi di tuba kanan pada pars infundibulum
Adnexa kiri tuba tampak adanya kista dengan diameter 5 cm
Dilakukan salpingektomi dextra
Dilakukan kistektomi sinistra
Atasi perdarahan
Cuci cavum pelvis dan cavum abdomen dengan NaCL
Pasang drain
Luka operasi dijahit
Tutup bekas luka operasi dengan kassa steril
Operasi selesai
Uterus
Genangan darah

KET dekstra
Kista ovarii sinistra
HASIL KET HASIL
KISTA
FOLLOW UP

Pembimbing:
dr. Cipta Pramana, Sp.OG

Penyusun:
Cisyana (406138051)
Elvina Kustanto (406138101)
25/12/2014
Subjektif :
Nyeri pada luka operasi, nyeri dada hilang timbul, pusing
Objektif :
Kes/KU : Tampak Sakit Sedang/ Compos Mentis
TD : 110/59 mmHg
HR : 75x/menit
RR : 25x/menit
T : 36,3 C
Status Generalis:
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Cor : S1-S2 regular , Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Abd : BU (+) N
Eks: Oedema ekstremita superior (-/-) , inferior (-/-)
Status Lokalis Post Planning
Laparoskopi: Pengawasan keadaan umum,
Rembes : (+)
tanda vital, dan ppv
Pus : (-) Motivasi untuk mobilisasi
Darah : (+) Transfusi PRC 4 Kolf (target
Serum : (-) Hb 10 mg/dl)
Status Gyn: IFVD RL 20 tpm
PPV : (+) O2 nasal 3L/menit
Fl/Fx : (-/+) Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gram
Assement: Injeksi Ranitidine 2 x 1 Ampul
P2A1 U 27th Injeksi Ketorolac 2 x 1 ampul
Post Laparoskopi Injeksi kalnex 2 x 1 gram
Salpingektomi H+1 a.i Injeksi ondancetron (kp)
KET Tuba Dextra Infus PCT 2 x 1
Post Laparoskopi Injeksi Ca glukonas 1 ampul
Kistektomi H+1 a.i PO ISDN 2 x 5 mg
Kista Ovarii Sinistra
26/12/2014
Subjektif :
Nyeri pada luka operasi, nyeri dada hilang timbul, pusing
Objektif :
Kes/KU : Tampak Sakit Sedang/ Compos Mentis
TD : 160/71 mmHg
HR : 65x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,6 C
Status Generalis:
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Cor : S1-S2 regular , Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Abd : BU (+) N
Eks : Oedema ekstremitas superior (-/-) , inferior (-/-)
Status Lokalis Post Planning
Laparoskopi: Pengawasan keadaan umum,
Rembes : (+)
tanda vital, dan ppv
Pus : (-) Diet lunak
Darah : (+) Aff IVFD dan Drain (ganti
Serum : (-) baru)
Status Gyn: IVFD RL 20 tpm
PPV : (+) O2 nasal 3L/menit
Fl/Fx : (-/+) Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gram
Assement: Injeksi Ranitidine 2 x 1 Ampul
P2A1 U 27th Injeksi Ketorolac 2 x 1 ampul

Post Laparoskopi Injeksi kalnex 2 x 1 Ampul


Salpingektomi H+2 a.i Injeksi ondancetron (kp)
KET Tuba Dextra Infus PCT 2 x 1 (kp)
Post Laparoskopi Injeksi Ca glukonas 2 x 1 ampul
Kistektomi H+2 a.i Kista PO ISDN 2 x 5 mg
Ovarii Sinistra
Pemeriksaan Laboratorium
tanggal 26 Desember 2014 (pk. 20.15) post operatif

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 11.3 g/dL 12.00 16.00


Hematokrit 33.00 % 37 47

Leukosit 12.2 ribu/UL 4.8 10.8


Trombosit 239 103/UL 150 400
27/12/2014
Subjektif :
Nyeri pada luka operasi, nyeri dada hilang timbul, pusing.
Objektif :
Kes/KU : Tampak Sakit Sedang/ Compos Mentis
TD : 139/65 mmHg
HR : 68x/menit
RR : 30x/menit
T : 36,7 C
Status Generalis:
Mata : CA (-/-), (SI -/-)
Cor : S1-S2 regular , Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Abd : BU (+) N
Eks : Oedema ekstremitas superior (-/-) , inferior (-/-)
Status Lokalis Post Planning
Laparoskopi: Pengawasan keadaan umum,
Rembes : (+) tanda vital, dan ppv
Pus : (-) Diet lunak
Darah : (+) IVFD RL 20 tpm
Serum : (-) O2 nasal 3L/menit
Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gram
Status Gyn:
PPV : (+) Injeksi Ranitidine 2 x 1

Fl/Fx : (-/+) Ampul


Injeksi Ketorolac 2 x 1 ampul
Assement:
Injeksi kalnex 2 x 1 Ampul
P2A1 U 27th
Injeksi ondancetron (kp)
Post Laparoskopi Infus PCT 2 x 1 (kp)
Salpingektomi H+3 a.i Injeksi Ca glukonas 2 x 1
KET Tuba Dextra
ampul
Post Laparoskopi
PO ISDN 2 x 5 mg
Kistektomi H+3 a.i Kista
Ovarii Sinistra
28/12/2014
Subjektif :
Nyeri pada luka operasi, nyeri dada hilang timbul
Objektif :
Kes/KU : Tampak Sakit Sedang/ Compos Mentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 96x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,5 C
Status Generalis:
Mata : CA -/-, SI -/-
Cor : S1-S2 regular , Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (-/-), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Abd : BU (+) N
Eks : Oedema ekstremitas superior (-/-) , inferior (-/-)
Status Lokalis Post Planning
Laparoskopi: Pengawasan keadaan umum,
Rembes : (+) tanda vital, dan ppv
Pus : (-) Diet lunak
Darah : (+) IVFD RL 20 tpm
Serum : (-) O2 nasal 3L/menit
Status Gyn: Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gram
PPV : (+) Injeksi Ranitidine 2 x 1
Fl/Fx : (-/+) Ampul
Assement: Injeksi Ketorolac 2 x 1 ampul
P2A1 U 27th Injeksi kalnex 2 x 1 Ampul
Post Laparoskopi Injeksi ondancetron (kp)
Salpingektomi H+4 a.i Infus PCT 2 x 1 (kp)
KET Tuba Dextra Injeksi Ca glukonas 2 x 1
Post Laparoskopi
ampul
Kistektomi H+4 a.i Kista PO ISDN 2 x 5 mg
Ovarii Sinistra
29/12/2014
Subjektif :
Nyeri pada luka operasi, nyeri dada hilang timbul
Objektif :
Kes/KU : Tampak Sakit Sedang/ Compos Mentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 96x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,5 C
Status Generalis:
Mata : CA -/-, SI -/-
Cor : S1-S2 regular , Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Abd : BU (+) N
Eks : Oedema ekstremitas superior (-/-) , inferior (-/-)
Status Lokalis Post
Planning
Laparoskopi: Pengawasan keadaan umum,
Rembes : (+) tanda vital, dan ppv
Pus Diet lunak
: (-)
Darah : (+) Aff DC dan Drain

Serum : (-) IVFD RL 20 tpm


O2 nasal 3L/menit
Status Gyn:
Injeksi Cefotaxime 3 x 1 gram
PPV : (+)
Injeksi Ranitidine 2 x 1 Ampul
Fl/Fx : (-/+)
Injeksi Ketorolac 2 x 1 ampul
Assement:
Injeksi kalnex 2 x 1 Ampul
P2A1 U 27th
Injeksi ondancetron (kp)
Post Laparoskopi
Infus PCT 2 x 1 (kp)
Salpingektomi H+5 a.i
Injeksi Ca glukonas 2 x 1
KET Tuba Dextra
Post Laparoskopi ampul
PO ISDN 2 x 5 mg
Kistektomi H+5 a.i Kista
Ovarii Sinistra
30/12/2014
Subjektif :
Nyeri pada luka operasi, nyeri dada hilang timbul
Objektif :
Kes/KU : Tampak Sakit Sedang/ Compos Mentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 92x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,5 C
Status Generalis:
Mata : CA -/-, SI -/-
Cor : S1-S2 regular , Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Abd : BU (+) N
Eks : Oedema ekstremitas superior (-/-) , inferior (-/-)
Status Lokalis Post
Laparoskopi:
Rembes : (-)
Pus : (-) Planning
Darah : (-) AffIVFD
Serum : (-) PO Cefotaxime 3 x 1 gram
Status Gyn: PO Ranitidine 2 x 1
PPV : (+) Ampul
Fl/Fx : (-/+) PO PCT 2 x 1 (kp)
Assement: PO ISDN 2 x 5 mg
P2A1 U 27th
Post Laparoskopi
Salpingektomi H+6 a.i
KET Tuba Dextra
Post Laparoskopi
Kistektomi H+6 a.i Kista
Ovarii Sinistra
TINJAUAN PUSTAKA
KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU DAN KISTA OVARII

Pembimbing:
dr. Cipta Pramana, Sp.OG

Penyusun:
Cisyana (406138051)
Elvina Kustanto (406138101)
KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU (KET)
DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI
Kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga rahim (uterus),
Hampir 95% kehamilan ektopik terjadi di berbagai segmen tuba fallopi,
5% sisanya terdapat di ovarium, rongga peritoneum atau di dalam
serviks.
Apabila terjadi ruptur di lokasi implantasi kehamilan, maka akan terjadi
keadaan perdarahan massif dan nyeri abdomen akut Kehamilan Ektopik
Tergangu (KET)

Di Amerika Serikat terjadi peningkatan jumlah kehamilan ektopik pada 2


dekade terakhir dan merupakan penyebab kematian ibu terbanyak pada
trimester pertama kehamilan.
ETIOLOGI
Sebagian besar penyebabnya masih tidak diketahui.
Penyebab fisiologik ketidakseimbangan hormonal,
yang mana peningkatan kadar estrogen atau
progesterone yang beredar dapat merusak
kontraktilitas normal tuba.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
PATOFISIOLOGI
Fertilisasi di tuba fallopi:
Trofoblast proliferasi cepat &
Lap. Submukosa tipis
invasi sekitar
menembus epitel
PD ibu terbuka perdarahan
Zigot tertanam di lap. muskuler

Dinding tuba tempat implantasi


Embrio/ Janin pd KE tdk
zigot mempunyai ketahanan
ditemukan atau tdk berkembang
rendah terhadap invasi trofoblast
ABORTUS TUBA:
Implantasi di ampulla

Perdarahan

Plasenta dan membran terlepas

Produk konsepsi terlepas


Produk konsepsi tetap
melalui fimbria ke k.abdomen

Perdarahan berhenti, Darah menetes, melalui


gejala hilang tuba ke k. Douglasi

Fimbria oklusi

Hidrosalping
RUPTUR TUBA:
Produk konsepsi
yg menginvasi

Implantasi di ismus Implantasi di pars interstitial

Ruptur pd minggu2 pertama Rupturnya agak lambat

Robekan tuba kecil Robekan tuba besar

Perdarahan hebat, produk Semua produk konsepsi


konsepsi tdk keluar keluar dr tuba

Kumpul di k. Douglasi
KLASIFIKASI
Kehamilan abdominal
FAKTOR RESIKO
Risiko
GEJALA KLINIK
Nyeri perut bawah
Amenorea

Perdarahan pervaginam

Nyeri tekan abdomen

Nyeri di daerah adneksa


GEJALA KLINIK AKUT:

Gambaran klasik kehamilan


ektopik
Pemeriksaan klinik
Adanya riwayat amenore Hipotensi bahkan sampai

6-8 minggu syok,


Nyeri abdomen bagian Takikardi

bawah, setelah terjadi Gejala peritonism seperti


perdarahan pervaginam distensi abdomen dan
Perdarahan dr uterus rebound tenderness.
Nyeri dimulai dr satu sisi

Pada pemeriksaan bimanual: nyeri goyang porsio, forniks


posterior vagina menonjol karena darah terkumpul di cavum
douglas, atau teraba massa di salah satu sisi uterus.
GEJALA KLINIK SUBAKUT:

Setelah fase amenore


singkat:
Perdarahan pervaginam
Nyeri perut berulang

Pada pemeriksaan bimanual: teraba massa di satu sisi


forniks vagina
Lab: Hb menurun, leukosit normal/ sedidik meningkat,
-h CG meningkat.
DIAGNOSIS
Anamesis
Pemeriksaan
ALAT BANTU DIAGNOSTIK:
Kuldosentesis
Human chorionic
Progesteron
Dilatasi
Ultrasonografi
DIAGNOSIS BANDING
B
TERAPI
Pasien dengan hemodinamik baik, sebaiknya
dilakukan pemeriksaan darah untuk transfusi.
Laparotomi dilakukan sesegera mungkin dan
mengeluarkan tuba yang rusak.
TUMOR JARINGAN OVARIUM
DEFINISI
Kista ovarium adalah suatu pertumbuhan
abnormal di ovarium yang berbentuk bilat, berisi
cairan, dan biasanya bertangkai, dan bisa
tumbuh terus menjasi besar. Permukaannya licin
dan berdinding tipis. Jumlahnya bisa soliter
ataupun multiple, bisa unilateral ataupun
bilateral.
KLASIFIKASI
Tumor non neoplastik
TUMOR NON NEOPLASTIK:
TUMOR NEOPLASTIK:
TERAPI
Tumor ovarium non neoplastik
Biasanya tidak memberikan gejala atau keluhan pada
penderita
Besarnya <5cm
Dapat mengecil dan hilang spontan
Tindakan yang dilakukan:
Menunggu selama 2-3 bulan

Mengadakan pemeriksaaan ginekologik berulang

Mengamati peningkatan pertumbuhan tumor

Mempertimbangkan tindakan operatif, apabila kesimpulan

dari hasil observasi tumor tersebut bersifat neoplastik


Tumor ovarium neoplastik tidak ganas
Pengangkatan tumor adalah dengan pengangkatan reseksi
pada bagian ovarium yang mengandung tumor
Jika tumor besar atau ada komplikasi perlu dilakukan
pengangkatan disertai dengan pengangkatan tuba
Operasi kedua dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui
apakah ditemukan tumor pada satu atau dua ovarium
Operasi tumor ovarium yang diangkat harus terbuka untuk
mengetahui apakah ada keganasan atau tidak. Jika
keadaan meragukan, saat operasi dilakukan pemeriksaan
dengan frozen section
Histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral, jika
terdapat keganasan pada tumor
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Kehamilan multi
janin. Dalam: Hartono A, Suyono YJ, Pendit BU (alih bahasa). Obstetri Williams. Volume 1 edisi 21.
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC, 2006. h. 852-897 33
Sarwono Prawiroharjo. 2010.Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan III. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo. 2011.Ilmu Kandungan, Edisi 3 Cetakan I. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo. 2000.Ilmu Bedah Kebidanan, Edisi 1 Cetakan I. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka
Della-Guistina, David; Mark Denny. Ectopic Pregnancy. Emergency Medicine Clinics of North
America. Volume 21 number 3. W.B Saunders Company. Agustus 2003.
Attar, Erkut. Endocrinology of Ectopic Pregnancy. Obstetric and Gynecology Clinics. Volume 31

number 4. W.B saunders company. December 2004.


Stenchever. Ectopic Pregnancy. Comprehensive Ginecology, 4 th ed. Mosby Inc. 2001.

Sowter, Martin; Cindy Farquhar. Ectopic Pregnancy: an update. Current Oppinion in Obstetric and
Gynecology. 2004
Depkes RI, 2007. Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu. Jakarta

Lemus, Julio. Ectopic pregnancy: an update, Current Oppinion in Obstetrics and Gynecology. 2000

Cunnuingham, FG et. AL. Reproductive Succes and Failure. Williams Obstetric, 21 st ed. Prentice Hall

International Inc. Appleton and lange. Connecticut. 2006.


Mycek., Harvey., Champe. Farmakologi Ulasan bergambar. Edisi 2. Jakarta. Widya Medika. 2001.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai