Anda di halaman 1dari 33

CASE BASED DISCUSSION

KANDIDIOSIS VULVOVAGINITIS
Pembimbing :
Dr. Hesti Wahyuningsih K, Sp.KK

Muhammad Dhiya Rahadian


30101206667
Pendahuluan
• Kandidiasis
• Merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur (Candidiasis albicans,
candidiasis glabrata).
• Dapat menyerang daerah tubuh manapun (kuku, intertriginosa, GIT,
membran mukosa, kulit).

• Kandidiasis vulvovaginitis
• Infeksi jamur yang terjadi pada daerah vulvovagina.
• Predisposisi : Hormonal  pH Vagina, heigin, penggunaan obat yang tidak
bijak, penggunaan antiseptik vagina.
BAB II
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Kandidiasis vulvovaginitis adalah infeksi mukosa vagina dan vulva yang
disebabkan oleh spesies Candida.

ETIOLOGI
• Candida albicans ( 85% - 90% )
• Candida glabrata ( non albicans, 16%)
• Candida tropicalis.
EPIDEMIOLOGI

• Banyak terjadi pada usia reproduktif ( 15-44 tahun )


• 70-75% wanita pernah terinfeksi sekali dalam hidupnya
• 50% wanita dewasa terinfeksi untuk yang kedua kalinya
• 5-8% wanita terkena 4 atau lebih episode atau infeksi berulang.
FAKTOR PREDISPOSISI
• Kehamilan : meningkatnya kadar hormon reproduktif yang menyebabkan
konsentrasi glikogen yang tinggi pada epitel vagina sehingga menjadi substrat
yang baik untuk pertumbuhan Candida.

• Antibiotik : penggunaan antibiotik jangka lama akan merusak keseimbangan


flora normal sehingga menyebabkan proliferasi Candida albicans.

• Penggunaan antiseptik : vagina kering  lendir vagina berkurang  bakteri


komensal menurun  pH vagina Basa  menjadikan media yang baik untuk
jamur berkembang
• Diabetes Mellitus : gangguan metabolisme karbohidrat dan perubahan
proses glikogenolisis menyebabkan kadar glikogen pada epitel vagina
meningkat  pertumbuhan Candida juga meningkat.

• Kontrasepsi : banyak penelitian mendapatkan peningkatan jamur Candida


pada pemakai AKDR.

• Obesitas dan pemakaian celana ketat dapat meningkatkan temperatur


lokal dan kelembapan sehingga cocok untuk pertumbuhan jamur.
PATOGENESIS
• Candida masuk ke dalam lumen vagina.

Candida berkembang
pada pH vagina > 5/
terjadi kolonisasi
basa
Tanpa gejala

Menetap selama
beberapa minggu/
bulan

(pada keadaan ini sel yeast tidak berada pada fase germinatif dan hidup
berdampingan dengan bakteri residen sebagai komensal ).
Faktor Predisposisi
Perubahan fase Candida
Germinatifum  Filamentosa

Berkolonisasi pada
Kolonisasi ↑
permukaan vagian

Tumbuh aktif  miselia Patogenik

Candida melekat aktif


Hifa Candida tumbuh
pada epitel vagina
GAMBARAN KLINIS
• Gatal di daerah vulva
• Pada keadaan yang berat terdapat rasa panas
• Nyeri sesudah miksi
• Dispareunia
• Edema pada labia minor & ulkus-ulkus yang dangkal pada labia minor dan
sekitar introitus vagina
• Fluor albus berwarna kekuningan
• Tanda khas : gumpalan-gumpalan susu berwarna putih kekuningan ( berasal
dari massa yang terlepas dari dinding vulva atau vagina yang terdiri dari sel-
sel epitel dan jamur ).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Langsung :
sekret vagina dikerok/apus dan diperiksa secara langsung dengan
menggunakan KOH 20%  ditemukan sel-sel ragi dan miselia.

2. Pemeriksaan Kultur :
- konfirmasi untuk hasil mikroskopis false negative
- jika gejala simptomatis namun pemeriksaan mikroskopis negatif
- ditemukan koloni Candida setelah 24-48 jam.
DIAGNOSIS
• Diagnosis kandidiasis vulvovaginitis ditegakkan berdasarkan anamnesis ,
tanda dan gejala klinis, dan dikonfirmasi dengan preparat KOH yang diambil
dari permukaan mukosa.
DIAGNOSA BANDING
• Trichomoniasis : sekret banyak dan encer, warna kekuningan, berbusa,
berbau tidak enak dan jarang terdapat lesi kulit.

• Bakterial vaginosis : sekret encer, warna putih atau ke abu-abuan serta


berbau amis.
PENATALAKSANAAN
• Cotrimoxazole 500mg per vaginam dosis tunggal.
• Sistemik dapat diberikan ketokonazol 1 x 200mg selama 5 hari atau dengan
itrakonazole 2 x 200mg dosis tunggal atau dengan flukonazole 150mg dosis
tunggal.
• Lini pertama dan atau bila keluhan refrakter diberikan flukonazol 150mg dosis
tunggal.
• Pada wanita hamil : imidazole topikal ( 7 hari ).
PENCEGAHAN
• Menjaga daerah kewanitaan tetap bersih dan tidak lembab.
• Menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat
• Hindari cairan pembersih vagina karena dapat mengubah flora normal vagina.
KOMPLIKASI
• Bayi yang lahir dari ibu yang menderita Kandidiasis
Vulvovaginitis dapat terinfeksi secara langsung dari kontaminasi
cairan amnion atau melalui jalan lahir : prematuritas dan aborsi
spontan.
PROGNOSIS
• Prognosis umumnya baik bila faktor predisposisi dapat di minimalkan.
BAB III LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. S
• Umur : 52 tahun
• Alamat : Semarang
• Agama : Islam
• Nomor RM : 116xxxx
• Tanggal pemeriksaan : 19 Desember 2017
ANAMNESIS
• Autoanamnesa penderita di poli Kulit dan Kelamin RSISA tanggal 19 Desember 2017 jam 11.00 WIB.

• Keluhan Utama
• Keluhan Subyektif : Keputihan disertai rasa gatal dan perih
• Keluhan Obyektif` : Keputihan

• Riwayat Penyakit Sekarang


• Onset : ± 2 bulan yang lalu
• Lokasi : di daerah vagina
• Kronologi : Gatal muncul sejak dua bulan yang lalu, secara tiba tiba, dan terus menerus,
semakin parah tiap hari. sudah diobati namun kambuh-kambuhan. Pasien sudah menopause sejak 3
tahun yang lalu,
• Kualitas : Gatal sampai mengganggu tidur, nyeri seusai BAK, dan sakit saat
berhubungan.
• Kuantitas : Hilang timbul.
• Faktor memperberat : Bila berhubungan suami istri dan BAK
• Faktor memperingan : Bila diberi obat salep, dan digaruk
• Riwayat penyakit dahulu
• Belum pernah sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
• Riwayat penyakit kulit sebelumnya disangkal
• Riwayat diabetes mellitus : Disangkal
• Riwayat hipertensi : Disangkal
• Riwayat kolestrol : Disangkal
• Riwayat alergi : Disangkal
• Riwayat KB : Disangkal
• Riwayat menstruasi : Sudah menopause

• Riwayat penyakit keluarga


• Tidak ada keluarga dengan keluhan serupa
• Tidak ada riwayat atopi
• Riwayat Diabetes Mellitus, Hipertensi, dan Kolestrol disangkal.
• Riwayat Kebiasaan
• Kebersihan diri pasien kurang
• Pasien tidak mengeringkan daerah kemaluan dengan air tiap selesai
BAK.

• Riwayat Alergi Obat/ Makanan


• Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat

• Sosial Ekonomi
• Pasien sebagai ibu rumah tangga. Berobat dengan BPJS Non PBI, kesan
ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis
• Tekanan Darah : Tidak dilakukan
• Nadi : Tidak dilakukan
• Suhu : Tidak dilakukan
• Respirasi Rate : Tidak dilakukan
• BB : 62 kg
• TB : 155 cm
• IMT : 25.83 kg/m2
Status Dermatologi
• Lokasi I : Vulvovagina
• UKK : Eritem berbatas tidak
tegas, berlendir bening
tidak berbau.
• Lokasi II : Commisura anterior
• UKK : Terdapat bercak putih
susu (flour albus)
• Lokasi III : Labium minor
• UKK : Edem, disertai eritem
Resume

• Wanita 52 tahun
UKK
• Keluhan : gatal, perih,
• Commisura anterior :
panas di vagina ± 2
bercak putih
bulan kambuh • Riwayat penyakit DM,
kekuningan (flour
kambuhan. HT, sistemik lainnya
albus).
• Hilang timbul disangkal
• Edem disertai eritem
• Sudah di obati • Riwayat alergi
berbatas tidak tegas di
• Keluhan lain : nyeri disangkal.
labia minor dan
diakhir miksi,
vulvovagina disertai
dispareunia
lendir bening berbau
• Hiegin buruk
khas.
Diagnosis Banding
• UKK I :
• Trikomonas vaginalis
• Bakterial vaginosis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan KOH 20%
Diagnosis Kerja
• Kandidiasis Vulvovaginitis
Terapi
R/ Fluconazole 150 mg tab no. X
S.1.d.d tab I
_________________________________________
R/ Loratadin tab 10 mg no X
S.1.d.d tab I
_________________________________________
R/ Ketokonazole 2% cream tube no. I
S.u.e
_________________________________________
Non medikamentosa :
Tidak dianjurkan menggunakan antiseptik vagina
Mengeringkan vagina setelah BAK
Minum obat teratur dan rajin kontrol tepat waktu
Menggunakan alep dengan benar dari luar ke dalam
Prognosis dan Edukasi
• PROGNOSIS
• Ad Vitam : bonam
• Ad Sanam : dubia ad bonam
• Ad Kosmetikum : dubia ad bonam

• EDUKASI
• Aspek klinis
• Minum dan gunakan obat secara teratur
• Menjaga kebersihan diri, pakaian dan lingkungan
• Hindari intervensi berlebihan pada bagian yang sakit
• Aspek Islami
• Sabar dan mengambil hikmah dalam menghadapi penyakit yang diderita
• Senantiasa berusaha berobat, berdoa, dan tawakkal untuk kesembuhan
• PROGNOSIS
Ad Vitam : bonam
Ad Sanam : bonam
Ad Kosmetikum : bonam

• EDUKASI
Aspek klinis
• Minum obat secara teratur
• Pemakaian salep sesuai aturan yang benar, yaitu : dari luar ke dalam dan pengolesannya
tipis.
• Meningkatkan kebersihan diri terutama vagina, seperti : menegeringkan vagina setelah BAK.

Aspek Islami
• Sabar dan mengambil hikmah dalam menghadapi penyakit yang diderita.
• Senantiasa berusaha berobat, berdoa, dan tawakkal untuk kesembuhan.
• Kebersihan sebagian daripada iman.
KESIMPULAN
• Kandidiasis merupakan penyakit yang 70-80% disebabkan oleh Candida
albicans.

• Merupakan jamur komensal yang dapat ditemukan pada traktus


gastrointestinal dan kulit.

• Penderita wanita, dengan diabetes melitus, penggunaan steroid, alat


kontrasepsi, memakai celana ketat dan baju sintetik, peningkatan estrogen,
penggunaan antibiotik dan imunosupresi  kerentanan sehingga mikroba
komensal yang bervirulensi rendah dapat berubah menjadi patogen.

• Gambaran klinis, pemeriksaan penunjang, dan pengobatan pada kandidiasis


vulvovaginalis tidak berbeda dengan kandidiasis pada umumnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai