Anda di halaman 1dari 57

INFEKSI GINEKOLOGI

SRI YULIANA BAKAR


HUMAIRA ULFA HERMAN
Preseptor: dr. H. Ariadi, Sp.OG
PENDAHULUAN
Infeksi alat genitalia termasuk IMS -> masih merupakan masalah kesehatan
masyarkat

Keluhan tersering: vaginal discharge (20-30%)

Organ yang paling sering terkena: vulva, vagina, leher rahim, dan rongga
rahim
Site Of
Infection

Genetalisa Eksterna Genetalia Interna


Labia mayora Serviks
Vulva Uterus
Vagina Adnexa
Tuba
Ovarium
Infeksi pada Vulva

Moluskum Kontangiosum
Kondiloma Akuminata
Bartholinitis
1. Moluskum Kontangiosum

Definisi
Karakteristik: permukaan halus, papul berbentuk kubah, disertai
eritem (dermatitis moluskum)
menular melalui hubungan seksual, terlihat di daerah genital,
perineal, dan seluruh tubuh

Etiologi
Lebih dari empat tipe poxvirus: Molluscum Contangiosum Virus
(MCV), yaitu MCV-1, sampai -4, dan varian-variannya.
Moluskum Kontangiosum

Berbentuk papul berbatas tegas,


licin, dan berbentuk kubah (dome
shape) sewarna kulit. Ukuran 2-6
mm, dapat membesar hingga 3 cm
dinamakan Giant Molluscum

Lokasi: di wajah, badan, kadang-


kadang perut, bagian bawah perut
dan genitalia
Pem. Histopatologi: pada bagian atas
lapisan basal ditemukan pembesaran sel
diagnosis yang mengandung inklusi intrasitoplasma
Henderson-Paterson body

cryosurgery, evisceration, curettage,


elektrokauterisasi untuk mengeluarkan
Tatalaksana massa yang mengandung badan
moluskum
2. Kondiloma Akuminata

paling sering ditemukan di daerah genital dan jarang di


selaput lendir
Etiologi : HPV (Human Papiloma Virus) ada 23 tipe virus
yang paling sering 6 & 11

Cara penularan melalui hubungan seksual dengan orang yang


sudah terinfeksi sebelumnya
Manifestasi klinis
Berbentuk kutil kulit dengan permukaan
berlekuk-lekuk dan berjonjot
Keluhan: benjolan/massa di perianal
vegetasi bertangkai kemerahan (baru),
keabu-abuan (lama) berbau tidak enak
Tatalaksana

Podofilin. Lesi diusapi dengan podofilin , dicuci


setelah 6 jam. tiap minggu selama 4-6 minggu

Asam trikloasetat dipakai setiap 1 sampai 2 minggu


sampai lesi lepas

Krim imikuimod 5% dipakai 3 kali seminggu sampai 16


minggu. Biarkan dikulit selama 6-10 jam

Terapi krio, elektrokauter atau terapi laser dapat


digunakan untuk lesi yang lebih besar.
3. Bartholinitis

Definisi
infeksi pada kelenjar bartholini, disebabkan oleh polimikroba, E. coli,
chlamydia, gonorrhea,dll

Gejala klinis
Vulva : eritem, membengkak, akumulasi pus dalam kelenjar, dan nyeri
tekan.
Kelenjar bartholin membengkak, nyeri sekali bila berjalan/duduk, disertai
demam.
Keluahan terbanyak: keputihan dan gatal, rasa sakit saat koitus, rasa sakit
saat BAK/benjolan di sekitar alat kelamin.
Bartholinitis

Pengobatan yang cukup efektif saat ini: antibiotic golongan Cefadroxyl


3x500 mg, 5-7 hari, trimethoprim-sulfamethoxazole, amoxicillin-
clavulanat, sefalosporin generasi kedua, atau fluorokuinolon seperti
ciprofloxacin. asam mefenamat 3x500 mg untuk meredakan rasa nyeri dan
pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis
Infeksi pada Vagina

Vaginosis bakterialis
Trikomonas
Candida
1. Bakterial Vaginosis
(BV)

Peradangan vagina yang disebabkan oleh bakteri selain


Gonorrohoea & Non Gonorrohoea & Trikomoniasis
Disebut juga : Non-Spesific Vaginitis
Etiologi
Anaerobic Bacteria
Gardnerella vaginalis
Micoplasma genital
Mkroorganisme Lainnya E.coli, Gram Negatif group B, Streptococci,
Enterococci & streptococcus viridans
Etiopatogenesis
BV

Overgrowth bacteri anaerob (gardnerella vaginalis dan Mycoplasma


hominis ) dari < 1% 100 - 1000 x lebih tinggi dari normal
Tidak didapatkan Lactobacillus sangat sukar untuk mengembalikan
keadaan normal flora vagina terjadi recurrence dari BV .
Penyebab tidak diketahui
Disepakati bahwa alkalinisasi vagina yang berulang ulang ( pencucian
vagina) memegang peranan karena hilangnya lactobacillus.
Diagnosis BV
Subyektif & Obyektif
Asimptomatik
Bila muncul GEJALA
Sekret vagina BERWARNA putih abu-abu, homogeneous & membentuk
lapisan tipis pada dinding vagina
Melekat pada dinding vagina kadang-kadang sampai ke labia
Tanda-tanda INFLAMASI
Pemeriksaan Penunjang
WHIFF TEST (amin test) : cairan vagina ditetesi KOH seperti bau ikan
CLUE CELL sel epitel yang dikelilingi atau dilekati pada tepinya dengan bakteri
(lebih dari 20%) MIKROSKOPIS
NOT a clue cell

Clue cells

NOT a clue cell


Tatalaksana BV

CDC-recommended regimens
Metronidazole 500 mg p.o 2 kali/hari selama 7 hari
Clindamycin 2% cream selama 7 hari
Metronidazole 0,75% gel selama 5 hari
Alternatif lain berupa
Metronidazole 2 gr single dose
Clindamycin 300 mg p.o 2 kali perhari selama 7 hr
2. Trikomoniasis

Penularannya KONTAK SEKSUAL

Etiologi Trichomonas Vaginalis


Masa tunas 4-28 hari
Anaerob Parasit menghasilkan hidrogen berikatan dengan
O2
Suasana anaerob
Mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran
urogenital dgn cara mencapai jaringan epitel & sub epitel
Yang diserang TERUTAMA Dinding Vagina & Uretra,
Diagnosis Trikomoniasis

Akut
Sekret vagina SEROPURULEN, berwarna KEKUNINGAN, KUNING
HIJAU, berbau TIDAK ENAK & BERBUSA
Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab kadang2 terbentuk
abses kecil pada dinding vagina dan serviks yang tampak sebagai
granulasi merah (STRAWBERRY appearance)
JIKA sekret banyak mudah teriritasi
Tanda inflamasi akut pada genetalia eksterna
Kronis
Gejala lebih ringan dan sekret vagina TIDAK BERBUSA
Diagnosis
Trikomoniasis

Hapusan Langsung
Bahan diambil dari duh tubuh
diperiksa mikroskop, pembesaran 400 kali parasit yang aktif
bergerak
Pewarnaan Giemsa
Tatalaksana
Trikomoniasis

Topikal
Bahan cairan berupa irigasi (H2O2 1-2% & asam lakatat 4%)
Bubuk / Gel / Cream (TrikomoniasidaL)
Sistemik derivat Nitromidazole
metronidazole 2 gr dosis tunggal
metronidazole 2 X 500 mg / hari selama 7 hari
nimorazole dosis tunggal 2 gr
tinidazole dosis tunggal 2 gr
ornidazole dosis tunggal 1.5 gr
3. Candidiasis
Vulvovaginitis
Merupakan Infeksi Opotunis
85 90% disebabkan Candida albicans
Species yg lain: C. glabrata dan C. tropicalis,
Jumlah mikroorganisme sangat menentukan ada tidaknya gejala yang
ditimbulkan :
< 103 / ml asymptomatic,
> 10 4 symptomatic
Kandidiasi Vulvovaginitis sering pada :
Wanita hamil penimbunan glikogen dalam epitel vagina
DM karena kadar gula & gula urin
Diagnosis Candidiasis Vulvovaginitis

Subyektif
Keluhan Utama
Gatal pada daerah vulva
Pada yang berat :
Ada rasa panas, nyeri sesudah miksi dan dispaneuria

Obyektif
Kelainan RINGAN
Hiperemia dilabia minora & introitus vagina
Bercak-Bercak putih-kekuningan
Kelainan BERAT
Edema Labia Minora
Ulkus-Ulkus yang dangkal pada labia minora dan sekitar intoitus vagina
Diagnosis Candidiasis
Vulvovaginitis

Obyektif PATOGNOMONIS
Flour Albus pada KANDIDIASIS VAGINA KEKUNINGAN
Tanda yang KHASnya gumpalan-gumpalan sebagai kepala susu berwarna
putih kekuningan
Gumpalan2 berasal dari massa yang terlepas dari dinding
vulva/vagina terdiri atas bahan nekrotik, sel2 epitel & jamur
PemeriksaanTambahan
Pemeriksaan KOH atau GRAM
Didapatkan gambaran
BuddingYeast
Hifa semu (Pseudohifa)
Tatalaksana Candidiasis Vulvovaginitis

Butoconazole Clotrimazole Miconazole Ticonazole Terconazole


: 2% cream 5 1% cream 5 g 2 % cream 5 g 6,5 % oitment 0,4% cream 5 g
g intravag intravag selama intravag selama 5g intravag intravag
selama 3 hari 7 14 hari 7 hari single dose selama 7 hari
100 mg vag tab 200mg vag supp 0,8% cream 5 g
selama 7 hari selama 3 hari intravag selama
100 mg vag tab 100 mg vag 3 hari
2 tab selama 3 supp selama 7 80 mg
hari hari suppositoria
500 mg vag tab selama 3 hari
single dose
Radang pada Serviks

Klamidia Trakomatis
Gonorea
Klamidia Trakomatis

FR: Keluhan:
Epidemiologi: <25 th Vaginal discharge
Jakarta Utara tahun 1997 Aktif secara seksual Bercak darah
sebesar 9,3% sementara
diantara di bali 6,7%. Sosioeko rendah Perdarahan pasca
Pasangan seksual banyak senggama

Terapi:
Azitromisin 1 g peroral
(single dose)
Doksisiklin 10 mg per oral
2x sehari selama 7 hari
Gonococcus Infection

Suatu PMS yang bersifat AKUT


Merupakan insidens tertinggi pada PMS
NeisseriaGonorrhoeae
Gram NEGATIF KHASnya berbtk spt BIJI KOPI (Diplococcus) bs intra/ekstra
seluller
Hidup diudara yang mengandun CO2 2-10%, suhu 35C, pH 7,2-7,6
Membelah diri dgn cepat
Bisa beradaptasi dengan mukosa basah
Menghasilkan KeradangaN yang EKSUDATIF bisa masuk ke aliran darah
Kuman ini tidak tahan keadaan yang kering, suhu >35C & zat disinfektan
Daerah yang mudah terkena mukosa epitel kuboid ATAU lapis gepeng
Infeksi pada Korpus Uteri
Endometritis
Definisi
peradangan yang terjadi pada endometrium, yaitu
lapisan sebelah dalam pada dinding rahim, yang terjadi
akibat infeksi bakteri patogen yang naik dari serviks ke
endometrium

Etiologi
Chlamidia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae,
Streptococcus agalactiae, HSV Cytomegalovirus,
Mycoplasma hominis
Endometritis

Endometritis Kronik Endomtritis Akut

Asimptomatik Nyeri tekan uterus


Vaginal intermenstrual (bersamaan dengan
Perdarahan pasca PID)
senggama
Nyeri tumpul
Endometritis

doksisiklin
100 mg po
Terapi 2x1 selama
10 hari.
Pelvic Inflammatory
Disease

infeksi salah satu atau kombinasi dari: uterus, tuba fallopii, ovarium,
peritoneum pelvis, sistem vaskuler pelvis, atau jaringan ikat pelvis dan
dapat akut atau kronis
Merupakan kasus ginekologi terbanyak yang memerlukan perawatan di
rumah sakit.
PID Akut Vs Kronis
Akut < 3 minggu
Kronis Sulit untuk didefinisikan
Patogenesis Pelvic Inflammatory
Disease
PRINSIP
Mikroorganisme Menginvasi
dari Bawah ke Atas
MANIFESTASI

menginvasi
endometrium
dan struktur
lanjutannya.
Mikroorganis
me koloni
vagina-serviks
Etiologi Pelvic Inflammatory
Disease
Commonest mechanism of infection :

Dari penyakit PMS Chlamydia Trachomatis & Neseria Gonorroea


Penyebaran mikroorganisme secara ascending dari vagina dan cervix
Diseminasi hematogen TBC
Iatrogenic instrumentation

Polymicrobial infection

No typical microbiologic profile


Diagnosis Pelvic Inflammatory
Disease

Kriteria mayor, ketiganya harus ada


Abdomen bawah nyeri dan tegang dengan atau tanpa rebound
Nyeri goyang serviks
Nyeri adneksa
Sbg tambahan salah satu kriteria minor berikut harus ada.
Temperatur 38C
Pada smear endoservik ada 5 lekosit / lp
Pada smear endoservik ada C. trachomatis
Pengecatan gram ada diplococcus gram neg intraseluler (GO)
Cairan peritoneum hasil kuldosentesis ada lekosit dan bakteri
Ada massa pada periksa dalam atau USG
Leukositosis (>10,000/mm3)
LED meningkat
Terapi Pelvic Inflammatory
Disease
Regimen A Regimen A
Cefoxitin 2 gram (i.m) + probenecid 1 Cefoxitin 4x2 gram (i.v) atau
gram (p.o) atau Cefotetan 2x2 gram (i.v) & Doxycyclin
Ceftriaxone 250 mg (i.m) & Doxycyclin 100 mg (iv)
2x100 mg (p.o) (14 hari) Regimen B
Regiement B Clindamycin 3x900 mg (i.v) &
Ofloxacin 2x400 mg (p.o) (14 hari) & Gentamycin 2 mg/kgBB loading dose
Clindamycin 2x450 mg (p.o) (14 hari) 3x1,5 mg/kg BB
atau
Metronidazole 2x500 mg (p.o) (14 hari)

Ambulatory Hospitalisasi
Herpes Simplex Virus
Infection
Infeksi akut yang disebabkan oleh virus penyebab

Etiologi : HSV (Herpes Simplex Virus)

Terdapat 2 macam klasifikasi / tipe


Tipe 1 = Tipe Labial
Tipe 2 = Tipe Genital
HSV-1 predileksi PINGGANG keatas (TERUTAMA) mulut dan
hidung BISA JADI herpes ENSEFALITIS
HSV-2 predileksi PINGGANG kebawah (TERUTAMA) daerah genital
BISA JADI herpes MENINGITIS & infeksi NEONATUS
Patogenesis Simplex Virus
Infection
Melalui kontak
jika ada TRIGGER
langsung
DORMANT FAKTOR
(terbanyak)

Ganglion syaraf
Masuk tubuh SAKRALIS (HSV 2) & REAKTIVASI kembali
replikasi menuju ganglion (rekurensi)
genikulatum (HSV 1)

Melalui serabut
Menimbulkan
syaraf SENSORIK MANIFESTASI
kelainan pada kulit
virus menuju
Diagnosis Simplex Virus Infection

Fase Infeksi Primer


Berlangsung LEBIH LAMA & BERAT ( 3 mgg)
Disertai gejala SISTEMIK (Demam, Malaise, & Anoreksia)
Pembesaran KGB Regional
Eflorosensi Vesikel berkelompok diderah sembab dan eritematosa
isi vesikel menjadi seropurulen krusta & kadang mengalami
ulserasi jika tidak ada skunder infeksi SEMBUH tanpa jar.sikatriks
Diagnosis Simplex Virus Infection

Fase Laten Tidak DITEMUKAN gejala klinis


Fase Infeksi Rekurensi
Intinya JIKA ada TRIGGER (fisik & psikis) akan bermanifestasi
pada Gejala Klinis seperti infeksi primer LEBIH ringan (7-
10 hr)
& Pada pada
Anamnesa terdapat riwayat berulang
LOCO : timbul ditempat yg sama
NON LOCO : timbul ditempat yang lain
Diagnosis Simplex Virus Infection

PEMERIKSAAN PENUNJANG
TZANK TEST sel datia berinti banyak &
badan inklusi intranuklear
KULTUR jaringan
Antibodi Poliklonal HSV
Tatalaksana Simplex Virus Infection

PENGOBATAN pada LESI PRIMER (fase infeksi primer)


Simptomatis
analgesik / kompres jika ada ulserasi
Anti-ViraL pilih salah satu
Acyclovir 5 x 200 mg ( 7-10 hr) (p.o) DOSISnya BEDAkan Dgn varisella/HZ
Valacyclovir 2 x 500 mg ( 7-10 hr) (p.o)
Famcyclovir 3 x 250 mg ( 7-10 hr) (p.o)
NB : jika terdapat KOMPLIKASI berat Acyclovir (i.v) 5 mg/kgBB/dosis bagi
menjadi 3 dosis atau 3x1 & berikan 7-10 hr
Tatalaksana Simplex Virus Infection

PENGOBATAN pada LESI REKUREN (fase infeksi rekurensi)


Lesi RINGAN simptomatis & acyclovir cream
LESI BERAT pilih salah satu
Acyclovir 5 x 200mg (5 hari)
Acyclovir 3 x 400mg (5 hari)
Acyclovir 2 x 800mg (5 hari)
Valacyclovir 2 x 125mg (5 hari)
Famcyclovir 2 x 500mg (5 hari)
REKURENsi > 8 kali/tahun Acyclovir 3-4 x 200mg ATAU
Valacyclovir 1 x 500mg SELAMA 6 bulan
Sifilis

Penyakit akibat hubungan seksual yang disebabkan


TROPONEMA (spirocheta) PALIDUM
Dapat mengenai seluruh organ tubuh
Dapat menembus plasenta
Perjalanan klinisnya melewati beberapa STADIUM
Patogenesis Sifilis

Penularan
spirocheta CHANCRE
setiap organ
Port dentry Masuk masuk
KONTAK tubuh
(mikrolesi) aliran darah
LANGSUNG (manifes)
dari LESI reaksi
inflamasi
INFEKSIUS
Stadium Sifilis

Stadium 1 (Sifilis Primer)

Stadium II (Sifilis Skunder)

Latent Sifilis

Stadium III (Sifilis Tersier)


Diagnosis Sifilis

Ulkus Durum
Tidak Nyeri
Sekitar ulkus teraba keras
Dasar ulkus BERSIH dan berwarna merah
SOLITER (asaibnya, 1-2 ulkus)
Predileksi ekstra genital
Diagnosis Sifilis

Pemeriksaan Tambahan Mikroskop Lapangan Gelap (Dark Field)


Bahan dari SERUM yg keluar dr ULKUS
Serum taruh di objek glass & vaselin MIKROSKOP lapangan
GELAP (+) jika T.Pallidum (bentuk SPIRAL)
Diagnosis Sifilis

Tes yang menetukan antibodi non spesifik


VDLR (positif jika titer VDLR 1:4 & 1:8 90%
Naik dan turunnya titer sebagai indikator KEBERHASILAN
pengobatan
Tes yang menentukan antibodi SPESIFIK
TPHA Sebagian besar hasil (+) dipertahankan seumur hidup
Kecuali pd stadium dini primary, kemungkinan setelah 2 tahun
pengobatan menjadi nonreactive
Tatalaksana Sifilis

Benzatin Penicillin G 2,4 juta unit (i.m) Dosis Tunggal


Aqua Penicillin Procaine G 600.000 U (i.m) sekali sehari (selama
10 hari)
Doxycycline 100 mg (p.o) sehari 2 kali (selama 2 minggu)
Tetracycline 500 mg (p.o) sehari 4 kali (selama 2 minggu)
Erythromycine 500 mg (p.o) sehari 4 kali (selama 2 minggu)
Ceftriaxone 200 mg (i.m) sehari sekali (selama 10 hari)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai