Anda di halaman 1dari 31

CASE REPORT

GLOMERULONEFRIT
IS AKUT PASKA
STREPTOCOCCAL

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. CHASBULLAH
ABDULMAJID KOTA BEKASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Jakarta
2
Identitas Pasien

1. Nama : An. A

2. Tanggal Lahir : 09 Mei 2013

3. Usia : 10 tahun

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Bekasi
Anamnesis

Masuk tanggal 23 Februari 2024


• Bengkak kelopak mata dan wajah sejak 2 hari SMRS

Keluhan Tambahan
• Nyeri saat BAK sejak 2 hari SMRS di sertai berwarna
merah SMRS
Riwayat penyakit sekarang

Pasien anak Perempuan usia 9 tahun dibawa orang tua nya ke IGD RSUD Bekasi dengan
keluhan bengkak pada kelopak mata dan wajah sejak 2 hari SMRS. Keluhan ini tampak
semakin lama semakin membengkak. Keluhan lain sakit saat membuang air kencing sejak
2 hari SMRS di sertai berwarna kemerahan dan BAK keluar sedikit. Pasien tidak
merasakan demam, batuk, pilek, muntah, mual maupun sesak, nafsu makan membaik.
Keluarga pasien mengatakan sejak SMRS pasien belum BAB sampai 2 hari dan pasien
kurang minum air putih dalam sehari hanya minum 1 liter saja. Sebelumnya Pasien tidak
pernah berobat
Riwayat penyakit dahulu

• Pasien sebelumnya tidak pernah seperti ini


• Riwayat alergi tidak diketahui
Riwayat Penyakit Keluarga

• Di keluarga dan lingkungan pasien tidak ada yang


memiliki keluhan seperti ini
• Keluarga pasien memiliki Riwayat darah tinggi,
jantung
Riwayat Kehamilan
Kehamilan Morbiditas Kehamilan Tidak ditemukan kelainan

Perawatan Antenatal Ibu pasien rutin periksa kehamilan ke bidan


Kelahiran Tempat Kelahiran Bidan
Penolong Persalinan Bidan
Cara Persalinan Normal
Masa Gestasi Cukup bulan (38 minggu)
Keadaan bayi saat lahir BBL 3600 gram
Panjang badan 46 cm
Lingkar kepala tidak ingat
Langsung menangis, sianosis (-), kejang (-)
Nilai APGAR tidak ingat
Tidak ada kelainan bawaan
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, edema (+)

Kesadaran : Composmentis

Tekanan Darah : 156/106 mmHg

Frekuensi Nadi : 108 x/mnt

Pemeriksaan RR : 24 x/menit

Fisik Suhu Tubuh : 36.8 0C

Data Antopometri

Berat Badan : 45 kg

Tinggi badan : 135 cm


STATUS GIZI
• BB/U = 45/29 x 100 %
155% : obesitas
• TB/U = 135/133 x 100%
101% : Tinggi normal

BMI : Berat Badan


( Tinggi Badan)^2m
45kg : (1,35)^2 m
= 27
Kepala : normocephalic, pertumbuhan rambut ada
Kepala koreng, tidak mudah dicabut, ubun-ubun normal
PEMERIKSAAN dan Wajah : warna kulit sama dengan sekitar, edema
FISIK Leher pada wajah (+)
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-,
GENERALIS edema palpebrae +/+
Hidung : hiperemis (-), napas cuping hidung (-),
sekret
Telinga : liang telinga lapang

Mulut : mukosa bibir kering

Leher : tidak tampak pembesaran


kelenjar getah bening
Thoraks
o Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
o Palpasi : vocal fremitus simestris, pergerakan dinding
dada simteris,
o Perkusi : sonor/sonor
o Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, bunyi ronki -/-,
PEMERIKSAAN bunyi wheezing -/- retraksi suprasternal (-)

FISIK Jantung
● Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
GENERALIS ● Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada ICS IV
linea midclavicularis sinistra
● Perkusi : batas jantung kanan di linea
parasternalis dextra ICS IV, batas jantung kiri di
linea midclavicula sinistra ICS V
● Auskultasi : Bunyi jantung I dan II ireguller, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen :
●Inspeksi : perut tampak mendatar
●Auskultasi : Bising usus terdengar 3x/menit
●Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
PEMERIKSAAN ●Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defense
muscular (-), undulasi (-)
FISIK
GENERALIS Ekstremitas
●Superior : akral hangat, edema -/-,,CRT<2detik
●Inferior : akral hangat, edema -/-, CRT<2detik

Kulit : warna sawo matang, Ikterik (-)


Hasil Lab 23/01/2023
HEMATOLOGI (Darah Rutin )

Leukosit 8,5 5-10 ribu/uL

Hemoglobin 10.2 11-14.5 g/dL

Hematokrit 30,7 40-54 %

Trombosit 442 150-400 ribu/uL

Eritrosit 3,47 4 – 5 juta/ uL


URIN LENGKAP
Warna Kuning Kuning
Hasil Lab
Kejernihan Agak keruh Jernih
23/01/2023 pH 5,5 5.0-8.0
Berat Jenis 1010 1005-1030
Albumin urine Positif 3 (+++) Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen 0,2 0,1-1
Bilirubin Negatif Negatif
Darah samar Positif 3 (+++) Negatif
Leukosit esterase Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Eritrosit 60-80 <2
Leukosit 0-5 <5
Silinder Granular cast (+ +) Negatif

Epitel Gepeng (+) Gepeng (+)


Kristal Negatif Negatif
Bakteri Positif 2 (++) Negatif
26/02/2024 28/02/2024

31/02/2024
Diagnosis Kerja

GNAPS

Diagnosis banding
Sindroma Nefrotik
Penatalaksanaan

• Konsul ke SpA
• Tampung urin 24 jam
• Ro Thorax
Kebutuhan cairan
Mm : 10 kg x 100= 1000 cc
IVFD : II RL/24 jam
Amoxilin 3x500 mg (IV) 10 kg x 50 = 500cc
Paracetamol inf 3x 500 mg (IV) 8 kg x 25 = 200 cc
Captopril 2x12,5 mg (PO)
Ambroxol 3x1/2 tab (PO) Total 1700 cc/hari
Lasix 2x20 g Konsumsi air : 300 cc/hari
TINJAUAN
PUSTAKA
GNAPS
Suatu bentuk peradangan
glomerulus yang secara
histopatologi menunjukkan
proliferasi & Inflamasi
glomerulus yang didahului
oleh infeksi group A β-
hemolytic streptococci
(GABHS)

Hematu
ria Edema Hipertensi oligouria
EPIDEMIOLOGI
WHO
GNAPS sekitar 472.000 terjadi
setiap tahunnya secara global
dengan kejadian kematian
5.000 setiap tahun.

Indoensia
80% dari 509 anak dengan
GNA mengalami efusi pleura,
kardiomegali serta efusi
pericardial dan 9,2%
mengalami ensefalopati
hipertensi.
ETIOLOGI

Infeksi saluran
pernapasan
bagian atas
Infeksi pada kulit

Streptokokus beta
Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 2, 49,
55, 56, 57 dan 60
hemolitikus grup A tipe
1,3, 4, 12, 18, 25,49

Gejala-gejala klinis akan timbul sekitar 8-14 hari setelah terjadinya infeksi streptokokus
Streptokokus
Streptokokus adalah bakteri bulat gram
positif yang memiliki ciri khas membentuk
pasangan atau rantai selama masa
pertumbuhannya. Infeksi pada manusia
paling banyak disebabkan oleh
Streptococcus hemolisis β grup A, bakteri ini
mengeluarkan dua hemolisin

a. Streptolisin O

b. Streptolisin S

Serotipe terbanyak pada Serotipeterbanyak pada


faringitis piodermi
Tipe M 1,3,4,12,25,49 2,49,55,57,60
Serotipe GABHS yang berhubungan dengan GNAPS
PATOGENESIS
Faktor genetik diduga berperan dalam terjadinya penyakit dengan
ditemukannya HLA-D dan HLA-DR. Respon sistem imun yang berlebihan
terhadap suatu antigen menyebabkan terbentuknya kompleks Ag-Ab. Terjadi
aktivasi sistem komplemen yang melepas substansi sehingga menarik
neutrophil.

Streptokokus menghasilkan suatu neuraminidase yang akan mengubah IgG


endogen menjadi autoantigen, sehingga terbentuk autoantibodi dan
mengakibatkan pembentukan komplek imun yang bersirkulasi dan
mengendap pada ginjal

2 bentuk antigen GNAPS:


-Nephritis associated plasmin receptor (NAPℓr)
-Streptococcal pyrogenic exotoxin B (SPEB)
GEJALA KLINIS

Periode Laten Edema Paru


Infeksi streptokokus – timbulnya gejala
klinik

Edema Gejala-gejala lain

Hematuria
Hipertensi
Oligouria
PATOFISIOLOGI
GNAPS(reaksi radang glomerulus)

Filtrasi berkurang

Reabsorbsi tubulus proksimalis berkurang

Tubulus distalis meningkatkan proses


reabsorbsinya, termasuk Na

Retensi Na dan air

Edema dan hipertensi


DIAGNOSIS

Simptomatik Asimtomatik

1. Gejala khas : hematuria,


Diagnosis berdasarkan :
hipertensi, edema, oligouria 1. Hematuria mikroskopik
2. Pemeriksaan laboratorium : 2. Proteinuria
3. Adanya epidemi/kontak
ASTO, C, hematuria dan dengan penderita
proteinuria
3. Diagnosis pasti : biakan positif
streptokokus ß hemolitikus grup A
KOMPLIKASI

ENSEFALOPATI
EDEMA PARU HIPERTENSI

ACUTE KIDNEY POSTERIOR


INJURY LEUKOENCEPHALOPATHY
SYNDROME
TREATMENT

Antibiotik
Fase akut : Penisilin selama 10 hari.

- Amoksisilin 50 mg/kgBB, 3
dosis/hari
Suportif
- Eritromisin 30 mg/kgBB/hari
Anti hipertensi

Captopril 0,3-2 mg/kgBB/ hari

Nifedipin 0,25-0,5 mg/kgBB


Suportif
• Diet : - rendah protein 0,5-1 g/kgBB/hari
dan rendah garam 0,5-1 g/kgBB/hari
• Istirahat
PROGNOSIS
95% Pasien dengan
• Diuresis akan hilang pada hari 7-10 GNAPS akan
sembuh
• Fungsi ginjal akan normal 3-4 minggu

• Edema dapat hilang 5-10 hari

• Tekanan darah akan normal 2-3 minggu

• Sedimen urin akan bertahan bulan-tahun


KESIMPULAN
• Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS) merupakan sindrom nefritik akut yang ditandai dengan
timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal (azotemia).
• GNAPS sering menyerang anak usia sekolah dan jarang menyerang anak usia <3 tahun. Laki-laki lebih sering
dibandingan perempuan dengan perbandingan 2: 1Kemungkinan penyebab GN antara lain: adanya zat yang
berasal dari luar yang bertindak sebagai antigen (Ag), rangsangan autoimun, dan induksi pelepasan sitokin/
aktifasi komplemen lokal yang menyebabkan kerusakan glomerular.
• Gambaran yang paling sering ditemukan adalah hematuria, oliguria, edema, hipertensi.
• Penatalaksanaan GNAPS dilakukan dengan cara medikamentosa dan suportif.
• Komplikasi yang sering dijumpai adalah ensefalopati hipertensi, gangguan ginjal akut (Acute kidney
injury/AKI), edema paru, posterior leukoencephalopathy syndrom.
• Prognosis pada anak lebih baik dibandingkan dengan orang dewasa dan sebagian besar pasien akan sembuh.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai