Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh : Thiam Rahayu Kasim


Pembimbing : dr. Miniartiningsih Sam, M.Kes., Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
IDENTITAS PASIEN
No. Status / No. registrasi : 27 32 24 Masuk RS: 15 Agustus 2022

Nama : An. Aisya Suku Bangsa : Tolaki


Jenis Kelamin : Wanita Alamat : Baruga
Umur : 11 Tahun 2bulan DPJP :
Agama : Islam dr. Wd Sitti Asfiah Udu, M.Sc., Sp.A
Warga Negara : Indonesia
ANAMNESIS

Keluhan Utama • Demam

• Pasien anak Perempuan usia 1 tahun 10 bulan datang ke IGD


RSUD Kota Kendari dengan keluhan demam sejak 4 hari
sebelum masuk rumah sakit, dirasakan terus menerus disertai
Anamnesis menggigil. pasien juga mengalami Flu (+) yang muncul
Bersama dengan keluhan demam. keluhan lain yang dirasakan
Terpimpin batuk (-), sesak (-), mual (-), Muntah (-) penurunan nafsu
makan (+),serta Ruam kulit yang muncul 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. BAB encer sejak 4 hari yang lalu dengan
frekuensi 2x/hari dan BAK dalam batas normal.
Anamnesis
• Riwayat keluhan yang sama dengan pasien di rumah
Riwayat Keluarga dan (-). Riwayat penyakit DBD dilingkungan rumah
Lingkungan Sosial pasien (-)

• pasien sudah meminum obat penurun panas


Riwayat Pengobatan (Paracetamol sirup).

• Riwayat persalinan ibu ditolong oleh bidan, ibunya


Riwayat Persalinan dan mengatakan BBL 3200 Gram dan PBL 50 cm, persalinan
Asi normal, cukup bulan, dan langsung menangis setelah lahir.
Riwayat konsumsi ASI sampai usia 4 bulan
Anamnesis

• sudah mendapat vaksin hepatitis B (+), polio (+),


Riwayat Imunisasi BCG (+), Hib (+), DPT (+), campak (+).

• berbalik usia 3 bulan, gigi pertama muncul usia 6


Riwayat Tumbuh bulan, duduk usia 7 bulan, berdiri usia 10 bulan,
Kembang jalan dan berbicara 1 tahun 1 minggu.
PEMERIKSAAN FISIK DAN
NEUROLOGI
STATUS INTERNUS Keadaan UMUM
• Nadi : 130 x/menit • Sakit sedang
• Penapasan : 28 x/menit • Kesadaran Compos mentis GCS
• Suhu : 39 0C E4M6V5

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
• BB : 36 kg Status Gizi Menurut WHO
• TB : 140 cm BB/TB : Baik (90%)
Status Generalisata
Kepala • Normocephal, ubun-ubun tertutup, membonjol (-)

Mata • Mata Cekung (-), Edema palpebral (-), konjungtiva anemis (-),
Perdarahan subkonjungtiva (-), Sklera ikterik (-).

Mulut • Sianosis (-), pucat (-), kering (-), perdarahan gusi (-)

Leher • Pembesaran kelenjar getah bening (-)


Status Generalisata

Telinga • Otorhea (-), perdarahan (-)

Hidung • Rinorhea (-) napas cuping hidung (-)epistaksis (-)


Status Generalisata
a)Inspeksi : Normochest│simetris kiri dan kanan │ retraksi subcostal (-), Pelebaran sela iga (-).

Paru b)Palpasi
c)Perkusi
: Massa (-), kreapitasi (-), nyeri tekan (-),
: Sonor kiri/kanan
d)Auskultasi : Bronkovesikuler│Rhonki -/-│Wheezing -/-

a)Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat


b)Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Jantung c)Perkusi : Pekak
d)Auskultasi : BJ I/II murni regular, bunyi tambahan (-)

1)Inpeksi : Cembung, ikut gerak napas (+)

Abdomen 2)Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal.


3)Palpas : distensi (-)
4)Perkusi : Timpani, Shifting dullness (-), Ascites (+)
Status Generalisata
Hati Tidak Teraba

Limpa Tidak Teraba

Anggota Gerak • akral hangat, CRT ,<2 detik, edema (-)

Kulit • Ikterik (-), pucat (-), peteki (+), ekimosis (-), purpura (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin 15 Agustus2022 Darah Rutin 17 Agustus 2022


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin 19 Agustus 2022


Pemeriksaan imunoserologi
RESUME
Pasien anak Perempuan usia 11 tahun 2 bulan datang ke IG RS Santa Anna dengan keluhan demam sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit,keluhan demam dirasakan terus menerus. keluhan lain yang dirasakan lemas (+),
batuk (-), sesak (-),hidung tersumbat (+) , sakit kepala (+), penurunan nafsu makan (+),nyeri epigastik (+),
terdapat petekie (+) pada kedua lengan bawah kanan dan kiri yang muncul 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
BAB dan BAK dalam batas normal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, edema palpebra (+), nyeri tekan abdomen (+)
dan petekie (+) pada ekstremitas superior.
pada pemeriksaan antropometri didapatkan BB : 36 kg, TB : 140 cm, Status Gizi : baik (90%), LK : 40 cm, LD :
48 cm, LP : 60 cm, LLA : 115 cm, Pada pemeriksaan tanda vital P : 28 x/menit, N : 130 x/menit, S : 39˚C
DIAGNOSIS

Demam berdarah dengue


grade II
PENATALAKSANAAN AWAL

1. IVFD RL 25 TPM makro


2. Paracetamol inf 360 mg/6 jam/iv/ bila demam
3. Inj.Ranitidin ½ ampul / 8 jam
4. Cek darah rutin
5. Pantau TTV, dan keadaan umum
Follow Up Pasien
Follow Up Pasien
Follow Up Pasien
Follow Up Pasien
Follow Up Pasien
ANALISIS KASUS
TEORI
Analisis kasus

Pada kasus ini, dari anamnesis diketahui bahwa demam saat ini hari ke 4.
Pada pemeriksaan fisik pada pasien diperoleh tanda vital : Tekanan Darah :
100/70 mmHg, P : 28 x/menit, N : 130 x/menit, S : 38.5o C, pada pemeriksaan
fisik terdapat Petekie (+) pada regio antebrachii dextra dan sinistra, akral
dingin (-), CRT < 2 detik. Pemeriksaan abdomen didapatkan peristaltik usus
dalam batas normal, nyeri tekan epigastrium (+), edema palpebra (+), nyeri
retroorbita (-).dari hasil pemeriksaan fisik tidak terdapat Warnign Sign pada
pasien sehingga disebut sebagai non severe dengue without warning sign.
Analisis kasus Pada pemeriksaan hematologi pasien ditemukan hasil sebagai berikut :
Hematokrit I : 44.5% Trombosit I : 100x10^3/µL.
Hematokrit II : 41.5% Trombosit II: 33x10^3/µL.
Hematokrit III : 36.9% Trombosit III: 35x10^3/µL.
• Secara laboratoris pemeriksaan hematologi  
HCT tertinggi – HCT terendah
pada fase akut (awal demam) jumlah
X 100 = meningkat jika hasil >20 %
trombosit pada umumnya normal,kemudian
HCT terendah
pada hari ke 3-8 terjadi penurunan
 
mendadak di bawah 100x10^3/. Selain itu
44.5 % – 36.9 %
terjadi peningkatan hematokrit > 20%
X 100 = 20,5 %
merupakan tanda dari kebocoran plasma.
36.9%
Pada pemeriksaan tes widal dilakukan untuk
menyingkirkan diagnosis demam tifoid, pada
hasil pemeriksaan tes widal dinyatakan fositif
jika titer aglutinin O minimal 1/320 atau jika • Pada hasil hematologi didapatkan peningkatan hematokrit>20%
terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat yang merupakan salah satu tanda paling awal yang sensitif
dalam mendeteksi perembesan plasma yang pada umumnya
pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 berlangsung selama 24-48 jam. Selain itu terjadi juga penurunan
hari. Untuk pengambilan sampel jumlah trombosit yang cepat dan progresif di bawah 100.000
pemeriksaan tes widal dilakukan pada hari ke sel/mm3. Sementara pada hasil pemeriksaan tes widal pasien
5-7 keatas setelah terjadinya infeksi didapatkan titer aglutinin O negatif, titer H, AH, dan CH 1/80, titer
BH 1/320. Berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi dan tes
widal menjadi acuan untuk menyingkirkan diagnosis demam
tifoid.
Analisis kasus

Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut


WHO tahun 2011 terdiri dari 2 kriteria klinis dan 2 kriteria
laboratoris. Penggunaan kriteria ini dimaksudkan untuk
menyingkirkan diagnosis yang memiliki keluhan sama.
1. Kriteria klinis
2. Laboratorium
Analisis kasus
1. Kriteria Klinik 1. Kriteria Laboratorium
a. Anamnesis • PLT I : 100 [10^3/µL]
• Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, • PLT II : 33 [10^3/µL]
bersifat terus-menerus, demam mulai meninggi
• PLT II : 35 [10^3/µL]
ketika sore hari dengan suhu 39oC.
• Bintik-bintik kemerahan pada lengan bawah dekstra
dan sinistra. • HCT I : 44.5[%]
b. Pemeriksaan Fisik • HCT I : 41.5[%] >20%
• Edema (+/+) palpebrae. • HCT I : 36.9[%]
• Ektermitas didapat peteki (+) pada antebrachii
dekstra sinistra.
Analisis kasus

Pada kasus ini penatalaksanaann DBD sudah sesuai dengan


penatalaksanaan pada DBD grade II yaitu pengobatan
simtomatik dan suportif. Pemberian paracetamol merupakan
antipiretik pilihan pertama dengan dosis 10mg/kg/dosis selang 4
jam apabila suhu >38oC, sedangkan golongan antipiretik lain
seperti pemberian aspirin dan ibuprofen merupakan indikasi
kontra. Kompres hangat kadang membantu apabila anak merasa
nyaman dengan pemberian kompres. Pemberian antipiretik
tidak mengurangi tingginya suhu, tetapi dapat memperpendek
durasi demam.6 Pada kasus ini diberikan jenis cairan kristaloid
isotonik yaitu Ringer Laktat untuk menganti cairan yang telah
hilang. Ringer laktat diberikan 25 TPM makro, paracetamol infus
360 mg/6 jam/ iv ,ondansentron 4 mg/ 12 jam/ iv, ranitidin ½
ampul / 8 jam /iv, Cefotaxime 1 gram/ 8 jam/ iv kemudian
diganti cetirizine tablet 2x1 / oral , multivitamin 1x1, pantau
demam, cek darah rutin dan pantau Tanda-tanda vital dimulai
pada tanggal 16/8 2022.
TATALAKSA
NA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai