PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
• BB : 36 kg Status Gizi Menurut WHO
• TB : 140 cm BB/TB : Baik (90%)
Status Generalisata
Kepala • Normocephal, ubun-ubun tertutup, membonjol (-)
Mata • Mata Cekung (-), Edema palpebral (-), konjungtiva anemis (-),
Perdarahan subkonjungtiva (-), Sklera ikterik (-).
Mulut • Sianosis (-), pucat (-), kering (-), perdarahan gusi (-)
Paru b)Palpasi
c)Perkusi
: Massa (-), kreapitasi (-), nyeri tekan (-),
: Sonor kiri/kanan
d)Auskultasi : Bronkovesikuler│Rhonki -/-│Wheezing -/-
Kulit • Ikterik (-), pucat (-), peteki (+), ekimosis (-), purpura (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Pada kasus ini, dari anamnesis diketahui bahwa demam saat ini hari ke 4.
Pada pemeriksaan fisik pada pasien diperoleh tanda vital : Tekanan Darah :
100/70 mmHg, P : 28 x/menit, N : 130 x/menit, S : 38.5o C, pada pemeriksaan
fisik terdapat Petekie (+) pada regio antebrachii dextra dan sinistra, akral
dingin (-), CRT < 2 detik. Pemeriksaan abdomen didapatkan peristaltik usus
dalam batas normal, nyeri tekan epigastrium (+), edema palpebra (+), nyeri
retroorbita (-).dari hasil pemeriksaan fisik tidak terdapat Warnign Sign pada
pasien sehingga disebut sebagai non severe dengue without warning sign.
Analisis kasus Pada pemeriksaan hematologi pasien ditemukan hasil sebagai berikut :
Hematokrit I : 44.5% Trombosit I : 100x10^3/µL.
Hematokrit II : 41.5% Trombosit II: 33x10^3/µL.
Hematokrit III : 36.9% Trombosit III: 35x10^3/µL.
• Secara laboratoris pemeriksaan hematologi
HCT tertinggi – HCT terendah
pada fase akut (awal demam) jumlah
X 100 = meningkat jika hasil >20 %
trombosit pada umumnya normal,kemudian
HCT terendah
pada hari ke 3-8 terjadi penurunan
mendadak di bawah 100x10^3/. Selain itu
44.5 % – 36.9 %
terjadi peningkatan hematokrit > 20%
X 100 = 20,5 %
merupakan tanda dari kebocoran plasma.
36.9%
Pada pemeriksaan tes widal dilakukan untuk
menyingkirkan diagnosis demam tifoid, pada
hasil pemeriksaan tes widal dinyatakan fositif
jika titer aglutinin O minimal 1/320 atau jika • Pada hasil hematologi didapatkan peningkatan hematokrit>20%
terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat yang merupakan salah satu tanda paling awal yang sensitif
dalam mendeteksi perembesan plasma yang pada umumnya
pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 berlangsung selama 24-48 jam. Selain itu terjadi juga penurunan
hari. Untuk pengambilan sampel jumlah trombosit yang cepat dan progresif di bawah 100.000
pemeriksaan tes widal dilakukan pada hari ke sel/mm3. Sementara pada hasil pemeriksaan tes widal pasien
5-7 keatas setelah terjadinya infeksi didapatkan titer aglutinin O negatif, titer H, AH, dan CH 1/80, titer
BH 1/320. Berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi dan tes
widal menjadi acuan untuk menyingkirkan diagnosis demam
tifoid.
Analisis kasus