Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

Komang Ricky Arya Darmawan


21710192

Pembimbing: dr.Tonny, Sp.PD

SMF Ilmu Penyakit Dalam


Rumah Sakit Umum Daerah Bangil
Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
o Demam tifoid merupakan penyakit infeksi o Penyebarannya terjadi melalui fecal-oral
akut yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi. o Gejala klinis yang klasik dari demam
tifoid diantaranya adalah demam,
o Berdasarkan WHO angka insidensi di malaise, nyeri perut dan konstipasi.
seluruh dunia sekitar 17 juta jiwa/tahun,
angka kematian mencapai 600.000 dan o Pemeriksaan kultur merupakan
70% nya terjadi di Asia pemeriksaan gold standard untuk
menegakkan diagnosis demam tifoid
o Di Indonesia sendiri, penyakit tifoid
bersifat endemik, angka penderita
demam tifoid di Indonesia mencapai 81%
per 100.000
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. M.N
Usia : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kecamatan kraton, Kabupaten Pasuruan
Agama : Islam
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Karyawan Swasta
No. RM : 00477722
Tgl MRS : 09 Apriil 2023
Anamnesis
o Keluhan utama : Demam
o RPS: Pasien datang ke IGD RSUD Bangil pada hari Minggu, 09 April 2023 diantarkan oleh keluarga
dengan keluhan demam. Demam dirasakan sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan terus menerus.
Demam memperberat saat sore menjelang malam. Demam disertai dengan menggigil dan nyeri
kapala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul terutama pada kepala belakang, semakin sakit saat
beraktivitas dan membaik saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan diare 3 kali dalam sehari yang
dirasakan sejak 1 hari SMRS. Diare tidak disertai darah, pasien juga mengeluh mual dan muntah,
semakin parah saat makan. pasien mengaku sudah muntah sebanyak lebih dari 3 kali berisi
makanan, berwarna bening kekuningan, dan tidak ada darah serta nafsu makan pasien menurun.
Keluhan lain seperti sesak, batuk, pilek disangkal pasien. BAK pasien normal.
Anamnesis
o RPS: o Riwayat pengobatan:
Riwayat keluhan seperti ini sebelumnya Pasien mengaku belum sempat ke
disangkal pelayanan Kesehatan.
Riwayat hipertensi, DM, penyakit
jantung, asma disangkal
o RPK:
Tidak ada keluarga yang memiliki
keluhan serupa
Riwayat HT, DM, penyakit jantung
disangkal
o Riwayat alergi:
Riwayat alergi makanan disangkal
Riwayat alergi obat disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran :
Composmentis
GCS : E4 M6 V5
Tanda – tanda vital :
 Tekanan darah : 120/72 mmHg
 Nadi : 95x/menit
 Suhu : 38,2oC
 Frekuensi nafas : 20x/menit
SpO : 96%
Status Generalis
Kepala Leher
 Bentuk : Bulat, simetris Bentuk normal, simetris, trakea
 Rambut : Rambut berwarna hitam, tidak ditengah, pembesaran KGB (-),
rontok pembesaran tiroid (-), dilatasi JVP
 Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik (-)
-/-, pupil isokor, refleks cahaya +/+
 Telinga : bentuk normal, pendengaran baik,
nyeri (-), sekret -/-
 Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-),
sekret -/-, pernafasan cuping (-)
 Mulut : bibir kemerahan, hipertrofi gingiva
(-), karies gigi (-)
 Tenggorokan : tonsil T1/T1, tidak hiperemis
Thoraks Jantung
• Inspeksi: Bentuk simetris, jejas(-), • Inspeksi: Iktus cordis tidak tampak
ginekomasti (-) • Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V MCL
Paru-paru sinistra
• Inspeksi : simetris, retraksi • Perkusi : Batas kanan atas = ICS II
dinding thoraks (-) parasternal line dextra, batas kiri atas =
• Palpasi : stem fremitus kanan kiri ICS II parasternal line sinistra, batas kanan
depan belakang sama kuat bawah = ICS IV parasternal dextra, batas
• Perkusi : sonor +/+ kiri bawah = ICS V MCL sinistra
• Auskultasi: vesikuler kanan kiri, • Auskultasi: S1/S2 reguler, murmur (-),
ronkhi -/-, wheezing -/- gallop (-)
Abdomen Ekstremitas
• Inspeksi : Jejas (-), pembesaran • Akral hangat, turgor kulit normal, capillary
(-) refill time < 2 detik
• Auskultasi : Bising usus (+) • Oedema (-).
meningkat
• Palpasi : Nyeri tekan (+) pada
epigastrium, hepatomegaly (-),
splenomegaly (-)
• Perkusi : Timpani
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Tanggal 09/04/2023 DARAH LENGKAP -
Hemoglobin 14,45 L: 13-18 g/dl, P: 12,5-16 g/dl
Leukosit H 11.95 L: 4,3-10,3 103/ml, P: 4,3-11,3 103/ml
Trombosit 188 150.000 – 400.000/ml
Hematokrit 43,9 L:45-50%, P: 35-45%
FAAL HATI
SGOT 12.93 L: <37 U/L, P: <31 U/L
SGPT 9.55 L: <42 U/L, P: <32 U/L
SEROLOGI
IgM Salmonela 6+
Assessment Planning Terapi
● Demam Tifoid
Planing Terapi Ruangan
• Infus NS 14tpm
- Injeksi Aspil 2x1 gram
- Injeksi Moxifloxacin 1x400 mg
- Injeksi Lansoprazole 2x30 mg
- Injeksi Paracetamol 3x1 mg
- Injeksi Ondancetron 3x4 mg
- Sucralfat 3x1
- Diagit 1 Tab/Diare
FOLLOW UP
10/04/2023

 S : Px megaluhkan demam sudah membaik,


namun masih diare(+), diare 2 kali pada pagi ini.

 O : TD : 111/ 69 mmHg, Nadi : 81 x/menit,


Suhu: 36,9 C , SPO2 : 98% RA

 A : Thypoid Fever
FOLLOW UP
11/04/2023

 S : Px sudah tidak megaluhkan demam, diare(-),


mual(-), Nafsu makan baik.

 O : TD : 129/ 76 mmHg, Nadi : 88 x/menit,


Suhu: 36,2 C , SPO2 : 97% RA

 A : Thypoid Fever
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Penyakit demam tifoid merupakan infeksi akut pada
usus halus dengan gejala demam lebih dari satu
minggu, mengakibatkan gangguan pencernaan dan
dapat menurunkan tingkat kesadaran.

• Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik


yang bersifat akut. Penyakit ini disebabkan oleh
Salmonella typhi.
ETIOLOGI
o Etiologi demam tifoid  S. typhi, S. paratyphi A,
S. paratyphi B dan S. paratyphi C dari Genus
Salmonella.

o Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif tidak


membentuk spora, motil, berkapsul dan
mempunyai flagella

o Penularan dapat terjadi pada feses, urine atau Mikroskopik Salmonella Typhi
muntahan penderita secara tidak langsung
melalui makanan atau minuman.
EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan studi insidensi Prevalensi angka kejadian


kasus demam tifoid di demam tifoid di Indonesia
Indonesia sekitar 81,7 kasus menurut data Kemenkes RI
per 100.000 penduduk per  350- 810 per 100.000
tahun. penduduk

Di USA insiden tifoid


tidak berbeda antara laki-
laki dan wanita. Insidens tifoid 75% pada
umur < 30 tahun. Pada anak-
anak biasanya >1 tahun dn
terbanyak > 5 tahun
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
Diagnosis
Darah tepi Pemeriksaan Widal
 Leukopenia atau leukositosis sering  Pemeriksaan Widal mengukur kadar
pada kasus demam tifoid. antibodi dan antigen O dan H dari S.
Typhi
 Anemia normokromik normositer
ditemukan beberapa minggu  Pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada
setelah infeksi demam tifoid minggu pertama demam.

 Trombositopenia menandakan  Aglutinin O akan tetap 4-6 bulan


adanya komplikasi penyakit sedangkan aglutinin H 9-12 bulan
koagulasi intravaskuler
 Uji Widal memiliki beberapa
keterbatasan sehingga tidak dapat
sebagai uji diagnostik tunggal.
Diagnosis
Kultur Uji typhidot
 kultur merupakan pemeriksaan gold  Uji typhidot untuk mendeteksi
standard antibodi IgM dan IgG

 Pemeriksaan dari darah dan feses pada  Uji ini dapat dilakukan dengan hasil
minggu pertama tingkat sensitivitas 85- positif 2-3 hari pasca terinfeksi
90%  menurun sekitar 20-30%
 Sensitivitas 98%, spesifisitas sebesar
 Sampel urin umumnya kurang sensitif 76,6%.
(25 – 30%), cairan aspirasi sumsum
tulang belakang sensitivitas 90%
Terapi
Terapi
Terapi
Penatalaksanaan
Non medikamentosa
o Tirah baring o Menjaga Kebersihan
Tirah baring 7-14hari untuk mencegah Mencuci tangan sebelum makan,
komplikasi perforasi usus atau mencuci tangan setelah buang air besar,
perdarahan usus. hindari kebiasaan jajan makanan diluar

o Diet lunak rendah serat


Diet harus mengandung kalori serta
protein yang cukup. Maksimal asupan
serat tiap harinya adalah 8 gram
VAKSIN TIFOID
Vi-conjugate Vaksin Ty21a
 Vaksin ini diberikan usia 2-5 tahun di  Diberikan peroral 3kali dengan interval
Vietnam dan memberikan efikasi pemberian selang sehari.
perlindungan 91,1% selama 27 bulan.  Vaksin ini efektif selama 3 tahun dan
perlindungan 67-82%.
Vi Polysaccharide  Kontraindikasi pada wanita hamil,
 Mempunyai daya proteksi 60-70% diberikan menyusui, sedang demam, sedang
secara IM dan pengulangan setiap 3 tahun. minum antibiotik, dan anak kecil 6
 Kontraindikasi pada keadaan hipersensitif, tahun
hamil, menyusui, sedang demam, dan usia <
2 tahun.
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
• Prognosis demam tifoid tergantung dari umur,
keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah
dan virulensi Salmonella, serta cepat dan tepatnya
pengobatan.

• Angka kematian pada anak-anak 2,6%, dan pada


orang dewasa 7,4%, rata-rata 5,7%.
KESIMPULAN
o Demam tifoid merupakan penyakit infeksi o Penatalaksanaan  tirah baring yang
sistemik akut yang Disebabkan terutama cukup, Diet Rendah Serat, dan
oleh Salmonella typhi dan menular melalui Antibiotika
jalur fekal-oral.
o Pencegahan dengan vaksinasi
o Demam tifoid memiliki gejala yang cukup terutama untuk para pendatang dari
spesifik berupa demam, gangguan gastro negara maju ke daerah yang endemik
intestinal, dan gangguan saraf pusat. demam tifoid.

o Pemeriksaan penunjang  Darah Lengkap,


Uji Widal, atau pemeriksaan serologi
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
DAFTAR PUSTAKA
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PABDI). Panduan
Pelayanan Medik, 2006: 139-140
2. Peters CJ. Infections Caused by Arthopod and Rodent Borne viruses, In: Longo Fauci
Kasper, Harrison’s Principles of Internal Medicine 17th edition. United States of
America. McGrow Hill. 2008
3. Widodo D. demam Tifoid. Buku Ajar penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta. Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam; 2797-2805.
4. Parry Christopher M, Hien Trans tinh. Thyphoid fever. N Engl J Med 2002; 347: 1770-
1782
5. Herath. Early Diagnosis of Typhoid Fever by the detection on Salivary IgA. J Clin Pathol
2003: 56: 694-698
6. Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary D, editors. Panduan Praktik Klinis
Penatalaksanaan di Bidang ilmu Penyakit Dalam. Indonesia. Interna Publishing. 2015.
P892-898.
7. Background document: The diagnosis, and prevention of typhoid fever. Communicable
Disease Surveillance and Response vaccines and Biologicals. World Health
Organization. 2003
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai