Anda di halaman 1dari 29

CASE REPORT

KISTA BARTHOLINI
TIARA 112021120

Pembimbing: dr. Irwan Krisnamurti, Sp. OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSAU dr


ESNAWAN ANTARIKSA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 13 SEPTEMBER-20 NOVEMBER 2021
BAB 1
• LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. D
Tempat & tanggal lahir : Malang, 18 September 1996
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pekerja Swasta
Agama : Islam
Alamat: Jl. Kwini kota jakarta timur
Suku bangsa : Betawi
Tanggal masuk RS : 01 Oktober 2021
Anamnesis
• Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 30 September
2021 jam 09.09 wib

• Keluhan utama: Pasien datang dengan keluhan nyeri didaerah kemaluan


• Keluhan tambahan: Pasien mengatakan terdapat benjolan pada kemaluan bagian dalam.
Riwayat penyakit sekarang
• Pasien datang ke Poli Obgyn RSAU dr Esnawan Antariksa dengan keluhan ada benjolan pada
kemaluan bagian dalamnya dan pasien mengatakan sangat nyeri dan sakit pada daerah benjolan
sejak 4 hari SMRS. Keluhan demam, mual dan muntah disangkal pasein.
Riwayat haid
• Menarche : 13 tahun
• Siklus haid : teratur, siklus haid 28 hari
• Durasi haid : 5-7 hari
• Banyaknya haid : 2 pembalut full
• Nyeri haid : (-)
• Riwayat pernikahan
Menikah 1x sudah 1.5tahun dengan suami sekarang
• Riwayat kehamilan
-
• Riwayat ANC
-
• Riwayat keluarga berencana
Pasien tidak pernah memakai alat kontrasepsi
• Riwayat penyakit dahulu
HT (-), DM (-), asma (-), alergi (-), keganasan (-), riw. Op (+ amandel 2005)
• Riwayat penyakit keluarga
HT (-), DM (-), asma (-), alergi (-), keganasan (-), riw. Op (-)
• Riwayat social ekonomi
Baik
• Riwayat pribadi
Baik
Pemeriksaan fisik
Kulit: kuning langsat, striae gravidarum (-)
o Baik Kepala: normocephal
o Compos mentis Mata: konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-,
reflek cahaya +/+
o TD: 131/91mmHg Telinga: normotia, liang telinga lapang, serumen
o N: 90x/menit -/-
Hidung: simetris, tidak ada septum deviasi
o S: 36,7 Mulut/gigi: bibir tidak kering, mukosa merah
o RR: 20x/menit muda
Leher: tidak ditemukan pembesaran tiroid
o BB: 55kg maupun kelenjar getah bening
o TB: 152cm Dada: Simetris, sela iga tidak melebar atau
retraksi, tidak ada pelebaran pembuluh darah
• Paru paru: vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
• Jantung: BJ 1-2 murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
• Punggung: Tidak ada skoliosis, lordosis, kifosis, nyeri ketuk CVA -/-
• Refleks: Reflek patella +/+
• Ekstremitas: Tidak ada edema, tungkai simetris, akral hangat +/+
• Sensibilitas: Baik
• Pertumbuhan rambut: hitam dan merata.
• Pemeriksaan obstetric
-
• Pemeriksaan leopold I-IV
-
• Pemeriksaan anogenital
-
Pemeriksaan Ginekologik

 Pemeriksaan genitalia eksterna :

• Inspeksi : massa (+) di labia mayor sinistra, batas tegas, hiperemis (+), fluor albus (+) warna
putih kekuningan, darah (-).

• Palpasi : nyeri tekan (+), konsistensi kenyal kesan berisi cairan.

• Pemeriksaan genitalia interna : tidak dilakukan pemeriksaan.


Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
Hemoglobin 13,5 g/dL (11.7-15.5)
Hematokrit 41 vol % (35.0-47.0)
Leukosit 8600/ µL (3.6-11.00)
Trombosit 367000/ µL (150-440)
LED 20mm/jam (<20mm/jam)
Basofil 0 (0-1%)
Eosinofil 3 (2-4%)
Neutrofil Batang 3 (3-5%)
Neutrofil Segmen 64 (50-70%)
Limfosit 27 (25-40%)
Monosit 3 (2-8%)
Waktu Pendarahan 3 (1-3 menit)
Waktu Pembekuan 6 (1-7 menit)
Kimia Klinik
Gula Sewaktu 65 (<120mg/dl)
Imunoserologi
HbsAg Non reactive
Anti HIV Non reactive
Rapid antigen SARS CoV-2 Tidak terdeteksi

(negative)
Resume
• Seorang wanita usia 25 tahun dengan kista bartholini datang ke IGD RSAU dr Esnawan Antariksa
dengan keluhan nyeri dan sakit didaerah bibir kemaluan dan juga terdapat benjolan pada bibir
kemaluan bagian dalam pasien sejak 4 hari SMRS. Selain itu pasien juga mengeluh aktivitas
didaerah kemaluan sangat terganggu, pasien memiliki riwayat operasi amandel pada 2005.

• Pada pemeriksaan didapatkan TD 131/91 mmHg, HR 90x/mnt, RR 20x/mnt, dan Suhu 36,5°C.
Pemeriksaan generalis mata tampak anemis +/+, pemeriksaan laboratorium dari pemeriksaan
hematologi dan kimia klinik didapatkan dalam batas normal nilai rujukan.
Daftar Masalah
• Kista bartholini.
Tatalaksana

• Rencana Tatalaksana :
• Rencana Diagnostik :
- Infus RL + 1a tramadol
- Laboratorium - Inj Ceftriaxone 2x1gr
- Inj ODN 3x8mg
- Observasi - Profenid sup 3x1
- Pemasangan tampon divagina
- Eksterpasi
Prognosis
• Ad vitam : bonam

• Ad functionam : bonam
• Ad sanationam : bonam
Follow up
Hari / Tanggal Keluhan dan Terapi Pasien
04-09-21 07.00WIB S: os datang ke poli obgyn jumat 01 oktober 2021 dengan keluhan nyeri dan benjolan
disekitar kemaluan bagian dalam, post PN +- 3bulan yang lalu
O: KU CM, TD 130/91 mmHg, Nadi 100x/menit, Napas 20 x/menit, Suhu 36,5C.
Hb : 13,5 g/uL
Leu : 8600
Trombo : 367000
Ht : 41
HbsAg : non reactive
Anti HIV : non reactive
Swab antigen : non reactive
A: Pro eksterpasi a/I kista bartholini
P: - Infus RL + 1a tramadol
Inj Ceftriaxone 2x1gr
Profenid sup 3x1
04-09-21 14.00WIB S: Nyeri (+)
O: KU CM, TD 108/63 mmHg, Nadi
100x/menit, Napas 20 x/menit, Suhu 36,0C.
Terpasang tampon 1 divagina, inf RL + 1a
tramadol
A: Post eksterpasi a/i kista bartholini
P: - th/inf RL + 1a tramadol
Inj cefriaxone 2x1
Profenid sup 3x1
Obs tampon
04-09-21 20.00WIB S: Mual dan muntah (<)
O: KU CM, TD 104/63 mmHg, Nadi 78
x/menit, Napas 20 x/menit, Suhu 36,2C. Inf RL
+ 1a tramadol dan terpasang tampon 1
divagina.
A: Post eksterpasi kista bartholini
P: - th/lanjut tanyakan ke konsulen
Obs ku dan nadi
 
05-09-21 07.00WIB S : Mual (-), muntah (-), nyeri post op (<)
O: KU CM, TD 127/99 mmHg, Nadi
111x/menit, Napas 20x/menit, Suhu 36,0C
A: Post eksterpasi kista bartholini
P: -
BAB 2
• PEMBAHASAN
• Berisi cairan atau bahan semisolid yang terbentuk di bawah kulit atau di suatu tempat di dalam
tubuh.
• Terjadi ketika kelenjar ini menjadi tersumbat.
• Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar ini kemudian terakumulasi, menyebabkan kelenjar
membengkak dan membentuk suatu kista
Etiologi
• Infeksi kelenjar bartholini terjadi oleh infeksi gonokokus
• Pada bartholinitis kelenjar ini akan membesar, merah, dam nyeri kemudian isinya akan menjadi
nanah dam keluar pada duktusnya
• Karena adanya cairan tersebut maka dapat terjadi sumbatan pada salah satu duktus yang dihasilkan
oleh kelenjar dan terakumulasi, menyebabkan kelenjar membengkak dan menbentuk suatu kista
Patofisiologi
• Terbentuk ketika ostium dari duktus tersumbat, sehingga  menyebabkan distensi dari kelenjar dan
tuba yang berisi cairan.
• Sumbatan ini biasanya  merupakan akibat sekunder dari peradangan nonspesifik atau trauma.
• Kista bartholin  dengan diameter 1-3 cm seringkali asimptomatik.
• Sedangkan kista yang berukuran  lebih besar, kadang menyebabkan nyeri dan dispareunia.
• Abses Bartholin merupakan akibat dari infeksi primer dari kelenjar, atau kista  yang terinfeksi
Gejala klinik
 Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan seksual.
 Umumnya tidak disertai demam kecuali jika terifeksi dengan organisme yang ditularkan melalui
hubungan seksual.
 Dispareunia.
 Biasanya ada secret di vagina.
 Dapat terjadi ruptur spontan.
Diagnosis banding
• Kista pilosebasea
• Fibroma vulva
• Kista inklusi
• Kista gartner
• Kista nabothi
Kesimpulan
•Telah dilaporkan seorang wanita usia 25 tahun datang ke IGD RSAU dr Esnawan Antariksa
dengan keluhan nyeri dan sakit disertai terdapat benjolan pada kemaluan bagian dalam sejak 4 hari
SMRS. Pasien pernah melakukan operasi amandel pada tahun 2005.

•Pada pemeriksaan didapatkan TD 131/91 mmHg, HR 90x/mnt, RR 20x/mnt, dan Suhu


36,5°C. Pemeriksaan generalis mata tampak anemis +/+, pemeriksaan laboratorium dari
pemeriksaan hematologi dan kimia klinik didapatkan normal sesuai nilai rujukan.

•Dari data diatas pasien didiagnosis dengan kista bartholini.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai