SINDROM NEFROTIK
Disusun oleh:
Agung Ayu Putriani
2265050015
Dosen Pembimbing:
dr.Hj.Siti Rahmah Rahim, Sp.A,M.Kes
● Nama : An. R
● Jenis Kelamin: Perempuan
● Usia : 13 Tahun
● Agama: Islam
● Alamat: Grand Wisata, blok AC5,
Tambun Selatan, Bekasi
● BB : 40 Kg
KELUHAN UTAMA
6 hari SMRS, mengeluh bengkak di wajah terutama dahi dan kedua kaki tangan. Betis terasa
keras sehingga pasien sulit jalan, bengka di tangan dan kaki dimulai dari punggung kaki dan
tangan. Bengkak ini dirasakan terus menerus. Selain itu, pasien mengeluh kembung, dibawa ke
klinik di berikan antibiotik, vitamin dan obat kembung (ibu lupa nama obat) tetapi tidak
berkurang keluhannya. Nyeri (-), demam(-), kemerahan(-), sesak kadang-kadang.
1 hari SMRS pasien dibawa ke RS Permata Bekasi lalu di cek urine ditemukan protein +3. lalu
hari besoknya datang ke IGD RSUD CAM Bekasi untuk dirawat inap.
Kebiasaan Pasien
● Pasien jarang minum air putih , 600ml botol biasa habis 2 hari. Lebih
suka minum dingin
● Suka minum kopi 2-3x sehari
● Suka begadang, kadang tidak tidur
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Fungsi Hati
Kolesterol
Kimia Klinik
Fungsi hati 2.50 g/dL 3.5-4.5
Albumin
DIAGNOSIS KERJA
Sindrom Nefrotik
TATALAKSANA
●Amoxilin 3x500mg
●Inj. Kaen 3B
●Furusemid 1x20 mg
● PROGNOSIS
● Ad vitam : dubia ad bonam
● Ad functionam : dubia ad bonam
● Ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi sindrom nefrotik
● Keadaan klinis dengan gejala
proteinuria masif, hipoalbuminemia,
edema dan hiperkolesterolemia.
● Biasanya juga disertai dengan gejala
hematuria, hipertensi, dan penurunan
fungsi ginjal.
● Terjadi karena peningkatan
permeabilitas dinding kapiler
glomerulus
Etiologi dan Klasifikasi
Prevalensi (%)
Penyakit Sistemik dengan Manifestasi Ginjal
Penyebab
Anak-anak Dewasa Diabetes Melitus
Amiloidosis
Penyakit Glomerulus Primer
Lupus Eritematosus Sistemik
Minimal Change Disease
65 10 Ingesti Obat (emas, penisilin, dan “heroin jalanan”)
Glomerulosklerosis fokal
10 35
segmental
Proteinuria
Glomerulosklerosis Fokal Segmental (FSGS)
● Diare
Diagnosa
1. Proteinuria masif
Proteinuria >3,5 gr/24 jam atau rasio protein/kreatinin pada
urin sewaktu > 2 mg atau pemeriksaan semi kuantitatif dengan
pemeriksaan Bang atau dipstik menunjukkan protein urin ≥ 2+.
Dengan pemeriksaan esbach, kadar protein dalam urin 24 jam
> 2 gram (kuantitatif).
2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang
● Urinalisis (dilakukan jika ada ● Pemeriksaan darah
curiga infeksi) ○ Darah tepi lengkap (hemoglobin,
● Protein urin kuantitatif, dapat leukosit, hitung jenis leukosit,
menggunakan urin 24 jam atau trombosit, hematokrit, LED)
rasio protein/kreatinin pada urin ○ Albumin dan kolesterol serum
pertama pagi hari ○ Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin
● Mikroskop (cahaya dan elektron) ; ○ Kadar komplemen C3; bila dicurigai
pada pemeriksaan mikroskop lupus eritematosus sistemik
elektron = terlihat pemendekan pemeriksaan ditambah dengan
kaki podosit komplemen C4, ANA (anti nuclear
antibody), dan anti ds-DNA
Batasan Diagnosis
Macam Definisi
Remisi Proteinuria negatif atau trace (<4 mg/m 2 LPB/jam) 3 hari berturut dalam 1 minggu
Relaps Proteinuria ≥2+ (proteinuria >40mg/m 2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps <2 kali dalam 6 bulan pertama setelah respons awal, atau <4 kali per tahun
Relaps jarang
pengamatan
Relaps sering Relaps ≥2 kali dalam 6 bulan pertama setelah respons awal, atau ≥4 kali dalam 1 tahun
Relaps 2 kali berurutan saat dosis steroid diturunkan, atau dalam 14 hari setelah pengobatan
Dependen steroid
dihentikan
Tidak mengalami remisi pada pengobatan prednisone dosis penuh 2 mg/kgBB/hari selama 4
Resisten steroid
minggu
Sensitif steroid Remisi terjadi pada pemberian prednisone dosis penuh selama 4 minggu
Tatalaksana
Anak dengan manifestasi klinik SN pertama kali, langsung dirawat di rumah
sakit, yang bertujuan:
● Mempercepat pemeriksaan
● Evaluasi pengaturan dietetik
● Penanggulangan edema (diuretik)
● Memulai pengobatan steroid
● Edukasi orang tua
Penatalaksanaan Dengan Diuretik
1. Pemberian cukup diberikan diet protein normal sesuai dengan
RDA (recommended daily allowances) yaitu 1,5-2 g/kgbb/hari.
2. Diet rendah garam (1-2 g/hari) hanya diperlukan selama anak
menderita edema.
Penatalaksanaan Dengan Diuretik
● Restriksi cairan dianjurkan
selama ada edema berat.
● Sebelum pemberian diuretik,
perlu disingkirkan
kemungkinan hipovolemia.
● Pada pemakaian diuretik lebih
dari 1-2 minggu perlu
dilakukan pemantauan
elektrolit kalium dan natrium
darah.
Pemeriksaan sebelum melakukan pengobatan steroid:
● Tromboemboli
● Hiperlipidemia
● Hipokalsemia
● Hipovolemia
● Hipertensi