S
GRAVIDARU
M Pembimbing:
dr. Candra Novi Ricardo Sibarani, Sp. OG
Keluhan Utama : mual dan muntah 10 kali sejak pagi hari SMRS
Riwayat Menstruasi :
● HPHT : 8 Agustus 2022
● Menarche : 13 tahun
● Lama Haid : 7 hari
● Siklus Haid : teratur
● Jumlah Darah : 3 kali ganti pembalut/ hari
● Keluhan Haid : Tidak ada
ANAMNESIS
Tanda-Tanda Vital
● Tekanan darah : 90/60 mmHg
● Denyut Nadi : 102 x/menit
● Laju Pernapasan : 22 x/menit
● Suhu :36,8oC
● SpO2 : 97% on room air
Antropometri
● Berat badan : 50 kg
● Tinggi badan : 155 cm
● BMI : 20,8 kg/m2 (normal)
STATUS Kepala
GENERALIS
: Wajah tampak pucat, normosefali, deformitas (-)
Mata : Tampak cekung, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Mulut : Bibir merah muda pucat, mukosa oral kering, bau keton tidak
dapat dinilai, coated tongue (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
Thorax
● Jantung : Kardiomegali (-), S1/S2 reguler, murmur (-), gallop
(-)
● Paru : Gerakan dinding dada simetris, vesikuler (+/+), ronki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen
● Inspeksi : datar, striae gravidarum (-), linea alba (-), scar (-)
● Auskultasi : Bising usus (+), 16 x/menit
● Perkusi : Timpani
● Palpasi : Nyeri tekan (-), rebound tenderness (-)
Ekstremitas : Edema (-/-/-/-), akral dingin, CRT>2 detik, turgor kulit
DIAGNOSIS
KLINIS
Ny L,24 tahun G1P0A0 gravida 11 minggu
dengan hiperemesis gravidarum dan dehidrasi
derajat sedang.
TATALAKSANA
AWAL
● Melakukan rehidrasi rehidrasi dengan pemasangan IVFD Ringer
Laktat 1200 mL, 600 mL, 25 tpm 8 jam pertama dan 600 mL 12
tpm, 16 jam selanjutnya. + neurosanbe 1 amp
● Injeksi ondansetron 2 x 8 mg IV
● Injeksi ranitidin 2 x 50 mg IV
● Pasien disarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
laboratorium darah dan gula darah, keton urine, untuk
memonitoring kadar elektrolit.
● Pemantauan tanda-tanda vital
● Observasi tanda-tanda dehidrasi
Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Rujukan
Darah Rutin
Hematokrit 35 % 37~47
MCH 29.8 pg 26 ~ 34
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0~1
Eosinofil 2 % 1~5
Neutrofil Segmen 60 % 50 ~ 65
Laboratorium
Limfosit 30 % 20 ~ 45
Monosit 8 % 1~8
Epitel + /LPK 1 ~ 15
Epitel + /LPK 1 ~ 15
Quo ad Quo ad
Quo ad vitam
functionam sanationam
bonam bonam Dubia ad bonam
03
ANALISA KASUS
Bagaimana cara
mendiagnosis Hiperemesis
Gravidarum pada kasus ini?
TEORI KASUS
pengosongan lambung
terhambat, sekresi H2 dan HCl
naik
“Pusat muntah”
(daerah medulla oblongata → nukleus salivarius, nyeri epigastrium
berdekatan dengan formasio retikularis lateralis)
Tambahkan doxylamine
Medikamentosa:
Substitusi doxylamine dengan promethazine atau dimenhydrinate ● Rehidrasi
● Antiemetik →
Dehidrasi Tidak dehidrasi ondansetron
● Antihistamin
Ringan Sedang metoclopramide atau
Berat
trimethobenzamide
● VIt B6
Manajemen diet Promethazine, hidrasi intravena atau ondansetron
ekstrak jahe prochlorperazine, dengan thiamine
vitamin B6 dan trimethobenzamide parenteral:
Edukasi:
doxylamine, , chloropromazine, metoclopramide, ● Diet HEG
diphenhydramine atau ondansetron promethazine, atau
atau ondansetron ● Dukungan psikologis
dimenhydrinate
tidak ada perbaikan
chlorpromazine,
nutrisi parenteral
methylprednisolone,nutrisi
enteral
KRITERIA RAWAT INAP KASUS
Kriteria rawat inap dari HG sendiri yaitu:
● semua yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga tidak mampu menelan obat antiemetic oral
● berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan ● Mual muntah terus menerus
normal ● Tidak dapat makan
● dehidrasi, ditandai turgor kurang dan lidah kering ● Penurunan bb 5 kg
● adanya keton dalam urine ● Terdapat tanda dehidrasi
● dicurigai atau ditemukan memiliki komorbid ● ketonuria
(cth:ISK)
Komplikasi apa yang dapat
terjadi pada pasien ini?
muntah
perfusi organ
thrombosis menurun hilangnya hidroklorida lipolisis di hepar
B1
(Thiamine)
ketonemia ketonuria
gagal ginjal kerusakan ketoasidosis
akut hepatosit
asidosis
metabolik
04
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
● Tatalaksana diberikan pada pasien ini sudah sesuai dengan teori, berupa rehidrasi
cairan, serta obat secara intravena, rawat inap, dilakukan observasi, dan edukasi
kepada pasien dan keluarganya.
● Mekanisme hiperemesis gravidarum pada pasien ini berupa peningkatan hormon b-
hCG pada trimester pertama kehamilan hingga menimbulkan relaksasi sfingter
esofagus bagian bawah dan meningkatkan gejala mual muntah.
● Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien ini meliputi gangguan tumbuh kembang
janin yaitu risiko berat badan lahir rendah, dan abortus. Pada ibu dapat terjadi
kelainan esofagus, masalah psikologis. serta ancaman perburukan kondisi umum
pasien seperti penurunan kesadaran bila tidak ditangani.
SARAN
● Kim, H. Y., Cho, G. J., Kim, S. Y., Lee, K. M., Ahn, K. H., Han, S. W., Hong, S. C., Ryu, H. M., Oh, M.
J., Kim, H. J., & Kim, S. C. (2020). Pre Pregnancy Risk Factors for Severe Hyperemesis Gravidarum:
Korean Population Based Cohort Study. Life (Basel, Switzerland), 11(1), 12.
● Kim, H. Y., Cho, G. J., Kim, S. Y., Lee, K. M., Ahn, K. H., Han, S. W., Hong, S. C., Ryu, H. M., Oh, M.
J., Kim, H. J., & Kim, S. C. (2020). Pre Pregnancy Risk Factors for Severe Hyperemesis Gravidarum:
Korean Population Based Cohort Study. Life (Basel, Switzerland), 11(1), 12.
● Ismail. (2007, September 20). Review on hyperemesis gravidarum. J BPG, 21(5), 755–769.
https://doi.org/10.1016/j.bpg.2007.05.008
● Wegrzyniak LJ, Repke JT, Ural SH. Treatment of hyperemesis gravidarum. Rev Obstet Gynecol.
2012;5(2):78-84. PMID: 22866186; PMCID: PMC3410506.
● Gunawan K, Manengkei PSK, Ocviyanti D. Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian
Berkelanjutan (P2KB): Diagnosis dan Tatalaksana Hiperemesis Gravidarum. .J Indon Med Assoc,
61;11, 457–64 November 2011
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik