Anda di halaman 1dari 14

Step 1

1. Generic transferable skill :


 keahlian yang diberikan dan diperankan secara umum
2. Disciplinary content
 mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki
3. Continuing profesional education:
 pembelajaran profesi untuk kelanjutan untuk meningkatkan perfoma
4. Andragogy:
 ilmu tata cara orang dewas belajar
5. Deep learning :
 proses belajar dengan cara memahami dengan secara mendalam
6. Self directed learning:
 proses belajar dimana seseorang memiliki inisiatif akan kebutuhan belajar
7. SPICES : students centered :
 kegiatan pembelajaran dimana kegiatan tersebut terpusat pada
mahansiswanya sendiri, problem based : keadaan dimana kita diberi kasus
tertentu lalu mahasiswa ditutut bersama untuk mencari solusi dari masalah
tersebut, intregeted : menghubungkan beberapa ilmu, comunity based /
berbasis masyarakat : pendidikan harus berorientasi pada masyarakat ,
elective: mahasiswa dikenalakan pada masalah klinik, dan sistematyc: proses
pembelajaran dilakukan secara sistematis sesuai dengan tingkatannya
8. Kurikulum:
 kumpulan materi yang tersusun secara sistematis yang mengatur sebuah
pendidikan dalam jangka waktu tertentu
9. Peer assessment:
 menilai hasil belajar teman
10. Self reflection :
 intropeksi diri untuk mengetahui kemampuan diri sendiri
11. Collaborative learning :
 belajar dengan cara bekolaborasi baik dengan kawan atau dengan properti
yang mendukung
12. Self assessment:
 penilaian terhadap hasil belajar kita sendiri
13. Love learning :
 dimana seseorang menyukai untuk belajar dan terus mencari ilmu
14. Soft skill:
 keterampilan diluar akademik

Step 2

A. adult learning
a. apa yang menjadi patokan jika mahasiswa merupakan pembelajar dewasa?
b. Mengapa konsep adult learning diterapkan dalam pembelajar perguruan tinggi
saat pelaksanaan belajar mandiri?
c. Bagaimana cara belajar dengan konsep adult learning jika mahasiswa masih
dibawah umur?
d. apa kekurangan dari konsep adult learning ?
e. apakah ciri-ciri adult learning ?
f. apa perbedaan antara pedagogy dan andragogy ?
g. hal apakah yang menjadi tanggung jawab mahasiswa dalam pembelajaran
dengan cara adult learning?

B. keterampilan belajar
a. bagaimana kita bisa mendapatkan atau mengembangkan soft skill tanpa
mengesanpingkan disciplinary contect?
b. Bagaimana cara kita menerapkan keterampilan belajar sepanjang hayat ?
c. Mengapa kita tidak boleh mengesampingkan disciplinary content dan apa
tujuannya?
d. Apa yang dimaksud dengan deep learning, self assessment , peer learning, peer
assesment, self reflection, collaborative learning, direction learning?
e. Apa ciri-ciri self direction learning?

C. self direction learning


a. apa hubungan self direction learning dengan independ learning ?
b. dalam self direction learning apa saja yang harus diputuskan oleh mahasiswa?

D. love learning
a. bagaimana cara menumbuhkan cara love learning dan ciri – cirinya?

E. belajar sepanjang hayat


a. mengapa belajar sepanjang hayat merupakan salah satu inti dari pendidikan di
perguruan tinggi?
b. Apa yang dimaksud dengan independent learning ?
c. Bagaimana ciri-ciri dari independent learner?

F. SPICES
a. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari teacher cetered dan student cetered?
b. Apa kelebiahan dan kekurang dari strategi SPICES?
c. Apa yang dimaksud dengan student cetered learning?
d. Bagaimana proses menerapkan student cetered learning?
e. Kegiatan apa saja yang dapat diterapkan?
f. Jelaskan hubungan antara konsep long life learning , adult learner, self
direction learner, independent learner,dan student center approach?

G. Continuing profesional education


a. Bagaimana penerapan dari CPD?
b. Kapan diadakannya CPD?
c. Apa yang dimaksud dengan CPD?
d. Kegiatan apa yang dapat dilakukan dokter untuk mengembangkan
kemampuannya ?
e. Masalah apa yang muncul selama pendidikan FK dan bagaimana
menanggulanginya?

Step 3

A. adult learning
a. apa yang menjadi patokan jika mahasiswa merupakan pembelajar dewasa?
 peserta didik (warga belajar) itu adalah sebagai orang dewasa yang
diasumsikan memiliki kemampuan yang aktif dalam merencanakan
arah belajar, memiliki bahan, memikirkan cara terbaik untuk belajar,
menganlisis dan menyimpulkan serta mampu mengambil manfaat dari
belajar atau dari sebuah proses pendidikan.
 Gormly dan Brodzinski menyatakan bahwa pada usia 18-24 tahun orang
muda memasuki periode pengambilan keputusan,dapat dianggap sudah
dewasa namun belum mengambil banyak peran orang dewasa. (sumber: B.S
Sidjabat,Ed.D)
 Anderson menyimpulkan dalam psychology of development and
personal adjustment 1951
 Kematang individu dapat dilihat dari minatnya yang selalu
beorientasi pada tugas-tugas yang dilakukan / dikerjakannya,
dan bukan pada ego.
 Tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam komsep dirinya jelas
dan selalu memiliki kebiasan kerja yang efisien
 Kemampuan dalam mengendalikan perasaan pribadi dalam
pengertian selalu dapat mempertimbangkan pribadinya dalam
bergaul dengan orang lain.
 Memiliki pandangan yang objektif dalam setiap keputusan
diambil.
 Siap menerima kritikan atau saran untuk peningkatan diri.
 Bertanggung jawab atas segala usaha- usaha yang dilakukan.
 Secara realitas dapat menyesuaikan diri dalam situasi baru.
 Darkerwald dan meriam memandang bahwa seseorang dikatakan
dewasa apabila ia telah melewati masa pendidikan dasar dan telah
memasuki usia kerja,yaitu sejak umur 16 tahun
(sumber : Sudjana, 2005)
b. Mengapa konsep, adult learning diterapkan dalam pembelajar perguruan
tinggi saat pelaksanaan belajar mandiri?
 Menurut Drs. Asmin, MPd
1. memungkinkan timbul pertukaran pendapat
2. memungkinkan komunikasi timbal balik
3. mengutamakan peran peserta didik
c. Bagaimana cara belajar dengan konsep adult learning jika mahasiswa masih
dibawah umur?
 Jurnal uad.co.id
Belajarnya sama seperti mahasiswa yang lainnya
d. apa kekurangan dari konsep adult learning ?
 peluang untuk bersosialisasi dengan mahasiswa kelompok lain terbatas
 peluang bertatap muka dengan dosen lebih sedikit
 menuntut dislipin tinggi dan kemandirian belajar yang tinggi
 memerlukan bimbingan dan tutorial yang intensif
 membuat mahasiswa terlena atau keblabasan
(zulkabir,2005)
 pebedaan cara belajar dari yang bisa diterapkan karena disini dosen
perlu membantu mahasiswa dalam proses belajar dengan
mempertimbangkan keunikan dan perbedaan mahasiswa
 adanya perbedaan karakter dalam kelompok /grup belajar
(Sumber : A.Suhaena, 2000)
e. apakah ciri-ciri adult learning ?
orang dewasa mempunyai ciri khusus dalam melaksanakan pembelajaran
yaitu:
 memungkinkan timbul pertukaran pendapat
 memungkinkan komunikasi timbal balik
 suasana belajar yang diharapkan adalah suasana belajar yang
menyenangkan dan menantang
 orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati
 megutamakan peran peserta didik
 orang dewasa belajar jika mengetahui kekurangan dan kelebihannya
( soedomo,pendidikan luar sekolah ke arah pengembangan sistem
belajar masyarakat,(Jakarta,1989)
 pembelajaran lebih mengarah kesuatu proses pendewasan
 pemeblajar lebih utama menggunakn eksperimen, diskusi,
pemmecahan maalah, pelatihan, simulasi, dan praktek lapangan
 memciptakan kondisi belajar, alat-alat serta prosedur akan menjadikan
orang dewasa siap belajar dengan kata lain program belajat harus
disusun sesuai kebutuhan hidup mereka
 pengembangan kemampaun dan orientasikan terpusat pada kegiatannya
( Sumber: Sunhaji, 2013. Jurnal kependidikan, konsep pendidikan
dewasa,vol 1 )
f. apa perbedaan antara pedagogy dan andragogy ?
 sasaran andragogi orang dewasa dimasyarakat, sarasan pedagogi anak-
anak disekolah
 orang dewasa dimasyarakat dianggap sebagai “ gelas yang sudah
berisi”
( pengetahuan, pengalaman, status sosial, dll), sedangkan anak-anak
dianggap sebagai gelas yang masih kosonng.
 Pada andragogi diciptakan suasana hubungan sama status antara
fasilitator dan peserta, sedangakan pada pedagogi terpolakan hubunagn
guru yang mengetahui segalanya dan berkausa denagan murud yang
tidak tahu apa-apa dan harus menerima.
 Pada andragogi diciptakan proses saling membelajarkan diri, pada
pedagogi tercipta proses belajar dari guru .
 Pada andragogi peserta mutlak harus aktif berpartisipasi, pada
pedagogi murid lebih banyak menerima.
( Zaenudin Arif,(1984),Andragogi, Bandung, Angaksa)
 Andragogy
 Orang dewasa perlu tahu mengapa mereka perlu belajar.
 Peserta didik dewasa menerapkan konsep diri untuk
bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
 Pengalaman hidup beragam pelajar dewasa melayani sebagai
sumber daya yang kaya di lingkungan belajar.
 Kesiapan peserta didik untuk belajar terkait dengan situasi
kehidupan nyata.
 Orientasi orang dewasa terhadap pembelajaran berbeda dari
anak dan kemungkinan besar kehidupan atau tugas terpusat.
 Motivasi orang dewasa-belajar sebagian besar berasal dari
motivator internal termasuk promosi, perubahan pekerjaan,
dan kualitas hidup (Sumber: Knowles, 1990)
 Pedagogy

 Siswa tidak perlu tahu mengapa mereka harus belajar.


 Konsep guru tentang siswa didasarkan pada kepribadian yang
dependen. Demikian juga, siswa melihat diri mereka
bergantung pada guru mereka.
 Pengalaman yang berasal dari situasi belajar memiliki nilai
minimal bagi siswa.
 Kesiapan belajar siswa diprakarsai oleh guru, saat guru
mengatakan bahwa mereka harus belajar untuk lulus kelas.
 Orientasi siswa terhadap pembelajaran berpusat pada subjek.
 Faktor ekstrinsik seperti nilai, tekanan orang tua, dan
persetujuan guru adalah faktor yang memotivasi siswa.
(Sumber: Knowles, 1990)
 Andragogy adalah seni yang membantu mahasiswa memecahkan masalah, setiap
mahasiswa hanya diberi modul
 Pedagogy , mengajari, menonton dalam memecahkan masalah bab- perbab
( Sumber: Broto Mujianto, 2013)

 hal apakah yang menjadi tanggung jawab mahasiswa dalam


pembelajaran dengan cara adult learning?
 Menciptakan iklim untuk belajar
 Menilai atau mengidentifikasi minat kebutuhan, dan nilai-nilai
 Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan secara bersa dan saling
membantu
 Merumuskan tujuan belajar
 Merancang kegaiatan belajar
 Mengevaluasi hasil belajar
( Sumber: Prof Dr.H.Mustofa Kamil, 2007, ilmu dan aplikasi
pendidikan, bagian 1)
 Mahasiswa bertanggung jawab atas pengetahuan dan kebutuhan
belajarnya sendiri, menetapkan tujuan belajar, mengalokasi
sumber belajar, merancang strategi belajar, dan mengevaluasi
pencapaian belajr secara mandiri
( Sumber:Suprianto, pendidikan orang dewasa)

B. keterempilan belajar
a. bagaimana kita bisa mendapatkan atau mengembangkan soft skill tanpa
mengesampingkan disciplinary content?
 Pengembangan soft skill berhubungan erat dengan kecerdasan emosi
(EQ). Ada dua hal utama yang berkaitan dengan kecerdasan emosi,
yaitu mengenali dan mengelola emosi. Jika kita sudah mengenal emosi
diri kita dengan baik, maka kita dapat mengelolanya dengan mudah,
sehingga kecerdasan emosi mudah pula untuk dibangun dan
dikembangkan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan kecerdasan emosi:
1. Mengatur Emosi
Diri kita adalah tuan dari emosi kita (I Am the Master of My
Emotion), sehingga kita bisa mengatur menjadi seperti apapun
bentuk emosi kita. Oleh karena itu, agar emosi tetap berada di level
yang baik/positif, maka kita harus pandai-pandai memilih informasi
yang kita terima. Informasi yang dirasa dapat mengganggu diri kita
sebaiknya ditelaah terlebih dahulu.
2. Mengkomunikasikan Diri dengan Baik
Terkadang orang lain bisa salah persepsi jika kita keliru
mengkomunikasikan diri kita. Oleh karena itu komunikasi yang baik
akan menghasilkan emosi yang baik pula, yang akan berguna untuk
rencana hidup kita.
3. Mengubah Pandangan Terhadap Sesuatu
Setiap orang mempunyai pandangan dan sikap tersendiri terhadap
sesuatu. Terkadang pandangan dan sikap mereka berbeda dengan
pandangan kita. Perbedaan inilah yang menuntut kita untuk mau
melihat suatu hal dari kacamata oranglain dengan mengajukan
pertanyaan yang tepat.
4. Selalu Berinteraksi dengan Orang Lain
Berinteraksi dengan orang lain memberi kesempatan kepada kita
untuk memahami diri sendiri atas tanggapan orang lain terhadap
sikap dan perilaku yang kita tampilkan. Dari tanggapan orang lain
tersebut, kita bisa belajar sikap dan perilaku yang harus kita
tampilkan pada situasi dan kondisi tertentu.

Pada pokok – pokok tersebut, sama sekali tidak mengesampingkan


disciplinary content, melainkan menambah kita untuk bersikap
disciplinay content

b. Bagaimana cara kita menerapkan keterampilan belajar sepanjang hayat ?


 Proses pembelajaran melalui:
1.belajar mandiri
2. Belajar dengan tatap muka
3. Belajar melalui magang
4. Belajar bersma kelompok, Ada bahan pembelajaran berupa media
cetak dan perpustakaan yang lengkap, kegiatan pembelajaraan
bersama tutor yang qualified, dan menggunakan metode dan teknik
pembelajaran yang bervariasi
[Achmad Hufad, dkk., 2010, Studi Tentang Implementasi Program Belajar
Sepanjang Hayat di Indonesia]

c. Mengapa kita tidak boleh mengesampingkan disciplinary content dan apa


tujuannya ?

d. Apa yang dimaksud dengan deep learning, self assessment , peer learning,
peer assesment, self reflection, collaborative learning, direction learning?

Kata Arti

Deep learning Memecahkan masalah dengan cara


mendalami masalah tersebut secara
detail dari hal yang terbesar hingga
yang terkecil.

Self assessment Kemampuan untuk mengevaluasi diri


terkait dengan performa dan hasil
belajarnya sendiri. Merupakan bagian
aktivitas yang harus dilakukan oleh
pembelajar untuk mengatur kegiatan
belajarnya, atau biasa disebut self
regulation.

Peer learning pembelajaran yang melibatkan murid


untuk saling berbagi ide dan
pengalaman antara partisipan

Peer assessment Yang mengharuskan seseorang untuk


menentukan jumlah, tingkat, nilai,
kualitas atau kesuksesan outcome atau
produk belajar temannya yang memiliki
status yang sama, yakni sama-sama
pembelajar. [

Self reflection Proses untuk mengevaluasi pengalaman


sebagai proses internal pembelajar yang
digunakan untuk memperbaiki
pemahaman terhadap pengalaman yang
pada gilirannya akan membuat
pembelajar untuk merubah
pandangannya. [

Collaborative learning Desain instruksional di mana siswa


dengan kemampuan berbeda bekerja
dan belajar bersama dalam kelompok
kecil untuk meraih tujuan pembelajaran
[

Self Direction learning Proses dimana seseorang memiliki


inisiatif untuk menganalisis kebutuhan
belajarnya sendiri dan mengidentifikasi
sumber belajarnya.

[Suyanta, 2014, PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI


PERGURUAN TINGGI]

e. Apa ciri-ciri self direction learning?


 Ada motif atau niat.
 Sistematis.
 Diterapkan pada pembelajaran formal-tradisional
 Bertujuan memotivasi pebelajar.
 Tanggung jawab keberhasilaan ada pada pebelajar sendiri.Dituntut
berpikir kritis dan dalam.
(http://www.umuc. Models of Distance Education.edu)
 Siswa dapat mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi
 Bisa mengubah diri pada kinerja atau perfomasi yang paling baik
 Siswa dapat memenejemen dirinya sendiri
(Sumber: Gibbons, 2002)
C. self direction learning
a. apa hubungan self direction learning dengan independ learning ?
 Konsep Knowles tentang model self-directing learning adalah sebagai
model design instruksional dengan partisipasi learner dalam
pengambilan keputusan. Dia melihat self-directing learning sebagai
bentuk proses dimana learner mengambil inisiatif dengan atau tanpa
bantuan orang lain dalam menentukan kebutuhan, memilih strategi
pembelajaran, dan mengevaluasi kemajuannya. Dengan kata lain karya
Knowles tentang self directed learning diinterpretasikan sama dengan
Independent Learning,sepadan dengan pengajaran dengan modul atau
computer-managed instruction(Cranton,1996:53)
[Dwi Istiyani, 2009, FORUM TARBIYAH Vol. 7, No. 2
“KESADARAN DAN SELF -DIRECTED LEARNING
SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN ALTERNATIF
DALAM ERA NEOLIBERALISME”]
 self direction learning merupakan bagian dari prinsip prinsip independent
learning (Sumber: lembarandokter.blogspot.co.id oleh Stephen D.
Brookfield, 2006)

b. dalam self direction learning apa saja yang harus diputuskan oleh mahasiswa?
 Mengaktifkan prior knowledge, elaborasi, dan belajar kontekstual,
 Mengintegrasikan pengetahuan dasar dalam menyelesaikan masalah
klinis,
 Meningkatkan motivasi diri sendiri.
[Lestari & Widjajakusumah, 2009, Penelitian: Students’ Self-directed
Learning Readiness, Percepton Towards Student-Centered Learning
and Predisposition Towards Student-centered Behaviour]

D. love learning
a. bagaimana cara menumbuhkan love learning dan ciri – cirinya?
 Menumbuhkan rasa senang membaca dari berbagai sumber untuk
menambah wawasan
 Belajar dengan antusias
 Kenali cara belajar kita
 Meningkatkan minat terhadap pembelajaran.
[Ifrod Maksum, 2009, Cara Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam
Belajar]
 Ciri-ciri : 1. Tidak menyadari dan mempersoalkan waktu
 Menunjukan ras ingin tahu dan selalu penasaran
 Jarang mengedipkan mata
 Selalu melakukan research dan banyak
mengerjakan soal
(Sumber: Rosa Diana, 2015)
E. belajar sepanjang hayat
a. mengapa belajar sepanjang hayat merupakan salah satu inti dari pendidikan di
perguruan tinggi?
 Karena belajar sepanjang hayat merupakan suatu tindakan belajar
dimana kita dituntut belajar selama kita masih hidup,dan belajar
sepanjang hayat ini timbul karena berbagai faktor diantaranya yakni
majunya ilmu dan tegnologi,produk2 tegnologi yang perlu dipelajari,
alat kerja berbasis tegnologi, serta perubahan social yan cepat akibat
adanya iptek. Sehingga kita diharuskan menerapkan konsep belajar
sepanjang hayat di perguruan tinggi guna menunjang penyesuaian diri
dengan tuntutan bidang kerja kita (dalam arti bahwa ilmu pengetahuan
setiap saat akan berubah,maka kita diwajibkan mengikuti perubahan
ilmu tersebut terutama yang berkaitan dengan profesi kita kelak nanti
Sumber:
(http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049754/pendidikan/Pendidikan+S
epanjang+Hayat+(Lifelong+Education).pdf)

b. Apa yang dimaksud dengan independent learning ?


 independent learning atau belajar bebas merupakan kegiatan belajar
yang tujuan belajar maupun cara mencapai tujuan itu ditetapkan sendiri
oleh pebelajar(Mudjiman, 2008). dan indipendent learning ini
merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap sesuai untuk
mengakomodasi minat masing-masing mahasiswa. Keberhasilan
indipendent learning bergantung dari diri kita sendiri, maka dari itu
untuk memaksimalkan metode ini dibutuhkan semangat serta gairah
dari diri kita sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa Independent
learning adalah cara belajar yang memberikan derajat kebebasan,
tanggung jawab, dan kewenangan yang lebih besar kepada pembelajar
dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya.
Sumber:
( http://blog.unnes.ac.id/zakkisr/2015/11/19/independent-learning-
dalam-sistem-pmbelajaran-pada-mahasiswa2/)

c. Bagaimana ciri-ciri dari independent learner?


 Membebaskan pembelajar untuk tidak harus berada pada satu tempat
dalam satu waktu tertent. Disediakannya berbagai bahan (materials)
termasuk panduan belajar dan silabus yang rinci serta akses ke semua
anggota fakultas (penyelenggara pendidikan) yang memberikan
layanan bimbingan, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
pembelajar, dan mengevaluasi karya-karya para pembelajar.
Sumber:
(http://blog.unnes.ac.id/zakkisr/2015/11/19/independent-learning-
dalam-sistem-pmbelajaran-pada-mahasiswa2/)
F. SPICES
a. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari teacher cetered dan student cetered?
 Kekurangan teacher centered
 mahasiswa cenderung menjadi receiver, kurang berperan
sebagai transformer dan atau explorer
 mahasiswa masuk ke dalam situasi rote learning, bukan
meaningful learning.
 Situasi demikian ini diperkuat oleh materi kuliah yang
bersifat konseptual.
 pengetahuan ditransfer dari dosen ke mahaiswa dan
mahasiswa hanya menerima secara pasif
 dosen merupakan satu-satunya sumber informasi sehingga
dapat bersikap “Dosen can do no wrong”
 lebih menekankan pada penguasaan materi saja
 kuliah merupakan bagian yang terbesar
 Kekurangan student centered
 penekanan pada pencapaian kompetensi bukan pada
tuntasnya materi
 belum tentu sesuai untuk mahasiswa yang tidak aktif
 butuh waktu yang lama dalam diskusi
 Kelebihan teacher centered
 informasi dapat diberikan kepada sejumlah mahasiswa
dalam waktu yang singkat
 Pengajar mengendalikan organisasi, materi dan waktu
sepenuhnya
 Kelebihan student centered
 mahasiswa memiliki keleluasaan untuk mengembangkan
segenap potensinya (cipta, karsa dan rasa)
 mengeksplorasi bidang/ilmu yang diminatinya
 membangun pengetahuan serta kemudian mencapai
kompetensinya
 melalui proses pembelajaran aktif, interaktif, kolaboratif,
kooperatif
 kontekstual dan mandiri
 memanfaatkan banyak media bukan hanya dari kuliah
(Harsono,Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)
(dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD, Bagian Histologi FKUI)

b. Apa kelebihan dan kekurang dari strategi SPICES?


 Kelebihan
 Menekankan pengertian(pemahaman), bukan fakta
 Meningkatkan tanggung jawab pada belajar diri sendiri
 Mengembangkan pemahaman yang lebih tinggi dan
keterampilan yang lebih baik
 Meningkatkan ketrampilan interpersonal dan teamwork
 Meningkatkan sikap memotivasi diri
 Memberikan fasilitas hubungan antar siswa
 Meningkatkan taraf belajar
 Menekankan pembelajaran berdasarkan masalah yang berbasis
rumah sakit, jadi model ini sesuai gengan area kompetensi yang
dinyatakan dalam standar
 Kekurangan
 Memerlukan waktu yang lebih lama
 Peran siswa dalam proses belajar mereka sendiri sukar untuk
diubah karena mereka terbiasa berorientasi pada materi
pelajaran dan mengingat fakta sehingga kemampuan untuk
mempertanyakan sesuatu menjadi hilang
 Perubahan peran pengajar masih sukar dilakukan terutama pada
saat pertama kali diterapkan
 Kesulitan untuk memunculkan masalah
 Penilaian hasil belajar masih sukar dan tidak sesuai bila
dilakukan dengan cara tradisional
 Adanya sifat malas
(METODE BELAJAR BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED
LEARNING, BERBANTUAN DIAGRAM V (VE) DALAM
PEMBELAJARAN KIMIA Oleh: Sukisman Purtadi dan Rr. Lis
Permana Sari)

c. Apa yang dimaksud dengan student cetered learning?


 Pembelajaran yang berpusat pada mahsiswa untuk mempelajari materi
pembelajaran secara aktif dan dosen berperan sebagai fasilitator
(Sumber: www.uin Jakarta.ac.id)
 Melalui proses Pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif
berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk
belajar
(Sumber: www.psychologymania.com)
d. Bagaimana proses menerapkan student cetered learning?
 SGD
 PBL
 Collaborative learning
 PJBL
 Self direction learning
 Cooperative learning
 Discovery learning
 Contextual learning
 Role play and simulation
e. Jelaskan hubungan antara konsep long life learning , adult learner, self
direction learner, independent learner,dan student center approach?
 Long life learning/ belajar sepanjang hayat dikenal secara luas sebagai
belajar yang diajarkan seumur hidup: Belajar yang fleksibel,
bermacam-macam dan bisa diwaktu yang berbeda
 Andragogy: adalah seni dan pengetahuan dari adult learning jadi
andragogy merujuk pada adult learning
( Sumber: kearsley, 2010)

G.Continuing profesional education

a. Bagaimana penerapan dari CPD?

 Seorang dokter yang mengikuti CPD harus mendokumentasikan semua


kegiatan dan hasilnya berupa portofolio. Dari portofolio tersebut
seorang tersebut seoran dokter dapat merefleksikan apa yang telah di
kerjakannya selama ini.
(sumber: Charlotte Tulinius, Bibi Holage-Hazelton.2010.Continuing
professional development for general practitioers:suporting the
development of professionalism.Medical education)
b. Kapan diadakannya CPD?
 Setelah proses pembelajaran di lemabaga formal telah selesai

c. Apa yang dimaksud dengan CPD?


 PD adalah berbagai metode pembelajaran yang digunakan oleh petugas
medis untuk memelihara, mengembangkan, memperbaharui, dan
menigkatkan pengetahuan, keterampila dan kinerja yang diperlukan
untuk praktik yang aman dan tepat dalam spesialisasiyang relevan.
d. Kegiatan apa yang dapat dilakukan dokter untuk mengembangkan
kemampuannya ?

f. Masalah apa yang muncul selama pendidikan FK dan bagaimana
menanggulanginya ?
Step 4

Mind mapping

Deep learning

Collaborative
mahasiswa learning

Self assesment

Peer learning

Self reflection

Adult learning

Anda mungkin juga menyukai