Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 Pendidikan orang dewasa

Uraian Perbedaan antara Pedagogi dan Andragogi, Menurut Malcolm Knowles;

PEDAGOGI ANDRAGOGI
- Peserta didik bukan pribadi yang
1. Konsep Diri (Self-Concept)
tergantung tetapi pribadi yang telah
Anak ialah pribadi yang tergantung.
masaksecara psikologis. Hubungan
Hubungan pelajar dengan pengajar
warga belajar dengan pengajar
merupakan hubungan yang bersifat
merupakan hubungan yang saling
pengarahan (a directing relationship).
membantu dan timbal balik (a helping
relationship)
2. Pengalaman - Pengalaman peserta didik orang
Pengalaman peserta didik masih dewasa dinilai sebagai sumber belajar
sangat terbatas, karena itu dinilai kecil yang kaya. Multi komunikasi oleh
dalam proses Pendidikan. Komunikasi semua peserta, pengajar maupun
satu arah dari pendidik kepada pelajar. pelajar.

3. Kesiapan Belajar - Peserta didik menentukan apa yang


Pendidik menentukan apa yang akan perlu mereka pelajari berdasarkan
dipelajari, bagaimana dan kapan pada persepsi mereka sendiri terhadap
belajar. tuntutan situasi sosial mereka.

4. Persepektif waktu dan orientasi - Belajar merupakan proses untuk


terhadap belajar. Diajarkan bahan penemuan masalah dan pemecahan
yang dimaksudkan untuk digunakan masalah pada saat itu juga.
dimasa yang akan datang. Pendekatannya “problem centered”
Pendekatannya “subject centered”

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa pendidikan bagi orang dewasa tidak
dapat disamakan dengan pendidikan anak di sekolah. Untuk mencapai hasil proses
pembelajaran orang dewasa yang baik agaknya perlu ditemukenali beberapa faktor
yang mempengaruhi kesungguhan orang dewasa dalam belajar. Ibarat sebuah gelas,
maka orang dewasa adalah sebuah gelas yang telah berisi dengan berbagai macam
isinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan orang dewasa meliputi
segala bentuk pengalaman belajar yang diperlukan oleh orang dewasa dari intensitas
keikutsertaannya dalam proses belajar. Dalam konteks pendidikan orang dewasa,
andragogi merupakan seperangkat konsep atau prinsip tentang bagaimana membantu
orang dewasa dapat belajar secara efektif dalam menambah atau memperjelas,
memperdalam, dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehingga meningkatkan mutu kehidupan.
6 Tahapan dalam melakukan pelaksanaan pembelajaran.
Knowles (1989) mengembangkan teori pembelajaran orang dewasa dengan beberapa
asumsi, yaitu:
a. Kebutuhan untuk mengetahui/the need to know. Orang dewasa mengetahui
mengapa mereka butuh belajar sesuatu sebelum mereka mempelajarinya;
b. Konsep diri pembelajar/ the learner’s self-concept. Orang dewasa memiliki konsep
diri untuk bertanggung jawab terhadap keputusannya sendiri, atau kehidupannya
sendiri. Sekali mereka sudah sampai pada selfconcept, mereka mengembangkan
kebutuhan psikologis yang mendalam agar bisa diakui oleh orang lain sebagai orang
yang memiliki arah diri;
c. Peran pengalaman pembelajar/the role of the learner’s experience. Orang dewasa
belajar dengan pengalaman yang berbeda yang diperoleh dari masa mudanya;
d. Kesiapan untuk belajar /readiness to learn. Orang dewasa siap belajar halhal yang
mereka butuhkan dan mampu melakukannya dengan keadaan nyata.
e. Orientasi untuk belajar/ orientation to learning. Berbeda dengan orientasi belajar
anak-anak, orientasi belajar orang dewasa berpusat pada kehidupan/life-centered atau
task-centered, atau problem-centered;
f. Motivasi. Orang dewasa responsif terhadap hal-hal external seperti pekerjaan yang
lebih bagus, promosi jabatan, gaji yang lebih baik, dan lainlain, namun demikian
motif belajar yang paling kuat adalah dorongandorongan dari dalam seperti keinginan
untuk memperoleh kepuasan pekerjaan dan harga diri /self-esteem dan lain-lain.

3. Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum efek; (2)
hukum latihan dan (3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991). Ketiga hukum ini
menjelaskan bagaimana hal‐hal tertentu dapat memperkuat respon.

Referensi
Atwi Suparman. 1996. Desain Instruksional. Jakarta:PAU-PPAI Universitas Terbuka
Dick, Walter and Robert A.Reiser. 1990. Planning Effective Instruction. Boston: Allyn
and Bacon.
Knowles, Malcolm. (1977). The Adult Learner : A Neclected Selection. Houston:Gulf
Publishing.
https://debbyeka.blogspot.com/2017/08/tahapan-proses-belajar-dalam-
pendidikan.html.
https://lp3.unitri.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/PKT.-02.-Pembelajaran-Orang-
Dewasa.pdf

Anda mungkin juga menyukai