NIM : 16 01 01 162
KELAS : S1 C
PALEMBANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit TBC paru yang disebabkan terjadi ketika daya tahan tubuh
menurun. Dalam perspektif epidemiologi yang melihat kejadian penyakit sebagai
hasil interaksi antar tiga komponen pejamu (host), penyebab (agent), dan
lingkungan (environment) dapat ditelaah faktor risiko dari simpul-simpul tersebut.
Pada sisi pejamu, kerentanan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis sangat
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang pada saat itu. Pengidap HIV AIDS
atau orang dengan status gizi yang buruk lebih mudah untuk terinfeksi dan
terjangkit TBC. Pencegahan dan pengendalian faktor risiko TBC dilakukan
dengan cara: Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, Membudayakan
perilaku etika berbatuk, Melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas
perumahan dan lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat, Peningkatan
daya tahan tubuh, Penanganan penyakit penyerta TBC; Penerapan pencegahan
dan pengendalian infeksi TB
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan skrining resep yang meliputi skrining
administratif, farmasetis, dan klinis.
2. Mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan resep dengan memenuhi
kaidah good dispensing practice.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a) Pada tahap awal pasien mendapat pasien yang terdiri dari 4 jenis obat
(rifampisin, isoniazid, pirazinamid dan etambutol), diminum setiap hari dan
diawasi secara langsung untuk menjamin kepatuhan minum obat dan mencegah
terjadinya kekebalan obat.
b) Bila pengobatan tahap awal diberikan secara adekuat, daya penularan menurun
dalam kurun waktu 2 minggu.
c) Pasien TB paru BTA positif sebagian besar menjadi BTA negatif (konversi)
setelah menyelesaikan pengobatan tahap awal. Setelah terjadi konversi
pengobatan dilanujtkan dengan tahap lanjut.
a) Pada tahap lanjutan pasien mendapat 2 jenis obat (rifampisin dan isoniazid),
namun dalam jangka waktu yg lebih lama (minimal 4 bulan).
b) Obat dapat diminum secara intermitten yaitu 3x/minggu (obat program) atau
tiap hari (obat non program).
1. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Artinya pengobatan tahap awal selama 2 bulan diberikan tiap hari dan
tahap lanjutan selama 4 bulan diberikan 3 kali dalam seminggu. Jadi lama
pengobatan seluruhnya 6 bulan.
2. Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
Kategori 1 (2HRZE/ 4H3R3): Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
pasien baru TB paru BTA positif, pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif,
pasien TB ekstra paru.
Berat Badan Tahap Intensif tiap hari selama Tahap Lanjutan 3 kali seminggu
56 hariRHZE (150/75/400/275) selama 16 minggu RH (150/150)
METODE PRAKTIKUM
b. Vitamin B6
A. Hasil
Kasus : Rasa mual, kesemutan, riwayat penyakit TB kategori 1 minum obat Pro
TB 4 selama 2 bulan, pada diakhir fase dilakukan pemeriksaan sputum/ dahak
BTA +.
DIAGNOSA: TBC kategori 1
Pro : Thomas
Umur : 50 thn
BB : 72 Kg
Alamat : Jl. Ariodillah III No. 22 A
Resep yang sudah diusulkan:
dr. Almaira SpPD
SIP: 1412/ KPPT/ 2017
Aryodila No. 22 A
1. Persyaratan Administrasi
Pro : Thomas Dika
Umur : 50 thn
BB : 72 Kg
Alamat : Jl. Ariodillah III No. 22 A
2. Persyaratan Farmasetik
3. Pertimbangan Klinis
4. SOAP
a. Asessment
Problem
Subjektif &
Medik Terapi Analisis DRP
Objektif
Influenza S: rasa mual dan PRO TB 4 Pemakaian sudah benar 1 -
kesemutan kali sehari, seharusnya pada
pasien dengan penyakit TB
O: BTA + kategori 1, BTA + dengan
BB 72 kg minum obat
sisipan yaitu HRZE 5 tablet
selama 1 bulan diminum
pada pagi hari sebelum
makan / saat bangun tidur
Streptomisi Pemilihan
n inj Streptomisin inj digunakan obat tidak
pada pasien kategori 2, tepat
dalam kasus ini streptomisin
inj tidak digunakan karena
pasien mengalami TB
Parasetamol kategori 1.
Obat tanpa
Parasetamol tidak di berikan indikasi
Vitamin B6 karena tidak ada indikasi
demam. Indikasi
tanpa obat
Vitamin B6 diberikan pada
pasien karena bisa
digunakan untuk indikasi
kesemutan pada pasien
dengan efek samping
isoniazid. Diminum pada
saat setalah makan.
b. Plan
Bentuk sediaan/
Signa & aturan minum Rencana
No Nama obat kekuatan jumlah
(ac, dc, pc) monitoring
sediaan
B. Pembahasan
Pada praktikum yang dilakukan tentang pelayanan resep pada pasien TBC
didapatkan hasilnya bahwa tedapat beberapa masalah pada penggunaan obat yang
termasuk kedalam Drug Related Problems (DRPs) yaitu:
Dalam kasus ini aturan pakai PRO TB 4 1x sehari 5 tablet pada pasien BB
72 kg TB kategori 1
Dalam kasus ini terdapat obat tanpa indikasi yaitu parasetamol tidak
diberikan karena tidak ada indikasi demam.
Dalam kasus ini terdapat indikasi tanpa obat yaitu Vitamin B6 100 mg.
Pada kasus ini pasien mengalami mual dan kesemutan. Vitamin B6 untuk
mengatasi mual kesemutan diberikan 1x sehari 1 tablet.
BAB V
KESIMPULAN
Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L., 2012.
Drug Information Handbook, 21th edition, Lexi-Comp for the American
Pharmacists Association.
APOTEK SEJATI
Jl. Menuju roma No.22A palembang
Telp. 0711-130898
APA : Jinan Rana Saninah, S.Farm.Apt.
SIPA : 813/IPA/0021/KPPT/2019
SIA : 813/IPSPA/081/KPPT/2019
No.Resep : 03 Tgl.21-102019
Tgl Lahir :21-06-1969
Nama Pasien : Tn. Thomas Wijaya
L
1 Kali sehari 5 Kaplet
(Setiap 24 jam)
(Sebelum makan)
L
1 Kali sehari 1 Tablet
(Setiap 24 jam)
(Sesudah makan)