ASUHANKEPERAWATAN
KEPERAWATAN
TUBERKULOSIS
TUBERKULOSIS (TBC)
(TBC)
OLEH
MAYUSEF SUKMANA, S.Kep, Ns, M.Kep
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu menyebutkan Pengertian TBC
Mampu menjelaskan Patogenesis TBC
Mampu menjelaskan tanda dan gejala TBC
Mampu menyebutkan pemeriksaan diagnostik
Mampu menjelaskan klasifikasi dan definisi TBC
Mampu menjelaskan alur diagnosis TBC pada
TBC
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 2
PENGERTIAN
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 3
PATOGENESIS
PATOGENESIS TBC
TBC
Jml kasus
Peluang kontak Inkubasi 6- 14 Mgg FAKTOR RISIKO
Sumber Mtb masuk alveoli-Rx Ag-Ab(Rx Konsentrasi kuman
Intensitas imun lokal)
P: 1-10 μm Lama sejak infeksi FAKTOR RISIKO
P: 1-10 μm Kedekatan Delayed Hypersensitivity (Rx
L: 0,2-0,6 μm Usia
Lama Imun Umum-tes Tuberkulin Keterlambatan Dx
L: 0,2-0,6 μm
BTA -- Zielhl Neelsen Daya tahan
lingkungan positif Pengobatan unadekuat
BTA4-minus
Tahan -- Zielhl 70°C
Neelsen tubuh(HIV/malnutrisi, DM) Komorbid
Tahan 4-minus
Mati : Sinar matahari70°C
UV
Mati : Sinar matahari UV
Dormant
Dormant
PAPARAN INFEKSI
PAPARAN SAKIT MENINGGAL
INFEKSI SAKIT MENINGGAL
Suspek TBC
Suspek TBC
Jenis Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Keterangan
Bakteriologis • Pemeriksaa Dahak Mikroskopik Langsung Sewaktu
Pagi Sewaktu (SPS)
• Pemeriksaan Biakan
• Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)TB
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 6
Metode Tes Cepat Molekuler (Tcm)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 7
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 8
Klasifikasi Pasien Berdasarkan
DEFINISI KASUS
1. Pasien TB Terkonfirmasi Bakteriologis
a. Pasien TB Paru BTA Positif
b. Pasien TB Paru TCM MTb positif
c. Pasien TB Paru hasil biakan MTb positif
d. Pasien TB Ekstra Paru terkonfirmasi Bakteriologis BTA, Biakan,
Tes Cepat
e. TB Anak terdiagnosis secara bakteriologis.
• pasien baru
• pasien kambuh
• pasien diobati kembali setelah
2. Riwayat gagal
Pengobatan • pasien diobati kembali setelah
Sebelumnya putus obat
• riwayat pengobatan sebelumnya
tidak diketahui
• lain-lain
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 13
Penetapan Klasifikasi Pasien TB
• Mono Resistant
• Poli Resistant
3. Hasil Uji • Multi Drug Resistant
Kepekaan Obat • Extensive Drug Resistant
• Resistant Rifampicine
• HIV Positif
4. Status HIV • HIV Negatif
• Status HIV Tidak Diketahui
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 14
KLASIFIKASI PASIEN TB
a. Berdasarkan lokasi anatomi penyakit
- TB paru (parenkim paru, TB milier)
- TB ekstraparu (limfadenitis TB, kelenjar paru tanpa
gambaran ro mendukung TB paru, efusi pleura, ),
organ luar paru pleura, kelenjar limfe, abdomen,
saluran kencing, kulit, sendi, selaput otak dan
tulang)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 15
Klasifikasi Berdasarkan
Riwayat Pengobatan Sebelumnya
1. Pasien baru TB
belum pernah mendapat pengobatan TB sebelumnya
atau sudah pernah medapat OAT < 1 bulan (28 dosis)
2. Pasien yang pernah diobati TB
Punya riwayat OAT sebelumnya selama 1 bulan atau
lebih
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 16
Kriteria Pasien Berdasarkan
Riwayat Pengobatan TB
1. Pasien kambuh
Pernah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap dan saat ditegakkan diagnosis TB
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau
klinis (kambuh atau reinfeksi)
2. Pasien yang diobati kembali setelah gagal
Pernah diobati dan dinyatakan gagal pada akhir
pengobatan (bakteriologis tetap positif)
3. Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat
Pasien yang pernah diobati TB selama 1 bulan
atau lebih dan dinyatakan loss to follow up
selama 2 bulan atau lebih berturut-turut
4. Lain lain (diluar kriteria tersebut )
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 17
Klasifikasi Pasien TB berdasarkan
Status HIV
1.Pasien TB-HIV(+) koinfeksi TB-HIV
- Hasil tes HIV (+) sebelumnya atau sedang ART atau
hasil tes HIV(+) pada saat diagnosis TB
2. Pasien TB-HIV(-)
- Hasil tes HIV negatif sebelumnya atau hasil tes
HIV(-) pada saat diagnosis TB
3. Pasien dengan status HIV tidak diketahui
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 18
Klasifikasi pasien TB Berdasarkan
Hasil Pemeriksaan Uji Kepekaan Obat
1. Monoresisten (TB MR):
resisten terhadap salah satu jenis OAT lini 1
2. Poliresisten (TB PR):
Resisten >1 jenis OAT lini 1 selain INH dan RIF secara
bersamaan
3. Multidrug Resistant (TB MDR):
Resisten terhadap INH + RIF dengan atau tanpa OAT lini
1 lainnya
4. Extensive Drug Resistant (TB XDR):
TB MDR + resisten salah satu OAT gol. Flourokuinolon dan minimal
salah satu OAT injeksi lini 2 (kanamisin, amikasin, dan kapreomisin)
5. Resistan rifamfisin (TB RR):
Resisten thd RIF dengan atau tanpa resisten OAT lain yang terdeteksi
menggunakan genotif (tes cepat) atau metode fenotif (konvensional)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 19
Diagnosis TB Paru pada Dewasa
• Mikros kopis
• Klinis
Bakteriologis
• TCM Klinis
• Biakan • Radiologis
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 20
Pengelolaan Sampel Uji untuk Pemeriksaan Laboratorium (1)
Pengelolaan Sampel Uji untuk Pemeriksaan Laboratorium (1)
Sampel uji:
1. Dahak
2. nondahak
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 21
BILIK DAHAK ATAU ATM DAHAK
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 22
Pengelolaan Sampel Uji untuk Pemeriksaan Laboratorium (2)
Pengelolaan Sampel Uji untuk Pemeriksaan Laboratorium (2)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 24
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 25
Kemenkes RI, 2014, Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis
Skoring TB pada Anak
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 26
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 27
PENGOBATAN TB
TUJUAN
Menyembuhkan pasien dan memperbaiki
produktivitas serta kualitas hidup.
Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB
atau dampak buruk selanjutnya.
Mencegah terjadinya kekambuhan TB
Menurunkan risiko penularan TB
Mencegah terjadinya dan penularan TB resistan
obat.
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 28
PRINSIP PENGOBATAN TB (1)
Prinsip pengobatan TB yang adequat:
Minimal 4 macam obat, dalam bentuk kemasan KDT/FDC atau
Kombipak
Dosis yang tepat sesuai BB
Ditelan teratur dan diawasi PMO (Pengawas Menelan Obat)
sampai selesai pengobatan.
Pengobatan diberikan dalam dua (2) tahap:
Tahap Awal
Tujuannya: menurunkan jumlah kuman dan meminimalkan
pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah
resistan
Tahap Lanjutan
Tujuannya: membunuh sisa kuman yang masih ada dalam
tubuh dan mencegah terjadinya kekambuhan
Lama pengobatan TB bergantung klasifikasi pasien TB
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 29
PRINSIP PENGOBATAN TB (2)
Sebelum memulai pengobatan dilakukan:
Anamnesis Ulang
Alergi obat
Riwayat penyakit terdahulu, seperti: status HIV,
diabetes mellitus, hepatitis, gangguan ginjal
Timbang BB
Identifikasi kontak erat / serumah
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 30
PERSIAPAN PENGOBATAN
Memastikan data dasar pasien terisi dengan benar
dan terekam dalam sistem pencatatan yang
digunakan.
Penetapan PMO
Pemeriksaan adanya penyakit komorbid (HIV, DM)
Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas fasyankes
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 31
JENIS OAT LINI I
Dosis yg Direkomendasikan
Jenis OAT Sifat mg/kg
Harian 3x Seminggu
(4-6) (8-12)
(8-12) (8-12)
Pirazinamid Bakterisid 25 35
Streptomisin Bakterisid 15
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 32
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 33
JENIS OAT LINI II (1)
GRUP GOLONGAN JENIS OBAT
Levofloksasin (Lfx)
Gatifloksasin (Gfx)*
Kanamisin (Km)
Streptomisin (S)**
Etionamid (Eto)/Protionamid
(Pto)*
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 34
JENIS OAT LINI II (2)
GRUP GOLONGA JENIS OBAT
N
D2 Delamanid (Dlm)*
Pretonamid (PA-824)*
D OAT tambahan Asam para aminosalisilat
(PAS)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 35
Paduan OAT di Indonesia
(sesuai rekomendasi WHO dan ISTC)
a. Kategori 1 : 2(HRZE)/4(RH)
: 2 (HRZE)/4 (RH)3
b. Kategori 2 : 2(HRZES)/(HRZE)/5(RHE)
: 2 (HRZES)/(HRZE)/ 5 (RHE)3
c. TB anak : 2(HRZ)/4(HR) atau :
2HRZE(S)/4-10 HR
d. OAT untuk TB resisten obat (lini kedua):
kanamisin/kapreomisin, levofloksasin,
etionamid, sikloserin, moksifloksasin dan PAS
serta OAT lini 1 (pirazinamid dan etambutol)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 36
1. PENGOBATAN TB DEWASA (1)
1. Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3 atau
2(HRZE)/4(HR)
diberikan pada pasien:
TB paru baru terkonfirmasi
bakteriologis,
TB paru baru terkonfirmasi klinis,
TB ekstra paru
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 37
1. PENGOBATAN TB DEWASA (2)
Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 38
1. PENGOBATAN TB DEWASA (3)
Dosis paduan OAT Kombipak Kategori 1: 2HRZE/4H3R3
Jumlah
Dosis per hari / kali
Lama hari / kali
Tahap
Tablet Kaplet Tablet Tablet menelan
Pengobat Pengobat
Isoniasid @ Rifampisin Pirazinamid Etambutol obat
an
an 300 mgr @ 450 mg @ 500 mg @ 250 mg
Awal 2 Bulan 1 1 3 3 56
Lanjutan 4 Bulan 2 1 - - 48
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 39
PIRAZINAMIDE
ETHAMBUTOL
INH
OAT KOMBIPAK
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 40
OAT
KOMPIBAK
OAT KDT
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 41
1. PENGOBATAN TB DEWASA (4)
2. Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E
diberikan pada pasien:
Kambuh,
Gagal pengobatan Kategori 1,
Pengobatan setelah putus berobat
(loss to follow up)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 42
1. PENGOBATAN TB DEWASA (5)
Dosis paduan OAT KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Tahap Lanjutan
Tahap Awal tiap hari
3 kali seminggu
Berat Badan RHZE (150/75/400/275) + S
RH (150/150) + E(400)
Selama 56 hari Selama 28 hari selama 20 minggu
2 tab 4KDT 2 tab 2KDT
30-37 kg 2 tab 4KDT
+ 500 mg + 2 tab Etambutol
Streptomisin inj.
3 tab 4KDT 3 tab 2KDT
38-54 kg 3 tab 4KDT
+ 750 mg + 3 tab Etambutol
Streptomisin inj.
4 tab 4KDT 4 tab 2KDT
55-70 kg 4 tab 4KDT
+ 1000 mg + 4 tab Etambutol
Streptomisin inj.
5 tab 4KDT 5 tab 2KDT
≥71 kg 5 tab 4KDT
+ 1000mg + 5 tab Etambutol
Streptomisin inj.
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 43
SEDIAAN KOMBINASI DOSIS
TETAP(KDT/FDC)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 44
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 45
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 46
PEMANTAUAN KEMAJUAN
PENGOBATAN TB
KATEGORI BULAN PENGOBATAN
PENGOBAT
AN 1 2 3 4 5 6 7 8
Pasien baru
(====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------)
2(HRZE)/
4(HR)ӡ X (X) X X
apabila apabila apabila
hasilnya BTA hasilnya hasilnya
positif, BTA positif, BTA positif,
dinyatakan dinyatakan dinyatakan
tidak gagal * gagal*.
konversi*
Pasien
(====) (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------) (-------)
pengobatan
ulang X (X) X X
2(HRZE)S apabila apabila apabila
/(HRZE)/ hasilnya hasilnya hasilnya
5(HR)ӡEӡ BTA positif, BTA positif, BTA
dinyatakan dinyatakan positif,
tidak gagal* dinyatakan
konversi*. gagal*
eterangan ada di modul atau di Permenkes No.67 thn 2016 halaman 90.
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 47
Pengawasan Langsung Menelan Obat
(DOT = Directly Observed Treatment)
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 48
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
◦ KELUHAN UTAMA
Batuk
Sesak Nafas
Penurunan BB
Keringat malam hari
Anoreksia
Kelemahan
Nyeri dada
Auskultasi terdapat ronkhi
Peningkatan suhu tubuh
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 49
Pathway Masalah Keperawatan TBC
Mycobacterium tuberculosis
Droplet melalui saluran napas
Alveoli
Pagositosis kuman
Menyebar ke
Torus Primer GOHN Hematogen
organ lain
Pleuritis Lokal Fibrosis
Menyebar kel Limfangitis
limfe
Pecah Mencair Limfadenitis Otak, tulang,
Demam, Erosi dinding ginjal, kulit dll
Keringat Bronkus
Malam hari Gangguan
Kavitasi Bronkus
TB Mengi, Sesak
endobronkial/f Obstruksi parsial napas
Hipertemia istula
Peningkatan bronkus
D0130
sputum
Batuk
Atelektasis Gangguan
Bersihan Jalan Penurunan Pertukaran Gas
Mual Muntah nafas tidak efektif Selera Makan D.0003
Penurunan Suplai Oksigen.
D.0001
Gangguan difusi O2
Defisit Nutrisi
D.0019
Intoleransi Aktivitas
PPNI, 2016. SDKI D.0056
Werdhani, 2011 askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 50
Pengkajian Keperawatan
Aktivitas /Istirahat
Kelelahan umum, kelemahan
Nutrisi
Anoreksia, Penurunan BB
Psikologis
Rendah diri, Kehilangan peran
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 51
Diagnosa Keperawatan
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 52
INTERVENSI Bersihan jalan nafas tak
efektif
Kaji fungsi pernafasan ; bunyi nafas,
kecepatan, irama, kedalaman dan
penggunaan otot Bantu pernafasan
Ajarkan pasien latihan nafas dalam dan
batuk efektif
Lakukan postural drainage
Berikan posisi semi fowler
Lakukan suction bila perlu
Pertahankan masukan cairan 2500 cc/hari
Kolaborasi dalam pemberian obat
mukolitik, bronkodilator
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 53
INTERVENSI Gangguan pertukaran gas
Monitor adanya dispnea, takipnea, sianosis
Monitor tanda-tanda vital
Batasi aktivitas klien & Bantu dalam
pemenuhan kebutuhannya
Kolaborasi dalam pemeriksaan AGD
Kolaborasi dalam pemberian Oksigen
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 54
Intervensi Defisit Nutrisi
Monitor intake & output klien
Monitor makanan yang disukai & tidak
disukai oleh klien
Monitor perubahan berat badan
Anjurkan keluarga untuk membawa
makanan yang disukai oleh klien
Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering
Kolaborasi dalam pemberian diet TKTP
Kolaborasi dalam pemeriksaan kadar
Protein serum & albumin
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 55
Intervensi Hipertermia
Kompres hangat
Monitor suhu tubuh
Gunakan pakaian yang menyerap keringat
Atur suhu lingkungan
Minum sedikitnya 50 ml per kgBB/hari
Kolaborasi obat antipiretik
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 56
Intervensi intoleransi aktivitas
Manajemen energi
Latih secara bertahap aktivitas
Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
aktivitas
Atur periode istirahat dan aktivitas
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 57
INTERVENSI Resiko Penyebaran
Penyakit
Anjurkan klien pada waktu bersin/batuk
menggunakan tissue
Identifikasi orang lain yang beresiko
Tekankan pentingnya pengobatan
Beritahu pasien hal yg menyebabkan
penularan
Sering mencuci tangan
Sediakan tempat pot sputum tertutup
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 58
INTERVENSI Resiko Penyebaran
Penyakit
Monitor kepatuhan minum obat dengan hitung
obat yang diminum dan obat yang tersisa dalam
kemasan
Dokumentasikan setiap obat yang diminum pada
lembar pengobatan.
Kolaborasi Pengobatan OAT
2(HRZE)/4(HR)3
Pemberian obat Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamid
dan Ethambutol dengan dosis 1x sehari selama 2
bulan dan dilanjutkan dengan Isoniazid &
Rifampicin 3 x semingggu selama 4 bulan
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 59
INTERVENSI Kurang Pengetahuan
Tentang Penyakit
Kaji tingkat pengetahuan klien tentang
penyakitnya
Beritahukan pada klien gejala-gejala yang
harus dilaporkan
Tekankan pentingnya mempertahankan diet
TKTP
Jelaskan tentang dosis obat, dan frekuensi
pengobatan
Beritahukan pasien efek samping dari
pengobatan
Berikan instruksi dan informasi tertulis khusus
pada pasien
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 60
SOAL HOMEWORK
JELASKAN PATOGENESIS TBC
askeptbckmb1mayusefsukmana 08/19/2020 61
PEDOMAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS NASIONAL
2014 DAN PP NO 67 2016 TENTANG
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
WHO UPDATE 2017