A. DEFINISI
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru – paru dan hamper seluruh
organ tubuh lainnya.Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernafasandan saluran
pencernaaan (GI) dan luka terbuka pada kulit.Tetapi paling banyakmelaui
inhalasidroplet yang berasal dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut.
Klasifikasi menurut WHO 1991 TB dibagi dalam 4 kategori yaitu : (sudoyo Aru)
1. Kategori 1, ditujukan terhadap
- kasus batu dengan sputum posistif
- kasus baru dengan bentuk TB berat
2. Kategori 2, ditujukan terhadap
- Kasus kambuh
- Kasus gagal dengan sputum TB berat
3. Kategori 3, ditujukan terhadap
- Kausu BTA negative denngan kelainan paru yang luas
- Kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori
4. Kategori 4, ditujukan terhadap : TB kronik
B. ETIOLOGI
Penyebab tuberkolusis adalah mycrobacterium tuberculosis. Basil ini tidak
berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari dan sinar
ultraviolet. Ada dua macam mikrobakteria tuberculosis yaitu tipe human dantipe
bovin. Basil tipe Bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis tubercolusis
usus. Basil tipe Human bisa berada dibercak ludah (droplet) dan di udara yang
berasal dari penderita TBC dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila
menghirupnya (wim de jong).
Setelah organisme ternhalasi dan masuk paru-paru bakteri dapat bertahan
hidup dan menyebar kenodus limfatikus okal. Penyebaran mealui aliran darah ini
dapat menyebabkan TB pada organ lain, dimana infeksi laten dapat bertahan
sampai bertahun-tahun. (Patrick davey).
Dalam perjalanan penyakitnya terdapat 4 fase ; (wim dejong)
1. Fase 1 (fase tubercolusis primer)
Masuk kedalam paru dan berkembangbiak tanpa menimbulkan reaksi
pertahanan tubuh.
2. Fase 2
3. Fase 3 (fase laten)
Fase dengan kuman yang tidur (bertahun-tahun/seumur hidup) dan
reaktifitas jika terjadi perubahan keseimbangan daya tahan tubuh dan
biasa terdapat ditulang panjang, vertebra, tuba fallopi, otak, kelenjar
limfhilus, leher dan ginjal
4. Fase 4d
Dapat sembuh tanpa cacat atau sebaliknya, juga dapat menyebar keorgan
yang lain dan yang kedua keginjal setelah paru.
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Demam 40-41 C, serta ada batuk/batuk darah
2. Sesask nafas dan nyeri dada
3. Malaise, keringat malam
4. Suara khas pada perkusi dada, bunyi dada
5. Peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit
6. Pada anak
- Berkerangnya BB 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau gagal
tumbuh
- Demam tanpa sebab jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 minggu
- Batuk kronik ≥ 3 minggu dengan atau tanpa wheeze
- Riwayat kontak dengan pasien Tb paru dewasa
System skoring gejala dan pemeriksaan penunjang TB anak
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak dengan Tidak Laporan Kontak
pasien jelas keluarga,Kontak dengan
dengan Pasien pasien BTA
BTA negative atau positif
tidak tahu, atau
BTA tidak jelas
Uji tuberkulin Negatif Positif (≥10
mm, atau ≥
5mm,
keadaan
imunosupre
si
BB/keadaan gizi Gizi kurang: Gizi buruk: BB/TB
(dengan KMS atau BB/TB˂9% ˂70% atau BB/U ˂
table atau 60%
BB/U˂80%
Demam tanpa ≥ 2 minggu
sebab jelas
Batuk ≥ 3 minggu
Pembesaran ≥ 1 cm jml
kelenjar limfe ≥1, tidak
koli,aksila,inguinal nyeri
Pembengkakan Ada
tulang/sendi pembengka
panggul, kan
lutut,falang
Foto dada Normal/ Sugestif TB
tidak
jelas
Jumlah skor
D. Pemeriksaan penunjang
E. PENATALAKSANAAN
Pengobatan Tuberculosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif ( 2-3 bulan ) dan
fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat
utama atau tambahan.
1. Obat antu tuberculosis ( OAT )
a. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah
Rifamfisin
Dosis 10 mg/kg BB, maksimal 600 mg 2-3 kali/minggu atau
BB >60 kg : 600 mg
BB 40-60 kg : 450 mg
BB.40 kg: 300 mg
Dosis intermiten 600 mg
INH
Dosis 5mg/kg BB, maksimal 300mg, 10mg/kg BB 3 kali seminggu,
15mg/kgBB 2 kali seminggu atau 300 mg/hari
Untuk dewasa,intermiten: 600 mg/kali
Pirazinamid
Dosis fase intensif 25 mg/kg BB, 35 mg/kg BB 3 kali seminggu, 50
mg/kg BB 2kali seminggu atau
BB>60 kg : 1000 mg
BB 40-60 kg : 750 mg
BB<40 kg : sesuai BB
Etambutol
Dosis fase intensif 20 mg/kg, fase lanjutan 15 mg/kg BB, 30 mg/kg BB
3 kali seminggu, 45mg/kg BB 2 kali seminggu atau
BB>60 kg : 1500 mg
BB 40-60 kg : 1000mg
BB<40 kg : 750 mg
Dosis intermiten 40 mg/kgBB/kali
b. Kombinasi dosis tetap ( Fixed dose combination ), kombinasi dosis tetap
ini terdiri dari :
Empat obat anti tuberculosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150
mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400mg dan etambutol 275 mg dan
Tiga obat anti tuberculosis dalam satu tablet, yaitu rifampisisn 150
mg,isoniazid 75 mg, dan pirazinamid 400 mg
Kombinasi dosis tetap rekomendasi WHO 1999 untuk kombinasi
dosis tetap, penderita hanya minum obat 3-4 tablet sehari selama
fase intensif, sedangkan fase lanjutan menggunakan kombinasi dosis
2 obat antituberculosis seperti yang selama ini telah digunakan sesuai
dengan pedoman pengobatan
c. Jenis obat tambahan lainnya
Kanamisin
Kuinolon
Obat lain masih daklam penelitian; makrolid, amoksilin + asam
klavulanat
Dervat rifampisin dan INH
Sebagian besar penderita TB dal\pat menyelesaikan pengobatan
tanpa efek samping. Namun sebagian kecil dapat mengalami efek
samping . oleh karena itu pemantauan kemungkinan terjadinya
efek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. Efek
samping yang terjadi dapat ringan atau berat, bila efek samping
ringan dan dapat diatasi dengan obat simtomatik maka pemberian
OAT dapat dilanjutkan.
Microbacterium
Droplet infection Masuk lewat jalan nafas
tuberkulosa
Sembuh tanpa
ra pengobatan
Pengeluaran zat pirogen Tumbuh dan berkembang
di sitoplasma makrofag
Mempengaruhi sel point
Sarang primer/afek primer
Hipertermi (fokus ghon )
Komplek primer Limfangitis lokal Limfadinitis regional
Menyebar ke organ lain (paru Sembuh sendiri tanpa Sembuh dengan bekas
lain, saluran pencernaan, pengobatan fibrosis
tulang ) melalui media
(bronchogen percontinuitum,
hematogen, limfogen)
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh