Anda di halaman 1dari 21

TUBERKULOSIS PARU

PADA ANAK
FINI KOLLINS
PENDAHULUAN

 TB anak merupakan 10-15% dari seluruh kasus TB di Indonesia


 Anak berisiko tinggi untuk:
• Berkembang menjadi sakit setelah terinfeksi
• Menderita sakit TB berat (meningitis TB, TB milier)
 Infeksi laten TB pada anak
 Jika tidak diobati dengan benar akan menjadi kasus TB di masa dewasanya,
yang merupakan sumber penularan baru.
EPIDEMIOLOGI

• Sebagian besar kasus terjadi pada anak umur < 5 tahun


• Sebagian besar penyakit terjadi dalam 2 tahun setelah kontak dengan sumber
penularan
• Sebagian besar kasus TB pada anak adalah TB paru, bukan ekstra paru
– Sebagian besar BTA negatif atau tidak dilakukan pemeriksaan BTA sputum
– BTA positif biasanya ditemukan pada anak yang lebih tua
• 9 juta kasus Tb baru / tahun : 11% anak-anak
• Susahnya menegakkan diagnosa Tb anak jarang ada laporan
DEFINISI
• Tuberkulosis merupakan penyakit akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis
dengan penyebaran sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ, dan
tempat yang paling sering adalah di paru-paru, yang biasanya sebagai tempat
infeksi primer.

Etiologi
• Mycobacterium tuberculosis
• Mycobacterium bovis
• Dengan ciri: ramping, sering sedikit melengkung, batang, aerobik, non-motil, tidak
membentuk spora. asam gagal untuk mencuci noda basil tahan asam
• Mycobacteria : ditemukan di lingkungan, beberapa patogen manusia (M tb, bovis),
patogen hewan lainnya dan patogen oportunistik pada manusia (mikobakteri atipikal)
DIAGNOSIS

Didasarkan pada 4 hal, yaitu:


1. Konfirmasi bakteriologis TB
2. Gejala klinis yang khas TB
3. Adanya bukti infeksi TB (hasil uji tuberkulin positif atau kontak erat dengan
pasien TB)
4. Gambaran foto toraks sugestif TB.
ANAMNESIS
a. Gejala TB
•Batuk > 2 minggu, non-remitting, tidak membaik dengan antibiotika atau anti asma
(sesuai indikasi), sebab lain sudah disingkirkan
•Demam > 2 minggu, tidak membaik dengan antibiotika atau anti malaria (sesuai indikasi)
•Berat badan tidak naik atau turun dalam 2 bulan terakhir, yang tidak membaik dengan
asupan nutrisi yang optimal
•Lesu dan tidak aktif

b. Riwayat kontak erat dengan penderita TB paru dewasa


Jika sumber penularan tidak dapat diidentifikasi, selalu tanyakan apakah ada yang batuk
lama. Jika ya, anjurkan orang tersebut untuk pelacakan TB.
PEMERIKSAAN FISIK
• Tanda utama: suhu dan frekuensi napas (Tanda distres respirasi)
• Pembesaran kelenjar limfonodi servikal
• Pada TB paru berat atau efusi pleura TB  bisa ditemukan kelainan
• TB paru pada anak tidak ada manifestasi respiratorik yang menonjol
• Batuk kronik lebih sering disebabkan oleh asma
• Fokus primer TB paru pada anak terdapat didaerah parenkin yg tidak mempunyai atau reseptor
batuk
• Gejala batuk kronik dapat timbul bila limfadentis regional menekan bronkus sehingga
merangsang reseptor batuk secara kronik
• Anak dengan TB mengalami penurunan imunitas sehingga mudah mengalami infeksi respiratorik
akut berulang
UJI TUBERKULIN

- Tuberkulin merupakan komponen protein kuman TB yang mempunyai sifat antigenic yang kuat.
- Reaksi berupa: indurasi dilokal suntikan akibat vasodilatasi lokal, edem, endapan fibrin dan
meningkatnya sel radang lain didaerah suntikan
- Uji tuberculin cara Mantoux 0.1 ml intrakutan dibagian volar lengan bawah
- Pembacaan 48 –72 jam : indurasi dalam mm
- Tidak ada indurasi 0 mm
• 0 –4 mm: negatif
• 5 –9 mm: positif meragukan, diulang2 minggu kemudian
• >> 10 mm: positif tanpa melihat status  BCG pasien
- Pada balita yang telah mendapat BCG, diameter 10 –15 karna BCG nya/ infeksi TB alamiah
- Pengaruh BCG terhadap reaksi positif tuberculin paling lama 5 tahun setalah itu diabaikan
UJI TUBERKULIN
RADIOLOGIS
- Foto thoraks PA, lateral karena mengenai parenkim paru
- Kompleks primer lebih banyak ditemukan pada foto thoraks paru bayi dan anak kecil
- Secara umum gambar radiologi yang sugestif TB adalah:
- Pembesaran kelenjar hilus/parartrakeal dengan atau tanpa infritrat
- Konsolidasi segmentasi / lobar
- Milier

- Kalsifikasi
- Atelektasi
- Kavitas
- Efusi pleura

- Jika ada ketidak sesuaian antara gambaran klinis dengan radiologis harus dicurigai TB
BAKTERIOLOGIS

- Pemeriksaan mikrobiologis ada2 macam yaitu:


- Pemeriksaan mikroskopik hapusan lgsng untuk mnmukan basil tahan asam
(BTA) pada anak sebgian besar negatif
- Pemeriksaan biakan kuman M.TBC bactec (1-3 minggu)
- Pada anak sulit mendapatkan specimen bilas lambung (gastric lavage) 3 hari
berturut-turut
- PCR   metode ini kuman akan dapat dideteksi meskipun hanya1 kuman TB
Parameter 0 1 2 3 Skor
Laporan keluarga,
Tidak
Kontak TB jelas
- BTA(-)/ BTA tdk BTA +
jelas/BTA tdk tahu

Positif (≥10mm atau


Uji tuberkulin
Negatif - - ≥5mm pada
(mantoux) immunokompromais

Klinis gizi buruk atau


BB/TB<90%
BB/gizi -
atau BB/U <80%
BB/TB <70% atau -
BB/U<60%

Demam yang tidak


diketahui - ≥2 minggu - -
penyebabnya
Batuk kronik - ≥2 minggu - -
Pembesaran kelenjar
≥1 cm, >1 tidak
limfe kolli, aksila, -
nyeri
- -
inguinal

Pembengkakan
Ada
tulang/sendi panggul, -
pembengkakan
- -
lutut, falang

Gambaran
Foto toraks Normal
sugestif TB
- -

Skor total
TATALAK
SANA
TATALAKSANA

Kortikosteroid
• Anti inflammation
• prednisone : oral, 1-2mg/kgBW/day, 2-4 weeks, tap off
• Indications :
• Miliary TB
• Meningitis TB
• Pleuritis TB with effusion
EVALUASI TATALAKSANA

• Clinical improvement :
• Increased body weight
• Increased appetite
• Diminished / reduced symptoms (fever, cough, etc)
• Supporting examination :
• Chest X rays : 2 / 6 months (on indication)
• Blood : ESR
• Tuberculin test : once positive, should not be repeated
PENCEGAHAN

• Socio-economic improvement
• BCG immunization
• Kemoprofilaksis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai