Anda di halaman 1dari 2

RS METTA MEDIKA II

SIBOLGA
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM : NON BEDAH

Tanggal Terbit No. Revisi Ditetapkan,


Direktur

16 April 2019 00 drg. Henry Gunawan

JUDUL TUBERKULOSA PADA ANAK


ICD: A16.2

1. Definisi Infeksi kronis pada paru yang disebabkan oleh kuman mikobakterium
tuberkulosa
2. Anamnesis - Berat badan berkurang 2 bulan terakhir berkurang berat atau gagal
tumbuh
- Nafsu makan tidak ada
- Demam tanpa sebab yang jelas, terutama berlanjut sampai 2 minggu
- Batuk berulang lebih dari 3 minggu, dengan atau tanpa menangis
- Riwayat kontak dengan penderita TB paru dewasa
- Lesu atau malaise
3. Pemeriksaan Fisik - Berat badan kurang
- Ronkhi basah
- Mengi
- Suara napas bronkial
4. Kriteria Diagnosis - Sistem Skoring gejala dan pemeriksaan penunjang TB anak
Parameter 0 1 2 3 SKOR
Kontak dengan Tidak Jelas Laporan Kontak
pasien TB keluarga, dengan pasien
kontak BTA positif
dengan
pasien
BTA
negatif
atau tidak
tahu, atau
BTA tidak
jelas
Uji Tuberkulin Negatif Positif (≥
10mm, atau
≥5mm pada
keadaan
imunosupresi)
Berat Gizi kurang : Gizi buruk
badan/keadaan BB/TB < 90% : BB/TB
gizi (dengan atau BB/U < <70% atau
KMS atau 80% BB/U
label) <60%
Demam tanpa ≥2 minggu
sebab jelas
Batuk ≥3 minggu
Pembesaran ≥ 1cm jumlah
kelenjar limfe ≥ 1, tidak
koli, aksila, nyeri
inguinal
Pembengkakan Ada
tulang/sendi pembengkakan
panggul, lutut,
falang
Foto dada Normal/tidak Sugestif TB
jelas
JUMLAH SKOR
Catatan :
- Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter
- Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit, pasien dapat langsung
didiagnosis tuberkulosis)
- Berat badan dinilai saat pasien datang  lihat label berat badan pada lampiran
- Demam dan batuk tidak respons terhadap terapi sesuai baku Puskesmas
- Foto dada bukan alat diagnostik utama pada TB anak
- Semua anak degan reaksi cepat BCG(rekasi lokal timbul < 7 hari setelah penyuntikan)
harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak
- Anak didiagnosis TB jika skor ≥ 6 (skor maksimal 13)
- Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk dievaluasi lebiih lanjut
RS METTA MEDIKA II
SIBOLGA
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM : NON BEDAH

5. Diagnosis - Tuberkulosis paru


6. Diagnosis Banding - Infeksi respiratorik berulang
- Demam tifoid
- Malaria
7. Pemeriksaan Penunjang - Darah rutin
- Thoraks foto
- Test tuberkulin
8. Terapi - Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal/intensif (2bulan
pertama) dan sisanya sebagai tahap lanjutan. Prinsip dasar pengbatan TB
adalah minimal 3 macam obat pada fase awal/intensif (2bulan pertama)
dan dilanjutkan dengan 2 macam obat pada fase lanjutan (4 bulan,
kecuali pada TB berat). OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada
tahap intensif maupun tahap lanjutan
- Dosis
 INH : 5-15 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 300mg/hari
 Rifampisin : 10-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 300mg/hari
 Pirazinamid : 15 -30 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 2000mg/hari
 Etambutol : 15-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1250mg/hari
9. Edukasi - Makan obat teratur
- Asupan gizi
- Etika Batuk,anak tidak menularkan ke orang lain
10. Prognosis - Ad vitam : bonam
- Ad sanationam : bonam
- Ad functionam : bonam
11. Tingkat Evidens III
12. Tingkat Rekomendasi C
13. Penelaah Kritis Bagian anak
14. Indikator - Pertumbuhan kembang anak mengalami peningkatan
- Berat badan naik
- Lama rawatan 7 hari
15. Kepustakaan 1. Tuberkulosis Buku Ajar Respiratori Anak, IDAI 2008
2. Tuberkulosis Pelayanan dan kesehatan anak di Rumah Sakit, World
Health Organization, Depkes IDAI 2009
Diketahui Oleh, Yang membuat,
Ketua Komite Medik

dr. Lubuk Paindoan Saing, Sp. A dr. Lubuk Paindoan Saing, Sp. A

Anda mungkin juga menyukai