SIBOLGA
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM : NON BEDAH
1. Definisi Infeksi kronis pada paru yang disebabkan oleh kuman mikobakterium
tuberkulosa
2. Anamnesis - Berat badan berkurang 2 bulan terakhir berkurang berat atau gagal
tumbuh
- Nafsu makan tidak ada
- Demam tanpa sebab yang jelas, terutama berlanjut sampai 2 minggu
- Batuk berulang lebih dari 3 minggu, dengan atau tanpa menangis
- Riwayat kontak dengan penderita TB paru dewasa
- Lesu atau malaise
3. Pemeriksaan Fisik - Berat badan kurang
- Ronkhi basah
- Mengi
- Suara napas bronkial
4. Kriteria Diagnosis - Sistem Skoring gejala dan pemeriksaan penunjang TB anak
Parameter 0 1 2 3 SKOR
Kontak dengan Tidak Jelas Laporan Kontak
pasien TB keluarga, dengan pasien
kontak BTA positif
dengan
pasien
BTA
negatif
atau tidak
tahu, atau
BTA tidak
jelas
Uji Tuberkulin Negatif Positif (≥
10mm, atau
≥5mm pada
keadaan
imunosupresi)
Berat Gizi kurang : Gizi buruk
badan/keadaan BB/TB < 90% : BB/TB
gizi (dengan atau BB/U < <70% atau
KMS atau 80% BB/U
label) <60%
Demam tanpa ≥2 minggu
sebab jelas
Batuk ≥3 minggu
Pembesaran ≥ 1cm jumlah
kelenjar limfe ≥ 1, tidak
koli, aksila, nyeri
inguinal
Pembengkakan Ada
tulang/sendi pembengkakan
panggul, lutut,
falang
Foto dada Normal/tidak Sugestif TB
jelas
JUMLAH SKOR
Catatan :
- Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter
- Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit, pasien dapat langsung
didiagnosis tuberkulosis)
- Berat badan dinilai saat pasien datang lihat label berat badan pada lampiran
- Demam dan batuk tidak respons terhadap terapi sesuai baku Puskesmas
- Foto dada bukan alat diagnostik utama pada TB anak
- Semua anak degan reaksi cepat BCG(rekasi lokal timbul < 7 hari setelah penyuntikan)
harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak
- Anak didiagnosis TB jika skor ≥ 6 (skor maksimal 13)
- Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk dievaluasi lebiih lanjut
RS METTA MEDIKA II
SIBOLGA
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM : NON BEDAH
dr. Lubuk Paindoan Saing, Sp. A dr. Lubuk Paindoan Saing, Sp. A