Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

ST ELEVASI MIOKARDIAL INFARK

Ihza Hasbullah Husein Siregar 220131217


Tasya Bunga Intan Silalahi 220131012
Sintike Leminawati Simbolon 220131211

Supervisor :
dr. Mirhansyah Perdana Hutasuhut, Sp.JP
Definisi

ST Elevasi Myocardial Infarction (STEMI merupakan salah satu


jenis serangan jantung berupa penyumbatan pembuluh darah arteri
koroner secara total sehingga otot-otot jantung tidak mendapatkan
suplai oksigen ditandai dengan perubahan segmen ST menjadi
elevasi.
Epidemiologi
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang
utama karena menyebabkan angka perawatan di rumah sakit dan angka
kematian yang tinggi di negara maju.
Dalam 10 tahun terakhir, sudah terjadi penurunan angka kematian secara
 progresif pada kelompok usia 35-74 tahun sebesar 33% untuk laki-laki dan
20% untuk  perempuan. Semakin bertambah umur, semakin bertambah pula
risiko terkena sindrom koroner akut ini. SKA terus-menerus menempati
urutan pertama di antara jenis penyakit jantung lainnya. dan angka
kesakitannya berkisar antara 30 sampai 36,1%.Kejadian sindrom koroner
akut menunjukkan laki-laki lebih rawan terkena untuk sekitar umur 70 tahun
atau lebih. Semakin bertambah umur, semakin bertambah pula risiko terkena
sindrom koroner akut ini
Etiologi
• STEMI disebabkan oleh adanya aterosklerotik pada arteri koroner atau
penyebab lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen miokardium. Pecahnya plak arteroma
di pembuluh darah koroner, sehingga mengakibatkan terbentuknya trombus
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi menuju miokard terhambat.

Faktor Resiko

1. Hipertensi
2. Hiperlipidemia
3. Hiperglikemia
4. Merokok
5. Pola prilaku hidup yang kurang aktivitas serta stressor psikososial
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
1. Manifestasi klinis dapat diperoleh dari informasi anamnesis, pemeriksaan fisik, Ekg dan pemeriksaan
labolatorium marka jantung
 Anamnesis

Terdpat keluhan seperti

1. Nyeri dada Keluhan yang khas pada penyakit ST-Elevasi Miokard Infark (STEMI) yaitu nyeri dada retrosternal (di
belakang sternum) seperti di remas-remas, di tekan, di tusuk, panas, atau di tindih barang berat

2. Sesak nafas sesak nafas bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir diastolic ventrikel kiri,
disamping itu perasaan cemas bisa menimbulkan hiper ventilasi

3. Gejala gastrointestinal peningkatan aktivitas vagal menyebabkan mual dan muntah, biasanya lebih sering pada
infark inferior, dan stimulasi diafragma pada infak inferior juga bisa menyebabkan cegukan

4. Gejala lain Palpitasi, rasa pusing, atau sinkop dari aritmia ventrikel, dan gejala akibat emboli arteri (misalnya stroke,
iskemia ekstrimitas).
Manifestasi KLinis

 Pemeriksaan Fisik

- Wajah pucat abu dengan berkeringat , kulit dingin meskipun tanda-tanda klinis dari syok tidak dijumpai
- Nadi biasanya cepat, kecuali bila ada blok/hambatan AV yang komplit atau inkomplit. Dalam beberapa jam,
kondisi klinis pasien mulai membaik, tetapi demam sering berkembang

• Pemeriksaan EKG
Diagnosis
Anamnesis ; Hipertensi, DM, Disiplidemia, Riwayat pada keluarga

Nyeri Dada
• Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial.
• Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat,
seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.
• Penjalaran : biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah, gigi,
punggung/interskapula, perut, dan dapat juga ke lengan kanan.
• Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat, atau obat nitrat.
• Faktor pencetus : latihan fisik, stres emosi, udara dingin, dan sesudah makan.
• Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas, lemas.
Inspeksi
Thoraks
• Perubahan warna kulit, apakah terdapat lesi kulit, benjolan, pelebaran kapiler
• Simetris atau asimetris, deformitas,

Spider Naevi
Palpasi
• Teraba adanya pulsasi yang keras dan bergelombang (ventricuar Heaving)
• Pulsasi yang keras seperti pukulan di daerah ventrikel kanan disebut (Ventrikular Lift)

Perkusi
• Pembesaran jantung kanan maupun kiri, maka pinggang jantung akan melebar ke arah kiri atau
kanan, disertai menghilangnya pinggang jantung

Auskultasi
• Gallop dan Murmur
Elektokardiogram (EKG)

• Abnormalitas pada segmen ST, baik elevasi maupun depresi, adalah temuan EKG
yang paling umum digunakan
• Penilaian ST elevasi dilakukan pada J joint dan ditemukan pada 2 sadapan yang
bersebelahan
• Depolarisasi ventrikel abnormal: gelombang Q.
• Repolarisasi ventrikel abnormal: elevasi segmen ST, depresi segmen ST,
gelombang T memuncak, dan gelombang T terbalik
Normal EKG ST Elevasi
Perubahan EKG berdasarkan daerah
infark pada STEMI

Daerah infark Perubahan EKG


Anterior Elevasi segmen ST pada lead V3 -V4

Inferior Elevasi segmen ST pada lead II, III, aVF

Lateral Elevasi segmen ST pada I, aVL, V5 – V6

Posterior Perubahan resiprokal (depresi ST) pada II, III, aVF


Lokasi infark pada arteri coronaria
pada STEMI

Lokasi Infark Q-wave / Elevasi ST A. Koroner

Anteroseptal V1 dan V2 LAD

Anterior V3 dan V4 LAD

Lateral V5 dan V6 LCX

Anterior ekstrinsif I, aVL, V1 – V6 LAD / LCX

High lateral I, aVL, V5 dan V6 LCX

Inferior II, III, dan a VF RCA


Pemeriksaan Enzim Jantung

Creatinine kinase (CKMB) :


CKMB meningkat setelah 4-6 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 12 jam dan
kembali normal dalam 2 hari

Cardiac specific troponin (cTn)T :


• Harus digunakan sebagai petanda optimal untuk pasien STEMI yang disertai kerusakan otot
skeletal.
• cTn ada 2 jenis yaitu cTn T dan cTn I. Enzim ini meningkat setelah 2 jam bila ada infark miokard
dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan cTnT masih dapat dideteksi setelah 5-14 hari,
sedangkan cTn 1 setelah 5-10 hari.
Ekokardiogram
• Menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi
katup.
• Dapat pula digunakan untuk melihat luasnya iskemia bila dilakukan waktu nyeri dada sedang
berlangsung

Angiografi Koroner
• Merupakan pemeriksaan khusus dengan sinar X pada jantung dan pembuluh darah. Sering
dilakukan selama serangan untuk menemukan letak sumbatan pada arteri koroner
Diagnosis Banding
Stable Angina Pectoris (SAP)
• Lokasinya biasanya di dada, substernal atau sedikit di kirinya, dengan penjalaran ke leher,
rahang, bahu kiri sampai dengan lengan dan jari-jari bagian ulnar, punggung/pundak kiri.
• Nyeri berhubungan dengan aktivitas, hilang dengan istirahat; tapi tak berhubungan dengan
gerakan pernapasan atau gerakan dada ke kiri dan kekanan. Nyeri juga dapat dipresipitasi oleh
stres fisik ataupun emosional.
• Kuantitas: Nyeri yang pertama sekali timbul biasanya agak nyata, dari beberapa menit sampai
kurang dari 20 menit. Bila lebih dari 20 menit dan berat maka harus dipertimbangkan sebagai
angina tak stabil (unstable angina pectoris = UAP) sehingga dimasukkan ke dalam sindrom
koroner akut = "acute coronary syndrome" = ACS, yang memerlukan perawatan khusus.
Non ST Elevation Miocardial infarction (NSTEMI)
• Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika pasien dengan manifestasi klinis UAP menunjukkan bukti
adanya nekrosis miokard berupa peningkatan biomarker jantung. Gejala yang paling sering
dikeluhkan adalah nyeri dada, yang menjadi salah satu gejala yang paling sering didapatkan
pada pasien yang datang ke IGD
• Nyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadangkala di epigastrium dengan ciri seperti
diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau
tertekan, menjadi presentasi gejala yang sering ditemukan pada NSTEMI
Jenis Nyeri dada EKG Enzim Jantung
Angina <30 menit, mereda pada saat Depresi Segmen ST. Tidak meningkat.
SAP istirahat Inversi gelombang T.
Normal

Angina >30 menit pada waktu Depresi segmen ST. Tidak meningkat.
istirahat / aktivitas ringan, angina Inversi gelombang T.
UAP
bertambah berat, mereda dengan Normal
nitrat.

Lebih berat dan lama (>30 menit), Depresi segmen ST. Meningkat minimal 2x
NSTEMI tidak hilang dengan nitrat, mungkin Inversi T dalam. dari nilai batas atas
perlu opiat normal.

Lebih berat dan lama (>30 menit) Elevasi segmen ST > 0,1mV pada Meningkat minimal 2x
tidak hilang dengan nitrat, mungkin 2/lebih pada sadapan ekstremitas, dari nilai batas atas
STEMI
perlu opiat. >0,2mV pada prekordial. normal.
Inversi Gelombang T.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai