MENONTON
PERTANDINGAN BOLA
BLOK KARDIOVASKULAR S
Kelompok : A-15
Ketua : Lufthi Fahreza 1102015120
Sekretaris : Mahek Monawar Patel 1102015125
Anggota : Azura Syahadati 1102014056
Angga Rizki Oktavian 1102015022
Anisa Carina 1102015028
Fiqa Tinfitrya Al Kasie 1102015080
Khainori Annisa 1102015114
Bianca Caterinalisendra 1102014058
S
SKENARIO
Makro
Vaskularisasi Jantung
Makro
Vaskularisasi Jantung
Mikro
Arteri
Arteri Besar
Arteri Sedang
Arteriol
Vaskularisasi Jantung
Mikro
Kapiler
Kontinyu
Fenestrata
Sinusoid
Vaskularisasi Jantung
Mikro
Venula
Definisi Sindrom Koroner
Akut
Sindroma koroner akut atau penyakit jantung koroner
yaitu penyakit pada pembuluh darah arteri koroner
jantung, di mana arteri/pembuluh darah tersebut
menjadi lebih keras dan sempit (aterosklerosis)
sehingga menyebabkan aliran darah ke otot jantung
berkurang. Penyempitan ini disebabkan oleh adanya
tumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang
disebut plak. Terdapat dua macam plak yaitu plak stabil
dan plak tidak stabil (rapuh). Ukuran dari plak semakin
lama akan semakin besar, sehingga aliran darah dan
suplai oksigen ke otot jantung berkurang. Keadaan ini
menyebabkan nyeri pada dada (angina) dan serangan
jantung.
Definisi Sindrom Koroner
Akut
Etiologi Sindrom Koroner
Akut
1. Penyempitan Arteri Koroner
4. Inflamasi
5. Keadaan/faktor pencetus :
1. Kebutuhan Oksigen miokard
2. Aliran Darah Koroner
3. Pasokan Oksigen Miokard
Etiologi Sindrom Koroner
Akut
Faktor risiko yang dapat diubah Faktor risiko yang tidak dapat diubah
1. Iskemia
5. Infark
Klasifikasi
Non ST Lebih berat dan lama (> Depresi segmen ST Meningkat minimal 2
elevasi 30 menit), Tidak hilang kali nilai batas atas
Inversi gelombang T
Miocard dengan pemberian normal
Infark nitrat. Perlu opium
untuk menghilangkan
nyeri.
Angina
Angina
Dispnea
Dispnea
Kelelahan
Kelelahan atau
atau Kelemahan
Kelemahan
Palpitasi
Palpitasi
Sinkop
Sinkop
Edema
Edema Perifer
Perifer
Diagnosis
Anamnesis
Laboratorium
Enzim Meningkat Puncak Normal
EKG
Akut Koroner Sindrom:
STEMI ST elevasi > 2mm minimal pada 2 sandapan prekordial
yang berdampingan atau > 1mm pada 2 sandapan ekstremitas,
LBBB baru atau diduga baru; ada evolusi EKG
NSTEMI Normal, ST depresi > 0,05mV, T inverted simetris; ada
evolusi EKG
UAP Normal atau transient
Angina Pektoris Stabil iskemia, dapat kembali normal waktu nyeri
hilang.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
-Arteriografi Koroner
Kontusio dinding
Spasme esofagus Kostokondritis Emboli pulmoner
dada
Hernia hiatus
Batu empedu
Tatalaksana
a. Non Farmakologis
a. Oksigenasi selama 6 jam pertama
b. Istirahat dalam 12 jam pertama
c. Diet lemak <30% kalori total dan kolesterol
<300mg/hari
d. Diet tinggi serat, K, Mg, dan rendah Na
e. Mencegah factor risiko yang dapat memperberat
penyakit
f. Pemeriksaan jantung berkala untuk memantau
risiko PJK dan perkembangan terapi
Tatalaksana
a. Farmakologis
a. Antiangina
a. Nitrat organic
b. Beta blocker
c. Antagonis Ca
b. Hipolipidemik
a. Resin
b. HMGCoA Reduktase Inhibitor
c. Asam Fibrat
d. Asam Nikotinat
e. Probukol
f. Ezetimibe
g. Neomisin Sulfat
c. Antiplatelet
a. Aspirin
b. Klopidogrel
c. GP IIb/IIIa Inhibitor
d. Antitrombin
a. Heparin
b. Direct Trombin Inhibitor
e. Fibrinolitik
a. tPa
b. Streptokinase
Tatalaksana
Invasif
CABG
Tatalaksana
Invasif
Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty
Tatalaksana
Invasif
Percutaneus Cardiac Intervention
Riwayat Keluarga
Angina
Sesak Nafas
Serangan Jantung
Gagal Jantung
Aritmia
Prognosis
Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama
jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Perikarditis
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi
atrium dan ventrikel
7. Menilai fungsi pacu jantung.
Elektrokardiogram