Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN NY M DENGAN

ACUT MIOCARD INFARK

Disusun Oleh :
Novi sandra
AMI (Acut Miocard
Infark)

Akut Moikard Infark atau yang sekarang dikenal dengan


Sindrome Koroner Akut (SKA) adalah suatu istilah atau
terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum
keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi Angina
Pektoris tidak stabil, Infark Miokard gelombang non Q atau
miokard tanpa elevasi segmen ST ( Non-ST Elevation Moocard
Infarktion/ NSTEMI) dan infark miokard gelombang Q atau
infark miokard dengan elevasi ST (ST Elevation Miocard
Infarction / STEMI)
Yang termasuk didalam Akut Miocard
Infark
 Angina tidak stabil
Angina pektoris adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri dada atau
ketidaknyamananan yang disebabkan oleh penyakit arteri koronari, pasien dapat
menggambarkan sensasi seperti tekanan, rasa penuh, diremas berat atau nyeri.

 Infarc Miocard Akut tanpa elevasi ST (NSTEMI)


Disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksigen
miokard yang diperberat oleh obstruksi koroner 

 Infark Miokard Akut dengan elevasi ST (STEMI)


Umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi
trombus pada plak ateroslerotik yang sudah ada sebelumnya. Ini disebabkan karena
injuri yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti merokok, hipertensi, dan akumulasi
lipid.
ETIOLOGI
Faktor penyebab
 Suplai oksige ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor
 Faktor pembuluh darah : aterosklerosis, spasme, artritis
 Faktor siskulasi : hipotensi, stenosis, insufisiensi
 Faktor darah : anemia, hipoksemia, polisitemia
 Curah jantung yang meningkat
 Aktivitas berlebih
 Emosi
 Makan terlalu banyak
 Hipertiroidism
 Kebutuhan oksigen meningkat
 Kerusakan miocard
 Hypertropi miokard
 Hipertensi diastolik
LANJUTAN...
 Faktor presdisposisi
 Faktor resiko biologis yang tidak dapat dirubah
 Usia lebih dari 40 tahun
 Jenis kelamin : insiden pada pria lebih tinggi sering
 Hereditas
 Ras
 Faktor resiko yang dapat diubah
 Mayor : hiperlipidemia, hipertensi, merokok, DM, obesitas, dll.
 Minor : inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe A ( emosional,
agresif, ambisius, kompetitif), stress psikologis berlebihan
MANIFESTASI KLINIS
 Lokasi subternal, resosternal, dan prekordial
 Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, rasa tertindih benda
berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.
 Nyeri hebat padadada kiri menyebar ke bahu kiri,leher kiri dan lengan
atas kiri.
 Nyeri membaik dengan istirahat atau dengan obat nitrat.
 Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah
makan.
 Gejala yang menyertai : keringat dingin,mual,muntah,sulit
bernapas,cemas dan lemas.
 Dispnea
 Pada pemeriksaan EKG
LANJUTAN...
o Pada pemeriksaan darah (enzim jantung : CK&LDH)
 CKMB berupa serum creatine kinase(CK) dan fraksi MB merupakan
indikator penting dari nekrosis miokard creatinin kinase(CK)
meningkat pada 6-8 jam setelah awitan infark dan memuncak antara
24-28 jam pertama. Pada 2-4 hari setelah awitan AMI normal
 Dehidrogenase laktat( LDH) mulai tampak melihat pada serum
setelah 24 jam pertama setelah awitan dan akan tinggi selama 7-10
hari.
 petanda biokimia seperti troponin I( TnI) dan troponin T(TnT)
mempunyai nilai prognostik yang lebih baik dari pada CKMB.
Troponin C, TnI dan TnT berkaitan dengan konsentrasi dari sel
miokard.
Komplikasi
 Perluasan infark dan iskemia paska infak
 Aritmia (sinus bradikardi,supraventrikuler takiaritmia, aritmia
ventrikular, gangguan konduksi)
 Disfungsi otot jantung(gagal jantung kiri,hipotensi, dan syok)
 Infark ventrikel kanan
 Defek mekanik
 Ruptur miokard
 aneurisma ventrikel kiri
 Perikarditis
 Trombus mural
Penatalaksanaan
 Terapi trombolitik  Antagonis reseptor
Obat intravena trombolitik glikoprotein Iib/IIIa
Direkomendasikan penderita  Terapi antithrombin
infark miokard akut <12 jam
yang mempunyai elevasi segmen 1. Untractioned heparin
ST atau left bundle branch block 2. Low molecular-weight
diberikan IV fibrinolitik jika
tanpa kontra indikasi.
heparins
 Terapi Antiplatelet 3. Direct antithrombin
1. Aspirin  Terapi nitrat organik
2. Tiklopidin 1. Nitrogliserin
3. Clopidogrel
2. Isosorbid dinitrat
3. Isosorbid mononitrat
kasus
Nama : Ny. M
Usia : 74 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal masuk puskesmas: 5 - Juli– 2019
Diagnosa medik: N STEMI
Keluhan masuk puskesmas: Klien mengalami nyeri dada sejak 2
jam SMRS, nyeri menjalar ke punggung, sesak
Riwayat perjalanan penyakit: Nyeri punggung sejak 2 hari sebelum
masuk puskesmas dan menjalar kedada kiri sejak 1 hari smrs.
Klien memiliki sakit hipertensi dan kolesterolnya meningkat
Survey primer
 Airway :
 Paten (tidak ada sumbatan jalan nafas), gurgling tidak ada stridor tidak ada
 Breathing :
 Nafas spontan , RR : 20 kali / menit, irama teratur, suara nafas vesikuler,
klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan
 Circulation :
 Akral hangat
 TD : 150/90 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, CRT < 3 detik
 Nadi teraba cukup dan teratur.
 Disability :
 Kesadaran : Composmentis
 GCS : 15
 Pasien gelisah karena menahan sakit 
 Exposure :
 Klien dilakukan pemeriksaan EKG , hasil tampat st depresi pada v2- v6
 Klien dilakukan pemeriksaan laboratorium DPL , GDS, Elektrolit, Trop , CK
dan CKMB
Survey sekunder
 Kepala : Rambut tampak
bersih dan tidak mudah
rontok.Tidak terdapat jejas  Mulut : Mukosa mulut lembab, tidak
trauma,benjolan, luka dan ada radang,Lidah tidak kotor,Caries ada
 Leher : Tampak peningkatan distensi
perdarahan
vena jugularis, Posisi trachea normal (di
 Wajah :Wajah klien tampak tengah)
meringis karena menahan  Dada :Tidak terdapat retraksi
dinding dada, ekspansi paru
sakit, Tidak terdapat jejas simetris,Bunyi kedua lapang paru
trauma,Tidak terdapat luka vesikuler, tidak terdapat ronchee /
atau benjolan wheezing,Tidak terdengar murmur
ataupun gallop pada auskultasi jantung,
 Mata :Tidak terdapat edema Nyeri dada (+)
palpebra,Konjungtiva tidak  Abdomen :Dinding abdomen datar,

anemis,Sclera tidak ikterik lunak,Tidak ada nyeri tekan,Bising usus


(+)
 Telinga :Tidak ada kelainan
 Hidung :Tidak ada kelainan
Lanjutan...
 Genitourinari:Tidak ada keluhan disuria ataupun
hematuria
 Ekstremitas :Akral dingin
 Integumen:Turgor kulit baik, warna kulit tidak
pucat
Diagnosa keperawatan
 Nyeri akut b/d menurunnya suplay O2 ke jaringan
miokard
 Penurunan curah jantung b/d kontraktilitas
miokard menurun
 Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara
suplay O2 dan kebutuhan adanya iskemik.
Nyeri akut b/d menurunnya suplay O2 ke
jaringan miokard
Usia, Hiperlipidemia

Aterosklerosis 

Penyempitan/obstruksi arteri koroner

Penurunan suplay darah ke miokard 

Iskemia

metabolisme an aerob meningkat

Asam laktat meningkat


Dx : Nyeri akut b/d menurunnya suplay O2 ke jaringan miokard
intervensi
 Mandiri:
1) Berikan posisi semi fowler
2) Monitor tanda-tanda vital
3) Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
4) ciptakan suasana yang tenang, aman, dan nyaman
5) Batasi aktivitas dari pengunjung
6) Evaluasi nyeri dada ( skala, karakteristik, durasi, penyebaran, factor
presipitasi dan hal yang dapat mengurangi nyeri)
7) Monitor hasil EKG
8) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Kolaboratif:

1) Berikan Therapi sesuai program medis


2) ISDN 10 mg sub lingual
3) Captopril 12,5 mg per oral
4) Ranitidin 1 amp intravena bolus
5) keterolak 1 amp intravena bolus
soap
S: klien mengatakan nyeri dan Disability : Kesadaran
sesak berkurang VAS 2 composmentis,GCS : 15 E 4
O: M6 V5
Airway : Paten (tidak ada Exposure :EKG : Tampak St
sumbatan jalan nafas)  depresi pada V2 - V6,Ck 838
Breathing : Nafas spontan,RR : u/l (,170), Ckmb 71 u/l (<24),
20 kali / menit teratur.  Trop T : positif (0,03) negatif
Circulation : Akral hangat,TD :
140/90 mmHg, Nadi : 80
kali/menit, CRT < 3 detik,Irama A: masalah belum teratasi
reguler P: lanjutkan intervensi
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai