Anda di halaman 1dari 27

ACUTE CORONARY SYNDROME

Arteri Jantung
 RCA ( right Coronary artery) :
memperdarahi atrium kanan,
ventrikel kanan dan inferior
ventrikel kiri,posterior ventrikel
kiri, dan 1/3 septum

 LCX ( Left circumflex) :


memperdarahi atrium kiri dan
lateral ventrikel kiri

 LAD ( Left Anterior Descending):


memperdarahi anterolateral
ventrikel kiri, dan 2/3 septum
ACUTE CORONARY SYNDROME

Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan suatu istilah yang


menggambarkan kumpulan gejala klinik yang ditandai dengan nyeri
dada dan gejala lain yang disebabkan oleh penurunan aliran darah ke
jantung, biasanya disebabkan oleh plak aterosklerotik (Svarovskaia et
al, 2004, dalam Nurulita, Bahrun, Arif, 2011).
DEFINITION
– Atherosklerosis adalah penyempitan lumen (lubang)
pembuluh darah yang disebabkan penimbunan lemak,
kalsium atau bekuan darah
– Proses atherosklerosis berlangsung selama 20-40 tahun
Atherosklerosis disebabkan oleh penumpukan kolesterol, endapan
kalsium dan bekuan darah di lumen arteri

Aliran darah terhambat→terhenti

Iskemik

Infark

Nekrosis
 Iskemik : adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat sementara
dan reversibel
→ angina pectoris dan unstable angina

 Infark : Kematian jaringan yang disebabkan terputusnya suplai oksigen yang


bersifat ireversibel
→ Miokard infark
ETIOLOGI

– Gangguan plak atau ruptur plak


– Vasokonstriksi
– Trombosis
Faktor Resiko SKA
– Tidak dapat
dimodifikasi
– – Dapat dimodifikasi
Umur
– Hiperlipidemia
– Jenis– kelamin
Hiperhomosisteinemia
– Riwayat keluarga
– Hipertensi
– Ras – Merokok
– Diabetes melitus
– Kontrasepsi oral
– Obesitas
– Inaktivitas fisik
– Stress dan kecemasan
– Risiko multifaktorial
Klasifikasi ACS

A. Iskemik heart disease


1. Stable Angina
Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang aterosklerotik tidak
dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen
meningkat. Peningkatan kerja jantung dapat disertai dengan aktivitas misalnya
berolah raga atau naik tangga
Klasifikasi ACS

2. Unstable Angina
– Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmetal yaitu, dijumpai pada
individu dengan perburukan penyakit arteri koroner. Angina ini biasanya
menyertai peningkatan beban kerja jantung. Hal ini terjadi akibat aterosklerosis
koroner, yang ditandai oleh trombus yang berkembang dan mudah mengalami
spasme
Klasifikasi ACS

3. Varian Angina/ Prinzmetal Angina


Angina prinzmetal Terjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan sering
timbul pada waktu beristirahat atau tidur. Pada angina prinzmetal terjadi
spasme arteri koroner yang menimbulkan iskemia jantung
ST Depresi
PENGKAJIAN

A. Kel Utama : nyeri dada, perasaan sulit bernapas & pingsan


B. Riwayat Peny Saat Ini :
1. Provoking Incident : nyeri stl beraktifitas, tdk hilang dg istirahat/ peb
nitrogliserin.
2. Quality of Pain : sifat nyeri spt tertekan, diperas atau diremas.
3. Regional Radiation : lokasi pd daerah substernal/diatas perikardium menyebar
hingga area dada & ketidakmampuan menggerakan bahu dan tangan.
4. Severity(skala) : antara 3 – 4 ( 0-4)/ 7 – 9 (skala 0 -10 )
5. Time :onset < 15 ‘
C.Riwayat Penyakit Dahulu

– Di tanyakan apakah ada hipertensi, DM, hiperlipidemia.


D. Riwayat Keluarga : apakah ada
yg mengalami hal yg sama sprt ini.
E. Rwy Pekerjaan & Pola Hidup : lingkungan kerja. Merokok, mnm alkohol dll
Pengkajian Psikososial

– Perub Integritas ego : klien menyangkal, kuatir, takut mati


– Perub Integritas sosial : stres berbagai aspek pekerjaan, lingkungan,ekonomi,
kesulitan koping.
II. Pemeriksaan fisik
27-18

1. KU : Kesadaran, orientasi, status emosi


2. TTV : Hipotensi/hipertensi, irama irreguler/regular, HR MEningkat
3. Kepala: bibir sianotik, konjungtiva anemis/tidak,
4. Leher : hipertiroid, JVP, KGB.
5. Dada : Suara nafas, bentuk thorax, suara jantung ( S1, S2, S3, murmur, Gallop,
batas jantung)
6. Perut :Refluks hepatojuguler, distensi kandung kemih.
7. Tangan: sianosis perifer, suhu, CRT, kelembaban, edema, Clubbing Finger
Pemeriksaan penunjang

1. EKG
 UAP : ST depresi, T terbalik
 NSTEMI : ST depresi, T terbalik, atau tidak ada perubahan
 STEMI : ST elevasi+T terbalik
 OMI : Q patologis ( dalam Q > 1/3 gel R)
Pemeriksaan Laboratorium

2. Cardiac Biomarker
a. CKMB
b. Troponin
c. LDH ( lactat dehidrogenase)
Serum Biomarker Muncul setelah Waktu puncak Kembali normal
Troponin I 3-12 24 5-10 hari
Troponin T 3-12 12-48 5-14 hari
CKMB 3-12 24 2-3 hari
Myoglobin 1-4 6-7 24 jam
Angigrafi Koroner
Pemeriksaan Diagnostik

Uji latih jantung:


Indikasi:
1. Curiga PJK
(diagnostik, pria dg gejala khas,
riwayat peny jantung koroner,
aritmia dipicu aktifitas, pasca
tindakan revaskularisasi)
ANALISA DATA

– DS : klien mengeluh nyeri dada kiri disertai sesak, PQRST


– DO : TD ↑↓, HR↑, RR ↑, wajah meringis, memegang dada kiri, akral dingin
dan lembab
EKG ; segmen ST depresi atau elevasi, CKMB↑, Troponin (+)
►Resiko ketidakefektifan pefusi kardiopulmonal
►Nyeri Akut
– DS : Klien mengeluh sesak, berkeringat dingin. lemah
– DO : TD↓, HR↓↑, irama nadi tdk teratur, akral dingin, CRT lambat, bunyi
jantung tambahan (S3), urine output <<, JVP ↓, oedem
– ► RESTI penurunan curah jantung
ANALISA DATA

– DS : klien terlihat gelisah, sering bertanya, tdak dapat tidur dengan nyenyak
– DO : TD ↑, HR↑, RR ↑, tampak gelisah, ekspresi wajah ketakutan, lama
tidur berkurang, sering terbangun
– ►ansietas
ANALISA DATA

– DS : Klien mengatakan sering lelah, cepat capek, lemas, sesak


– DO : TD ↑, HR↑, RR ↑ meningkat tajam setelah beraktivitas, klien tampak
tersengal2, perubahan irama jantung, akral dingin
– ► Intolerans aktivitas
– ..\..\KBK CV 2016\askep ACS.docx

Anda mungkin juga menyukai