PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Memahami tinjauan teoritis pada model konsep keperawatan menurut
roy
2. Memahami cara pengaplikasian teori roy dalam asuhan keperawatan
1.3 Manfaat
1. Dapat dipakai acuan sebagai perawat untuk meningkatkan
pengetahuan terhadap teori adaptasi roy pada saat memberikan asuhan
keperawatan.
a. sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya
input, control, proses, output dan umpan balik.
b. derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
konsektual dan residual.
c. problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan.
d. stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon
adaptif.
e. stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi
perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.
f. stimulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi
terhadap perubaha tingkah laku tetapi belum dapat di validasi.
g. regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon
otomatik melalui neural, cemikal dan proses endokrin.
h. kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui
proses yang komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan
belajar.
1. Input
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan
kesatuan informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang
dapat menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu
stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual.
2. Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme
koping yang di gunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator
dan kognator yang merupakan subsistem.
a. Subsistem regulator
Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-
proses dan output. Input stimulus berupa internal atau eksternal.
Transmiter regulator sistem adalah kimia, neural atau endokrin.
Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal
cord yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator sistem.
Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai sebagai perilaku
regulator subsistem.
b. Subsistem kognator
Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun
internal. Perilaku output dari regulator subsistem dapat menjadi
stimulus umpan balik untuk kognator subsistem. Kognator kontrol
5555 5555
5555 NA
2) Pengkajian Stimulus
Stimulus fokal: fraktur tidak dapat memenuhi ADL
secara mandiri karena mengalami keterbatasan gerak
dan nyeri. Stimulus kontekstual: terdapat traksi pada
4.1 Kesimpulan
Pelaksanaan asuhan keperawartan Model Adaptasi Roy pada pasien
dengan gangguan sistem muskuloskelatal menunjukan bahwa pada model
ini bertujuan memampukan pasien untuk merubah perilaku maladaptif ke
perilaku yang adaptif. Pada teori keperawatan dengan Model Adapatsi
Roy, pengkajian pasien dilakukan secara komperehensif, dikaji dan
dianalisa secara bersamaan. Pengkajian perilaku dan stimulus serta
pengkajian fisik digabung menjadi satu. Penegakan diagnosis, penetuan
tujuan, intervensi, implementasi dan evaluasi pada dasarnya dapat
dilakukan dengan baik.