Anda di halaman 1dari 10

5/28/2018

Pertemuan 5
1.
FARMAKOLOGI PERHITUNGAN Peran Perawat
UNTUK Dalam Farmakologi
KEPERAWATAN DOSIS (The Role of Nurses in
By Putri P. Sukma
STIKES UNJANI Pharmacology)
putripsukma@gmail.com

Peranan Perawat dalam Tanggung Jawab Perawat Terhadap Obat


Farmakologi (drug-related nursing responsibilities) Implikasi keperawatan
Sebelum memberikan obat ke pasien, perawat harus mengetahui secara
1. Bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan pasti tentang :
obat-obat kimia untuk meningkatkan derajat 1. Nama obat 1. Mengemban tanggung jawab untuk mengajarkan &
2. Golongan obat / kelas farmakoterapi meningkatkan derajat kesehatan.
kesehatan & meminimalkan efek obat yg 3. Efek yg diinginkan & mekanisme aksi
merugikan (adverse affects).
2. Menemukan kasus penyakit & menyimpulkan.
4. Efek samping
2. Menguasai & mengerti persoalan yg bersusila & 5. Efek yg merugikan
3.
4.
Continuing education.
Belajar dg sejawat / profesi lain.
legal & tidak hanya pengetahuan tentang ilmu 6. Efek toksik
7. Interaksi
fisika & soaial saja.
Kontraindikasi & tindakan pencegahannya
3. Mempunyai kemampuan untuk mengelola,
8.
9. Regimen dosis & rute pemberian
mengontrol & memberikan obat secara aman 10. Data farmakokinetika
Sumber informasi : farmakope, text books, jurnal,
(safety). 11. Implikasi keperawatan
elektronik data base, industri farmasi, dan apoteker.

4 5 6

1
5/28/2018

Lanjutan… Lanjutan…

Proses keperawatan dlm terapi obat I.B. Analisis I.B. Analisis


1. Mengidentifikasi kontraindikasi dari penggunaan obat / 1. Mengidentifikasi kontraindikasi dari penggunaan obat /
I. Assessment faktor lain yg tidak biasa terjadi. faktor lain yg tidak biasa terjadi.
I.A. Riwayat pengobatan 2. Interaksi obat 2. Interaksi obat
I.A.1. Sebelum menggunakan obat 3. Respon fisik & fisiologik sebelum obat diberikan 3. Respon fisik & fisiologik sebelum obat diberikan
- memastikan macam obat yg sudah digunakan untuk 4. Membandingkan data obat & data pasien untuk 4. Membandingkan data obat & data pasien untuk
mengurangi penyakit. mengidentifikasi masalah yg potensial pd perencanaan mengidentifikasi masalah yg potensial pd perencanaan
- obat apa saja yg sudah digunakan untuk regimen dosis. regimen dosis.
pengobatan sendiri. I.A.2. Respon terhadap obat yg digunakan
- respon terapetik
5. Cara pemberian obat yg efektif untuk pasien pd I.A.3. riwayat penyakit keluarga 5. Cara pemberian obat yg efektif untuk pasien pd
- apakah menggunakan obat kimia / tradisional pengobatan sendiri. pengobatan sendiri.
- idiosinkrasi
- apakah ada obat yg sedang / masih digunakan - reaksi yg merugikan
-reaksi idiosinkrasi
6. Membandingkan pengetahuan pasien untuk - alergi 6. Membandingkan pengetahuan pasien untuk
berpartisipasi optimal dalam regimen obat. berpartisipasi optimal dalam regimen obat.
-reaksi alergi
-toleransi & ketergantungan
7. Sikap pasien terhadap obat yg digunakan. I.A.4. sikap pasien terhadap obat yg digunakan. 7. Sikap pasien terhadap obat yg digunakan.

7 8 9

Lanjutan… Lanjutan…

III.B. Tujuan Kesimpulan proses keperawatan


I.C. Hasil identifikasi 1. Meminimalkan efek samping
1. Menyusun kriteria untuk hasil yg baik. 2. Mencegah ketergantungan obat
2. Menegakkan parameter yg diukur, termasuk 3. Segera mendeteksi & memberi perawatan terhadap
Mengelola pasien dg DRP (drug related problem)
1. Proses keperawatan dapat dipakai untuk semua
reaksi obat yg merugikan.
menetapkan kerangka waktu pengobatan.
4. Menarik/memutus ketergantungan obat-obat kimia.
situasi pelayanan keperawatan (nursing care).

II. Diagnosa keperawatan 5. Mengurangi / meningkatkan penggunaan obat.


2. Perawat harus memutuskan masalah yg timbul dari
pemberian obat, regimen obat & penggunaan obat yg
1. Mengidentifikasi timbulnya masalah yg sebenarnya tepat atau penyalahgunaan obat.
III. Perencanaan V.
IV. Intervensi
dari regimen obat. 1. Mengukur pelayanan psikologi. Hasil evaluasi 3. Tujuannya adalah mengeliminer penggunaan obat yg
2. Mengidentifikasi timbulnya masalah yg potensial III.A. Obyektivitas pelayanan keperawatan 2. Mengukur pelayanan fisik. 1. Mengumpulkan data yg dievaluasi. tidak tepat , mendeteksi & merawat dg segera reaksi
dari regimen obat. 1. Mencegah drug related problem (DRP). 3. Konsultasi dg dokter & apoteker mengenai 2. Membandingkan data yg dievaluasi dg data yg merugikan & memberi penyuluhan kepada pasien
2. Memperbaiki gejala penyakit yg ada. 4.
perubahan regimen obat.
sebelumnya, untuk mendukung pengukuran untuk perawatan / pengobatan sendiri secara tepat.
3. Mengoreksi keadaan yg abnormal. Client teaching.
ditetapkan. 4. Mengevaluasi secara terus-menerus bagi pasien yg

4. Perbaikan fungsi. memerlukan monitoring efek obat.

10 11 12

2
5/28/2018

Lanjutan…

2.
RESEP ✗ Yg berhak menulis resep :
- dokter
Adalah permintaan tertulis
PRESCRIPTION dari dokter/drg/drh kepada
-
-
dokter gigi
dokter hewan
Apoteker untuk membuat &/
(given by the doctor) menyerahkan obat kepada
✗ Yg berhak membuat/meracik obat yg tertulis di
pasien.
resep :
- apoteker
- asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker.

14 15

Dalam resep harus tertulis:


Lanjutan…
Dalam resep harus tertulis:
4. Inscriptio / invocatio
• nama setiap obat & komposisinya.
1. Nama, alamat, no. ijin praktek dr / drg / drh. • tujuan : membantu menyembuhkan & mengurangi penyakit pasien. ✗ Dosis obat ditulis dg angka bulat diikuti satuan
2. Tempat & tanggal penulisan resep. • pedoman : 6T1W (tepat pasien, tepat diagnosa, tepat indikasi, tepat (100 mg; 50 ml).
3. Superscriptio pemilihan obat, tepat dosis regimen, tepat evaluasi & waspada ES).
- tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. • nama obat dalam resep : ✗ Sebaiknya dihindari angka pecahan & desimal.
- R/ = “recipe” = ambillah! diawali huruf besar
- falsafah dalam penulisan resep →keyakinan & kekuatan nomenclatur generik (INN). (0,2 g →200 mg ; ½ g →500 mg).
prescriber. ditulis jelas, lengkap, atau dg singkatan resmi. ✗ Dosis obat yg tidak lazim, cantumkan “qr”
- sebaiknya ditulis tangan dg penuh keyakinan, dg tulisan yg mudah INH = Isoniazida
dimengerti. HCT = Hidroklorothiazida (quantitum rectum = jumlahnya sudah tepat)
Vas.alb. = vaselin album
paraf.liq. = parafin liqiudum dibelakang nama obat.
mis : antalgin 650 mg qr.

16 17 18

3
5/28/2018

5. Subcriptio 6. Signatura Lanjutan…


✗ Perintah untuk dibuatkan bentuk sediaan obat yg ✗ Aturan pemakaian obat yg tertulis dalam resep. 7. Tanda tangan / paraf dokter penulis resep.
diinginkan & jumlah obat yg diminta. ✗ Aturan pemakaian obat harus ditulis dg jelas & mudah dibaca.
✗ Contoh signatura dg bahasa latin yg lazim ditulis dalam resep : 8. Pasien
✗ mfla →pulv / sol / susp / emul / caps / cr.
ac ante coenam sebelum makan - nama pasien ditulis lengkap
mfla = misce fac lege artis = campur & buatlah menurut ad auris dextra telinga kanan - anak/lansia : dg umur & BB

/ sesuai dg seninya. bdd bis de die sehari dua kali
- alamat & no. telepon
Jika pasien tidak menyukai BSO yg tertulis dalam resep, bddc bis de die cochlear sehari dua kali satu sendok makan

c cohclear sendok makan, 15 ml pelaporan narkotika & psikotropika
konsultasikan dg prescriber. cth cochlear these sendok teh, 5 ml pelaporan OWA
✗ Jumlah obat yg diminta ditulis dg angka romawi dc durante coenam selagi makan nama sama
(I,II,III,IV,V,X,L,C) dtd da tales dosis berikanlah dg takaran sebanyak itu salah obat →melacak
✗ Untuk narkotika & psikotropika sebaiknya ditulis dg huruf. menghindari penyalahgunaan obat
R/ Braxidin tab no.VI (enam) obat titipan

19 20 21

Copy Resep / Salinan Resep


RESEP ✗ Adalah salinan tertulis dari suatu resep
✗ Sinonim : apograph, exemplum, afschrift

Narkotika ✗


Ditulis oleh apoteker / AA dg sepengetahuan apoteker.
Ditandatangani oleh apoteker.
Salinan resep selain memuat semua keterangan yg termuat dalam R/ asli, harus
memuat :
3.
n.i. = Ne Iterasi / tidak boleh diulang 1. Nama & alamat apotek
2. nama & no. SP / SIK APA (Apoteker Pengelolah Apotek)
Etiket
Ditulis nama pasien, tidak boleh m.i. = 3. tanda tangan / paraf APA (bagian bawah sebelah kanan)
mihi ipsi = untuk dipakai sendiri, alamat 4. tanda “det” = detur (untuk obat yg sudah diserahkan)
(label obat)
tanda “nedet” = ne detur (untuk obat yg belum diserahkan)
pasien harus jelas tanda “det orig” = detur originalae (sudah diberikan sesuai dg resep aslinya),
untuk resep asli dg tanda “iter” (diulang).
Signatura jelas, tidak boleh s.u.c. = signa 5. no.resep & tanggal pembuatan
usus cognitus = sudah tahu pakainya 6. pada bagian bawah R/ sebelah kanan ditulis :
- P.C.C. = Pro Copie Conform = sesuai dg aslinya
- cap / stempel apotek

22 23

4
5/28/2018

Etiket
✗ Label yg berisi petunjuk atau aturan penggunaan obat yg harus disertakan /
Etiket Biru
ditempel pada kemasan / wadah obat (yg dibeli dg resep) pada saat dispensing.
✗ Warna etiket : Etiket Biru / Obat Luar, dicantumkan :
4.

1. Putih → untuk obat dalam : obat yg digunakan melalui mulut masuk
kerongkongan → perut .
2. Biru → untuk obat luar : obat yg digunakan melalui mata, hidung, telinga, a. nama & alamat apotek
vagina, rektum, sediaan parenteral, obat kumur, dan topikal. b.
c.
nama & no SP/SIK APA
no. R/ & tanggal pembuatan
Dosage
✗ Etiket Putih / Obat Dalam, dicantumkan :
a. Nama & alamat apotek d. nama pasien
b. Nama & no. SP/SIK APA e. nama & jumlah obat (amount/dose of medicine to
c. No. R/ & tanggal pembuatan R/ f. aturan pemakaian be given to the patient)
d. Nama pasien g. tulisan “obat luar”
e. Aturan pemakaian
f. Tanda lain : kocok dulu, harus habis, tidak boleh diulang tanpa R/ dr. h. tanda lain : obat gosok, obat kumur, kocok dulu
g. paraf pembuat.

25 26

Macam-macam dosis 1. Lansia


✗ Dosis toksik : dosis yg menimbulkan gejala keracunan. Usia > 65 tahun, sensitif obat karena sirkulasi darah <<, albumin darah <<, fungsi hati & ginjal
✗ Dosis minimal : dosis terkecil yg masih mempunyai efek terapeutik. turun, eliminasi lambat.
✗ Dosis maksimal : dosis terbesar yg mempunyai efek terapetik, tanpa gejala/efek ✗ Ex : antikoagulan & fenilbutazon (obat encok) krn albumin darah <<, pengikatan obat-
toksik. protein <<, obat bebas >>, shg keracunan.
✗ Dosis terapetik : dosis diantara dosis minimal & maksimal,dipengaruhi oleh : umur, ✗ Ex : obat tidur (barbiturat, nitrazepam),opioid, psikotropika → kerusakan umum pada
BB, jenis kelamin, waktu pemberian obat, cara pemberian obat SSP/sel-sel otak, shg terjadi peningkatan kepekaan obat-obat yg bekerja pada SSP.
kecepatan ekskresi, kombinasi obat, luas permukaan badan, penyakit. ✗ Ex : digoksin, insulin, adrenalin adalah obat pd dosis biasa →keracunan pd lansia.
✗ Dosis lazim : dosis rata-rata yg biasanya (lazim) memberikan efek yg diinginkan. Dosis lansia : < dosis biasa
✗ Dosis letal : dosis yg mungkin cukup untuk mematikan. Usia 65 – 74 tahun : dosis biasa – 10%
Usia 75 – 84 tahun : dosis biasa – 20%
Dosis berdasarkan Usia 85 tahun >> : dosis biasa – 30%

Usia
28 29 30

5
5/28/2018

2.Anak (Pediatric) Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh


Dosis Bayi Dosis Dewasa (body surface area = BSA)
✗ Bayi baru lahir (neonatus) : > rentan obat → fungsi hati , ginjal & sistem enzim belum
berkembang.
I.B. Rumus Augsberger II. Berdasarkan berat badan Metode ini adalah yang paling tepat karena ada korelasi langsung antara luas permukaan
✗ Ex : kloramfenikol → grey baby sindrom
Usia 2 – 12 bulan = (m + 13)% x D Rumus Clark: tubuh dengan kecepatan metabolisme obat.
Usia 1 – 11 tahun = (4n + 20)% x D
✗ Perhitungan dosis pediatri, sbb : Usia 12 – 16 tahun = (5n + 10)% x D
I. Berdasarkan usia Dosis pemberian BSA ( )
I.A. Rumus Young
m = usia (bulan) W = berat badan (kg) Dosis Anak
usia anak antara 1 – 12 tahun ,! "#
n = usia (tahun) D = dosis dewasa TB= tinggi badan (cm)
n = usia (tahun) 12
D = dosis dewasa BB = berat badan (kg)
D = dosis dewasa
BSA = (m²)

31 32 33

Perhitungan Dosis
✗ Satuan berat : 1 kg
1g
= 1000 g (gram)
= 1000 mg (miligram)
Tablet/Kapsul Obat Cair: Injeksi
1 mg = 1000 mcg (mikrogram)
Rumus 1. ,-./. 0# ,/ /123 Rumus 2. ,-./. 0# ,/ /123
$% & ' () * + = 1 + 6&7+ $% & ' () * + = 8 &% 7 () +79 7*
✗ Satuan volume : 1 L (liter) = 1000 ml (mililiter) ,-./. 0# 245.4,/3 ,-./. 0# 245.4,/3

✗ Konversi gram ke mg (sebaliknya) :


1g = 1000 mg Ex : berapa tablet digoxin diperlukan untuk mendapatkan Ex : Seorang perawat diinstruksikan untuk menyuntik 150
2g = (2 x 1000) mg = 2000 mg dosis 0,125 mg ? mg penisilin IV. Tersedia flakon dg label 125 mg/5 ml.
1,23 g = (1,23 x 1000) mg = 1230 mg 1 tablet = 62,5 mcg digoksin Berapa ml harus diberikan?
1050 mg = 1050 : 1000 g = 1,05 g
✗ Menyatakan persentase dg istilah kuantitatif Jwb : 0,125 mg = (0,125 x 1000) mcg = 125 mcg jwb : X = (150 mg : 125 mg) x 5 ml = 6 ml
- sediaan padat : gram (mg) - sediaan cair : ml jumlah tablet = (125 mcg : 62,5 mcg) x 1 = 2 tablet

ex : krim 1%
1% = 1 g : 100 g = 0,01 g/g = 0,01 g/g x 1000 mg = 10 mg/g
= 10² g/g = 10² g/g x 10³ mg = 10 mg/g
larutan 1% = 10 mg/ml

34 35 36

6
5/28/2018

Obat Cair: Larutan Perhitungan dosis dewasa (dalam R/) Lanjutan…


Rumus 3. "-1.41253./ 0# ,/ /123 R/ Ephedrin HCl 40 mg dalam F.I. dosis max (DM) untuk : Jwb: perhitungan dosis
: =
"-1.41253./ 0# 245.4,/3
;% & ' () * + - pk efedrin Hcl : 40 mg → T.O.D
CTM 5 mg Ephedrin HCl : 50 mg/150 mg - pet : 40 x 3 = 120 mg → T.O.D
Ex : Diperlukan larutan betadin 1 : 2000, tersedia Antalgin 250 mg CTM : 40 mg/hari - pk CTM : 5 mg → T.O.D
- pet : 5 x 3 = 15 mg → T.O.D
larutan 20%. Codein HCl 75 mg ! (paraf) Codein HCl : 60 mg/300 mg - pk Codein Hcl : 75 mg → O.D
Berapa banyak larutan betadin 20% untuk Sacch. lact. q.s. Per kuur / pk : sekali pakai - pet : 3 x 75 = 205 mg → T.O.D
membuat 2 liter betadin 1 : 2000 ?
m.f. pulv. dtd. No. XX per etmoral/pet : sehari
Jwb : 20% = 20/100 = 1/5 2 L = 2000 s.t.dd.pulv.I
ml pro : Tn. Joyo (dewasa)
X = (1/2000) : (1/5) x 2000 ml
= (1/2000) x (5/1) x 2000 ml
= (5 x 2000) : 2000 ml
= 5 ml

37 38 39

Lanjutan… Perhitungan Laju Kecepatan Infus


Penimbangan / perhitungan jumlah tablet yg diambil : 5. 1. Berapa kecepatan aliran diperlukan untuk memasukkan 500 ml dextrosa 5% dalam
air selama 8 jam ? Larutan itu memberi 15 tetes/ml.
sediaan yg ada : - efedrin 25 mg
- CTM 4 mg Perhitungan jwb : a). 8 jam = 8 x 60 menit = 480 menit
- antalgin 500 mg
- codein HCl 10 mg
Kecepatan Infus b). Menghitung kecepatan yg dibutuhkan dalam ml per menit.
Jika 500 ml harus diberikan dalam 480 menit & y ml diberikan
dalam 1 menit :
y = (500:1) ml x (1:480) menit = 1 ml
✗ Efedrin Hcl = (40 mg : 25 mg) x 20 = 32 tablet
c). Konversi ke tetes/menit
✗ CTM = (5 mg : 4 mg) x 20 = 25 tablet kecepatan pemberian = 1ml/menit.
✗ Antalgin = (250 mg : 500 mg) x 20 = 10 tablet Larutan mengandung 15 tetes/ml,
maka jumlah tetes per menit = 1 x 15 tetes/menit
✗ Codein Hcl = (75 mg : 10 mg) x 20 = 150 tablet ! atau 15 tetes/menit.

40 42

7
5/28/2018

Pemberian Obat yg Aman 1. Tepat Pasien


6. Berpedoman kepada “6T”
1. tepat pasien
A. Jika perawat harus memesan obat ke IFRS (instalasi farmasi RS).
- obat dipesankan ke IFRS berdasarkan daftar obat pasien /
Pedoman 2. tepat diagnosa keperawatan resep yg terbaru dg keterangan sbb : nama lengkap
pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan,
3. tepat indikasi
Pemberian Obat yg 4. tepat obat
alamat/no. telp, nama/no.ruang, nama/no.kamar, dan
no.bed/tempat tidur pasien.

Aman 5.
6.
tepat regimen obat
tepat evaluasi
- periksa identitas pasien yg tertera dalam kartu pesanan
obat / MR dg cara :
(safety) a). Dicocokkan dg gelang identitas pasien / papan
Tujuan : untuk menghindari & identitas di tempat tidur pasien.
b). Komunikasi dg pasien/keluarganya jika pasien
mencegah kesalahan pemberian obat &
koma, kesulitan bahasa/tidak kooperatif.
adverse drug reactions (ADR).

44 45

B. Jika perawat harus menyiapkan obat di 2. Tepat Diagnosa keperawatan 4. Tepat Obat
bangsal / ruang rawat inap
Sesuai dg tujuan diagnosa keperawatan (mengidentifikasi 1. Periksa dg teliti obat yg tertulis dalam resep atau
- Obat disiapkan berdasarkan daftar obat timbulnya masalah yg sebenarnya dari regimen obat dan MR (lakukan sesuai dg tanggung jawab perawat
pasien/resep yg terbaru dg keterangan sbb : nama masalah yg potensial dari regimen obat). terhadap obat).
lengkap pasien, umur, jenis kelamin, berat badan,
tinggi badan, alamat/no. telp, nama/no.ruang, 2. Obat yg tertulis dalam resep/MR harus
nama/no.kamar, dan no.bed/tempat tidur pasien. 3. Tepat Indikasi ditandatangani dokter & merupakan program
• Ketepatan diagnosa keperawatan → intervensi terapi → tepat indikasi. terapi terbaru.
- sebelum obat diberikan ke pasien, panggil nama
lengkap pasien/cocokkan identitas pasien dalam • Khususnya indikasi medik → intervensi dg obat → manfaat terapetik
3. Jika perawat diminta untuk menulis
MR dg tanda pengenal yg ada. ?? → evaluasi hasil terapi.
ulang/menyalin obat yg tertulis dalam MR ke dalam
• Kemungkinan intervensi terapi → intervensi tanpa obat / kombinasi. draft permintaan obat, tulislah nama obat dg jelas
& benar.
46 47 48

8
5/28/2018

4. Jika Dokter menginstruksikan pemberian obat 5. Pengamanan , persiapan, & pemindahan obat Lanjutan…
melalui telepon dari IFRS / pos obat ke pasien. ✗ Jika label/etiket obat tidak terbaca, rusak, hilang, tidak tertulis, segera kembalikan
Lingkungan sehat & kondusif (aman, tenang, terang), membantu keakuratan proses. ke IFRS.
dokumentasikan hal-hal sbb : Baca dg teliti label/etiket obat 3 kali. ✗ Jika isi obat dalam kemasan tidak sesuai dg yg tertulis dalam etiket, rusak, bau,
- tanggal & jam instruksi pengobatan. - dosis obat I : membaca permintaan obat & mengambil wadah/kemasan dari rak obat. berubah warna, retur/kembalikan ke IFRS.
- nama/identitas dokter - rute/cara pemberian II : label/etiket wadah/kemasan dicocokkan dg isi obatnya sebelum dituang. ✗ Jika nama obat yg tertulis dalam resep/MR tidak sama dg obat yg tersedia,
- nama/identitas pasien - frekuensi & waktu pemberian III : setelah menuang obat & mengemballikan wadah obat ke rak. konfirmasi dg apoteker.
- nama obat - lama pemberian Con : cefat 500 mg – qidrof 500 mg.
- kekuatan obat - diusahakan <24, pengobatan sudah tujuan : menghindari kesalahan pengambilan obat karena banyak obat yg namanya ✗ Atur obat dalam baki/kereta obat sesuai urutan kamar/bed/pasien yg paling
- jumlah obat yg diberikan harus ditandatangani dokter ybs hampir sama. sedikit/mudah menggunakan obat.
✗ Jaga keamanan baki/kereta obat.
Con : yogya, 09-09-2009, dr. Cantika,SpD. con : aminopirin – aminofilin; nichoviton – nichobion; ✗ Saat obat diberikan, ingat kembali riwayat pengobatan pasien (penyakit, nama
untuk Ny. Juwita (55 th), ruang dahlia, kamar I/bed. No.2 betason – betason N; minoksidil – minoksiklin. obat, cara kerja obat & kemungkinan ESO yg timbul).
R/ Simvastatin 10 mg no.X, per oral, s.1dd1tab., tiap jam 21.00 malam (ttd).

49 50 51

A. Besar dosis & frekuensi D. Lama pemakaian obat / lama


B.Cara/rute pemberian
pemberian (ingat kembali faktor yg mempengaruhi cara pemberian) terapi yg tepat.
. . ✗ Antibiotik diberikan dalam waktu tertentu untuk
penting untuk keberhasilan terapi & meningkatkan ketaatan pasien. Contoh :
- cedocard 5 mg, sublingual 1dd1tab.
menghindari resistensi & kambuhnya penyakit. Biasanya
Dosis obat harus tertulis dg jelas & benar. - ultrapoct N suppo, perektal 2dd1suppo. diteruskan 2 – 3 hari setelah gejala menghilang.
con : R/ Parasetamol 500 mg no.X - inflammide aerosol 200 mcg, intrarespiratori 2dd2puff. ✗ Penyakit tifus, malaria, TBC, endocarditis, terapinya
s.tdd1tab. Sprn
dianjurkan lebih lama, & lama terapi lepra seumur hidup.
Sebaiknya dosis dihitung sesuai dg kondisi individual pasien (usia, BB, BSA).
C. Bentuk sediaan obat ✗ Obat simptomatis (mis : analgetik, antipiretik),
(ingat faktor BSO).
pemakaiannya seperlunya (s.p.r.n) & dihentikan jika gejala
Contoh : - efek lokal →konjungtivitis →chloramfenikol 1% ED, hilang.
stdd1gtt ODS. ✗ Terapi untuk penyakit stabil & kronis (mis : hipertensi,
- anak →puyer / sirup lebih disukai
DM), terus – menerus.
- emergency/efek sistemik →infus i.v / injeksi i.v.

52 53 54

9
5/28/2018

6. Tepat evaluasi hasil pengobatan / penilaian


E.Waktu pemakaian obat yg benar. kondisi pasien & tindak lanjut efek
Tujuan :
6. Menilai ketaatan pasien (patient compliance)

1. Untuk memperoleh efek terapetik yg maksimal. pengobatan.
2. untuk menghindari ES yg tidak dikehendaki.
A. Tertib administrasi
✗ Setelah obat diberikan ke pasien & diminum, harus dicatat dg segera pd form ✗ Pastikan obat diterima langsung oleh
Contoh waktu pemakaian obat yg benar : pasien (bayi / lansia oleh keluarganya.
✗ pengobatan dg tulisan yg jelas, benar & dibubuhi tanda tangan serta nama terang
- ac (segera) : analgetik (kecuali asetosal NSAIDs).
pembuat laporan (untuk pelacakan/pertanggungjawaban bila terjadi hal yg tidak Bila perlu jangan meninggalkan ruangan
- : antibiotik (penisilin, sefalosporin, eritromisin, spiramisin, linkomisin,
1 jam ac / 2 jam pc

dikehendaki).
klindamisin, rifampisin), dan antasid / obat gangguan lambung.
✗ Hal yg perlu dicatat/dilaporkan : hingga obat tsb benar-benar diminum
- ½ jam ac – om : antidiabetik oral pasien & untuk menghindari hal yg tidak
- identitas pasien
- dc : antiepileptik, garam ferro, lithium, kalium, vasodilator, kemoterapetik
- nama, kekuatan, & jumlah obat. diinginkan.
(kotrimoksazol, sulfasalazin, metronidazol & derv), griseofulvin,
- dosis obat
nitrofurantaoin, danazol (garis bawah : absorpsi meningkat bila diminum
- rute/cara pemberian ✗ Bila obat tidak diminum oleh pasien,
bersama makanan berlemak / susu). catat alasannya, dilaporkan & obat
- waktu pemberian obat
- pc (segera) : glukokortikoid, NSAIDs, & asetosal, INH, reserpin, spironolakton.
- lama pemakaian obat dikembalikan ke IFRS.
- pc – om : diuretika (lengkungan/furosemida, thiazida), dianjurkan banyak makan
- tempat pemberian (sesuai dg rute pemberian), mis : eye drop OD
makanan kaya kalium (pisang, kacang-kacangan, minum teh).
atau OS atau ODS.

55 56 57

Bagaimana jika perawat salah memberikan obat ?


✗ Segera mengakui kesalahan
✗ Hubungi dokter / laporkan kepada institusi terkait
Thanks!
✗ Evaluasi (pribadi maupun institusi) untuk mencari
kesalahan & tindakan pencegahan guna Any questions?
mencegah terulangnya kesalahan yg sama /
You can find me at:
kesalahan lainnya.
✗ Dokumentasikan dg benar pd MR / form khusus ✗ WA 08996934423
kekeliruan : penjelasan kesalahan & langkah yg ✗ putripsukma@gmail.com
sudah diambil untuk mengatasinya.

58 59

10

Anda mungkin juga menyukai