FAILURE
Disusun oleh:
Paroksismal
nokturnal dispnea Edema eksremitas
Distensi vena leher Batuk malam hari
Ronki paru Dispnea d’effort
Kardiomegali Hepatomegali
Edema paru akut Efusi pleura
Gallop S3 Penurunan kapasitas
Peninggian tekanan vital 1/3 dari normal
vena jugularis Takikardi(>120/menit)
Refluks
hepatojugular
Kelas 2 :
Penderita penyakit jantung dengan keterbatasan ringan pada aktivitas fisik.
Aktivitas biasa menyebabkan fatigue, dyspnoe atau nyeri angina dan
menghilang dengan istirahat.
Kelas 3 :
Penderita penyakit jantung dengan keterbatasan pada aktiviras fisik. Sedikit
aktivitas menyebabkan fatigue, dyspnoe, palpitasi atau nyeri angina yang
hilang dengan istirahat.
Kelas 4 :
Penderita penyakit jantung dengan ketidakmampuan melakukan aktivitas
fisik. Keluhan gagal jantung atau sindroma angina mungkin masih dirasakan
meskipun saat istirahat. Jika melakukan aktivitas fisik. Rasa tidak nyaman
bertambah.
Klasifikasi Gagal Jantung berdasarkan AHA:
Stadium A :
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung.
Tidak terdapat gangguan struktural atau fungsional jantung, tidak
terdapat tanda atau gejala.
Stadium B :
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan
dengan perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda atau
gejala.
Stadium C :
Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan penyakit
struktural jantung yang mendasari.
Stadium D :
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang
sangat bermakna saat istrahat walaupun sudah mendapat terapi
medis maksimal (refrakter).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Non Farmakalogi :
Anjuran umum :
- Istirahat, Kerja jasmani berat di hindari
- Diet, rendah garam
- Buat berat badan ideal
Farmakologi
ACE Inhibitor
Antagonis Angiotensin II
Diuretik
β-blocker
Digoksin
anti-trombotik
PROGNOSA
Identitas Pasien
Autoanamnesis
o Keluhan Utama :
- Sesak napas
o Keluhan Tambahan :
nyeri kepala, kelemahan lengan dan tungkai kiri
• Telaah
Os datang ke IGD Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau
Kesdam I diantar keluarganya dengan keluhan sesak nafas
yang dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
dirasakan os terutama di malam hari sehingga os sering
terbangun. Keluhan muncul meskipun tidak melakukan
kegiatan apapun atau dalam keadaan berbaring namun jika
os berbaring disanggah dengan bantal, sesak akan
berkurang. Keluhan juga disertai dengan kelemahan lengan
dan tungkai kiri yang dialami os secara tiba-tiba 2 hari
SMRS, disertai dengan nyeri kepala.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat HT (+)
• Riwayat mengkonsumsi obat-obatan : tidak jelas
• Riwayat Penyakit Keluarga : tidak jelas
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit
• Kesadaran : Compos Mentis (GCS=E:4,M:6,V:5)
• Vital sign : TD : 180/100 mmHg
Nadi : 90 x/i
RR : 28x/i
Suhu : 36,3 ºC
• Kepala : normocephali (+), rambut hitam, tidak mudah dicabut, dan
tersebar merata.
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Ptosis (-), pupil isokor,
refleks pupil langsung (+/+), tidak langsung (+/+), oedem palpebra (-)
• Hidung : deformitas (-), sekret (-), pernafasan cuping hidung (+)
• Mulut : lidah basah, caries dentis (+), faring : hiperemis (-), Tonsil: T1-T1
hiperemis (-)
• Telinga : auricula normal, deformitas (-), serumen (-/-) nyeri (-).
• Leher : Trakea di tengah, pembesaran kelenjar getah bening(-), massa (-),
Pulmonal Coronal
Inspeksi : Inspeksi :
Pergerakan dinding dada Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
simetris, kelainan bentuk
dada (-),
Palpasi : Palpasi :
Sterm fremitus simetris, massa Pulsasi ictus kordis teraba di ICS V
(-) Linea Midclavikularis Sinistra
Perkusi : Perkusi :
Sonor dikedua lapangan paru Batas Jantung Kanan Atas :
ICS II Linea Parasternalis Dextra
Batas Jantung Kiri Bawah :
ICS V Linea midclavikularis Sinistra
Batas Jantung Kiri Atas :
ICS II Linea Parasternalis Sinsitra
Batas Jantung Kanan Bawah :
ICS III-IV Linea Parasternalis Dekstra
Auskultasi : Aukultasi :
Suara pernapasan : bronkial Bunyi jantung :
Suara tambahan : ronkhi I : Penutupan katub mitral dan
basah halus (+/+) tricuspid
(normal)
II : Penutupan katub aorta dan
pulmonal
(normal)
HR : 90 x/i
• Abdomen
– Inspeksi : Dalam Batas Normal
– Palpasi : nyeri ulu hati (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
– Perkusi : tymphani
– Auskultasi : Peristaltik normal
• Ekstremitas Atas dan Bawah
Akral Hangat, Oedem tungkai : + / +
Darah Rutin : Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 15,1 L: 13-16 g/dl
P: 12-14 g/dl
Eritrosit 372.000 150-450 . 103µL
Hematokrit 44,1 L: 40-48 %
P: 37-43%
Leukosit 8.100 5-10³/µl
Kesan : Kardiomegali
PEMERIKSAAN EKG
Kesan Sinus Rhythm, Left Ventrikel Hypertrophy
• DIAGNOSIS
CHF ec HHD + Hipokalemi + Stroke Non Hemoragik
• TERAPI
– Bedrest
– O2 8-10 L/i
– IVFD NaCl 20 gtt/i
– Inj. Furosemide 1 amp/ 12 jam
– Irbesartan 1x300 mg (pagi)
– Spironolakton 1x25 mg (siang)
– Amlodipine 1x10 mg (malam)
– KSR 2x600 mg
• EDUKASI
– Istirahat
– Berikan instruksi spesifik tentang obat dan efek sampingnya
– Belajar untuk rileks dan mengendalikan stress
– Batasi atau tidak mengkonsumsi alkohol
– Jika mengalami obesitas turunkan berat badan hingga kisaran normal
– Anjurkan pada klien untuk menghentikan atau mengurangi aktifitas selama ada serangan dan istirahat
– Menjalani diet yang sesuai anjuran dokter
– Olahraga secara teratur
– Kontrol tekanan darah teratur.
Terimakasih