Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT PASIEN TN. G DENGAN CHF


DI IGD RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA
CEMPAKA PUTIH
DISUSUN OLEH:
ACHMAD ARROZI : 22090300153
AKBAR ILHAM PURNAMA : 22090300159
RONY HERYADI : 22090300231
DEFINISI

 Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi dimana


jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk
kebutuhan tubu meskipun tekanan pengisian cukup
(Ongkowijaya & Wantania,2016)
Anatomi jantung
Lapisan jantung terdiri dari 3 lapisan
 Epikardium
 Miokardium
 Endokardium

Katup jantung :
 Berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik jantung.
ada dua jenis katup, yaitu katup atrioventrikular dan katup semilunar.
Katup jantung terdiri dari:
 Katup atrioventrikular
 Katup semilunar
 Ruang jantung
 Siklus jantung adalah rangkaian kejadian dalam satu irama
jantung. Dalam bentuk yang paling sederhana, siklus
jantung adalah kontraksi bersamaan kedua atrium, yang
mengikuti suatu fraksi pada detik berikutnya karena
kontraksi bersamaan kedua ventrikel
 Curah jantung merupakan volume darah yang dipompakan
selama satu menit. Curah jantung ditentukan oleh jumlah
denyut jantung permenit dan stroke volume, Isi sekuncup
ditentukan oleh:
 Beban awal (pre-load)
 Daya kontraksi
 Beban akhir
 Daya kontraksi
 Beban akhir
Etiologi
Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan
sebagai berikut : (Aspani, 2016)
 Disfungsi miokard
 Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic
overload).
 Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic
overload)
 Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload)
Klasifikasi gagal jantung
Kelas 1 Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak menyebabkan dipsnea
napas, palpitasi atau keletihan berlebihan

Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika beristirahat, tetapi


Kelas 2
aktivitas biasa menimbulkan keletihan dan palpitasi

Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman ketika beristirahat,


Kelas 3
tetapi aktivitas yang kurang dari biasa dapat menimbulkan gejala

Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak nyaman :
gejala gagal jantung kongestif ditemukan bahkan pada saat istirahat dan
ketidaknyamanan semakin bertambah ketika melakukan
aktifitas fisik apapun
Laporan Kasus
PENGKAJIAN
Nama : Tn. G

Usia, jenis kelamin : 20 Tahun/ Laki laki

Tanggal masuk RS : 8 Oktober 2023

Diagnosa Medik : Congwstive Heart Failure e.c Rhemautic Heart Diseas + HT Grade II

: Pasien mengatakan sesak nafas disertai dengan nyeri dada. Nyeri dirasakan
Keluhan Utama pada dada bagian kiri yang menembus hingga punggung dan terasa seperti di
tusuk-tusuk

Sejak 1 minggu yang lalu pasien mengeluh sesak nafas, sesak nafas yang
dirasakan terutama ketika melakukan aktivitas ringan seperti berjalan dengan
jarak ± 10 meter ataupun saat istirahat, frekuensi hilang timbul. Kemudian 3
Riwayat Perjalanan Penyakit
hari yang lalu keluhan semakin memberat, sering terbangun dan tidur
menggunakan 1-2 bantal dan disertai kedua kaki bengkak.
Riwayat Perjalanan Penyakit
 Td: 165/79 mmHg, Nd: 112x/menit, Rr: 28x/menit, Sh: 36,8oC, SpO2:
97%. Berat Badan 30 Kg, Tinggi Badan 147 cm.
 Hasil Laboratorium: HB 12,3 g/dL, Leukosit 17,13 x10³/uL,
Hematokrit 38,2%, Trombosit 720 x10⁶/uL, Glukosa Darah Sewaktu 92
mg/dL, Laju Endap Darah 100-110, CRP Positif.
 Hasil EKG tampak P-R: 0,24 (Interval P-R memanjang) didapatkan
kesan “Kardiomegali dengan CTR 66%”.
 Terpasang Infus Dextrose 5% 15 TPM
 Terpasang O2 nasal 4 lpm
 Therapi : Captopril 2x1 tab 12.5 mg, Prednison 1x1 tab 60 mg (2-6
minggu) tapering off, Furosemid 2x1 tab 20 mg, Spirolaktone 1x1
SURVEY PRIMER

Airway Tidak ada sumbatan jalan napas


Breathing Gerakan dada simetris, ada retraksi dinding dada, pola napas sesak,
Frekuensi napas 28 x/menit, Ronki bassah halus pada kedua lapang paru
Circulation :
Tekanan Darah 165/79 mmHg, Nadi 112 x/menit, Suhu 36,8 C, SpO2 97%,
Nyeri dada, Terdapat pembesaran JVP, Murmur (+), CRT < 2 detik

Disability GCS 15 (E4. M6. V5), Kesadaran Compos Mentis

Exposure Terdapat edema dan tak tampak jejas


SURVEY SEKUNDER
 Kepala : kepala bersih, tidak ada lesi, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
 Wajah : simetris, tidak ada kelainan di wajah
 Mata : tak tampak cekung, pupil bulat isokor 2 mm, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, reflek cahaya +/+ normal, tak tampak edeme palpebra
 Telinga : Simetris, tidak ada serumen
 Hidung : sekret minimal, tak tampak napas cuping hidung
 Mulut : Simetris, tak tampak sianosis
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening (KGB), terdapat pembesaran vena jugularis
 Dada : simetris, terdapat nyeri dada, tidak ada bantuan otot bantu napas, suara nafas ronki
basah pada kedua lapang paru
 Abdomen : terlihat datar, tidak ada nyeri tekan
 Genitourinari : normal, tidak terpasang kateter
 Ekstremitas : terdapat edeme pada kedua kaki, tak tampak sianosis, akral teraba hangat, CRT < 2
detik
 Integumen : kulit elastis dan tak tampak jejas
DAFTAR MASALAH
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload

Rasional (dg patoflow/concept map):


Afterload

Beban kerja jantung meningkat

Hipertropi miocard

Kontraksi otot jantung menurun

Gagal jantung

Volume darah yang di ejeksikan oleh atrium ke ventrikel


menurun

Blood

Penurunan curah jantung


DAFTAR MASALAH
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
Ds:
 Pasien mengatakan sesak napas disertai dengan nyeri dada. Nyeri dirasakan pada
dada bagian kiri yang menembus hingga punggung dan terasa seperti di tusuk-tusuk.
 Pasien mengatakan sesak napas yang dirasakan terutama ketika melakukan aktivitas
ringan seperti berjalan dengan jarak ± 10 meter ataupun saat istirahat dan frekuensi
hilang timbul.
Do:
 Tekanan Darah 165/ 79 mmHg, Frekuensi Nadi 112 x/menit, Frekuensi Napas 28
x/menit, Suhu 36,8°C, SpO2 97%.
 Hasil Laboratorium: HB 12,3 g/dL, Leukosit 17,13 x10³/uL, Hematokrit 38,2%,
Trombosit 720 x10⁶/uL, Glukosa Darah Sewaktu 92 mg/dL, Laju Endap Darah 100-
110, CRP Positif.
 Terdapat edema pada kedua kaki.
 Terpasang O2 4 lpm
 Hasil ECG “Cardiomegali dengan CTR 66%.
Intervensi: Mandiri:

Setelah dilakukan 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan


intervensi curah jantung(dispnea, kelelahan, edema,
keperawatan selama peningkatan CVP)
1 x 24 jam, maka 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
curah jantung penurunan curah jantung (distensi vena
meningkat, dengan jugularis)
kriteria hasil:
3. Monitor tekanan darah
1. Sesak menurun
4. Monitir intake dan output
2. Distensi vena
5. Monitor saturasi oksigen
jugularis menurun
3. Takikardia Kolaborasi:
menurun 6. Kolaborasi pemasangan CVP
4. Gambaran EKG 7. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
aritmia menurun 8. Pemberian Therapi Oksigen
EVALUASI
Subjektif:
• Pasien mengatakan masih sesak

Objektif:
• Suara nafas ronki, terpasang kanul 4 Lpm, Td: 155/77mmHg, Nd: 102x/menit, Sh:
36,8oC, SpO2: 99%

Analisa:
• Masalah belum teratasi

Palnning:
• Lanjutkan Intervensi
• Monitor tanda penurunan curah jantung primer dan sekunder
• Monitor saturasi oksigen
• Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
TERIMAKASIH………

Anda mungkin juga menyukai