Anda di halaman 1dari 8

Tensi SPO2 (oxygen saturation)

Sphygmomanometer atau tensimeter Fungsi : memantau tingkat oksigen dalam darah,


Fungsi : mengukur seberapa kuatnya tekanan darah di arteri memeriksan pompaan O2 dari jantung ke seluruh tubuh
saat jantung dipompa, skrining untuk tekanan darah tinggi Klasifikasi nilai oksigen
(hipertensi) 98-100% : normal
sistol (kontraksi), diastole (relaksasi) 97-95% : dapat ditoleransi dan pasien hampir tidak
Hubungan antara stress & tekanan darah diduga melalui merasakan pengaruh apa pun
saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah 94-90% : hipoksia ringan-sedang, menurun dan butuh
secara intermiten. penanganan (makan, olahraga)
Heart Rate : 85-90% : hipoksia sedang-berat
Hipotensi : penurunan tekanan darah sistol 20-30% <85% : hipoksia berat
Kategori sistol diastol *hipoksia : kondisi kurangnya pasokan O2 bagi tubuh
Normal 120 mmHg or less 80 mmHg or less Penatalaksanaan : pemasangan dianjurkan di jari tengah
Prehipertensi 120-140 mmHg 80-90 mmHg atau telunjuk, hindari kuku panjang atau berkutek, cek hasil
Hipertensi 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg setelah beberapa menit
Hipertensi 2 160-179 mmHg 100-109 mmHg
Hipertensi 3 >180 mmHg >110 mmHg Frekuensi Pernafasan
Infant : 80/50 Bayi baru lahir : 35-40x/menit
Child : 100/55 Bayi (6 bulan) : 30-50
Adolescent : 115/70 Toddler (2 tahun) : 25-32
Pemeriksaan Anak-anak : 20-23
1. Manset di lengan atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti Remaja : 16-19
2. Palpasi dan rasakan denyut nadi pada arteri radialis Dewasa : 12-20
3. Manset di pompa sampai tidak teraba denyut
4. Taruh stetoskop di atas arteri brachialis Normal : 16-24
5. Udara dalam manset dikeluarkan sedikit2 sampai dengar Bradypnea : <16
suara pertama (sistol) Takipnea : >24
6. Suara terakhir yg terdengar (diastol)
Frekuensi Nadi
FiO2 Normal : 60-100x menit
alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kandungan Bradikardi : <60
konsentrasi kadar oksigen dalam suatu output gas. Takikardi : >100
Normalnya 21%
CPV Ejection Fraction
Tekanan vena sentral atau Central Venous Pressure (CVP) nilai untuk mengukur jumlah darah yang dipompa ke luar
adalah tekanan dari atrium kanan atau vena cava setiap kali ventrikel berkontraksi. Normalnya 50-70%
superior/inf Jika jumlah darah yang dipompa kurang dari ambang batas
Diukur menggunakan kateter yang dimasukkan ke vena normal <40%, hal ini dinamakan sebagai gagal jantung
sentral (vena jugularis interna/vena subklavia) dengan fraksi ejeksi minimum atau gagal jantung sistolik.
Dapat menggambarkan keadaan dehidrasi, gagal jantung, Darah yang dipompa keluar dari ventrikel per total darah
kerusakan jantung. ventrikel
3 tujuan utama
1. mengetahui status klinis pasien yang ditujukan untuk Tapse Tricuspid Anular Plane Systolic Excursion
mengetahui kecukupan volume darah vena dan perubahan fungsi : pemeriksaan fungsi sistolik ventrikel kanan
fungsi kardiovaskuler. Nilai normal tapse (ekokardiografi)
2. fungsi ventrikel kanan. Karena kebanyakan gagal TAPSE >17
ventrikel kanan adalah akibat dari kegagalan ventrikel kiri. TAPSE <17 mm menunjukkan disfungsi sistolik ventrikel
3. Memperkirakan volume kekurangan darah yang sedang kanan
dialami pasien dalam perawatan TAPSE <14 mm menunjukkan prognosis yang buruk pada
pasien

hemodinamik
aliran darah dalam sistim pembuluh darah dengan satu pompa penggerak yaitu jantung.
Fungsi
untuk mengaliran darah bersih yang banyak mengandung oksigen dan nutrisi untuk menghasilkan energi yang diperlukan
organ-organ vital dan non vital tubuh serta untuk mengangkut sisa-sisa metabolisme ke sistim pembuluh darah vena.
Pemantauan hemodinamik pasien adalah sarana untuk menilai status sistim kardiovaskuler seorang pasien apakah
berfungsi baik

Ketidakstabilan hemodinamik ini didasari atas 3 kelainan hemodinamik utama yaitu perubahan volume sirkulasi
(hipovolemia), disfungsi jantung, dan perubahan n tonus vaskular (misalnya syok vasoplegik pada sepsis)
Dasar" Parameter pemeriksaan kardio
- tensi (pengertian dll, Parameter normal ,mekanisme)
- heart rate
- spo2
- pernafasan
- arteri lain
- CPV
- jeksion , friction
- tapse
- epiO2
hipodinamik
Kontraindikasi Pemberian Latihan pada Pasien Jantung
1. Angina tidak stabil (karena ada sumbatan) penggantian katup atau tindakan balloon aortic valvuloplasty
Kondisi saat jantung tidak mendapatkan aliran darah dan 5. Gangguan sistemik akut atau demam
oksigen yang cukup. Ditandai dengan nyeri dada, sakit Gang sistemik berkaitan dengan metabolisme tubuh (DM,
tiba tiba. Angina biasanya disertai peningkatan beban asam urat, anemia)
kerja jantung. Penyebab angina umumnya adalah Akut : pada fase akut dapat menyebabkan penumpukan plak di
sumbatan pada pembuluh darah baik total maupun pembuluh darah (dapat menyebabkan PJK)
sebagian karena aterosklerosis. Aterosklerosis adalah 6. Disritmia ventrikel atau atrium tidak terkontrol
kondisi ketika terjadi pengerasan atau penyempitan Sinus, sinus kelainan, tidak ada sinus
pembuluh darah akibat penumpukan lemak di pembuluh Disritmia : gangguan irama jantung/ tidak teratur
darah yang menyebabkan aliran darah terhambat. Menyebabkan jantung memompa darah tidak optimal sehingga
Ciri2 angina tidak stabil berupa nyeri dada yang bisa pasukan O2 tdk terpenuhi
timbul bahkan saat sedang beristirahat. Rasa nyeri Denyut nadi normal : 50-100x/menit
biasanya lebih hebat dan lebih lama daripada angina 7. Sinus takikardi (>120x /menit)
stabil. Ini juga bisa menandakan serangan jantung, terjadi Jantung berdenyut >100x /menit
peningkatan angina (intensitas, frekuensi) dan Jantung tdk mampu memompa darah ke seluruh tubuh
sumbatan/plak pembuluh darah, ciri angina stabil yaitu sehingga O2 meningkat
ketidakseimbangan O2 di miokardium, gejala timbul saat 8. Gangguan jantung kongestif (PJB) tdk terkontrol
beraktivitas dan hilang saat istirahat. Jantung tdk mampu memompa secara optimal sehingga
Cara diagnosis angina : EKG (merekam aktivitas intoleran utk diberi latihan. Kerja jantung berlebihan -> sesak
kelistrikan jantung utk deteksi adanya kerusakan otot nafas, fatigue
jantung), kateterisasi jantung (memasukkan kateter ke 9. Blok atrio ventrikular
arteri coroner), MRI, CT scan Katup atrioventricular terblokade (karena gangguan impuls
2. Tekanan darah sistol istirahat >200 mmHg atau diastol listrik), sehingga terjadi aritmia/ henti jantung
istirahat istirahat >100 mmHg 10. Myocarditis dan pericarditis aktif
Hipertensi maligna : sangat parah jika tdk diobati dalam Myocarditis : peradangan otot jantung karena virus
kurun waktu 3-6 bulan akan menimbulkan kematian. Pericarditis aktif : peradangan pericardium karena infeksi/virus
3. Hipotensi Orthostatik -> kardiomegali
Adalah kondisi tekanan darah rendah yang terjadi akibat Gejala : sesak napas, nyeri dada, disritmia, kardiomegali
perubahan posisi tubuh. Garis EKG lurus ->asistol
Penurunan >20 mmHg tekanan darah sistol atau >10 EKG bagus -> 12 ritme
mmHg diastol dari posisi baring ke posisi duduk/berdiri 11. Embolisme
dengan selang waktu 3 menit sejak perubahan posisi Penyumbatan pada pembuluh darah arteri karena adanya plak
Gejala : jantung berdebar, penglihatan kabur, pusing saat 12. Tromboplebitis (profunda) DVT (doep)
perubahan posisi dari baring ke duduk. Peradangan pembuluh darah vena, gagal membaca darah balik
Mekanisme : Ketika seseorang berdiri dari duduk atau ke jantung sehingga menyebabkan gumpalan darah dan
berbaring, darah akan mengalir lebih banyak ke kaki bengkak di tungkai
karena pengaruh gaya gravitasi. Pada kondisi ini, sirkulasi 13. Perubahan gelombang ST (>3mm)
darah ke jantung menjadi berkurang sehingga tekanan Elevasi segmen ST menimbulkan dugaan ada infark miokard
darah menurun. akut
Normalnya, tubuh akan merespons secara alami agar Normal : 1-3 mm
tekanan darah yang menurun segera kembali normal. ST turun (depresi) <1 mm
Namun, pada penderita hipotensi ortostatik, respons ST naik (elevasi) >3 mm
tersebut mengalami gangguan sehingga tekanan darah Ini adalah tanda adanya penyakit jantung kronik
tetap rendah. 14. Diabetes tidak terkontrol
Jika terlalu sering terjadi maka akan memicu masalah Kondisi kadar gula darah konsisten diatas 180 mg/dl atau lebih
pada jantung seperti gagal jantung, gangguan irama BS >250 mg
jantung, dan sampai serangan jantung Diabetes terkontrol : bisa diberi latihan
4. Stenosis aorta sedang sampai berat Diabet tdk terkontrol : tidak diberi latihan karena dpt memicu
-Stenosis aorta adalah kondisi di mana katup aorta yang hiperglikemia
menghubungkan ventrikel kiri dengan pembuluh darah 15. Problem ortopedis yang mengganggu istirahat
arteri utama tubuh (aorta) menyempit atau tidak dapat Ada komplikasi kasus muskuloskeletal
membuka dengan maksimal.
-ketika beban kerja yang dilakukan penderita semakin
berat maka akan meningkatkan tekanan pada ventrikel kiri
dan mengakibatkan pembengkakan pada jantung karena
jantung yang dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa
darah ke seluruh tubuh melalui katup aorta yang
menyempit.
-Merupakan salah satu kelainan katup jantung yang
merupakan indikasi untuk dilakukannya operasi
Pemeriksaan/ Pengukuran Kardiovaskular
Glow Coma Scale (GCS) Indeks Barthel
Skala untuk menilai tingkat kesadaran secara kuantitatif pada mengukur kemandirian/ ADL pasien
pasien dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan 0-20 : ketergantungan penuh
21-61 : ketergantungan berat
62-90 : ketergantungan sedang
91-99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri

Borg Scale
Untuk ukur tingkat kelelahan saat beraktivitas/ derajat
sesak nafas/ dyspnea (6 minute walking)
0 : tidak sama sekali
0,5 : sangat” ringan
1 : sangat ringan
2 : ringan
15-14 : compos mentis 3 : cukup/sedang
13-12 : apatis 4 : agak berat
11-10 : somnolen 5 : berat
9-7 : delirium 6-8 : sangat berat
6-5 : soporo coma 9 : amat sangat berat
4 : semi coma
10 : berat max
3 : coma

Metabolic Equivalent Test (METs)


Menentukan posisi pasien saat diberi exercise
1-2 : berbaring
3 : berbaring kiri-kanan
4 : duduk
5 : berdiri & berjalan pelan
6 : berjalan cepat
7 : naik turun tangga
8 : berlari pelan
9 : berlari dengan kecepatan tinggi
Klasifikasi
Ringan <3 METs
Sedang 3-6 METs
Berat >6 METs
METs : satuan untuk estimasi energi yg dikeluarkan dari setiap
melakukan aktivitas
1 METs : energi yang dikeluarkan saat beristirahat
Energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas fisik
1 METs : 3,5 Ml O2/kg/menit
WHO : 600-1200 METs/minggu
VO2max
METs =
3,5
VO2max = (0,06 𝑥 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘) − (0,104 𝑥 𝑢𝑠𝑖𝑎) +
(0,052 𝑥 𝐵𝐵) + 2,9
Zona Latihan
Alat-Alat
Ventilator Setiap pacemaker terdiri dari dua komponen utama, yaitu pulse
 Merupakan alat bantu pernapasan generator yang menghasilkan impuls elektrik, serta elektroda
 Prinsip : ventilator akan menghembuskan O2 ke paru-paru atau lead yang menghantarkan impuls ke otot jantung.
 Mengurangi kerja otot jantung dengan cara mengurangi kerja Temporal
paru permanen
 Letak : selang dimasukkan ke mulut, hidung/ lubang buatan Cardiac Resynchronization Therapy (CRT)
didepan (trakeostomi)  Letak : di sinus coronaries atrium kanan, ventrikel kanan
 Indikasi : jika ventilator spontan pada pasien & adekuat untuk  Untuk mengirimkan impuls listrik kecil ke kedua ventrikel
memelihara kehidupan jantung untuk membantu berdenyut Bersama dengan pola
 Mensupport pasien dengan gagal napas, termasuk kegagalan sinkron Sehingga meningkatkan kemampuan jantung utk
dalam ventilasi (hiperkarbia/CO2 tinggi dlm darah), kegagalan memompa darah dan O2 ke tubuh
oksigenasi (hypoxia/ kurang O2) atau keduanya High Flow Nasal Canulla (HFNC)
 Fungsi : mengembangkan paru selama inspirasi, dpt mengatur  Alat suplai O2 atau ventilasi non INI untuk menyalurkan O2
waktu dari inspirasi ke ekspirasi serta mengatur waktu dari 30-60 L/mnt yang dipanaskan dan dilembabkan hingga
fase ekspirasi ke inspirasi 100% dengan suhu 37 derajat dan FiO2 21%-100%
 Evaluasi : pola pernafasan & Analisa gas darah untuk melepas Syringe Pump
penggunaan ventilator  Menginjeksi zat cair yang pekat
 Tidak boleh diberikan terlalu lama, max 1 minggu  Menginjeksi cairan ke dalam tubuh melalui vena
pemasangan, kalau lebih maka akan terjadi INI Troli Emergency
Emergency trolley adalah trolley yang berisi peralatan dan obat-
Intra Aortic Balbon Pump (IABP) obatan untuk keadaan gawat darurat, dimana terjadi penurunan
 Digunakan untuk pasien gagal jantung sebagai usaha untuk keadaan pasien secara mendadak dan tidak diperkirakan
perbaiki INI sebelumnya yang dapat segera menyebabkan kematian sehingga
 Letak : di arteri femoralis sampai ke aorta diperlukan intervensi segera atau tindakan resusitasi.
 Balon mengempis saat sistol dan mengembang saat diastole Cara penggunaan troli
 Digunakan utk tingkatkan cardiac output Code blue diaktifkan – perawat dan troli emergency menuju ke
Mekanisme : tempat code blue – peralatan di troli emergency dipakai untuk
a. Inflasi balon saat diastole + deflasi pada awal sistol resusitasi – pelaporan kepada bagian farmasi untuk mengisi
b. Meningkatkan tekanan & aliran darah selama proses kembali barang yang telah terpakai – troli akan terisi dengan
pengembangan balon sehingga terjadi peningkatan aliran lengkap dalam kurun waktu 30 menit setelah terpakai
sentral dan perifer selama fase diastole DC Shock
c. Menurunkan kebutuhan O2 di miokard dan meningkatkan Defibrillator biasa disebut juga DC shock merupakan alat untuk
cardiac output memberikan kejutan listrik dengan tujuan mengembalikan
Inflasi IABP : irama detak jantung agar menjadi normal kembali pada pasien
a. Peningkatan tekanan perkusi coroner INI yang mengalami gagal jantung.
b. Peningkatan tekanan perfusi sus INI Electrocardiogram ( ECG ) biasanya di tempatkan dalam 1 unit
c. Peningkatan pemenuhan O2 ke pembuluh darah coroner dengan defibrillator untuk mengetahui keadaan detak jantung
d. Penurunan stimulasi simpatis (penurunan denyut nadi, (fibrillasi) saat pasien mengalami gagal jantung atau pada saat
resusitasi, vascular sistemik dan peningkatan IF) penggunaan defibrillator
Deflasi IABP : Saat melakukan defibrilasi, harus dilakukan resusitasi jantung
a. Pengurangan afterload ke INI kebutuhan O2 paru secara simultan.
b. Penurunan tekanan sistolik puncak ke pengurangan beban Posisi Pasien yang akan dilakukan prosedur defibrilasi
kerja diposisikan berbaring supinasi.
c. Peningkatan cardiac output Sepsisofasfor

Pace Maker
Pacemaker atau alat pacu jantung merupakan alat elektronik
yang digunakan untuk memberikan stimulasi kepada
miokardium dengan impuls elektrik untuk menjaga atau
mengembalikan denyut jantung fungsional. Pacemaker dapat
terpasang secara sementara maupun
permanen. Pacemaker sementara digunakan untuk masalah
jantung jangka pendek, seperti aritmia yang disebabkan oleh
infark miokard dan juga dalam keadaan
darurat. Pacemaker permanen digunakan untuk disfungsi irama
jantung kronis, seperti
pada atrioventricular (AV) block kongenital.
DIAGNOSIS KARDIOVASKULAR
Penyakit Jantung Koroner dengan kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi ketika
Penyakit jantung koroner (PJK) penyakit yang ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir. Bila
disebabkan adanya plak yang menumpuk di dalam arteri dibiarkan tidak tertangani, PDA dapat memicu hipertensi
koroner yang mensuplai oksigen ke otot jantung pulmonal, aritmia, dan gagal jantung
Akibatnya, suplai darah menuju jantung akan berkurang atau - Atrial Septal Defect (ASD)
yang paling parah dapat berhenti. Adalah gangguan septum atau sekat antara rongga atrium
kanan dan kiri. Septum tersebut tidak menutup secara
Faktor : kolesterol tinggi, merokok, kegemukan (obesitas), sempurna dan membuat aliran darah atrium kiri dan kanan
hipertensi hingga diabetes. bercampur
Gejala : - Aorta Stenosis (AS)
- Nyeri dada (kurang asupan darah kaya O2 ke jantung) Stenosis aorta adalah gangguan pada pembukaan katup
- Sesak napas aorta jantung yang tidak terbuka secara penuh atau
- Irama jantung tak beraturan menyempit, sehingga membuat aliran darah dari jantung
- Mudah lelah tidak lancar.
- Keringat dingin, mual, muntah - Coarctatio Aorta (CoA)
penyempitan aorta. Dengan penyempitan tersebut akan
Penyakit jantung rematik mengganggu distribusi oksigen ke seluruh tubuh
Chronic Rheumatic Heart Disease - Pulmonal Stenosis (PS)
Penyakit jantung reumatik merupakan kelainan katup jantung penyempitan katup atau arteri paruparu yang
yang menetap akibat demam reumatik akut sebelumnya. mengakibatkan terhambatnya aliran darah dari jantung ke
Penyakit ini terutama mengenai katup mitral paru-paru. Kondisi ini memaksa otot jantung bekerja lebih
ini dapat terjadi setelah infeksi bakteri (streptokokus) yang keras untuk memompa lebih banyak darah. Seiring waktu,
ditangani atau pun tidak ditangani, yang menyebabkan tubuh hal ini dapat menyebabkan penebalan otot jantung, yang
Anda menghasilkan respons peradangan. meningkatkan risiko pasien gagal jantung.
Pada fase akut, trombus terbentuk di katup. Pada kronik, terjadi 2. Sianotik
penebalan dan fibrosis pada katup yang mengakibatkan stenosis, Sesuai dengan namanya manifestasi klinis yang selalu
Gejala : terdapat pada pasien dengan PJB sianotik adalah sianosis.
 Nyeri dada Sianosis adalah warna kebiruan pada mukosa yang
 Kelelahan disebabkan oleh terdapatnya >5mg/dl hemoglobin tereduksi
 Sesak napas (terutama setelah melakukan aktivitas fisik atau dalam sirkulasi. Deteksi terdapatnya sianosis antara lain
saat berbaring) tergantung kepada kadar haemoglobin
 Murmur jantung - Tetralogy of Fallot (ToF)
 Pembengkakan pada tangan, kaki, atau perut merupakan salah satu lesi jantung yang defek primer
adalah deviasi anterior septum infundibular. Konsekuensi
hipertensi deviasi ini adalah obstruksi aliran darah ke ventrikel
Hipertensi merupakan penyakit karena adanya pengaruh kanan (stenosis pulmoner), defek septum ventrikel,
peningkatan tekanan darah di atas normal secara menetap. Pada dekstroposisi aorta, hipertrofi ventrikuler kanan.
saat hipertensi keadaan tekanan darah sistolik meningkat lebih - Pulmonary Atresia with Ventricular Septal Defect
dari sama dengan 140 mmHG dan pada tekanan darah diastolik Saat duktus arteriosus menutup pada awal kelahiran, anak
lebih dari sama dengan 90 mmHg setelah dua kali pegukuran dengan Pulmonary Atresia with Intact Ventricular Septum
secara terpisah mengalami sianosis. Jika tidak ditangani, kebanyakan
kasus berakhir dengan kematian pada minggu awal
Hipertensi terjadi dipengaruh oleh keadaan tekanan darah. kehidupan
Tekanan darah dipengaruhi oleh volume dan peripheral - Tricuspid Atresia
resistance. Sehingga, apabila terjadi peningkatan dari salah satu kondisi di mana katup jantung tidak terbuka cukup lebar
variabel tersebut secara tidak normal yang akan memengaruhi (stenosis). Katup trikuspid adalah katup antara atrium
tekanan darah tinggi maka disitulah akan timbul hipertensi kanan dan ventrikel kanan jantung. Katup akan terbuka
bila atrium berkontraksi untuk memompa darah ke
congenital heart disease (CHD) ventrikel, menutup ketika ventrikel berkontraksi untuk
penyakit yang dibawa oleh anak sejak ia dilahirkan akibat proses mencegah darah mengalir kembali ke atrium.
pembentukan jantung yang kurang sempurna.
Jenis Jantung Bawaan
1. Asianotik
kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa lahir yang
tidak ditandai dengan sianosis, misalnya
- Ventricular Septal Deffect
Kelainan jantung yang ditandai dengan adanya celah atau
lubang di antara kedua ventrikel jantung.
- Patent Ductus Arteriosus (PDA)
kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi
Penyakit jantung metabolic
abnormalitas metabolik pada seorang individu yang
dihubungkan dengan risiko yang meningkat dari penyakit
kardiovaskular. Adapun komponen utama dari abnormalitas
metabolic ini yaitu disregulasi metabolisme glukosa, obesitas
sentral, disregulasi lipid plasma, dan peningkatan tekanan darah.
Disregulasi metabolisme glukosa menyebabkan terganggunya
metabolisme asam urat, dislipidemia, gangguan hemodinamik
dan hemostatik, disfungsi endotel, dan gangguan sistem
reproduksi. Obesitas akan mempengaruhi metabolisme lipid dan
glukosa, pengaturan tekanan darah, pengaturan proses
trombosis dan fibrinolisis, serta reaksi inflamasi. Komponen-
komponen kelainan metabolisme ini dapat menimbulkan
komplikasi berupa penyakit arteri koroner (Coronary Artery
Disease/CAD).

Congestive Heart Disease


Congestive Heart Failure
keadaan jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah
untuk mencukupi kebutuhan nutrien dan oksigen dan biasanya
terjadi pada ventrikel
hal ini di sebabkan adanya defek pada miokard atau terdapat
kerusakan pada otot jantung sehingga suplai darah
keseluruh tubuh tidak terpenuhi.Hal lain yang dapat
mengakibatkan terjadinya CHF yaitu: kelainan otot jantung,
aterosklerosis coroner, hipertensi sistemik atau pulmonal,
peradangan dan penyakit miokardium degeneratif

Unstable Angina Pectoris


Pasien dengan unstable angina
akan mengalami nyeri dada saat
aktivitas berat namun kemudian masih
tetap berlangsung saat istirahat. Ini
adalah tanda akan terjadi infark
miokard akut . Unstable angina dan MI
akut merupakan sindrom koroner akut
karena ruptur dari atherosclerotic plak
pada pembuluh darah koroner

Post op-Coronary Artery Bypass Graft


Coronary Arthery Bypass Grafting (CABG) adalah prosedur
pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki aliran darah ke
jantung. Prosedur ini dilakukan pada penderita jantung koroner
berat atau yang disebut juga Coronary Heart Disease (CHD)
atau Coronary Artery Disease (CAD). CHD adalah suatu
kondisi dimana terdapat tumpukan plak di pembuluh darah arteri
koroner. Pembuluh darah arteri mengalirkan darah yang kaya
oksigen ke jantung. Plak sendiri terbentuk dari lemak,
kolesterol, kalsium dan zat lainnya yang terdapat di dalam
darah.

Prosedur operasi bypass jantung melibatkan pengambilan


pembuluh darah dari bagian tubuh lain (umumnya dari
pembuluh darah di area dada, kaki, atau lengan) dan
menghubungkannya ke bagian atas dan bawah dari pembuluh
darah arteri koroner yang menyempit atau tersumbat. Pembuluh
darah baru ini disebut dengan graft. Jumlah graft yang
diperlukan akan tergantung pada seberapa parah penyakit
jantung koroner pasien dan berapa banyak pembuluh darah
arteri koroner yang menyempit.

Anda mungkin juga menyukai