Anda di halaman 1dari 15

VSD (VENTRICULAR SEPTAL

DEFECT)
DEFINISI
 VSD adalah kelainan jantung berupa tidak
sempurnanya penutupan dinding pemisah antara
kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri
ke kanan, dan sebaliknya. (Junadi, 1982; Prema R,
2013; AHA, 2014).

 VSD (Ventricular Septal Defect) atau Defek


Septum Ventrikel adalah suatu keadaan abnormal
jantung berupa adanya pembukaan antara ventrikel
kiri dan ventrikel kanan.(Rita &Suriadi, 2001).
ETIOLOGI
 Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan
belum dapat diketahui secara pasti (idopatik), tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempunyai
pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit
jantung bawaan (PJB) yaitu :

1) Faktor prenatal (faktor eksogen):


2) Faktor genetik (faktor endogen)
PATOFISIOLOGI
 Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan
septal yang memungkinkan darah mengalir langsung antar
ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek ini
bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan
aliran darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel
kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang
akhirnya dipenuhi darah, dan dapat menyebabkan naiknya
tahanan vascular pulmoner.
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan
meningkat, menyebabkan piarau terbalik, mengalirkan darah
miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri, menyebabkan
sianosis.
GAMBARAN KLINIS
Menurut ukurannya, VSD dapat dibagi
menjadi:
 VSD kecil
 VSD sedang
 VSD besar
MANIFESTASI KLINIS
 Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala.
 Pada VSD sedang: biasanta juga tidak begitu ada gejala-
gejala, hanya kadang-kadang penderita mengeluh lekas
lelah., sering mendapat infeksi pada paru sehingga sering
menderita batuk.
 Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada
umur antara 1-3 bulan, penderita menderita infeksi paru
dan radang paru.
 Gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas
cepat, berkeringat banyak dan tidak kuat menghisap susu.
Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan terganggu dan
sering menderita batuk disertai demam
PEMERIKSAAN FISIK
1. VSD kecil
 Auskultasi: Bunyi jantung biasanya normal dan untuk
defek sedang bunyi jantung II agak keras. Intensitas
bising derajat III s/d VI.
2. VSD besar
 Inspeksi: Pertumbuhan badan jelas terhambat,pucat dan
banyak keringat bercucuran.
 Auskultasi: Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada
apeks dan sering diikuti ‘click’ sebagai akibat terbukanya
katup pulmonal dengan kekuatan pada pangkal arteria
pulmonalis yang melebar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Kateterisasi jantung menunjukkan adanya
hubungan abnormal antar ventrikel.
 EKG dan foto toraks menunjukkan
hipertropi ventrikel kiri
 Hitung darah lengkap adalah uji prabedah
rutin.
KOMPLIKASI
Gagal jantung kronik
 Endokarditis infektif

 Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis


pulmonary
 Penyakit vaskular paru progresif

 Kerusakan sistem konduksi ventrikel (PDPDI,


2009; Webb GD et al, 2011)
PENATALAKSANAAN

 Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang


dapat menutup secara spontan. Diperlukan
operasi untuk mencegah endokarditis infektif.
 Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala
gagal jantung, dapat ditunggu sampai umur 4-5
tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat
mengecil.
NEXT……
 Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum
permanen: biasanya pada keadaan menderita gagal jantung
sehingga dalam pengobatannya menggunakan digitalis. Bila
ada anemia diberi transfusi eritrosit terpampat selanjutnya
diteruskan terapi besi. Operasi dapat ditunda sambil
menunggu penutupan spontan atau bila ada gangguan dapat
dilakukan setelah berumur 6 bulan.
 Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen:
operasi paliatif atau operasi koreksi total sudah tidak
mungkin karena arteri pulmonalis mengalami
arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan
diberi beban yang berat sekali dan akhirnya akan mengalami
dekompensasi. Bila defek tidak ditutup, kelebihan tekanan
pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri
melalui defek
PENGKAJIAN

 IdentitasKlien
 Riwayat penyakit sekarang

 Riwayat kesehatan terdahulu

 Apakah sebelumnya klien pernah menderita


nyeri dada
 Tanyakan obat-obatan yang biasa diminum oleh
klien pada masa lalu yang masih relevan.
 Riwayat keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Penurunan curah jantung yang berhubungan


dengan pirau darah ke ventrikel kanan,
penurunan vilume sekuncup
 Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan status pernapasan: ventilasi
 Intoleransi terhadap aktifitas berhubungan
dengan ketidak seimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen. 
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Penurunan curah jantung yang berhubungan NOC: NIC :


dengan pirau darah ke ventrikel kanan, Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Monitor tanda-tanda vital
penurunan vilume sekuncup selama 3x24 jam, curah jantung adekuat  Monitor disritmia jantung, termasuk
dengan kriteria hasil: gangguan ritme dan konduksi jantung
1. Keefektifan pompa jantung meningkat dari  Monitor status pernapasan terkait dengan
level 1 menjadi level 3 (deviasi berat dari adanya gejala gagal jantung
kisaran normal menjadi deviasi sedang dari  Evaluasi perubahan tekanan darah
kisaran normal) yang ditandai dengan:  Monitor toleransi aktivitas pasien
 Tekanan darah sistol: 100-140 mmHg  Monitor sesak napas, kelelahan, takipneu,
 Tekanan darah diastol: 60-90 mmHg dan orthopneu
 Denyut nadi apikal:  Lakukan terapi relaksasi
 Urin output  Monitor status sirkulasi misalnya tekanan
 Dispneu saat beraktivitas darah, warna kulit, temperature kulit,
bunyi jantung, nadi dan irama, kekuatan,
dan kualitas nadi perifer dan pengisian
kapiler
 Monitor EKG
 Berikan obat anti aritmia sesuai
kebutuhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai