Ary A. Affandy
Berlinda
Sri Susanti
Yenni Nebore
PAPUA SORONG
PENILAIAN KINERJA PERAWAT
MUTU DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja,
yaitu faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Faktor
kemampuan secara psykologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan
potensi dan kemampuan reality. Artinya pegawai yang memiliki potensi di atas rata-
rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Faktor Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri
pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Berwick (2001), mata rantai terdepan yang perlu diperhatikan dalam
perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan adalah pengalaman pasien dan
masyarakat terhadap pelayanan yang mereka terima. Sementara menurut WHO
(2002), pengembangan Manajemen Kinerja merupakan pendekatan perbaikan proses
pada sistem mikro yang mendukung dan meningkatkan kompetensi klinis perawat dan
bidan untuk bekerja secara profesional dengan memperhatikan etika, tata nilai, dan
aspek legal dalam pelayanan kesehatan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kinerja klinis perawat dan bidan melalui kejelasan definisi peran dan fungsi perawat
atau bidan, pengembangan profesi, dan pembelajaran bersama.
Terdapat beberapa alasan penting terkait penerapan kualitas pelayan kesehatan dalam
organisasi pelayanan kesehatan, antara lain (Pohan, 2007)
1. Penerapan pendekatan kualitas pelayanan kesehatan dapat menjamin organisasi
pelayanan kesehatan akan selalu menghasilkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, sebuah pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan
kebutuhan pasien.
2. Penerapan pendekatan kualitas pelayanan kesehatan akan menjadikan organisasi
pelayanan kesehatan semakin efisien.
3. Penerapan pendekatan kualitas pelayanan kesehatan akan membuat organisasi
pelayanan kesehatan menjadi terhormat, terkenal dan selalu dicari oleh siapapun
yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta menjadi tempat
kerja menyenangkan bagi tenaga kesehatan.
4. Penerapan pendekatan kualitas pelayanan kesehatan terutama akan
memperhatikan keluaran pelayanan kesehatan, sehingga setiap pelaksanan tugas
harus dilakukan dengan benar agar pelayanan kesehatan benar-benar bermanfaat
bagi pasien.
5. Penerapan pendekatan kualitas pelayanan kesehatan akan menumbuhkan
kepuasan kerja, komitmen, dan peningkatan moral profesi pelayanan kesehatan,
serta akhirnya akan menimbulkan kepuasan pasien.
Sementara menurut Depkes RI (2000), beberapa hal yang penting tentang kinerja perawat
antara lain ;
Kinerja mengisaratkan adanya hubungan antara barang dan jasa yang dihasilkan dan
sumber-sumber masukan yang digunakan. Menurut Dharma (2005), pengelolaan
kinerja karyawan memiliki implikasi yang luas daripada hanya sekedar meningkatkan
kinerja individu dan menyediakan landasan bagi penentuan tingkat gaji/upah
berdasarkan kinerja karyawan. Pengelolaan kinerja juga berkenaan dengan tiga
masalah kunci dalam kehidupan berorganisasi yaitu manajemen sumber daya
manusia, pengembangan yang berkesinambungan dan kerjasama tim.
Pengelolaan kinerja dapat memenuhi sejumlah sasaran manajemen sumber daya manusia
yang mendasar, terutama yang terkait dengan :
1. Mencapai tingkat kinerja yang tinggi yang dapat dipertahankan dari sumberdaya
manusia suatu organ isasi
2. Mengembangkan karyawan sampai kepada kapasitas kerja serta potensinya
3. Menciptakan lingkungan di mana potensi laten dari para karyawan dapat direalisasi
4. Memperkuat atau mengubah budaya organisasi.
Sementara Parasuraman et al. (1994), berpendapat bahwa beberapa tolak ukur kinerja
dalam dimensi kualitas pelayanan, antara lain :
Salah satu isu utama dalam mutu dan kinerja layanan kesehatan adalah
ketepatan pemanfaatan sumber daya yang sedikit untuk meningkatkan
kesehatan baik individu maupun seluruh masyarakat. Masalah dalam domain
ini mencakup 3 bentuk : Penggunaan yang tidak optimal, Penggunaan
berlebihan, dan penyalahgunaan.